Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh Tingkat Kenyaman Ruang Gerak Kantin

Terhadap Kegiatan di Dalam Kantin Universitas


Tarumanegara
(STUDI KASUS KANTIN UNIVERSITAS TARUMANAGARA)

STUDI DASAR ARSITEKTUR II

Oleh:
Antomy Chandra (315160018)
Samuel Prinardi (315160076)
Dionisius Nathanael (315160212)

Dosen: Dr. (Cand) Ir. Samsu Hendra Siwi, M.Hum


Asisten Dosen: Ir. Sutrisnowati Machdidjar, M.T.
DAFTAR ISI

Abstrak.....

Bab I Pendahuluan.......

A. Latar Belakang.

B. Tujuan...

C. Identifikasi Masalah.....

D. Perumusan Permasalahan.....

E. Hipotesis...

F. Kerangka Berfikir....

Bab II Kajian Pustaka......

I. Kenyamanan.....

II. Kegiatan Kantin....

Bab III Metode Penelitian....

A. Metode Pencarian Data....

B. Metode pengelolahan Data...

C. Metode Analisis Sintesis......

Bab IV Hasil Penelitian.......

I. Data Penelitian......

II. Analisis Data....

Bab V Kesimpulan......

Daftar Pustaka.....
ABSTRAK

Karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Tingkat Kenyaman Ruang Gerak


Kantin Univeristas Tarumanegara Terhadap Kegiatan di Dalam Kantin Universitas
Tarumanegara membahas tentang bagaimana kenyaman ruang dalam suatu kantin
mempengaruhi aktivitas-aktivitas di dalam kantin tersebut.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah agar dapat diketahui pentingnya
adanya ruang gerak yang baik dalam suatu kantin agar kegiatan dalam kantin tersebut
tidak terganggu. Metode yang kami gunakan adalah studi pustaka, dimana kami
mencari bahan- bahan yang dapat dipelajari mengenai kenyamanan ruang gerak dan
kantin di internet dan buku-buku.
Selain itu kami juga akan mengumpulkan data-data dari lapangan dengan cara
observasi dan disertai juga dengan membagikan kuisioner kepada para negunjung
kantin untuk mendapatkan data dari pengunjung.
Berdasarkan hasil penelitian, kita dapat megetahui bagaimana pengaruh
kenyamanan ruang gerak dalam kantin terhadap aktivitas-aktivitas di dalamnya dan
juga untuk meningkatkan kualitas kantin tersebut berserta memperbaiki kesalahan
atau permasalahan dalam kantin tersebut.
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perasaan kenyamanan adalah faktor penting yang mempengaruhi


bagaimana suatu kegiatan seseorang/manusia agar berjalan dengan baik.
Kantin adalah tempat yang sangat penting di lingkungan pendidikan, dimana
kantin tersebut digunakan sebagai tempat untuk makan dan minum sekaligus
juga untuk bersosialisasi dengan sesama pelajar. Untuk menunjang hal-hal
tersebut, dibutuhan tingkat kenyamanan yang baik agar semua kegiatan-
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dirasakan gangguan
oeh para pelajar.

Dalam hal ini, kenyamanan yang akan kami bahas adalah kenyaman
ruang gerak dalam kantin ( kenyaman spasial ) dimana hal ini merupakan
faktor yang penting agar suatu kantin dapat dikatakan nyaman ataupun layak
untuk menjadi tempat untuk makan dan minum sekaligus bersosialisasi.

Di dalam kantin, tedapat bagian-bagian tertentu yang mempunyai


fungsinya masing-masing, yaitu : tempat duduk(tempat makan), kios(tempat
transaksi). Diantara kios and tempat makan atau diantara tempat makan
dengan tempat makan, harus terdapat jarak yang digunakan sebagai sirkulasi
untuk para pelajar lewat. Hal tersebut sering menjadi permasalahan, dimana
terkadang jarak tersebut terlalu kecil/sempit sehingga dapat menimbulkan rasa
sempit atau tidak dapat bergerak leluasa di dalam kantin tersebut.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap rasa kenyamanan pengunjung


kantin ( para pelajar ) dan dalam hal ini adalah kenyaman spasial mereka.
Rasa ketidaknyamanan ini akan berpengaruh buruk terdapat kegiatan-kegiatan
yang berlanggsung di dalam kantin tersebut. Hal ini sangat perlu
dipertimbangkan dalam pembuatan kantin tersebut agar kegiatan pokok
didalam kantin tersebut dapat berjalan tanpa adanya gangguan.
B. Tujuan

Mengetahui pengaruh tingkat kenyamanan ruang gerak di kantin


Universitas Tarumanegara terhadap kegiatan didalam kantin tersebut.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahn yang telah diuraikan diatas,


maka kami mengidentifikasian permasalahan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Buruknya penempatan kursi, meja ,dan kios di dalam kantin.
2. Ukuran kursi dan meja yang tidak sesuai untuk kantin.
3. Ukuran kantin yang tidak sesuai dengan jumlah pengunjung kantin.
4. Ruang untuk sirkulasi gerak yang sempit.
5. Jumlah kursi dan meja makan yang tidak berlebihan.

