Anda di halaman 1dari 7

Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil.

Di dalamnya
diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta
hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri di atasnya.

Metode perkuatan tanah Tujuan utama dari perbaikan tanah adalah meningkatkan
daya dukungnya sehingga tanah tersebut memiliki karakteristik yang kuat untuk menahan
beban konstruksi bangunan yang berada di atasnya. Metode perbaikan tanah diantaranya
adalah

1. Geosintetik
adalah material yang saat ini populer dalam proyek konstruksi di
Indonesia terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti
di pulau Sumatera dan Kalimantan yang banyak terdapat tanah gambut.
Selain itugeosintetik juga diaplikasikan sebagai filter pada konstruksi
penahan gelombang baik di tepian pantai maupun lepas pantai . Istilah
geosintetik mengacu pada material sintetik yang digunakan dalam
permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi
dari industri-industri kimia atau minyak bumi.
Geosintetik yang ada terdiri dari berbagai jenis dan
diklasifikasikan dalam beberapa bentuk sebagai berikut :
a. geotekstil, bahan lulus air dari anyaman (woven) atau
tanpa anyaman (non woven) dari benang-benang atau
serat- serat sintetik yang digunakan dalam pekerjaan
tanah.

b. Geogrid, produk geotekstil yang berupa lubang-lubang


berbentuk segi empat (geotextile grid) atau lubang
berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari
bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene
(HDPE)
c. Geofabric, semua produk geosintetik yang berbentuk
lembaran

d. Geocoposite, kombinasi dua atau lebih tipe geosintetik


e. Geomembrane, geosintetik yang bersifat impermeable
atau tidak tembus air, biasanya dibuat dari bahan high
density polyethylene (HDPE).

f. Geocell, berbentuk sel-sel sebagai bahan penahan erosi


atau perkuatan , terbuat dari bahan High Density
Polyethylene (HDPE)

g. Geotube, berbentuk tabung memanjang yang digunakan


di daerah pantai
h. Geobag, berbentuk karung sebagai perkuatan di aliran
sungai atau pantai.

i. Geocontainer, sebagai bahan pembuat pulau atau


konstruksi ditengah laut dan diturunkan dari kapal .
j. Concrete matras, berbentuk matras atau kasur yang diisi
dengan beton untuk penahan dinding sungai pencegah
erosi

k. Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami


seperti dari serat kelapa sawit untuk penahan erosi
.Produk ini mempunyai aplikasi yang sangat luas di
bidang geoteknik & teknik sipil dari mulai konstruksi
jalan raya, embankmen, perkuatan tanah lunak, jalan
kereta api, jembatan, perkuatan lereng dan dinding,
waduk, reklamasi pantai dan lainnya.

2. Vertical Drain
Suatu tanah bisa dibilang sebagai tanah lunak manakala tanah
tersebut mempunyai rongga-rongga kapiler yang sangat kecil sehingga
proses konsolidasi ketika tanah diberikan beban pun membutuhkan
waktu yang relatif panjang. Oleh karena itu, vertical drain yang berupa
stone column dibangun untuk mempercepat pengeluaran air dari dalam
tanah. Prinsip kerjanya ialah mengeluarkan air yang terkandung di dalam
tanah melalui vertical drain yang sudah terpasang. Agar hasilnya lebih
maksimal, pemasangan vertical drain biasanya dipadukan dengan
pekerjaan pre-load seperti penimbunan tanah supaya air semakin cepat
tertekan keluar akibat tanah menerima beban yang besar.

3. Cerucuk Bamboo
Perbaikan tanah dengan metode cerucuk bamboo/corduroy
dilakukan dengan meletakkan bantalan sedemikian rupa sehingga tanah
yang dihamparkan tidak tercampur dengan tanah asli yang terletak di
bawahnya. Dengan demikian tanah timbunan tersebut akan membentuk
suatu lapisan kesatuan yang berada di atas tanah yang asli, sekilas mirip
seperti pontoon yang mengapung di atas permukaan air. Adapun bahan
baku yang lumrah digunakan untuk membuat bantalan tersebut adalah
bamboo (cerucuk) dan corduroy (kayu gelonggongan).
4. Tiang Pancang
Pelaksanaan metode tiang pancang untuk memperbaiki tanah
yang lunak dilakukan dengan mengaplikasikan bore pile atau PC spun
pile. Jadi, konstruksi bangunan yang akan didirikan di atas tanah ini tidak
bertumpu langsung pada tanah yang lunak, melainkan bertopang pada
lapisan tanah keras yang terletak di bawahnya. Pada praktiknya, kendala
utama yang wajib diperhatikan dalam penerapan metode tiang pacang
yakni risiko terjadinya negative skin friction.

Anda mungkin juga menyukai