Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PEMBIMBING:
Riza Alfita, S.T., M.T.
NIP. 198004192008121003
2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DOSEN PEMBIMBING:
Riza Alfita, S.T.,M.T.
NIP. 198004192008121003
i
ii
SISTEM KELISTRIKAN PADA KAPAL LCU
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Achmad Yani
140431100050
140431100070
Disetujui oleh:
Miftachul Ulum,ST.,MT
NIP.197608122009121001
iii
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
iv
v
vi
SISTEM KELISTRIKAN PADA KAPAL LCU
LEMBAR PENGESAHAN
DI PT.PAL INDONESIA
Oleh:
Achmad Yani
140431100050
140431100070
Disetujui oleh:
vii
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
viii
SISTEM KELISTRIKAN PADA KAPAL LCU
LEMBAR PENGESAHAN
DI PT.PAL INDONESIA
Oleh:
Achmad Yani
140431100050
140431100070
Mengetahui,
Drs.Poendjoel Karjono
ix
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
x
SISTEM KELISTRIKAN PADA KAPAL LCU
NRP : 140431100050
NRP : 140431100070
ABSTRAK
xi
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
xii
KATA PENGANTAR
xiii
5. Bapak Riza Alfita, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing
yang memberikan pengarahan berupa ilmu maupun
pengalaman dalam melaksanakan praktik kerja lapangan
6. Seluruh Staf berserta karyawan PT.PAL INDONESIA yang
telah membantu dan memberikan ilmu dalam peyusunan
laporan.
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................. i
ABSTRAK ...................................................................................... xi
xv
2.3 Visi dan Misi........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................53
BIODATA PENULIS......................................................................55
LAMPIRAN ....................................................................................59
Lampiran 2.Data
Lampiran 4.Dokumentasi
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
xviii
DAFTAR TABEL
xix
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
1
mahasiswa dapat mengenal lebih jauh tentang Teknologi dan
Industri Perkapalan serta lebih mengenali tentang hal hal yang
berkaitan erat dengan dunia perkapalan
2
2. Manfaat Secara Khusus Bagi Mahasiswa
a) Dapat mengenal lebih jauh ilmu yang telah didapat
di bangku kuliah melalui kenyataan yang ada di
lapangan.
b) Dapat mengetahui sistem kelistrikan pada kapal
LCU (Landing Craft Utility).
c) Dapat mengenal lebih dekat tentang suatu galangan
kapal atau perusahaan yang bergerak di bidang
kemaritiman mengenai peralatan dan teknologi
yang baik digunakan dalam perbaikan maupun
pembangunan kapal baru, sehingga terjadi
keterpaduan antara yang dipelajari di kampus
dengan praktek langsung di lapangan.
d) Dapat menguji kemampuan pribadi dalam
berkreasi pada bidang ilmu yang dimiliki serta
dalam tata cara hubungan masyarakat di
lingkungan kerjanya di masa mendatang.
3
kapal LCU (Landing Craft Utility) dan uraian kegiatan
pkl.
f. Bab VI Penutup. Berisi hasil dan kesimpulan.
4
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
2. 1 Struktur Organisasi
Menurut Surat Keputusan Direktur Utama PT. PAL
INDONESIA (Persero) nomor: SKEP/038.a/10000/XII/2007,
tanggal 22 Januari 2008, Struktur Organisasi PT. PAL
INDONESIA (Persero) terdiri dari 6 (enam) Direksi yaitu :
1. Direktur Utama
2. Direktur Pengembangan Usaha
3. Direktur Pembangunan Kapal
4. Direktur Rekayasa Umum & Pemeliharaan
5. Direktur Keuangan
6. Direktur SDM & Umum
Serta 16 ( enam belas ) Kepala Divisi.
5
Adapun penjelasan dari tugas masing-masing divisi beserta
bagan struktur organisasi PT. PAL INDONESIA (Persero)
(gambar 2.1) sebagai berikut:
B. Divisi Teknologi
Adapun tugas dari divisi teknologi adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan perencanaan desain dan engineering
untuk proyek-proyek yang sedang diproduksi.
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang
rancang bangun dan proses produksi.
3. Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi
menunjang kegiatan yang berhubungan dengan
rancang bangun dan penelitian.
4. Melaksanakan strategi dibidang teknologi, penelitian
dan pengembangan maupun bidang-bidang lainnya
sesuai dengan pengarahan dan ketentuan Direksi.
5. Melaksanakan kegiatan integrated logistic support
untuk kapal-kapal yang diproduksi.
6
1. Merencanakan kebutuhan Material baik untuk
mendukung proyek maupun operasional.
2. Mengkoordinir pelaksanaan pengadaan material sesuai
kebutuhan material.
3. Mengkoordinir pengelolaan material pada lokasi
penyimpanan.
4. Membuat perencanaan kebutuhan dana untuk
menunjang kebutuhan material.