D. Perumusan Masalah

Dalam masalah ini topik yang akan diteliti akan diberi judul
Pengaruh Tingkat Kenyaman Ruang Gerak Kantin Univeristas Tarumanegara
Terhadap Kegiatan di Dalam Kantin Universitas Tarumanegara. Berdasarkan
topik tersebut, rumusan masalah yang dapat kami kemukakan adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana tingkat kenyaman ruang gerak di kantin
Universitas Tarumanegara?
2. Bagaimana kegiatan- kegiatan di dalam kantin Universitas
Tarumanegara berlangsung?
3. Bagaimana pengaruh hubungan antara tingkat kenyamann
runag gerak di dalam kantin Universitas Tarumanegara
terhadap kegiatan-kegiatan didalamnya?
E. Hipotesis

Dari uraian diatas maka kami merumuskan hipotesi permasalahan sebagai


berikut :
1. Hipotesis Nol (H0)

Tidak terdapat hubungan pengaruh antara kenyamanan ruang gerak di


kantin Universitas Tarumanegara terhadap kegiatan-kegiatan di dalam
kantin tersebut.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat hubungan pengaruh antara kenyamanan ruang gerak di kantin


Universitas Tarumanegara terhadap kegiatan-kegiatan di dalam kantin
tersebut.

F. Kerangka Berfikir
Bab II
Kajian Pustaka

I. Kenyamanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2008 : 1010), nyaman adalah
segar; sehat sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman; kesegaran;
kesejukan. Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif
seseorang terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan
berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui kelima indera
melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai .Jenis-jenis kenyamanan
dalam arsitektur:
1. Kenyamanan thermal
ASHRAE(1989 :8), mendefinisikan kenyamanan thermal sebagai suatu
pemikiran dimana kepuasan didapati. Oleh karena itu, kenyamanan adalah
suatu pemikiran mengenai persamaan empiris. Meskipun digunakan untuk
mengartikan tanggapan tubuh, kenyamanan thermal merupakan kepuasan
yang dialami oleh manusia yang menerima suatu keadaan thermal, keadaan ini
alami baik secara sadar ataupun tidak sadar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyaman thermal:
1. radiasi matahari
2. pemantulan dan penyerapan
3. temperatur dan perubahan temperatur
4. kelembapan udara
5. pergerakan udara
2. Kenyamanan visual
Kenyamanan visual adalah kenyamanan dalam mengakses semua
informasi visual dan sangat terkait dengan indera pengelihatan manusia.
Manusia tidak akan terlepas dari cahaya matahari, cahaya ini berfungsi untuk
mengenali lingkungan sekitar dan juga menjamin aktivitas penghuninya.
Pencahayaan sangat berhubungandengan pengelihatan manusia yang juga
berdampak dengan kondisi psikis manusia. Efek cahaya juga mempengaruhi
dramatisasi suasana dalam ruangan seperti menyenangkan, menyejukan, suram
dll. Cahaya juga berperan dalam kesehatan mnusia khususnya dalam hal
pengelihatan karena manusia memiliki batas tertentu dalam melihat.
3. Kenyamanan Spasial

Adalah kenyamanan yang dirasakan seseorang dalam melakukan


suatu aktivitas yang berkaitan dengan ruang gerak dalam kegiatan tersebut .
Berdasarkan luas sempit, besar kecil, pendek tinggi dari ukuran ruangan
tersebut. Semakin besar dan luas ruangan tersebut maka semakin nyaman
perasaan dalam ruangan tersebut namun jika ruangan terlalu besar dan
memiliki banyak ruangan kosong yang tidak terpakai maka juga akan
membuat tidak nyaman manusia yang menggunakannya .

