Anda di halaman 1dari 13

A.

Pengembangan Kualitas Pembelajaran


A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara
lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya

A.1.1. Usaha Kreatif


Awal perjalanan karir saya sebagai seorang dosen di Universitas Patria Artha
membuat saya dan keluarga sangat bersyukur karena bisa mewarisi profesi dari ayah
saya yang juga sebagai dosen pada Universitas Khairun Ternate dan mungkin jiwa
mengajar ayah saya secara tak langsung sudah mengalir pada diri saya. Dosen
merupakan profesi yang sangat mulia yaitu mentransfer dan memberikan ilmu serta
motivasi kepada mahasiswa sehingga menjadi sarjana. Saat awal menjadi dosen, saya
belum punya pengalaman untuk melakukan proses pembelajaran dalam suatu kelas.
Tetapi pengalaman yang saya miliki pada saat menjadi pengurus organisasi daerah
yaitu mengajarkan LDDK kepada anggota baru organisasi mempunyai kemiripan dengan
proses pembalajaran. Dengan modal inilah yang saya jadikan dasar dalam menjalankan
proses belajar mengajar dikelas. Terkadang saya juga mengikuti beberapa metode
mengajar dari dosen-dosen saya pada saat kuliah S1 maupun S2. Seiring waktu
bejalan, pada awal semester mengajar saya mengalami kesulitan dalam menerapkan
metode mengajar, kerana yang saya gunakan yaitu pada saat mengajar di organisasi
dimana tingkat penerimaan materi yang saya gunakan yaitu dengan metode ceramah dan
sedikit feedback tanya jawab dengan mahasiswa. Setelah berjalan 2 semester menjadi
dosen, saya mulai mencoba usaha kreatif dengan mencari dan mengubah metode/cara
proses pembelajaran yang bisa membuat suasana di kelas menjadi hidup dan
menyenangkan, yaitu dengan memutarkan video pendek motivasi atau video yang
berhubungan dengan materi mata kuliah seperti rangkaian logika atau metode optimasi
sistem tenaga listrik dalam memberikan sedikit pemahaman dan menjelaskan sebuah
sistem kerja di awal pembelajaran sebelum masuk pada materi inti. Usaha kreatif
lainya yaitu memanfatkan teknologi informasi dan komunikasi, saya memberikan saran
kepada mahasiswa agar membuat grup media sosial (whatsApp atau sejenisnya) untuk
memudahkan akses komunikasi tentang materi kuliah. Selain itu untuk pengumpulan
tugas yang bersifat soft file dan diberikan batas waktu, mahasiswa bisa mengirim
tugasnya lewat email yang saya buat khusus hanya untuk menerima email dari tugas
mahasiswa sehingga bisa dilihat mahasiswa siapa yang tepat waktu mengirim tugasnya.
Untuk mata kuliah pengantar elektro teknik, instalasi listrik 1 dan instalasi
listrik 2 yang saya ampu selain mengajarkan materi, saya juga mengadakan pretest
sebelum pembelajaran dimulai, dan posttest pada akhir pembelajaran pada beberapa
pertemuan yang telah direncanakan sesuai rencana pembelajaran semester yang
diajarkan pada pelatihan PEKERTI yang diadakan Kopertis Wilayah IX beberapa bulan
lalu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat mahasiswa dalam belajar, dan
maksimalkan pemahaman mahasiswa akan mata kuliah yang dipelajari. Selain dalam
proses pembelajaran di kelas, pada saat waktu kosong di kantin atau di perpustakaan
saya biasa bercerita dan memberikan nasehat kepada mahasiswa agar mereka selalu
tetap menjadi mahasiswa yang berinovasi dalam ilmunya dan selalu berjalan dengan
nilai-nilai keagamaan.

A.1.2. Dampak perubahan


Perubahan yang terjadi setelah saya menerapkan metode atau cara pembelajaran
tersebut sudah memberikan dampak yang baik dalam menyampaikan serta penerimaan
materi yang saya berikan kepada mahasiswa. Sehingga dengan adanya metode ajar
gunakan video dalam memberikan materi di dalam kelas para mahasiswa mulai
interaktif dan mudah bertanya tentang materi yang ada dalam video tersebut.
Sehingga kondisi kelas menjadi lebih hidup dan dinamis, khususnya untuk perkuliahan
teori. Dampak perubahan lain yaitu dengan mengunakan grup media sosial (whatsApp
atau sejenisnya) dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan
mahasiswa lebih mudah dalam mengakses dan berdiskusi tentang materi atau tugas mata
kuliah yang tidak atau kurang dipahami pada saat saya berikan atau membagikan file-
file materi prentasi sehingga lebih efektif dan efisien. Kampus Universitas Patria
Artha juga telah difasilitasi dengan layanan internet 24 jam melalui layanan wi-fi
yang passwordnya terintegrasi dengan siakad sehingga seluruh mahasiswa dapat
mengirim tugas (soft file) ke email dosennya secara gratis dan cepat. Hal tersebut
merupakan nilai tambah dalam mendukung usaha kreatif yang saya upayakan. Saya
sebagai pengampu mata kuliah tersebut juga dapat lebih meminimalisasi penggunaan
kertas dalam mempersiapkan materi kuliah. Respon yang saya berikan juga lebih cepat
dalam memberikan feedback atas tugas-tugas mahasiswa yang dikirim melalui email.
Untuk dampak perubahan pada mata kuliah pengantar elektro teknik, instalasi listrik
1 dan instalasi listrik 2 melalui metode pembelajaran yang saya aplikasikan,
pelaksanaan pretest dan posttest yang diadakan sebelum dan setelah pembelajaran
dimulai adalah meningkatkan semangat mahasiswa untuk lebih giat dalam belajar. Cara
ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi saya untuk memperbaiki dan meningkatkan
metode belajar dan teknik mengajar secara berkelanjutan sehingga mahasiswa juga
menjadi lebih termotivasi, berinovasi dalam belajar dan lebih religius.