5. Mengelola sistem informasi material untuk menunjang
unit kerja lain.
7
2. Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk
dan jasa bagi fasilitas idle capacity (Suatu kapasitas
produk yang tidak terpakai atau kapasitas produk yang
menganggur).
3. Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah
dibuat oleh Direktorat Pembangunan Kapal menjadi
jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya proyek yang
terperinci.
4. Melaksanakan pembangunan proyek-proyek kapal
secara efektif dan efisien. Sesuai aspek QCD.
5. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
pembangunan proyek-proyek agar mendapatkan hasil
pekerjaan yang memenuhi standar kualitas dengan
menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan
keselamatan kerja dan waktu seefektif mungkin.
8
G. Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan
Adapun tugas dari divisi pemeliharaan dan perbaikan
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan
perbaikan kapal maupun non kapal sesuai kebijakan
Direktur Pemeliharaan dan Rekayasa Umum.
2. Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk
dan jasa bagi fasilitas idle capacity (Suatu kapasitas
produk yang tidak terpakai atau kapasitas produk yang
menganggur).
3. Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah
dibuat oleh Direktorat Pemeliharaan dan Rekayasa
Umum menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai
biaya proyek yang terperinci.
4. Melaksanakan pembangunan proyek-proyek kapal
secara efektif dan efisien. Sesuai aspek QCD.
5. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
pembangunan proyek-proyek agar mendapatkan hasil
pekerjaan yang memenuhi standar kualitas dengan
menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan
keselamatan kerja dan waktu selektif mungkin.
H. Divisi Perbendaharaan
Adapun tugas dari divisi perbendaharaan adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan kebijakan pendanaan perusahaan sesuai
dengan prinsip pengelolaan pendanaan dan perbankan
yang berlaku.
2. Melaksanakan strategi optimalisasi return kinerja
keuangan dan likuiditas perusahaan.
3. Melaksanakan analisa pasar keuangan sebagai dasar
pengambilan kcputusan dalarn rangka mengurangi
resiko pasar keuangan.
4. Melaksanakan study kelayakan kinerja keuangan
proyek atau bidang usaha mandiri.
5. Melaksanakan pengelolaan invoicing dan
penagihannya, untuk menunjang optimalisasi cash
flow perusahaan.
9
I. Divisi Akuntansi
Adapun tugas dari divisi akuntansi adalah sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan akuntansi
perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian serta
pengawasan atas biaya perusahaan dan investasi
perusahaan.
3. Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang dalam bidang akuntansi dan
keuangan untuk rnendukung kelancaran pelaksanaan
kegiatan perusahaan.
4. Melaksanakan evaluasi dan analisa terhadap pengelolaan
asset liabilities serta kinerja dari anak perusahaan dan kerja
sama usaha lainnya.
5. Melaksanakan implementasi dan pengembangan software
aplikasi bisnis perusahaan.
10
K. Divisi Kawasan Perusahaan
Adapun tugas dari divisi kawasan perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Merencanakan dan mengendalikan terhadap
pengelolaan dan pemeliharaan bangunan
infrastrukturnya beserta anggarannya.
2. Merencanakan dan mengendalikan terhadap
pengelolaan dan pemeliharaan utilitas dan lingkungan
hidup.
3. Merencanakan dan mengendalikan terhadap
pengelolaan dan pemeliharaan utilitas dan lingkungan
hidup.
4. Merencanakan dan mengendalikan terhadap
pengelolaan keamanan dan ketertiban.
5. Membina pengelolaan asset perusahaan.
11
2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian guna
pengendalian dan jaminan mutu seluruh hasil produksi
perusahaan.
3. Mengkoordinir kegiatan purna jual hasil produksi
perusahaan selama masa garansi.
4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu
produksi perusahaan.
5. Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak
merusak untuk material dan hasil proses produksi.
N. Sekretaris Pcrusahaan
Adapun tugas dari divisi perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Mengadakan pembinaan, pengelolaan dan
penyempurnaan sistem administrasi yang ada dengan
mengacu kepada prinsip manajemen keadministrasian.
2. Melaksanakan pembinaan hubungan baik dengan Stake
Holder (Public Relation) guna menumbuhkan citra
positif terhadap perusahaan (komunikasi, publikasi dan
penyebaran informasi mengenai kebijakan maupun
aktifitas perusahaan).
3. Memberikan pelayanan hukum serta mempersiapkan
dokumen yang mengandung aspek hukum yang
diperlukan perusahaan.
12
Terbentuknya perusahaan PT. PAL INDONESIA (Persero)
merupakan kelanjutan dari Marine Establishment (ME) yang
didirikan oleh pernerintah Hindia Belanda. ME diresmikan
dengan lembar nomer 22/1939 pada tahun 1939 yang
mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan perawatan dan
perbaikan kapal-kapal laut yang digunakan sebagai armada
Angkatan Laut Belanda yang menjaga kepentingan-kepentingan
daerah kolonialnya. Pada dasarnya ME sendiri merupakan
kelanjutan dari "PAL" artinya Penataran Angkatan Laut yang
didirikan Hindia Belanda pada tahun 1848.