4. Kenyamanan akustik
Faktor lainnya yang mempengaruhi kenyamanan seseorang dalam
suatu bangunan berkaitan dengan bunyi atau kenyamanan akustik. Bunyi
sendiri adalah sensasi akibat getaran suatu benda yang menimbulkan gesekan
dengan zat disekitarnya yang diterima oleh telinga. Kondisi lingkungan dalam
masyarakat industri kontemporer sekarang ini sangat berpengaruh dengan
kenyamanan akustik, dengan semakin padatnya lalu lintas serta pemukiman,
volume kebisinganpun meningkat, terlebih didaerah perkotaan. Hal ini sangat
mempengaruhi kenyamanan akustik.
Batasan rasa sakit pada telinga menusia terletak pada 130dB. Pada tingkat
kebisingan 180dB manusia bisa meninggal dunia akibat kejutan. Penyebaran
bunyi pada bangunan ditentukan oleh elemen pembatas ruangan. Dapat
memiliki karakteristik memantulkan, menyerap atau mentransmisikan bunyi.
Karakter ini menentukan kualitas bunyi suatu ruangan.
Tekanan bunyi atau kebisingan yang mengganggu dari luar ruangan bisa
berasal dari suara motor, mobil, pesawat , keramaian lalu lintas dll. Sedangakn
gangguan kenyamanan yang berasal dari dalam ruangan bisa disebabkan oleh
pantulan berupa gema, dengung dll.
II. Kegiatan Kantin
Kegiatan kantin adalah kegiatan kegiatan yang terjadi di dalam kantin seperti
menjual, membeli, mengkonsumsi dll.

Kegiatan kantin dibagi menjadi 2 macam yaitu:


Kegiatan Konsumen:
1. Kegiatan transaksi:
Adalah kegiatan dimana konsumen membeli makanan / minuman dari
produsen
2. Kegiatan konsumsi:
Adalah kegiatan dimana konsumen mengkonsumsi makanan/
minuman yang telah dibeli dari produsen.
3. Kegiatan komunikasi:
Adalah kegiatan dimana konsumen berkomunikasi baik kepada
produsen maupun kepada konsumen lain.

Kegiatan Produsen:
1. Kegiatan transaksi:
Adalah kegiatan dimana produsen menjual makanan/ minuman
kepada konsumen.
2. Kegiatan komunikasi:
Adalah kegiatan dimana produsen berkomunikasi kepada konsumen
maupun sesama produsen.

Dalam kajian pustaka ini kami akan membahas tentang kantin, Kantin hampir
selalu ada di tiap sekolah di Indonesia. Biasanya kantin menjadi tempat berkumpul
bagi para murid. Pesan ambil bayar duduk mungkin merupakan prinsip para pengguna
fasilitas kantin. Ramainya kantin disebabkan oleh obrolan siswa-siswi yang makan
bersama. Kebanyakan murid menganggap penting kantin sebagai tempat
bersosialisasi, tempat berkumpulnya seluruh angkatan
Bab III
Metode Penelitian

A. Metode Pencarian Data


Pencarian data yang akan kami gunakan adalah metode observasi langgung
kelapangan dengan menggunakan 2 pendekatan penelitian yaitu pendekatan kualitatif
dan pendekatan kuantitatif.
Kami juga akan membagikan kuisioner kepada para pengunjung dalam kantin
mengenai pendapat mereka dalam kantin tersebut. Data yang diterima berupa data
primer karena dilakukannya observasi. Pencarian data akan kami lakukan pada waktu
kegiatan dalam kantin tersebut sedang ramai, yaitu pada siang hari.
Tempat penelitian : Kantin UNTAR I
Waktu penelitian : 12.00-15.00 WIB
Hari penelitian : Senin Rabu, Jumat
Jumlah Total : 40 kuisioner
B. Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang akan kami gunakan adalah metode tabulasi,
yaitu dengan menggunakan tabel yang akan diisi dengan data-data yang akan kami
kumpulkan.
Data tersebut kami kumpulkan dari observasi yang kami lakukan di daaerah
kantin dan juga dari kuisioner yang kami bagikan ke pengunjung kantin. Kedua jenis
sumber data tersebut akan kami tempatkan dalam tabel-tabel yang berbeda.
Contoh tabel yang digunakan :
Tabel 1
JAWABAN PERTANYAAN
NO. RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 I
2 II
3 III
4 IV
5 V
6 VI
7 VII
8 VIII
9 IX
10 XI

Tabel 2
JUMLAH JAWABAN
PERTANYAAN
PILIHAN 1 PILIHAN 2 PILIHAN3 PILIHAN 4 PILIHAN 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH

C. Metode Analisis-Sintesis
Metode yang akan kami gunakan adalah metode analisis, yaitu dari data yang
kami peroleh kami akan akan menganalisa hubungan antara kedua data tersebut agar
dapat kami kaitkan hasilnya dengan rumusan masalah dan hipotesis yang telah kami
buat sebelumnya dan kami buat kesimpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
I. Data Penelitian
a. Kuisioner :

Hari Senin 8/5/2017


JAWABAN PERTANYAAN
NO. RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 I B A B B C D A B B C
2 II C A C C C C A C C D
3 III D A C C D C A A B E
4 IV C B A D C B B A B C
5 V C B E A C D B A C B
6 VI B A C C E C A B E D
7 VII A B B C D C B B C E
8 VIII C A D B B D C C B E
9 IX B A D D E E A C C E
10 XI B A B E C E B A B C

Hari Selasa 9/5/2017


JAWABAN PERTANYAAN
NO. RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 I C B A D B B A B B C
2 II C B A B E B A A B E
3 III C A D E C D B B C D
4 IV B A C C D D B B C E
5 V D A D B D C B C A E
6 VI D A C C D B C C B C
7 VII E A C C C C C A B D
8 VIII D C B C A C B B C C
9 IX A A B B C D B B B E
10 XI B A D D B C A A C A
Hari Rabu 10/5/2017
JAWABAN PERTANYAAN
NO. RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 I B A A D C D A B B C
2 II C B D B C D B B B C
3 III B A D B C C B A A D
4 IV B A D D D D A C B C
5 V D A C B B B A B C D
6 VI D B B E E C A A A D
7 VII B B A D B C B A C C
8 VIII A A C B B D B A C E
9 IX C C D E C D A C B E
10 XI B B D B D C B C B C

Hari Jumat 12/5/2017


JAWABAN PERTANYAAN
NO. RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 I D A A D C C A C B C
2 II C A B C B D B A C D
3 III B B D D B C A A C C
4 IV B B C B E B C B A E
5 V D B A C E B C B B E
6 VI C A B C D D A A C C
7 VII D C B E B C A C B D
8 VIII E B B E D C B C B C
9 IX A B A D C D D A C C
10 XI B A B B D D D B C D
Tabel Akumulasi
JUMLAH JAWABAN
PERTANYAAN
PILIHAN 1 PILIHAN 2 PILIHAN3 PILIHAN 4 PILIHAN 5
1 4 14 11 9 2
2 23 14 3 - -
3 8 11 9 11 1
4 1 12 11 9 7
5 1 9 14 10 6
6 - 7 16 15 2
7 17 16 5 2 -
8 15 14 11 - -
9 4 20 16 - -
10 1 1 16 10 12
JUMLAH 74 118 112 66 30

b. Observasi Lapangan
Denah :
II. Analisa Data
a. Kuisioner

Akumulasi I
25

20

15

10

0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4 Pilihan 5

Akumulasi II
25

20

15

10

0
Pertanyaan 6 Pertanyaan 7 Pertanyaan 8 Pertanyaan 9 Pertanyaan 10

Pilhan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4 Pilihan 5


Dari data diatas kita dapat melihat bahwa :
Mayoritas pengunjung pada kantin menghabiskan waktu mereka untuk
makan dan melakukan hal yang perlu mereka lakukan di kantin.
Berdasarkan data yang terdapat di atas, pengunjung yang datang dalam
kurun waktu 1-15 menit hanya datang untuk melakukan hal seperlunya
seperti membeli minuman atau makanan untuk dibawa pergi.
Berdasarkan data yang terdapat di atas , dapat disimpulkan bahwa
pengunjung kantin Universitas Tarumanagara yang berkunjung
dalam kurun waktu antara 15-30 menit pada umumnya tidak
terlalu merasakan pengaruh ruang gerak mereka terhadap
kegiatan dalam kantin Universitas Tarumanagara.
Pada data diatas dapat dinyatakan bahwa pengunjung yang datang
pada kurun waktu 30-60 menit umumnya datang untuk makan
atau bersosialisasi menyadari namun tidak begitu memperhatikan
kenyamanan ruang gerak mereka.
Untuk pengunjung yang datang dalam kurun waktu 1-2 jam ,
menyadari pengaruh ruang gerak terhadap kegiatan mereka di
kantin .
Pengunjung yang berada di dalam kantin lebih dari 2 jam merasa
sangat terganggu dengan ruang gerak karena mereka
menghabiskan waktu mereka lebih banyak di kantin daripada
pengunjung yang lain, terutama pada saatsuasana padat.
b. Observasi

