Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Definisi Serbuk
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Pulveres
(serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok
(Syamsuni, 2006).
II.1.2 Serbuk Bagi
Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau
atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung
lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam. Bagi serbuk yang
mengandung zat higroskopis serbuk dibungkus dalam kertas berlilin dan
diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup (Dirjen POM, 1979; Anief, 2006).
Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan karena kesulitan menahan
terurainya baha-bahan higroskopis, mudah mencair atau menguap. Untuk
mencapai efisiensi yang tinggi, serbuk harus merupakan adonan yang
homogen dari seluruh komponennya dan harus sempurna ukuran partikelnya.
Sebagaimana telah diungkapkan ukuran partikel tidak hanya membantu daya
larut dalam segelas air atau dalam lambung atau dalam usus, tetapi juga dapat
mempengaruhi aktivitas biologi, maupun efek terapinya (Ansel, 2008).
Keuntungan serbuk yaitu serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut
daripada sediaan padat, anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul
atau tablet lebih mudah menggunakan serbuk. Masalah stabilitas yang sering
dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan dalam serbuk. Obat yang tidak
stabil dalam suspensi dan obat yang terlalu besar volumenya dapat dibuat
dalam bentu serbuk. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis (Syamsuni,
2006).

3
4

Ada dua cara penulisan serbuk bagi yang biasa dilakukan oleh dokter.
Cara pertama ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi
beberapa bungkus. Cara kedua ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya
dan membuat berapa bungkus. Bila dokter lupa menulis atau keliru menulis
d.t.d., akan segera diketahui mengenai besarnya dosis yang menyimpang dari
dosis biasa, apa lebih besar atau terlalu kecil (Anief, 2006).
Supaya dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat
tambahan yang berkhasiat netral atau indiferen, seperti Saccharum Lactis,
Saccharum album, sampai berat serbuk tiap bungkusnya 500 mg. Penggunaan
Saccharum album ada keuntungannya sebagai korigen rasa, tetapi serbuk akan
mudah basah karena higroskopis (Anief, 2006).
II.2 Uraian Bahan
II.2.1 Alkohol (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol, alcohol
Rumus molekul : C2H5OH
Rumus struktur : H H

H C C OH

H H

Berat molekul : 46.07 g/mol


Pemerian : Jernih, tidak berbau, bergerak, cairan pelarut,
menghasilkan bau yang khas dan rasa terbakar pada
lidah.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya ditempat sejuk jauh dari nyala api
Khasiat : Zat tambahan.
5

II.2.2 Ampicilin (Dirjen POM, 1995)


Nama resmi : Ampicillinum
Nama ilmiah : Ampisilin
Rumus molekul : C16H19N3O4S
Rumus struktur :

Berat molekul : 349,40


Pemerian : Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam methanol, tidak larut
dalam benzene, dalam karbon tetraklorida dan dalam
kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat : Antibiotikum.
II.2.3 CTM (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Chlorpheniramini maleas
Nama lain : Klorfeniramina maleat
Rumus Molekul : C16H19CIN2, C4H4O4
Rumus struktur :

Berat Molekul : 390,87


Pemerian : Serbuk hablur atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95%) P dan dalam 10 bagian kloroform P, sukar
larut dalam eter P.
6

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.


Khasiat : Antihistaminikum.
II.2.4 Glycerylis Guaiacolas (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Glycerylis Guaiacolas
Nama lain : Gliseril Guaiakolat
Rumus Molekul : C10H14O4
Rumus struktur :

Berat Molekul : 198,22


Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga agak keabuan, hamper
tidak berbau atau berbau lemah.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam
kloroform P, dalam gliserol P dan dalam
propilenglikol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk.
Khasiat : Ekspektoran.
II.2.5 Parasetamol (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Parasetamol
Nama lain : Asetaminofen
Rumus Molekul : C8H9NO2
Rumus struktur :

Berat molekul : 151,16


7

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa


pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol
(95%) P, dalam 18 bagian aseton P, dalam 40
bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol p,
larut dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Khasiat : Analgetikum, antipiretikum.
II.2.6 Ranitidin (Dirjen POM, 1995)
Nama Resmi : Ranitidini Hydrochloridum
Nama lain : Ranitidin Hidroklorida
Rumus Molekul : C13H22N4O3S.HCI
Rumus struktur :

Berat Molekul : 350,87


Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai kuning pucat, praktis
tidak berbau, peka terhadap cahaya dan
kelembaban.Melebur pada suhu lebih kurang 140o,
disertai peruraian.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, cukup larut dalam
etanol dan sukar larut dalam kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.

Anda mungkin juga menyukai