Pada masa perang dunia kedua, pernerintah Hindia Belanda
di Indonesia menyerah kepada Pemerintah Jepang sehingga
dalam masa pendudukan Jepang ME diganti menjadi Haigun SB
21/24 Butai yang mempunyai tugas dan fungsi yang sama
dengan pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Setelah
Jepang menyerah pada sekutu, maka pernerintah Hindia
Belanda menguasai kembali selama dua bulan sehingga tahun
1945 namanya diganti seperti semula menjadi Marine
Establishment yang fungsinya sama.
Pada masa Perang Kemerdekaan setelah Republik Indonesia
diproklamasikan namanya dirubah menjadi PAL (Penataran
Angkatan Laut), hanya saja penyerahan ME oleh Pemerintah
Hindia Belanda berkesan setengah hati dan sering terjadi
sabotase.
Dengan bcrdasarkan keputusan Presiden RI nomer 370/61
tahun 1961, Penataran Angkatan Laut dilebur kedalam
Departemen Angkatan Laut dan namanya dirubah menjadi
Komando Angkatan Laut (Konatal). Sejak tahun 1961 Konatal
tidak lagi berstatus sebagai Perusahaan Negara. dan bertugas
untuk memelihara, memperbaiki dan membangun kapal-kapal
Angkatan Laut.
Perkernbangan selanjutnya adalah perubahan status Konatal
menjadi Perusahaan Umum Negara berdasarkan Peraturan
Pemerintah nomer 4 tahun 1978. Perusahaan negara ini dikenal
dengan nama Perusahaan Umum Dok dan Galangan Kapal
(Perumpal). Akhirnya dengan lembaran Negara RI nomer 8
tahun 1980 dan akte pendirian nomer 12 tahun 1980 tanggal 15
April 1980 Perumpal diubah statusnya menjadi Perseroan
dengan nama PT. PAL INDONESIA (Persero) dan sampai
13
dengan saat ini telah diadakan perubahan yang terakhir dengan
akte pendirian Nomer I tanggal 4 Nopember 2002.[1]
A Visi
Menjadi perusahaan perkapalan dan rekayasa
berkelas dunia yang dihormati, maksud dari berkelas dunia
yaitu dalam lingkup kualitas SDM, produk dan pelayanan,
budaya, organisasi, dan metodenya. Sedangkan dihormati
dalam arti bersungguh-sungguh memberikan nilai tambah
pada produk dan pelayanan untuk mencapai antusiasme
pelanggan dan bersungguh-sungguh menjaga kehormatan
dan integritas perusahaan.[1]
B. Misi
1. Meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui pemuasan
pelanggan dan insan PAL INDONESIA (Persero).
2. Menjadi bagian penting dalam mendukung pertahanan
dan keamanan nasional.[1]
14
BAB III
DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
1. Diesel Generator
Diesel Generator merupakan sebuah bentuk pembangkit
listrik dimana sebagai penggerak utamanya (prime mover)
adalah mesin diesel dan di hubungkan (couple) dengan
generator listrik dalam satu dudukan (base frame) yang
kokoh dan terinstal dengan baik sehingga dapat
dioperasikan dengan baik.
Bagian-bagian dan sistem pada diesel generator
diantaranya adalah:
a. Radiator
Radiator adalah bagian dari mesin diesel yang
berfungsi sebagai pemindah / pelepas kalor mesin.
Konstruksi radiator terdiri dari pipa pipa tipis yang
disusun sejajar dan satu sama lain dan dilekatkan sirip
sirip plat tipis. Konstruksi ini bertujuan untuk
memperluas bidang permukaan dari air yang lewat
pipa radiator, dibantu dengan hembusan angin dari
kipas radiator yang melewati kisi-kisi dan sirip sirip
radiator proses perpindahan/ pembuangan
berlangsung, hal ini dapat dirasakan bahwa udara
yang keluar dari radiator terasa hangat atau panas.
15
Sistem pendinginan dalam diesel generator yaitu:
1) Direct Air Coolling System
Direct Air Coolling System adalah system
pendinginan udara dihembuskan dari kipas
centrifugal yang tersambung secara mekanik
dengan mesin.
2. Water Pump
Water pump adalah bagian dari mesin diesel yang
berfungsi mensirkulasikan air pendingin (cooling water)
dari engine ke radiator dan kembali ke engine lagi. Water
pump ini digerakkan oleh putaran mesin itu sendiri
melewati mekanisme pulley yang disambung dengan V-
belt.
3. Dinamo Stater
Dinamo starter adalah Dinamo starter ini bagian dari
mesin yang berfungsi sebagai penggerak awal dari mesin.
Dimana melalui mekanisme roda gigi dan pinion dynamo
starter ini menggerakkan Flywheel. Dari awal putaran
diporos ini akan menghasilkan kompresi diruang bakar
dan putaran injection pump yang akan mengabutkan
bahan bakar.Setelah terjadi pembakaran dan
16
menghasilkan gerakan berputar sendiri , dinamo akan
lepas dari gigi flywheel.
4. Alternator Charging
Alternator Charging adalah bagian dari mesin yang
berfungsi sebagai pengisi baterai aki sewaktu mesin jalan.
Alternator charging ini dilihat dari konstruksinya
menyerupai generator 3 phase dimana statornya terlilit
kumparan 3 Phase namun tegangannya kecil antara 12 15
V atau 24 28 V . Keluaran 3 phase ini disearahkan dengan
6 buah dioda sehingga terbentuk terminal positif dan
negative. Tegangan DC ini dikontrol oleh regulator.
Keluaran dari regulator ini akan mengatur exsitasinya.
Regulator ini berfungsi untuk mengatur arus charging
supaya tidak berlebihan.
5. Injection pump
Engine Control Injection pump adalah bagian dari
mesin yang berfungsi sebagai pompa injeksi ke ruang
bakar melalui nozel.
17
Pompa injeksi ini mempunyai tekanan kerja yang tinggi
hingga mencapai bar. Tekanan kerja yang tinggi inilah
hingga bahan bakar solar dapat dikabutkan.
6. Panel
Panel adalah bagian dari generator set yang berfungsi
sebagai Proteksi, Monitoring, command. proteksi yang
dimaksud adalah memberikan pengamanan terhadap mesin
antara lain high water temperature switch, low oil pressure
switch, overspeed relay. Pada genset yang kapasitas besar
proteksi didalamnya lebih banyak dan komplit karena sdh
dalam bentuk modul kontrol.
Monitoring yang dimaksud adalah pembacaan
parameter Volt, Ampere, Frekuensi, jam kerja, suhu air dan
tekanan oli.
Command yang dimaksud adalah untuk perintah start
engine, stop engine dan emergecy stop.
7. Air Filter
Air Filter adalah bagian dari mesin yang berfungsi
untuk menyaring atau memfilter udara yang masuk ke
dalam ruang bakar pada mesin Diesel.
8. Stator
Stator adalah bagian statis dari generator yang merubah
perubahan garis garis gaya magnet yang melaluinya
menjadi sumber tegangan/ mengeluarkan tegangan.
Didalam stator generator terdapat belitan belitan
penghantar yang disusun sedemikian rupa sesuai kaidah
baik jumlah lilitan, jarak antara lilitan (pitch factor) dan
beda sudut antara phasa, sehingga menghasilkan tegangan
3 phasa yang mempunyai sudut 120 derajat terhadap phasa
lainnya.
Kemampuan dan kualitas generator ditentukan juga
oleh bahan inti besi dan bahan tembaga yang dipakai serta
tingkat ketahanan isolasi terhadap panas yang melaluinya.
Bahan inti dari stator merupakan bahan terpilih yang
mempunyai tingkat permeabilitas magnetic yang tinggi,
terbentuk dari lapisan lapisan plat yang terlaminasi satu
18
sama lain. Hal ini adalah dimaksudkan untuk mengurangi
rugi besi karena rugi arus hystrisis yang berpusar dalam
inti besi.
Demikian juga dengan lilitan tembaga atau kawat email
mempunyai kualitas yang khusus disamping biasanya
mempunyai lapisan isolasi (email) yang double/ ganda.
Juga mempunyai ketahahanan yang tinggi sampai 150
derajat celcius sehingga tahanan isolasi masih cukup kuat
untuk menahan panasnya stator generator maupun arus
lilitan itu sendiri.
9. Rotor
Rotor adalah bagian dinamis dari generator, yaitu
sebagai bagian yang berputar yang memberikan perubahan
garis - garis gaya magnet terhadap permukaan inti stator.
Rotor terdiri dari inti besi yang membentuk sepatu kutub
yang didalamya terdapat kumparan magnet yang akan
membentuk kutub utara dan selatan.
Konstruksi rotor ini harus sangat kokoh karena
mempunyai bagian yang selalu berputar, bagian yang
berputar akan mempunyai gaya tekanan keluar
(sentrifugal).
10. Exciter
Exciter adalah bagian generator yang berfungsi untuk
pembangkitan tegangan sebagai sumber arus mains rotor
untuk pembentukan kutub. Exciter ini terdiri dari exciter
stator dan exciter rotor. Exciter stator dapat sumber arus
dari AVR sedangkan Exciter rotor mengeluarkan tegangan
untuk arus kutub main rotor.
19
reference. sehingga tegangan yang keluar dari generator
selalu konstan dengan berbagai level beban.
20
Gambar 3.2 Bentuk sederhana kontruksi generator
sinkron.
21
C. Main Switch Board (MSB)
Main Switch Board atau dinamakan panel listrik
adalah suatu susunan peralatan listrik atau komponen
listrik yang dirangkai sedemikian rupa didalam suatu
papan kontrol sehingga saling berkaian dan membentuk
fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Sebuah
Main switch board dapat mengarahkan listrik dari satu atau
lebih sumber ke beberapa daerah yang lebih kecil dari
penggunaan. Dalam suatu panel listrik terdiri dari switch
yang berfungsi untuk mengarahkan listrik.
Peran switch board adalah untuk membagi arus
utama yang disediakan untuk switch board menjadi arus
kecil untuk distribusi lebih lanjut dan untuk memberikan
switching, perlindungan saat ini dan metering untuk
berbagai saat ini. Secara umum, switch board
mendistribusikan kekuatan untuk transformer, panel
board, peralatan kontrol, dan akhirnya untuk sitem
beban.[2]
22
4) Over / Under speed
5) Low voltage battery.
Proteksi terhadap generator antara lain meliputi:
1) Over atau under voltage
2) Over atau under Frekuensi
3) Over current
4) Overload.
b. Shore Connection
Shore Connection merupakan bagian dari MSB
(Main Switch Board) yang yang didalamnya terdapat
23
sebuah terminal, diamana terminal ini akan di
hubungkan ke sumber PLN, tapi sebelum
dihubungkan ke kapal listrik dari PLN masuk trafo
Step-up terlebih dahulu agar tegangan outputnya 440
volt antar phasanya dan frekunsinya 60 Hz. Shore
Connection digunakan hanya pada saat kapal
berlabuh atau bersandar. Sehingga daya yang di
suplai beban tidak berasal dari generator. Oleh karena
itu, didalam shore terdapat sebuah fasilitas yang
digunakan untuk pengalihan kerja dinamakan
interlock. Sistem interlock merupakan sistem yang
berfungsi untuk menyuplai daya dari Main Generator
atau Shore Conection.
c. Circuit Breaker
Circuit Breaker atau bisa disebut skalar pemutus
tenaga adalah suatu alat pemutus rangkaian listrik
pada suatu sistem tenaga listrik yang mampu
membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua
kondisi, Circuit Breaker dapat bekerja secara
otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual
ketika dilakukan perawatan atau perbaikan. Circuit
Breaker (CB) merupakan suatu alat listrik yang
berfungsi untuk melindungi sistem tenaga listrik
apabila terjadi kesalahan atau gangguan pada sistem
tersebut, terjadinya kesalahan pada sistem akan
menimbulkan berbagai efek seperti efek termis, efek
magnetis dan dinamis stability.
24
sampai merusak peralatan sistem, sehingga tidak
membuat sistem kehilangan kestabilan, dan
merusak pemutus tenaga itu sendiri.
Jenis-jenis Circuit Breaker dianataranya adalah
25
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian
diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi
hubung singkat atau beban lebih.
d. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau
lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-
elektromagnet. Transformator terdiri dari pasangan
kumparan primer dan skunder yang diisolasi (terpisah)
secara listrik dan lilitan primer sebagai input sedangkan
kumparan skunder sebagai output serta inti besi lunak dibuat
dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang
hilang karena arus pusar.
Prinsip kerja dari tansformator adalah Transformator
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Ketika
kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan
menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik
disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks
Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang
dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula
medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di
sekitar kumparan primer akan menginduksi gaya gerak
listrik dalam kumparan sekunder dan akan terjadi
pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan
sekunder.[3]
Jenis-jenis transformator ada dua yaitu: transformator
step-up dan step-down.
Hubungan Pada Transformator tiga fasa Pada
prinsipnya adalah metode atau cara merangkai kumparan di
sisi primer dan skunder. Umumnya dikenal tiga cara untuk
merangkai kumparan pada trafo tiga fasa, yaitu hubungan
bintang, hubungan delta, dan hubungan zig-zag.
26
1. Trafo 3 fasa hubungan bintang bintang (Y-Y)
27
3. Trafo 3 fasa hubungan bintang delta (Y-)
28
5. Trafo 3 fasa hubungan zig-zag.
29
1. Stator
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak
berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi
bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur
sebagai tempat meletakkan kumparan.
2. Rotor
Rotor dalah bagian dari mesin yang berputar bebas
dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi
yang mempunayi slot dengan batang alumunium /
tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.
30
2. Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
3. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak
ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
4. Biaya pemeliharaanmrendah karena pemeliharaan
motor hampir tidak diperlukan.
Kerugian menggunakan motor induksi 3 fasa diantaranya
adalah
1. Kecepatan tidak mudah dikontrol.
2. Power faktor rendah pada beban ringan.
3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal.
f. Sumber Teganagan DC
Sumber teganagan dc pada kapal berasal dari baterai aki
12 volt yang dirangkai seri sehingga pada kapal suplai
tegangan dc adalah 24 volt. Tegangan 24 volt dc digunakan
untuk starting Diesel Generator, Main engine, sebagian
untuk penerangan, dan perangkat elektronik serta navigasi
pada kapal yang membutuhkan suplai tegangan 24 volt dc.
Pada kapal juga dilengkapi dengan charger baterai aki yang
berfungsi untuk charger aki sehingga dapat menjaga dari
drop tegangan pada aki .
Dalam sistem kelistrikan kapal sumber tegangan dc
antara yang digunakan untuk starting dengan sumber general
sumber dc memiliki sumber teagangan dari aki sendiri.
g. Magnetic Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada
kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus
listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang
akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang
timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan
menutup dan Kontak Bantu NC (Normally Close) akan
membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama
dan kontak Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian
daya sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian
kontrol.
31
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor
magnet dapat dilihat pada gambar berikut gambar 3.12
merupakan jenis kontaktor 3 fasa :
32
Jika arus listrik diputuskan maka kontak akan dilepaskan
oleh pegas. Gambar 3.13 dibawah ini merupakan contoh
bentuk relay.
33
menyatakan bahwa distribusi kelistrikan merupakan salah
satu faktor yang di butuhkan untuk sumber tenaga
mentransmisi daya menuju beban agar dapat dioperasikan
sesuai kebutuhan. secara data stastitika bahwa kecelakaan
kapal, khususnya kebakaran kapal mayoritas dipengaruhi
oleh instalasi kabel dalam mendistribusikan daya menuju
beban. Hal ini di kerenakan sistem kabel tidak terbuat dari
bahan yang bebas halogen. Busbar trunking merupakan
salah satu media distribusi kelistrikan yang memiliki tingkat
keandalan dan keamanan yang lebih baik dibandingkan
kabel.
34
BAB 4
METODOLOGI PENELETIAN
35
4.2. Jadwal Kegiatan
2 Materi I
1. Struktur Perusahaan.
2. Proses Bisnis PT. PAL
Indonesia.
3. Pengenalan bagian
bagian pada kapal
secara umum dan
sistem kelistrikan
pada kapal secara
umum.
3 Materi II
1. Pengenalan dan
Pemahaman Dasar
sistem kelistrikan &
Proteksi Pada kapal
LCU (Landing Craft
Utility).
2. Pengontrolan motor 3
fasa pada kapal LCU
(Landing Craft
Utility).
3. Proses pembangkitan
listrik Diesel
Generator pada kapal
LCU (Landing Craft
Utility).
4. Penggunaan Main
Switch Board (MSB)
pada kapal LCU
(Landing Craft
Utility).
36
5. Pengenalan bagaian-
bagian kapal induk
(SSV) 602 dari LCU
(Landing Craft Utility)
dan kapal PKR
(Perusak Kawal
Rudal) 302.
4 Penyusunan Laporan Kerja
Praktik
37
[Halaman ini Sengaja dikosongkan]
38
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem kelistrikan padal kapal LCU (Landing Caft Utility) adalah
suatu sistem dimana dari awal pengbangkitan listrik oleh generator
sampai sistem distribusi ke bagianbagian yang membutuhkan
sumber daya listrik. Instalasi listrik atau sistem distribusi daya listrik
pada kapal merupakan salah satu instalasi yang sangat penting untuk
mengoptimalkan kinerja operasional kapal iu sendiri. Perencanaan
instalasi listrik kapal ini tentu harus berdasarkan pada persyaratan
atau ketentuan yang berlaku untuk sistem dikapal. Dalam pembuatan
suatu sistem kelistrikan harus memperhitungkan jumlah beban
dengan sumber (Generator) sehingga antara satu sama lain bisa
berfungsi dengan optimal dan tidak menimbulkan kebakaran karena
beban atau instalasi listrik yang buruk. Selain itu pemilihan generator
yang sesuai dengan kebutuhan harus melewati beberapa tahap sampai
akhirnya ditemukan type mesin yang cocok dipasang pada kapal.
Didalam suatu kapal dilengkapi dengan pengaman listrik, jika terjadi
konsleting atau arus pendek maka pengaman akan berfungsi memutus
sambungan lisrik ke beban sehingga tidak menimbulkan kebakaran.
Pada sistem pendistribusian listrik kapal harus dapat terjamin
dalam pasokan listriknya kerena kapal tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya jika pasokan listrik mengalami gangguan.
Dalam memenuhi pasokan listriknya maka kapal mempunyai
generator utama, generator cadangan, dan baterai (aki). Dalam
pembagian pasokan listrik tersebut maka kapal mempunyai dua
bagian penting yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik menuju
beban-beban yang terpasang, yaitu: switchboard, electronic power
panel.
39
Berikut gambar 5.1 merupakan gambar diesel generator
pada kapal LCU (Landing Caft Utility).
40
1. Rangka Stator
Rangka stator pada generator arus bolak-balik
terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan tempat
meletakkan bagian bagian generator.
2. Stator
Stator pada generator arus bolak-balik (AC)
memiliki alur-alur sebagai tempat meletakan lilitan
stator. Lilitan stator berfungsi untuk tempat GGl
induksi. Stator bagian yang diam dan mengeluarkan
tegangan bolak-balik. Inti stator terbuat dari bahan
ferromagnetik berlapis-lapis.
3. Rotor
Rotor adalah bagian generator arus bolak-balik
yang berputar, bagian-bagian ini terdapat kutup-kutup
magnet dengan lilitanya yang terdiri arus searah, yang
melewati cincin geser dan sikat-sikat. Pada bagian ini
menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke
stator.
4. Cincin Geser .
Cincin geser terbuat dari kuningan atau tembaga
yang dipasang pada poros dengan memakai bahan
isolasi. Slipling ini berputar bersama-sama poros dan
rotor.
41
Secara umum kutub magnet generator sinkron di bedakan
atas:
1. Kutub magnet dengan bagian yang menonjol (salient
pole). Kontruksi seperti ini digunakan untuk putaran
rendah , dengan jumlah kutub banyak. Diameter rotor
besar dan berporos pendek.
2. Kutub magnet dengan bagian yang tidak menonjol (non
silient). Kontoksi seperti ini digunakan untuk putaran
putarn tinggi (1500 rpm atau 3000 rpm), dengan jumlah
kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh
permukaan rotor di buat alur-alur untuk tempat lilitan
penguat, 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh,
yang berfungsi sebagai inti kutub.
Sistem penguat (Exiter) generator pada kapal berfungsi
pada saat generator di hubungkan dengan beban akan
menyebabkan tegangan output pada generator turun, kerena
medan magnet yang dihasilkan dari arus penguat relatif
konstan. Agar tegangan generator konstan, maka harus ada
peningkatan arus pengauatan sebanding dengan kenaikan
beban .
Generator ini pada kapal dijalankan atau di kopel oleh
mesin diesel sehingga kecepatan putaran rotor generator
tergantung pada kecepatan dari mesin diesel tersebut.
Sedangkan untuk menjalankan atau starting mesin diesel di
start dengan montor dc 24 v. Dan untuk menghasilkan
tegangan yang setabil pada generator maka diperlukan AVR
(Automatic Voltage Regulator).
Generator AC (Bolak-Balik) dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Generator AC (Bolak-Balik) 1 fasa
b. Generator AC (Bolak-Balik) 3 fasa
Pada kapal LCU (Landing Caft Utility) menggunakan
2 generator dengan rincian satu generator utama dan 1
generator cadangan. Jenis generator yang digunakan adalah
Generator AC (Bolak-balik) 3 fasa sinkron dengan output:
a. Tegangan : 440 v
b. Frekuensi : 60 Hz
c. Jumlah fasa : 3 fasa
d. Arus : 31 A
e. Watt : 18,9 KW
42
f. Merk : Catelpillar
1. Pengaman Alarm
Pengaman alarm bertujuan memberitahukan
kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak normal
dalam operasi mesin generator dan agar operator segera
bertindak:
1. Menormalkan sistem yang terganggu tersebut
2. Menghentikan mesin bila sistem tidak dapat
dinormalkan atau nilai gangguan terus berlanjut.
2. Pengaman Trip
Pengaman trip berfungsi untuk menghindarkan
mesin generator dari kemungkinan kerusakan karena
ada sistem yang berfungsi tidak normal, sedangkan
gangguannya terus berlanjut dan operator tidak bisa
menormalkannya, maka mesin akan stop secara
otomatis.
43
Jenis pengaman trip pada mesin generator, antara lain :
1. Putaran lebih (over speed)
2. Over atau under frekuensi
3. Over atau under voltage
4. Over current
5. Over load
6. Temperatur air pendingin tinggi
7. Tekanan minyak pelumas rendah
8. Emergency stop
9. Reverse power.
C. Pengujian Generator
Pengujian nominal generator dengan beban water
resistance.
44
D. Main Switch Board
Main Switch Board (MSB) mempunyai fungsi sebagai
pembagi daya listrik yang kemudian disalurkan ke
elektronic power panel (EPP). Main Switch Board (MSB)
tersebut mendapat suplai dari pembangkit listrik
(Generator) yang mempunyai tegangan 440 V, 60 Hz, dan 3
fasa. Emergency switch board dipakai jika Main Switch
Board (MSB) tidak dapat berfungsi, Emergency Switch
Bord ini terhubung langsung dengan dengan generator
cadangan. Sehigga jika pada agenerator utama mengalami
kegagalan dalam pengoperasian tidak dapat menyuplai
Main Switch Board (MSB), maka generator cadangan akan
langsung menyuplai Emergency Switch Board
menggantikan fungsi main switch board. Dibawah ini
adalah gambar 5.2 merupakan gambar Main Switch Board
(MSB) pada kapal LCU (Landing Caft Utility).
45
ini adalah gambar 5.3 merupakan gambar Elektronik Power
Panel pada Main Switch Board (MSB) di kapal LCU
(Landing Caft Utility).
F. Distribusi Daya
Energi untuk beban penerangan dan beban daya sistem
kelistrikan suatu kapal disuplai dari generator utama.
Selain itu juga dapat disuplai dari Emergency generator atau
batteray (aki). Daya listrik yang keluar dari generator
semuanya akan dipusatkan ke satu Main Switch Board
(MSB). Biasanya, Emergency Switch Board dan sistem
Emergency distribution dayanya terhubung denagan bus tie
dari switchboard di kapal. Jika sistem pelayanan daya di
kapal mengalami kegagalan/ kerusakan, sistem pelayanan
normal akan secara otomatis berpindah dari pelayanan
normal ke pelayanan Emergency generator.[5]
46
tegangan untuk Lighting Feeder (Saluran/Instalasi
Penerangan) berasal dari generator dan baterai (aki).
47
5.2 Uraian Kegiatan PKL
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Waktu Praktik Kerja Lapangan adalah hari kerja
perusahaan mulai hari senin sampai dengan jumat (5 hari
kerja dalam seminggu). Jam kerja dan jam istirahat pada saat
PKL adalah
Senin sd. Kamis : pukul 07.30 sd. 16.00 WIB.
Istirahat : Pukul 12.00 sd 13.00 WIB.
Jumat : pukul 07.30 sd. 16.00 WIB.
48
2. Instalasi
Instalasi merupakan suatu seni yang memasang,
menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang
dianggap bisa merujuk pada suatu konteks makna
tertentu.
Pada bengkel listrik untuk instalasi mempunyai
tugas sebagai berikut:
a) Pemasangan seat panel, coaming, lighting, dan
equipments
b) Pemasangan main cable way dan sub cable way
c) Penarikan cable (wiring):
1) Power system
2) Main lighting system
3) Emergancy lighting system.
d) Connecting cable
e) Commingsioning.
49
[Halaman ini Sengaja dikosongkan]
50
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam sub-sub ini dipaparkan keimpulan yang dapat
diambil berdasarkan analisis hasil penelitian. Adapun
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
a. Kapal merupakan alat transportasi yang sangat kompleks
yang tentunya dalam proses pembuatan kapal, harus
dilakukan secara bertahap. Mulai dari proses Fabrikasi,
instalasi listrik, Pemasangan, Pengecekan hingga
machinery outfitting. Hal ini sesuai dengan aturan
Standart Mutu Produksi yang diterbitkan oleh PT PAL
Indonesia itu sendiri.
b. Instalasi listrik atau sistem distribusi daya listrik pada
kapal merupakan salah satu instalasi yang sangat penting
untuk mengoptimalkan kinerja operasional kapal iu
sendiri. Mulai dari pembangkitan listrik oleh generator
lalu didistribusikan Main Switch Board (MSB) dan
Electronic Power Panel sampai kepada beban-beban
yang ada pada kapal.
c. Komponen-komponen dalam sistem kelistrikan memiliki
fungsi masing-masing yang saling berkaitan.
Komponen-komponen dalam sistem kelistrikan
diantaranya meliputi sistem pembangkitan listrik, sistem
pengaman, dan distribusi daya sampai ke beban.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa diatas, sistem kelistrikan
pada kapal LCU (Landing Caft Utility) untuk mendapatkan
instalasi listrik dan distribusi ke beban dapat berjalan
dengan normal dan optimal pada kapal maka harus di
perhitungkan beban yang digunakan dengan generator
yang akan dipakai pada kapal .
51
[Halaman ini Sengaja dikosongkan]
52
DAFTAR PUSTAKA
53
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
54
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI
55
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
56
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI
57
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
58
LAMPIRAN 1. BERKAS KESEDIAAN PERUSAHAAN
TELAH MENERIMA PKL
59
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
60
LAMPIRAN 2. DATA
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
72
LAMPIRAN 3. DAFTAR HADIR MAHASISWA KERJA
PRAKTEK LAPANGAN
73
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
..
74
75
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
76
LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI
77
Diesel Generator
Generator
Motor 3 Fasa
78
Sambungan Bintang Motor 3 Fasa
79
Instalasi MCB
80
Trotel
Radio Militer
Antena Militer
81
GPS Radio Militer
Charger Aki
82