- Dalam denah ini dapat terlihat bahwa jarak antara meja makan dengan
meja makan lainnya sangatlah sempit sehingga membuat suasana sangat
tidak nyaman untuk para pengunjung yang sedang duduk terutama pada
saat makan siang.
- Jarak antara kios dengan meja makan sudah memenuhi kebutuhan,
namun pada saat jam makan siang kantin akan menjadi ramai dan jarak
tersebut menjadi sempit.
- Dari denah ini dapat kami ketahui bahwa terdapat ruang gerak yang
terlalu lebar pada tengah kantin yang kurang diperlukan yang seharusnya
dapat lebih dimanfaatkan.
BAB V
Kesimpulan

1. Dari observasi ini dapat kami ketahui bahwa tingkat kapasitas kantin
Universitas Tarumanagara I tidak dapat menampung banyaknya jumlah
mahasiswa dari dari fakultas-fakultas yang ada di kampus I.
2. Ukuran panjang kursi yang sama dengan panjang meja memakan tempat
sehingga mempersempit ruang gerak antar meja.
3. Kantin ini belum memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam aspek
ruang gerak antar meja makan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
4. Para pengunjung kantin menyadari akan ketidaknyamanan yang
disebabkan oleh ruang gerak kantin yang kurang baik dan terbatas dan
hal tersebut tentu mengganggu kegiatan mereka saat di dalam kantin

Pemecahan Permasalahan
Dapat diketahui dari indentfikiasi masalah di lapangan, bahwa kantin
UNTAR I tidak dapat memenuhi kapasitas pengunjung yang diperlukan
dikarenakan banyaknya mahasiswa dari banyak fakultas di kampus I UNTAR
, sehingga hal ini menyebabkan keramain yang terlalu berlebihan dalam
kantin pada saat jam makan yang akan menimbulkan kurangnya ruang gerak
dalam kantin dengan ditambahnya jarak antara meja dan kursi makan yang
terlalu dek t antara satu sama lain yang menimbulkan ketidaknyamanan dan
terganggunya aktivitas para pengunjung kantin. Dengan diketahuinya
permaslaahn tersebut, dapat kami berikan pemecahan masalah berupa :
- Dengan pemanfaatan ruang gerak yang tidak terlalu dibutuhkan yang
terdapat di tengah kantin agar lebih bermanfaat.
- Dilakukannya penambahan jumlah kantin di UNTAR I karena banyaknya
jumlah mahasiswa di kampus I UNTAR.
- Dilakukan nya perluasan kantin dan penaataan kembali jarak antar meja
makan menjadi yang lebih baik.
Daftar Pustaka

http://tyasfeenabil.blogspot.co.id/2012/02/kenyamanan-thermal.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15895/1/sti-jul2005-%20(26).pdf
https://www.google.co.id/#q=jenis+kenyamanan+dalam+arsitektur&*
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Hospital_cafeteria.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantin
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_makan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/Chapter%20II.pdf
https://www.google.co.id/#q=pengertian+kenyamanan&*
https://www.google.co.id/#q=pengertian+kenyamanan+dalam+arsitektur&*
http://repository.maranatha.edu/595/
https://www.academia.edu/26939612/KENYAMANAN_VISUAL_MELALUI_PEN
CAHAYAAN_ALAMI_PADA_KANTOR_STUDI_KASUS_GEDUNG_DEKANA
T_FAKULTAS_TEKNIK_UNIVERSITAS_BRAWIJAYA_MALANG
https://www.slideshare.net/tyasseptya/definisi-kenyamanan
https://machaokaoka.wordpress.com/2015/02/17/kenyamanan-thermal-dan-visual-di-
dalam-dan-di-sekitar-bangunan-di-daerah-tropis-lembab/
https://www.google.co.id/#q=kenyamanan+dalam+arsitektur&*
http://www.youradexchange.com/ad/display.php?r=374772&treqn=1728294689&run
auction=1&crr=f9ffa6aae91af3fd0ba5whGcuQ3YlJXakVmcGJTJt92Yu0GcjB3b05y
d3dnRyUiRyUSQzUCc0RHa7f13b0fb4e62cc884eb2&cbrandom=0.22430972921668
69&cbtitle=&cbiframe=0&cbWidth=1088&cbHeight=773&cbdescription=&cbkeyw
ords=
ASHRAE. 1989. Handbook-Fundamentals. Atlanta: HVAC&R Industry.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke
Empat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai