Anda di halaman 1dari 1

Distribusi leptospirosis

Leptospirosis tersebar luas diseluruh dunia, antara lain : Rusia, Argentina, Brasilia, Australia,
Israel, Spanyol, Afghanistan, Malaysia, Amerika Serikat, Indonesia , dan sebagainya.

Di Indonesia sejak tahun 1936 telah dilaporkan leptospirosis dengan mengisolasi serovar
leptospira, baik dari hewan liar maupun hewan peliharaan. Secara klinis leptospirosis pada
manusia telah dikenal sejak tahun 1892 di Jakarta oleh Van der Scheer. Namun isolasi baru
berhasil dilakukan oleh Vervoort pada tahun 1922.

Pada Tahun 2010 baru 7 provinsi yang melaporkan kasus suspek Leptospirosis yaitu Provinsi
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bengkulu, Kepulauan Riau dan
Sulawesi Selatan.

Situasi Leptospirosis di Indonesia dari Tahun 2004 sampai tahun 2011 cenderung meningkat,
tahun 2011 terjadi 690 kasus Leptospirosis dengan 62 orang meninggal (CFR 9%),
mengalami kenaikan yang tajam bila dibandingkan 7 (tujuh) tahun sebelumnya, hal tersebut
dikarenakan terjadi KLB di Provinsi Yogyakarta (Kabupaten Bantul dan Kulon Progo).
Kasus terbanyak dilaporkan Provinsi DI.Yogyakarta yaitu 539 kasus dengan 40 kematian
(CFR 7,42%) dan Provinsi Jawa Tengah dengan 143 kasus dengan 20 kematian (CFR
10,6%).

Umumnya menyerang petani, pekerja perkebunan, pekerja tambang / selokan, pekerja rumah
potong hewan dan militer. Daerah yang rawan banjir, pasang surut dan areal persawahan,
perkebunan, peternakan memerlukan pengamatan intensif untuk mengontrol kejadian
Leptospirosis di masyarakat.

Masih menurut WHO (2011), secara epidemiologi, leptospirosis tersebar di seluruh dunia
dengan prevalensi tertinggi menyerang petani dan masyarakat kumuh perkotaan. Kejadian
leptospirosis berhubungan dengan faktor sosiokultural, pekerjaan dan lingkungan. Dampak
terbesar terjadi pada daerah dengan sumber daya manusia yang rendah dengan iklim tropis
dan sub tropis. Faktor risiko penyakit ini lebih tinggi pada daerah pedesaan karena
karakteristik masyarakat bertani dan berternak dengan populasi ternak padat.

Sumber :

http://www.indonesian-publichealth.com-epidemiologi-leptospirosis.
www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai