A. Malnutrisi adalah masalah umum yang dijumpai pada kebanyakan pasien yang
masuk ke rumah sakit. Malnutrisi mencakup kelainan yang disebabkan oleh
defisiensi asupan nutrient, gangguan metabolisme nutrient atau kelebihan nutrisi.
F. Rute pemberian nutrisi terbagi menjadi 2 macam yaitu nutrisi enteral dan nutrisi
parentral. Nutrisi enteral adalah faktor resiko independen pneumonia nosokomial
yang berhubungan dengan ventilasi mekanik. Bila cara pemberian sedini mungkin
dan benar maka nutrisi enteral akan menurunkan kejadian pneumonia. Sedangkan
nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik.
Pemberian nutrisi parenteral dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi
enteral secara mungkin.
G. Sebaiknya memulai terapi nutrisi pada pasien sakit kritis yang menderita kurang gizi
dan tidak menerima makanan melalui oral, enteral atau parenteral maka nutrisi harus
dimulai sedini mungkin, keuntungannya bisa menyebabkan hemodinamika pasien
menjadi stabil dan penurunan permeabilitas intestinal dan penurunan fungsi organ
multiple.
H. Adapun nutrisi pada berbagai kondisi dan penyakit adalah nutrisi pada keadaan
trauma, nutrisi pada pasien sepsis, nutrisi pada penyakit ginjal akut, nutrisi pada
penyakit pancreas akut, nutrisi pada penyakit hati.
I. Kebutuhan nutrisi pada pasien sakit kritis teergantung dari tingkat keparahan cedera
atau penyakitnya dan status nutrisi sebelumnya. Secara umum dapat diuraikan
pemberian dukungan nutrisi pada kondisi kritis adalah untuk meminimalkan
keseimbangan negative kalori dan protein dan kehilangan protein dengan cara
menghindari kondisi starvasi, mempertahankan fungsi jaringan khususnya hati,
system imun, system otot dan otot-otot pernafasan dan memodifikasi perubahan
metabolic dan fungsi metabolic dengan menggunakan subtract khusus.
Pemberian nutrisi pada kondisi sakit kritis bisa menjamin kecakupan energy dan
nitrogen, namun harus dihindari overfeeding seperti uremia, dehidrasi hipertonik,
steasosis hati, gagal nafas hiperkarbia, hiperglisemia, koma non ketotik hiperosmolar
dan hiperlipidemia.