Anda di halaman 1dari 3

NUTRISI PADA PENDERITA SAKIT KRITIS

A. Malnutrisi adalah masalah umum yang dijumpai pada kebanyakan pasien yang
masuk ke rumah sakit. Malnutrisi mencakup kelainan yang disebabkan oleh
defisiensi asupan nutrient, gangguan metabolisme nutrient atau kelebihan nutrisi.

B. Status nutrisi adalah fenomena multidimensional yang memerlukan beberapa


metode dalam penilaian, termasuk indikator-indikator yang berhubungan dengan
nutrisi, asupan nutrisi dan pemakaian energy , seperti Body Mass Index (BMI), rum
albumin, prealbumin, hemoglobin, magnesium dan fosfor.
Penilaian global subjektif (Subjektive global assessment/SAG) merupakan alat
penilaan status nutrisi, karena mempertimbangkan kebiasaan makan, kehilangan
berat badan yang baru ataupun kronis, gangguan gastrointestinal, penurunan
kapasitas fungsional dan diagnosa yang dihubungkan dengan asupan yang buruk.
C. Keseimbangan nitrogen dapat digunakan untuk mengakan keefektifan terapi
nutris, ada 2 macam keseimbangan nitrogen, yaitu keseimbangan nitrogen positif dan
keseimbangan nitrogen negative. Keseimbangan nitrogen positif adalah kondisi
dimana asupan nitrogen melebihi eksresi nitrogen, dan menggambarkan bahwa
asupan nutrisi cukup untuk terjadinya anabolisme dan dapat mempertahankan lean
body mass. Sedangkan kebutuhan nitrogen negative ditandai dengan ekskresi
nitrogen yang melebihi asupan.
D. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kritis ini adalah untuk menunjang
metabolic, bukan untuk pemenuhan kebutuhannya saat itu. Bahkan pemberian total
kalori mungkin dapat merugikan karena menyebabkan hiperglisemia, steasosis dan
peningkatan CO2 yang menyebabkan ketergantungan terhadap ventilator dan
imunosupresi.
E. Makro dan mikro nutrient dalam nutrisi :
1. Karbohidrat merupakan sumber energy yang penting.
2. Lemak yang merupakan komponen dapat diberikan dalam bentuk nutrisi
enteral ataupun parental sebagai emulsi lemak. Lemak memiliki fungsi
sebagai sumber energy dan membantu absorbsi vitamin yang larut dalam
lemak esensial serta memabntu regulasi suhu tubuh dan melumasi jaringan
jaringan tubuh.
3. Mikronutrient pada pasien sakit kritis membutuhkan vitamin A, E, K, B1
(tiamin), B3 (niasin), B6(piridoksin), vitamin C, asam pantomenat, asam folat
dan vitamin K.
4. Nutrisi tambahan adalah beberapa komponen sebagai tambahan pada larutan
nutrisi untuk memodulasi respon metabolic dan system imun.

F. Rute pemberian nutrisi terbagi menjadi 2 macam yaitu nutrisi enteral dan nutrisi
parentral. Nutrisi enteral adalah faktor resiko independen pneumonia nosokomial
yang berhubungan dengan ventilasi mekanik. Bila cara pemberian sedini mungkin
dan benar maka nutrisi enteral akan menurunkan kejadian pneumonia. Sedangkan
nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik.
Pemberian nutrisi parenteral dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi
enteral secara mungkin.
G. Sebaiknya memulai terapi nutrisi pada pasien sakit kritis yang menderita kurang gizi
dan tidak menerima makanan melalui oral, enteral atau parenteral maka nutrisi harus
dimulai sedini mungkin, keuntungannya bisa menyebabkan hemodinamika pasien
menjadi stabil dan penurunan permeabilitas intestinal dan penurunan fungsi organ
multiple.
H. Adapun nutrisi pada berbagai kondisi dan penyakit adalah nutrisi pada keadaan
trauma, nutrisi pada pasien sepsis, nutrisi pada penyakit ginjal akut, nutrisi pada
penyakit pancreas akut, nutrisi pada penyakit hati.
I. Kebutuhan nutrisi pada pasien sakit kritis teergantung dari tingkat keparahan cedera
atau penyakitnya dan status nutrisi sebelumnya. Secara umum dapat diuraikan
pemberian dukungan nutrisi pada kondisi kritis adalah untuk meminimalkan
keseimbangan negative kalori dan protein dan kehilangan protein dengan cara
menghindari kondisi starvasi, mempertahankan fungsi jaringan khususnya hati,
system imun, system otot dan otot-otot pernafasan dan memodifikasi perubahan
metabolic dan fungsi metabolic dengan menggunakan subtract khusus.
Pemberian nutrisi pada kondisi sakit kritis bisa menjamin kecakupan energy dan
nitrogen, namun harus dihindari overfeeding seperti uremia, dehidrasi hipertonik,
steasosis hati, gagal nafas hiperkarbia, hiperglisemia, koma non ketotik hiperosmolar
dan hiperlipidemia.

Anda mungkin juga menyukai