Anda di halaman 1dari 2

PR UJIAN

KEPANITERAAN ILMU NEUROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RS BHAKTI YUDHA
PERIODE 19 AGUSTUS 2013 21 SEPTEMBER 2013

Nama : Nur Farhana binti Musa


NIM : 11.2011.133
Penguji : dr Dini Adriani SpS

1. Jenis edema dan terapinya


Jenis edema Sifat Contoh penyakit Terapi
Vasogenik - Disebabkan oleh - Tumor - Manitol (menurunkan TIK
peningkatan permeabilitas dengan menurunkan
pembuluh darah yang semua isi air dan volume
menyebabkan cairan cairan LCS dan dengan
intravaskular keluar ke menurunkan volume
ekstraselular. darah dengan
- Lebih terakumulasi di daerah vasokonstriksi,
substansia alba maka meningkatkan perfusi sel
dikenali sebagai edema dengan menurunkan
basah. viskositas atau dengan
mengubah reaksi sel darah
merah )
Sitotoksik - Disebabkan oleh kerusakan - Kelainan - Manitol (menurunkan TIK
Na-K channel pump yang metabolik dengan menurunkan
menyebabkan kadar Na semua isi air dan volume
lebih banyak di dalam sel cairan LCS ,meningkatkan
maka cairan dari perfusi sel dengan
ekstraselular tertarik masuk menurunkan viskositas
ke intaselular. atau dengan mengubah
- Dikenali sebagai edema reaksi sel darah merah)
kering dan salin hipertonik (tidak
dapat mengurangi edema
pada lesi tetapi
mengurangi volume sel
normal)
- Hemicraniotomy
- Tidak responsif terhadap
steroid
Interstitial Disebabkan oleh adanya Hidrosefalus - Pembedahan dengan
obstruksi di ventrikel maka pemasangan VP Shunt
cairan dari ventrikel tidak
boleh diabsorbsi
Osmotik Disebabkan oleh perbedaan
tekanan osmotik tanpa adanya
kelainan pada dinding
pembuluh darah atau sel
2. Penanganan status epileptikus konvulsif
Stadium Penanganan
I - Memperbaiki fungsi kardiovaskular
(0 - 10 menit) - Memperbaiki jalan nafas, pemberian oksigen dan resusitasi bila perlu
II - Pemeriksaan status neurologik
(1 - 60 menit) - Pengukuran tekanan darah, nadi dan suhu
- Mengambil darah untuk memonitor status metabolik (fungsi ginjal dan
hati, elektrolit, glukosa), AGD, pemeriksaan lengkap hematologi, faktor
pembekuan dan kadar OAE
- Pemeriksaan EKG
- Memasang infus pada pembuluh darah besar dengan NaCl 0,9% dan
dipasang 2 jalur sekiranya ingin diberikan 2 jenis OAE
- Pemberian OAE emergensi : Diazepam 0,2mg/kgBB dengan kecepatan
5mg/menit IV dan dapat diulang setelah 5 menit jika masih kejang
- Hipoglikemik : 50 mL glukosa 50%
- Alkoholisme : 250 mg tiamin IV
- Asidosis : bikarbonat
III - Menentukan etiologi
(0 60/90 menit) - Bila masih kejang setelah pemberian diazepam dapat diberikan :
Fenitoin IV 15-20 mg/kgBB dengan kecepatan < 50 mg/menit (monitor
tekanan darah dan EKG saat pemberian)
ATAU
Fenobarbital 10 mg/kgBB dengan kecepatan < 10 mg/menit (monitor
frekuensi pernafasan saat pemberian)
- Mulai terapi dengan vasopressor (Dopamin) bila diperlukan
- Koreksi komplikasi
IV - Bila masih kejang setelah 30-60 menit, pasien dipindahkan ke ICU dan
(30 60 menit) diberikan :
Propofol 2mg/kgBB bolus IV dan boleh diulang bila perlu
ATAU
Thiopentone 100-250 mg bolus IV dalam 20 menit

50 mg bolus setiap 2-3 menit
*Lanjut sampai 12-24 jam setelah bangkitan klinis atau bangkitan EEG
terakhir lalu ditappering off*
- Monitor : Bangkitan dan EEG
Tekanan intrakranial
Mulai OAE dengan dosis rumatan

Penanganan status epileptikus non-konvulsif


Tipe Terapi Pilihan
Status epileptikus lena Benzodiazepin IV/oral
Status epileptikus parsial kompleks Clobazam oral
Status epileptikus lena atipikal Valproat oral
Status epileptikus tonik Lamotrigine oral
Status epileptikus non-konvulsif pada pasien koma Fenitoin IV atau fenobarbital

Anda mungkin juga menyukai