A.2. Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap


kritik yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
A.2.1. Kedisiplinan
Menegakan kedisiplinan dalam menjalankan tugas kita sebagai dosen adalah hal yang
utama, disiplin adalah kunci keberhasilan. Contoh nyata kedisiplinan yang saya
aplikasikan sebagai dosen sekaligus ketua Prodi Teknik Elektro yaitu berkaitan
dengan persiapan pembelajaran diantaranya adalah dengan menginfokan kepada saya dan
dosen lain yang mengajar untuk menyusun perangkat pembelajaran berupa: silabus,
rencana pembelajaran semster , modul mata kuliah, dan panduan praktikum sesuai
dengan template Prodi. Kelengkapan tersebut disusun sebelum jadwal pembelajaran
dilaksanakan, dan dikumpulkan pada bagian akademik Prodi sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Bentuk Kedisiplinan lain yaitu pada proses sebelum perkuliahan
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Patria Artha bahwa dosen
dan Mahasiswa yang memulai perkuliahan di sesi jam pertama atau pada pukul 08.00
pagi maka diwajibkan untuk mengikuti apel pagi pada pukul 07.45 sampai pukul 08.00
ini merupakan aturan sebagai bentuk kesiapan diri dalam memulai perkuliahan dan ini
salah satu hal yang unik mengenai kedisiplinan yang tidak saya temukan di perguruan
tinggi lain terkecuali di sekolah kedinasan IPDN yang dimiliki Pemerintah Republik
Indonesia. Di kampus saya dikenal dengan Dosen yang disiplin dengan ketepatan waktu
perkuliahan ketika didalam kelas mengawali perkuliahan atau kuliah perdana saya
sebagai seorang dosen dengan menerapkan memimpin doa sebelum pembelajaran yang
dilanjutkan dengan mengabsen mahasiswa dan melakukan kontrak perkuliahan dengan
mahasiswa dengan maksud untuk mengatur kedisiplinan selama proses perkuliahan
berjalan selama satu semester kedepan dimulai dengan menyepakati waktu perkuliahan
toleransi keterlambatan dalam mengikuti perkuliahan serta hal hal lain sampai
mengenai penilaian dalam mata kuliah yang saya ampuh, saya menerapkan batas
toleransi waktu pada mahasiswa yang terlambat masuk kuliah sebanyak 10 menit.
Apabila keterlambatan lebih dari 10 menit, maka mahasiswa tetap diperbolehkan masuk
kuliah, namun dalam absensi dianggap Alpha/ tidak masuk tanpa keterangan. Saya juga
memanfaatkan alokasi waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya, sehingga
mahasiswa dapat belajar dengan maksimal, serta tidak mengganggu jadwal perkuliahan
dosen yang lainnya setelah jam mengajar saya. Pada akhir proses pembelajaran, saya
membuat kesimpulan pembelajaran, memberikan feedback atas keaktifan mahasiswa di
kelas, dan juga mengakhirinya dengan memimpin doa. Apabila terdapat suatu
kepentingan dan atau tugas dari pimpinan yang mengharuskan saya meninggalkan jam
kuliah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, saya terlebih dahulu masuk ke
kelas kemudian menyampaikan bahwa saya tidak bisa masuk kelas dan saya berikan
point-point materi pada pembelajaran hari tersebut, dan membicarakan penggantian
kekosongan jadwal dengan mata kuliah lain, dan mengagendakan jadwal perkuliahan
pada waktu yang lain sebagai gantinya.

A.2.2. Keteladanan
Metode pembiasaan tidak akan sempurna jika tidak diiringi dengan metode
keteladanan. Karena mahasiswa selain melakukan pembiasaan, juga perlu adanya
seorang figur yang dijadikan contoh untuk ditiru. Secara psikologis mahasiswa
senang meniru, tidak saja yang baik-baik yang jelek pun ditirunya, dan secara
psikologis pula manusia membutuhkan tokoh teladan dalam hidupnya, artinya Kita
sebagai dosen tidak hanya mengajar saja tetapi juga harus mampu menjadi teladan
(role mode) yang baik bagi mahasiswa. Bentuk keteladanan yang saya lakukan sebagai
seorang dosen sekaligus ketua Prodi Teknik Elektro berkaitan dengan proses
pembelajaran adalah dengan menerapkan 3S (senyum, salam, sapa) terhadap teman
sejawat dosen muda dan senior, seluruh civitas akademika maupun mahasiswa serta
melayani dengan hati dan lebihkan timbangan pada mahasiswa di kampus Universitas
Patria Artha, maksudnya memberikan pelayanan yang baik dan softskill pada mahasiswa
pada jam-jam kosong. Contoh kecil keteladanan yaitu pada keseharian saya
pembelajaran di kelas memulai dan mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap
salam, selain itu saat bertemu dengan civitas akademika, saya berusaha untuk
menyapa dan mengucap salam serta bersalaman. Salah satu bentuk keteladanan yang
lain yaitu: setiap berinteraksi dengan mahasiswa, saya berusaha untuk memilah-milih
kalimat yang tepat dan menghindari kalimat negatif, sehingga mahasiswa dapat
termotivasi melalui kalimat positif yang saya ucapkan. Saya bersikap jujur, terbuka
dan apa adanya. Sebagai contoh, apabila terdapat bahan diskusi yang saya belum
mampu untuk menjawabnya dengan baik, maka saya tidak segan untuk menunda menjawab
bahan diskusi tersebut, untuk kemudian saya jawab pada kesempatan berikutnya pada
saat saya sudah mengetahui jawaban yang terbaik. Semua contoh kecil yang saya
sebutkan sudah mulai dilupakan untuk sebagian orang akan tetapi saya mempunyai
prinsip memulai keteladanan dimanapun kita berada selalu dimulai dari halhal yang
sifatnya sederhana dan kecil seperti membiasakan mengucapkan kata: tolong, terima
kasih dan maaf, sesuai dengan konteks komunikasi yang sedang dilakukan karena dari
hal kecil seiring waktu berjalan, pelan-pelan tapi pasti akan menjadi lebih besar
tentunya sehingga tertanam sikap keteladanan dalam diri kita.

A.2.3. Keterbukaan terhadap kritik

Keterbukaan terhadap kritik saya tunjukkan melalui respon baik terhadap kritikan.
Saya adalah pribadi yang tidak alergi dengan kritikan saran taupun masukan. Saat
mahasiswa, pimpinan, maupun rekan kerja menyampaikan kritikan kepada saya, saya
merespon dengan positif dan menjadikan sebuah motivasi untuk memperbaiki diri atau
evaluasi, contoh keterbukaan kritikan pendapat biasanya ditemui pada rapat-rapat
tingakatan program studi, rapat kepanitian kegiatan, rapat-rapat lembaga seperti
LPPM ataupun bersama mahasiswa di lembaga kemahasiswaan. Didalam kepanitian bila
saya menjadi ketua panitia palaksana ataupun koordinator kegiatan apabila dalam
rapat saya selalu minta saran dan masukan untuk berbagai macam keputusan yang telah
saya ambil ataupun kritikan, sehingga dengan cara seperti ini pelaksanaan kegiatan
akan maksimal hasilnya. Misalnya untuk hal-hal teknik yang tidak terduga sebelumnya
pada saat ditanya saya langsung arahkan seperti, pada saat evaluasi saya
mempertanyakan keputusan yang telah saaya ambil sebelumnya, apakah ada yang keliru
atau tidak. Begitu juga dengan evaluasi kinerja di tingkatan prodi, saya tidak
menutupi apabila ada saran dan masukan dari dosen atas apa yang sedang
didiskusikan. Saya beri contoh seperti yang pernah terjadi pada saat perkuliahan
mahasiswa mengkritisi ketika saya membawakan mata kulaih yang saya ajarkan, pada
saat itu ada satu kekeliruan dalam pembahasan saya dan mahasiswa mengkritisi hal
tersebut dengan cara mengingatkan kepada saya bahwa pembahasan saya ternyata
terlalu jauh dengan materi mata kuliah, dengan nada yang rendah saya meminta maaf
kepada mahasiswa dan mencoba klarifikasi hal tersebut serta cepat kembali membahas
hal yang sesuai dengan materi kuliah.

B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.1. Sebutkanpublikasi karya-karya ilmiah/seni yang telah Saudara hasilkan dan
tunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya.Bagaimana makna dan kegunaannya dalam
pengembangan keilmuan/keahlian.Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai
inovatif.

B.1.1. Publikasi karya ilmiah


Karya ilmiah yang saya hasilkan pertama kali terpublikasi di prosiding Seminar
Nasional Teknik Energi dan KetenagaListrikan (SNTEK I) 2014 dengan SBN : 978-602-
8509-21-3 yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin
pada tahun 2014 saya mempublikasikan karya ilmiah dengan judul Analisis Tegangan
Impuls Dan Arus Transien Jaringan Transmisi 150 kV Sinjai - Bone Akibat Sambaran
Petir Menggunakan ATPDraw yang diambil berdasarkan hasil penelitian dari Thesis
saya. Selanjutnya pada tahun 2016 saya mempublikasikan lagi karya ilmiah di seminar
nasional yang sama yaitu Seminar Nasional Teknik Energi dan KetenagaListrikan
(SNTEK III) 2016 dengan ISBN : 978-602-8509-22-0 yang diselenggarakan oleh
Departemen Teknik Elektro Universitas Hasanuddin dengan judul "Analisa Potensi
Energi Terbarukan di Sulawesi Selatan Sebagai Kebutuhan Energi Listrik". Artikel
ini merupakan hasil penelitian dari studi literatur dan pengambilan data data
sumber energi pada dinas Energi Sumber Daya dan Mineral Pemerintah Sulawesi Selatan
serta ikut turun ke lapangan untuk mengukur atau menghitung potensi energi
terbarukan pada lakosi-lokasi tertentu. Dan selanjutnya pada tahun 2017 tepatnya
bulan april saya mempublikasikan artikel saya pada jurnal nasional tidak
terakreditasi di kampus saya sendiri yaitu "Patria Artha Technological Journal
(PATJou)" yang di kelola oleh Department of electrical engineering Faculty of
engineering and informatics Patria Artha University yang merupakan launching terbit
perdana Volume 1, no 1 dengan ISSN : 2549-613 (media print), ISSN : 2549-614X
(media online) dengan judul "Keandalan Jaringan Distribusi Primer 20 kV Pada PT.
PLN (Persero) Wilayah Maluku Dan Maluku Utara Cabang Ternate" penelitian ini saya
lakukan pada daerah asal saya yaitu pada bulan Desember dengan mengambil data-data
gangguan (data pemedaman) di PLN Cabang Ternate.

B.1.2. Makna dan kegunaan


Dari beberapa artikel ilmiah yang telah saya publikasikan di atas akan memberikan
makna dan kegunaan, misalnya artikel dengan judul "Keandalan Jaringan Distribusi
Primer 20 kV Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku Dan Maluku Utara Cabang Ternate"
dapat memberikan saran dan masukan kepada pihak PLN Cabang Ternate agar memperbaiki
ketersediaan daya serta keandalan sistemnya karena dapat diketahui dari data yang
ada pada penelitian saya bahwa banyak terdapat gangguan dan lamanya gangguan
tersebut terjadi mempunyai tingkat gangguan paling tinggi gangguan tersebut antara
lain berupa gangguan permanen, gangguan temporer, gangguan fasa RST sesaat,
gangguan fasa ST sesaat, gangguan RS sesaat, dan Black Out (BO). Kemudian untuk
artikel yang berjudul "Analisa Potensi Energi Terbarukan di Sulawesi Selatan
Sebagai Kebutuhan Energi Listrik". Hasil penelitian ini dijadikan sebagai dasar
oleh dinas ESDM dalam rencanan pembangunan pembangkit listrik dengan menggunakan
sumber energi terbarukan yang datanya sudah diperoleh dari penelitian tersebut.
Berdasarkan tinjauan pengembangan keilmuan, penelitian ini tidak terdapat
pengembangan yang sangat berarti, akan tetapi dapat memberikan gambaran tentang
perencanaan untuk kebutuhan energi listrik di Sulawesi Selatan yang bisa di tinjaun
dari segi teknik dan analisis ekonominya. Sedangkan artikel lainnya dengan judul
Analisis Tegangan Impuls Dan Arus Transien Jaringan Transmisi 150 kV Sinjai - Bone
Akibat Sambaran Petir Menggunakan ATPDraw. Kegunaan yang bisa diperoleh dari
artikel ini adalah dapat dijadikan dasar masukan bagi pihak PLN karena banyak
terdapat tower yang memiliki nilai resistansi pentanahan yang besar sehingga jika
terjadi sambaran petir akan menimbulkan dampak Back Flashover (BFO) pada sistem
kelistrikan. Untuk meminimalisir gangguan transmisi akibat sambaran petir, maka
dapat digunakan metode desain eksisting (Cone protection method) sangat baik
digunakan untuk perlindungan sambaran petir sedangkan metode perbaikan desain
(Rolling sphere method) lebih baik lagi karena lebih andal dalam melindungi
sambaran petir pada saluran transmisi 150 kV.

B.1.3. Nilai inovatif


Nilai-nilai inovatif yang terkandung dalam artikel ilmiah saya, misalnya untuk
artikel pertama saya Inovasi ini sederhana akan tetapi dapat memberikan kinerja
yang cukup tinggi berdasarkan hasil pengujian tersebut. artikel dengan judul
Analisis Tegangan Impuls Dan Arus Transien Jaringan Transmisi 150 kV Sinjai - Bone
Akibat Sambaran Petir Menggunakan ATPDraw. Inovasi yang saya berikan dari
penelitian ini adalah menambahkan analisis metode desain eksisting (Cone protection
method) dari sistem yang dihasilkan. Selain itu inovasi lain adalah dengan
penggunakan software ATPDraw dimana sangat membantu untuk membuat single
kelistrikan yang mudah dan lebih cepat mengetahui hasil analisis simulasi
perhitungan tegangan lebih dan arus transien yang diperoleh akibat sambaran petir,
hasil validasi menggunakan software juga tidak berbeda jauh dengan pengukuran
manual yang membutuhkan waktu yang lama. Untuk artikel kedua "Analisa Potensi
Energi Terbarukan di Sulawesi Selatan Sebagai Kebutuhan Energi Listrik" saya
lakukan adalah dengan hasil perhitungan secara teoritik dan konservasi energi, saya
menyarankan kepada pihak terkait agar melakukan inovatif untuk merencanakan
pembangunan pembangkit enegri terbarukan seperti PLTS pada lokasi-lokasi terpencil
yang belum terjangkau listrik sehingga peran pemerintah terhadap daerah terpencil
itu juga disarankan oleh masyarakat tersebut. Kemudian untuk artikel ketiga yang
berjudul "Keandalan Jaringan Distribusi Primer 20 kV Pada PT. PLN (Persero) Wilayah
Maluku Dan Maluku Utara Cabang Ternate", nilai inovatif yang saya berikan adalah
cuma sebatas saran yang bermanfaat yaitu membentuk tim siap siaga dalam
meminimalkan gangguan-gangguan yang nantinya terjadi pada waktu yang tertentu,
sehingga gangguan yang terjadi bisa cepat di respon dan diselesaikan. Inovasi yang
sekarang dilakukan PLN sekarang itu bisa dilihat pada divisi yang dibuat yang
bernama PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertenaga) pekerjaan ini memang memiliki
tingkat kecelakaan sangat tinggi tapi inilah nilai inovatif untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa listrik agar keandalan sistem
kelistrikan bisa lebih baik.

B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam
pengembangan keilmuan/keahlian.
B.2.1. Konsistensi
Konsistensi merupakan sikap dan tindakan yang jelas arahnya dan menjadi dasar untuk
aktivitas selanjutnya. Sebagai seorang dosen yang ingin meningkatkan
profesionalisme, maka sikap dan tindakan saya harus konsisten dalam pengembangan
keilmuan. Latar belakang keilmuan saya adalah Teknik Elektro dan dalam proses
pengajaran saya mengajarkan mata kuliah Pengantar Elektro Teknik, Rangkaian Logika,
Instalasi Listrik 1, Instalasi Listrik 2, dan Metode Optimasi STL. Semua mata
kuliah tersebut di atas merupakan mata kuliah yang berada pada lingkup keilmuan
teknik elektro. Dalam proses pembelajaran biasanya pada setiap awal perkuliahan
saya memberikan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada hari itu sehingga dalam
menjelaskan materi punya frame dan tidak melebar. selain itu untuk pengembangan
keilmuan saya biasa mengikuti seminar atau workshop serta pelatihan relevan dan
berada pada lingkup teknik elektro contohnya seperti Seminar Pemanfaatan Tenaga
Surya Sebagai Energi Listrik Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Dinas ESDM
Pemerintah Sulawesi Selatan, Industrial Workshop In The Power And Energy Space For
Young Professionals And Student yang diselenggarakan oleh IEEE Indonesia Section
yang bekerjasama dengan Departemen Teknik Elektro Universitas Hasanuddin serta
Seminar Trend And Challenges Of The Words Energy And Electricity, Toward The 35000
MW Electricity Projects In Indonesia oleh Departemen Teknik Elektro Universitas
Hasanuddin. Untuk penelitian dan pengabdian yang saya lakukan pun relevan dengan
bidang keilmuan teknik elektro. Dengan demikian seluruh kegiatan pembelajan,
penelitian dan pengabdian saya selalu memiliki korelasi dengan bidang ilmu yang
saya miliki.

B.2.2. Target kerja


Jika berbicara tentang target kerja berarti sama halnya saya sebagai seorang dosen
harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan waktu dan target yang
sudah direncanakan, Target kerja saya yang berhubungan dengan peningkatan karir
dosen yaitu saya harus mengajukan angka kredit dan beban kerja dosen (BKD) setiap
tahun, kemudian mengusul jabatan fungsional Asisten Ahli yang sekarang sudah
terpenuhi dan selanjutnya dalam dua tahun kedepan saya berusaha untuk meningkatkan
jabatan fungsional dari asisten ahli menjadi lektor, serta target yang paling dekat
saat ini adalah mengikuti sertifikasi dosen dan semoga hasilnya memuaskan, amin.
selain itu target kerja utama saya adalah menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sebagai contoh, pembelajaran di kelas saya yang harus mengikut sesuai pokok-pokok
materi pada kontrak perkuliahan yang berdasarkan SAP dan RPS. Pada pelaksanaan
untuk mencapai hal tersebut diperlukan manajemen waktu yang baik serta tingkat
kemampuan penerimaan materi oleh mahasiswa, apabila tingkat penerimaan mahasiswa
kurang maka konsekwensi tujuan pembelajaran pada hari itu sesuai dengan SAP. Untuk
kondisi seperti ini saya biasanya memberikan tugas untuk materi yang tidak sempat
saya bahas atau saya meminta kepada mahasiswa agar menyediakan waktu tambahan untuk
saya menjelaskan materi tersebut. Selain itu target kerja dalam hal penelitian juga
sangat penting yaitu dengan mencari seminar atau jurnal yang terbit minimal 1 kali
tiap semester atau 2 kali dalam setahun, sehingga saya sebagai dosen harus
mempunyai target untuk mempublikasikan jurnal atau artikel, jadi saya harus
menyusun rencana kerja pada bulan pertama mulai dari menyelesaikan pendahuluan,
teori dasar dan metode yang akan digunakan. Selanjutnya pada bulan kedua saya
gunakan untuk melakukan pengolahan data, simulasi apa bila menggunakan software,
Kemudian bulan terakhir saya melakukan analisis dan pembahasan dari hasil yang
diperoleh. Target ini selalu saya usahakan untuk berjalan sesuai dengan perencanaan
dan berusaha sebisa mungkin memenuhi target waktu yang ditetapkan oleh sistem.
Bekerja dengan target waktu akan memberikan kita manfaat seperti melatih
kedisiplinan dan mengefisiensikan waktu. Selanjutnya kedepan saya berusaha untuk
melakukan penelitian yang dibiayai oleh dikti melalui skim PDP dan hasilnya akan
saya apply pada jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal international untuk
menambah publikasi saya.

C. Pengabdian kepada Masyarakat


C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan masyarakat
terhadap kegiatan tersebut!
C.1.1. Kegiatan PKM
Kewajiban profesi seorang dosen yaitu memenuhi tri dharma perguruan tinggi, salah
satunya adalah melakukan pengabdian pada masyarakat. kegiatan PKM pertama saya
adalah sebagai anggota tim yang diketuai oleh dosen senior di Fakultas Teknik dan
Informatika Universitas Patria Artha. PKM ini dilakukan sebagai upaya
pengimplementasian kamampuan keilmuan dalam pengembangan pembelajaran dimana saya
beserta ketua dan mahasiswa melakukan Pelatihan penggunaan Media Presentasi
Micrososoft Power Point di jenjang Sekolah Dasar, hal ini didasari oleh masih
minimnya guru sekolah dasar tersebut untuk menggunakan media pembelajaran Microsoft
power point dalam memberikan materi ajar, kegiatan ini berlangsung disalah satu
sekolah dasar di Kabupaten Gowa yang letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten
Sinjai yang jaraknya cukup jauh dari perkotaan ditambah terbatasnya SDM guru yang
bisa mengoperasikan aplikasi ini. sehingga kami tergerak untuk melakukan pengabdian
di sekolah tersebut. Kegiatan ini melibatkan 3 orang dosen dan 5 orang mahasiswa,
dalam membantu memberikan pelatihan kepada guru sekolah dasar dengan menggunakan
media pembelajaran di kelas yang berbasis Microsoft power point kami mengguakan
notebook dan laptop kami. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berlangsung selama 2 hari
yaitu dilaksanakan pada waktu jam pulang sekolah hingga sore hari sehingga tidak
meliburkan siswa dan tidak mengganggu kegiatan belajar disekolah. Pada tahun 2016
saya melakukan kegiatan PKM yaitu Pelatihan pemasangan Instalasi Listrik Sesuai
Standar Nasional Indonesia di salah satu SMK Jurusan Listrik di Kabupaten Gowa yang
berlangsung selama 2 hari. Kegiatan ini diketuai oleh saya sendiri dimana pada
kegiatan ini bentuk implementasi dari mata kuliah yang saya ampu yaitu Instalasi
Listrik 1, pada saat pelaksanaan kegiatan PKM terlebih dahulu kami melakukan
sosialisasi program studi teknik elektro dan pihak sekolah khususnya pada jurusan
listrik sangat menyambut dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat kami langsungkan.
Pada hari pertama kami melakukan workshop tentang penggunakan komponen atau alat
yang digunakan pada pemasangan instalasi listrik, kemudian pada hari kedua kami
melakukan pelatihan serta membuat kelompok agar siswa bisa mempraktekan pemasangan
instalasi listrik dengan bahan atau material kabel yang sudah disiapkan sesuai
dengan arahan pada saat workshop di laboratorium yang disediakan sekolah tersebut.
Tujuannya adalah agar siswa bisa memahami dalam pemakaian dan pemasangan instalasi
listrik yang sesuai dengan standar SNI atau standar dalam aturan PUIL sehingga dari
pemasangan instalasi yang benar, maka tingkat terjadinya hubung singkat karena
penggunaan kabel yang salah sehingga kabel menjadi panas dalam dapat menyebabkan
terjadinya kebakaran. Antusias siswa sangat tinggi dimana meraka dengan cepat dapat
memahami materi yang diajarkan yang bisa dilihat dengan keberhasilan siswa dalam
mengerjakan praktek pemasangan instalasi listrik yang diberikan. Pada pelaksanaan
kegiatan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana, yaitu
dapat memenuhi sasaran yang kami inginkan karena hampir semua siswa yang mengikuti
kegiatan ini dari 35 orang ada sekitar 5 orang yang tidak berhasil menyelesaikan
prakteknya.

C.1.2. Dampak Perubahan


Pada kegiatan pengabdian yang kami laksanakan mempunyai dampak perubahan yang
dirasakan oleh para guru, salah satunya yaitu dalam pemanfaatan Microsoft
powerpoint, para guru bisa memanfaatkannya sebagai alternatif untuk penjelasan
bahan ajar pada siswa dengan memanfaatkan suara, gambar, text, animasi, audio dan
video yang digabung dalam format ppt. Sehingga guru-guru di sekolah dasar di
kabupaten gowa merasakan peningkatan yang cukup signifikan setelah penggunaan
Microsoft powerpoint dilingkungan sekolah. sehingga dapat terlihat dari proses
pembelajaran dikelas yang tidak hanya guru melaksanakan pembelajaran sistem ceramah
didepan kelas melainkan guru sudah menggunakan media pemebelajaran Microsoft
powerpoint untuk meningkatkan hasil pembelajaran dikelas, dampak perubahan lain
yang saya dapatkan pula yakni guru sudah sedikit percaya diri dalam menggunakan
perangkat komputer. Dampak kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Workshop
Pelatihan pemasangan Instalasi Listrik Sesuai Standar Nasional Indonesia di salah
satu SMK Jurusan Listrik di Kabupaten Gowa pada tahun 2016 adalah yang diperoleh
dari kegiatan ini adalah dampak yang dikatakan sangat berguna yaitu memberikan
siswa kompetensi untuk memahami pemakaian penggunaan komponen atau alat dalam
pemasangan instalasi listrik yang sesuai dengan standar SNI atau standar dalam
aturan PUIL dan masangan instalasi listrik yang benar rumah atau bangunan lain,
sehingga tingkat terjadinya hubung singkat karena penggunaan kabel yang salah
misalnya akan membuat kabel jadi panas dan dapat menyebabkan terjadinya kebakaran
dan lain sebagainya. Selain itu dampak perubahan lain adalah membantu siswa agar
bisa percaya diri, agar kelak setelah lulus dari sekolah dan ada sebagian yang
tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, lulusan siswa SMK tersebut sudah bisa
menjadi instalatur yang kompeten dan membuka jasa memasang instalasi pada rumah-
rumah.

C.1.3. Dukungan Masyarakat


Dukungan masyarakat yang diberikan kepada saya dan tim berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya, pertama adalah pihak sekolah yang sudah
mengijinkan dan memfasilitasi kami dengan menggunakan kelas dan laboratorium untuk
melakukan kegiatan PKM, sehingga kegiatan PKM ini dapat berjalan baik, lancar dan
sesuai rencana, yang kedua antusias dari para guru yang mengikuti Pelatihan
penggunaan Media Presentasi Micrososoft Power Point juga sangat baik yaitu
diperlihatkan dari hubungan antara dosen dan guru di sekolah dasar terjalin diskusi
cepat dalam penerimaan materi. Untuk kegiatan PKM tahun 2016 yaitu di SMK jurusan
listrik dukungan yang nyata dapat terlihat pada siswa SMK yaitu mereka menyambut
kedatangan kami dengan melakukan tarian khas penerima tamu selanjutnya di arakan ke
ruangan aula sekolah untuk diterima secara resmi oleh kepala sekolah, setelah
memberikan penyambutan dan ucapan terima kasih kepada kami (dosen Tim PKM), kepala
sekolah menyerahkan acara ke kami yang dilanjutkan dengan kegiatan pertama yaitu
workshop kepada siswa dan beberapa guru yang hadir. Hari kedua dukungan terlihat
dari siswa yang membantu kami untuk mempersiapkan ruang laboratorium untuk
dilakukan pelatihan pemasangan instalasi listrik bagi siswa padahal persiapan
tersebut sudah di tugaskan kepada mahasiswa yang dalam kegiatan ini juga kami
ikutkan. demikian banyak dukungan dari pihak sekolah, guru maupun siswa sehingga
kegiatan kami dapat berjalan dengan baik.
C.2.1. Kemampuan berkomunikasi
Sebagai dosen kita harus dituntut dapat berkomunikasi dengan baik, baik secara
verbal maupun non verbal, bukan hanya dikelas atau dilingkungan kampus tetapi jauh
dari itu dilingkungan masyarakat kita harus dapat menyampaikan pesan ataupun
gagasan dengan baik dan dapat dipahami oleh orang lain yang diajak berkomunikasi.
Olehnya itu kemampuan memahami bahasa lisan atau bahasa tubuh sangat diperlukan.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian yang saya lakukan di daerah yang mayoritas
menggunakan bahasa sehari-hari adalah bahasa daerah (bugis atau makassar) sehingga
dalam pelaksanaan kegiatan saya harus bisa menyesuaiakan dengan kondisi lingkungan.
Dalam pelaksanakaan kegiatan pengabdian komunikasi dalam menyampaikan pesan saya
menggunakan bahasa Indonesia, Kemudian komunikasi saya dengan tim terjalin dengan
baik dan bisa saling memahami tanpa harus menjelaskan sedetail mungkin apa yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan pengabdian
lainnya seperti membagi kelompok siswa dalam pelatihan praktek pemasangan instalasi
cukup dengan melakukan pengarahan agar setiap kelompok bisa stand by sesuai jadwal
yang sudah ditentukan untuk dipanggil bergiliran sehingga pelaksanaan praktek
tersebut berjalan dengan teratur dan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Pengabdian masyarakat yang kami lakukan dalam bentuk sosialisasi ke sekolah tidak
menemui hambatan dalam penyampaian materi, dimana siswa dapat mengerti dengan baik
bahasa ataupun metode yang kami berikan. Hal ini ditandai dengan memenuhinya
sasaran yang kami inginkan karena hampir semua siswa yang mengikuti kegiatan ini
dari 35, yang berhasil menyelesaikan praktek pemasangan sekitar 30 siswa dan ada
sekitar 5 siswa yang tidak berhasil menyelesaikan prakteknya.

C.2.2. Kemampuan kerjasama


Membangun komunikasi yang baik akan menimbulkan kerjasama yang baik yang
berkesinambungan. Kekompakan tim adalah adalah hal yang penting dalam kesuksesan
sebuah kegiatan. Bentuk kemampuan kerjasama yang saya lakukan dalam pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya dengan: membentuk team work, pembagian
beban kerja, pendelegasian tugas, dan koordinasi kegiatan yang terencana. Dalam
bekerja sama secara tim, saya memegang teguh prinsip saling bantu-membantu, saling
menghargai, dan saling toleransi. Dalam pelaksanan kegiatan PKM Alhamdulillah
kerjasama saya dengan ketua pelaksana maupun dengan tim yang terlibat berjalan
baik, sehingga pelaksanaan kegiatan ini selesai tepat pada waktunya. Pelaksanaan
kegiatan pengabdian yang lain yaitu di SMK jurusan listrik keterlibatan saya adalah
sebagai ketua dan pemateri dalam tim. Interaksi yang terjadi antara saya sebagai
pemateri dan pendamping, saya dapat mengarahkan pendamping dengan baik untuk
memandu siswa dalam mengerjakan latihan-latihan yang diberikan, Dalam memulai dan
mengakhiri kegitaan yang kami lakukan, diadakan brefing yang dipimpin oleh saya
sebagai ketua untuk menyatukan pemikiran sekaligus evalusi sehingga kami bisa
melangsungkan kegiatan ini dengan baik. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang telah saya lakukan dengan sistem pengorganisasian yang telah saya uraikan di
atas dapat dilaksanakan dengan baik, meskipun kadang terdapat hal-hal di luar
perencanaan. Namun melalui kerjasama, komunikasi, dan koordinasi yang baik, kendala
tersebut tidak menjadi masalah yang berarti.

D. Manajemen/Pengelolaan Institusi
D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk
meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas,
jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi
kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.
D.1.1. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran

Seorang dosen yang harus memiliki kontribusi pemikiran / usalan yang meningkatkan
kualitas manajemen / pengelolaan institusi, contoh nyata saya dalam hal ini adalah
salah satunya melalui rapat yang diadakan oleh tingkat Universitas yang dipimpim
oleh Rektor, dimana saya dapat memberikan saran pengembangan tentang prodi teknik
elektro yang mana saya sebagai ketua prodi mulai melakukan perubahan kurikulum.
Beberapa bulan lalu kami bersama para dosen di prodi elektro dan mengundang pakar
dari universitas hasanuddin serta stackholder sebagai pengguna alumni merancang
kurikulum sehingga mahasiswa lulusan teknik elektro UPA bisa langsung sinkron
dengan ilmu yang diperoleh pada masa kuliah dan industri atau instansi
negeri/swasta. Setelah merampungkan kurikulum saya mengadakan lokakarya kurikulum
dengan mengundang semua pihak yang terkait. Hal ini tidak berhenti sampai disini,
karena saya harus memasukan kurikulum baru ini ke dalam SIAKAD akademik UPA untuk
digunakan pada mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018. Siakad Akademik UPA
sebenarnya baru berjalan 2 tahun yaitu mulai tahun 2015 dan masih banyak yang harus
dikembangkan, pada proses memasukkan kurikulum, yaitu mata kuliah baru dan lama
seharusnya tidak boleh disatukan dalam kurikulum baru dan lama sehingga saya dengan
inisiatif memberikan saran kepada IT kampus pengembangan SIAKAD dan berkoordinasi
dengan wakil rektor 1 bagian akademik. Selain itu saya juga memberikan saran kepada
rektor agar menambah metode promosi dalam hal mendatangkan animo mahasiswa baru
mulai pada tahun ini, contohnya dengan melakukan road show ke beberapa daerah yang
sama sekali UPA belum terjangkau seperti daerah timur Indonesia, sehingga pada
penerimaan mahasiswa baru ada beberapa mahasiswa papua yang ikut mendaftar dan
menjadi mahasiswa di UPA. Usulan / pemikiran lain yang saya berikan yaitu membuat
proposal pengadaan laboratorium baru untuk prodi teknik elektro yang berbasis
teknologi pada mata kuliah sistem tenaga listrik yang diusulkan ke Rektor UPA
melalui RAKT (Rencana Anggaran Kegiatan Tahunan) atau bisa juga melalui bantu Hibah
perguruan tinggi oleh Kemenristekdikti.

D.1.2. Dukungan institusi


Dukungan institusi selain menjalankan tugas pokok dosen khusunya tri dharma
perguruan tinggi, juga pada pengembangan institusi yang baik sangat disambut
positif dan antusias oleh pimpinan dan yayasan. Dukungan unsur pimpinan untuk
memfasilitasi institusi sangat bagus sekali, terbukti ketika Rektor memanggil saya,
dan mengkomunikasikan serta diskusi tentang rencana yaitu melakukan perubahan
kurikulum. Pada saat rapat pertama untuk melaksanakan workshop perubahan kurikulum,
Rektor dan Wakil Rektor 1 bagian akademik ikut hadir dan memberikan saran untuk
mengundang pakar keilmuan teknik elektro dan stackholder untuk bisa hadir pada saat
perubahan kurikulum bersama dosen teknik elektro yang lain. Jadi beliau dalam hal
ini akan selalu mengusahakan keinginan yang output nya baik untuk pengembangan
institusi. Begitu juga dengan saran saya untuk menambah kolom kurikulum di aplikasi
SIAKAD UPA sangat direspon baik karena hal tersebut belum pernah dilakukan.
sehingga Rektor langsung mengutus tim IT Kampus agar mengembangkan SIAKAD UPA.
Dalam hal metode promosi yang menambah road show ke daerah timur Indonesia Rektor
ternyata sangat setuju yaitu dengan membuat tim promosi kampus untuk diberangkatkan
daerah tersebut dan hasilnya cukup signifikan. Begitu pula dengan pengusulan
pengadaan laboratorium itu memang sudah menjadi agenda Rektor dalam hal
pengembangan suatu program studi agar memperbaiki dan membantu peningkatan skill
mahasiswa.

D.2.1. Kendali diri


Pengendalian diri saya defenisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan sikap dan
prilaku dalam berbagai situasi dan kondisi. Sebagai dosen dengan tugas sesuai
dengan tridarma maka akan mendapatkan tugas yang tidak sedikit serta tugas tambahan
dari yayasan. Untuk tetap bisa bekerja dengan baik diperlukan pengendalian diri
yang baik. Kendali diri saya yang tunjukkan dalam interaksi dengan mahasiswa selama
proses pembelajaran diantaranya adalah pada saat menyikapi mahasiswa yang tidak
disiplin. Saat mahasiswa melanggar kontrak waktu masuk kuliah yang telah
disepakati, saya tidak langsung memberikan punishment pada mereka, namun saya
mengklarifikasi terlebih dahulu alasan kenapa mereka datang terlambat. Setelah
mengetahui alasan mereka, maka saya menerapkan peraturan sesuai dengan kesepakatan
kontrak belajar sesuai dengan kondisinya. yang kedua suatu kali dalam suasana
perkuliahan mahasiswa bersikap kurang ajar dan seperti tidak menghargai saya
didepan kelas, ini suatu kondisi sering saya dapatkan dikelas ini saya yang masih
tergolong dosen muda sehingga terkadang mahasiswa lupa mengenai status dan peran
kami dikampus berbeda hal ini saya sikapi dengan berfikir positif dan sedikit
memberikan teguran mendidik kepada mahasiswa saya agar tidak melakukan hal tersebut
lagi,

D.2.2. Tanggung jawab


Tanggung jawab menurut saya adalah kemampuan melaksanakan tugas dan kewajiban yang
diberikan dan kesedian menerima resiko dalam menyelesaikan. Sebagai seorang dosen
kita memiliki tanggung jawab yang begitu besar, selain kita menjalankan tugas kita
dalam tri dharma perguruan tinggi kita punya kewajiban untuk menjaga nama baik
institusi. Tugas dan tanggung jawab saya semakin bertambah setelah diberi amanah
untuk memimpin program studi. Namun hal tersebut saya jalani dengan penuh
kesungguhan dan konsisten, dengan mengacu pada capaian dan target yang sudah
diajakan pada PEKERTI beberapa bulan lalu. Hal sederhana yang saya lakukan adalah
melakukan kontrol kegiatan belajar mengajar, mengecek apakah dosen tersebut masuk
mengisi materi dikelas atau tidak masuk tanpa pemberitahuan keprodi. Jika dosennya
pada kelas tersebut belum standby dikelas, pada saat jam perkuliahannya. Maka saya
masuk kedalam kelas tersebut, dengan mengabsen mahasiswa, menanyakan materi yang
sudah pelajari, memberikan soalan, sharing dengan menanamkan nilai-nilai moral dan
wawasan agama. Jika dosen tersebut masih belum datang juga dengan durasi waktu
tertentu, maka saya memberikan tugas dengan menunjukkan salah satu mahasiswa /
ketua kelas untuk mengkoordinir teman-temannya supaya memanfaatkan waktu yang
kosong dengan berdisikusi, atau hal lain yang saya lakukan terkait persoalan diatas
adalah dengan memanggil dosen lain untuk menugaskannya mengajar dikelas tersebut
dengan matakuliah yang diampunya, jika dosen lain tersebut memiliki jam yang sama
dengan dosen yang tidak datang dan dosen lain tersebut belum menggantinya.

D.2.3. Keteguhan pada prinsip


Setiap manusia pasti punya prinsip, begitupun dengan seorang dosen. Akan tetapi
seorang dosen prinsipnya harus berpegang teguh pada aturan akademik pada institusi
masing-masing. Implementasi dari pada pelaksanaan prinsip saya sebagai dosen
misalnya dalam pemberian nilai. Berdasarkan aturan akademik nilai teori terdiri
dari tes dan tugas khusus (latihan, quis, laporan, tugas kelas, pekerjaan rumah)
dan tes diadakan paling sedikit 2 kali selama 1 semester. Berdasarkan hal tersebut
saya membuat pedoman penilaian yang saya masukan dalam kontrak perkuliahan sebagai
berikut kuis 30%, tugas 20% dan final test 40% dan kehadiran 10%. Untuk pelaksanaan
kuis karena diselenggarakn dalam tatap muka di dalam kelas maka bagi mahasiswa yang
tidak mengikuti ini tidak ada penggantian jadi nilai mereka adalah 0 pada saat itu.
Sedangkan tugas baik berupa tugas kelas atau tugas rumah, saya hanya memberikan
maksimal keterlambatan 1 hari dan kalau lebih dari 1 hari nilainya hanya 70% lebih
dari 2 hari nilainya 50% dan lebih 3 hari nilanya 30%. Bagi saya menepati
kesepakatn adalah hal yang penting dan mahasiswa harus dilatih untuk hal itu,
karena bisa membangun kedisiplinan mereka. Saya lebih menghargai mahasiswa
mengumpulkan tugas tepat pada waktunya walaupun tugas itu tidak sepenuhnya selesai
dari pada mereka menununda. Karena apabila ini akan dibiarkan bisa menjadi
kebiasaan yang tidak baik bagi mahasiswa. Untuk perbaikan nilai saya menerapkan
hanya bisa dilakukan apabila nilai finalnya rendah dibawah 50% dari nillai maksimal
dan kenaikan nilai maksimal hanya satu strip diatasnya dan hanya saya hanya satu
kali saya memberikan kesempatan. Dalam pengelolaan laboratorium aturan yang saya
terapakan misalnya saya tidak memberikan alat/bahan braktikum tanpa mengisi form
peminjaman alat atau formnya tidak ditandatangani oleh dosen pengajar. Dan apabila
ada alat atau bahan yang rusak karena kelalaian mahasiswa harus ditanggung oleh
kelompok praktikum tersebut. Begitupula dengan mahsiswa yang memerlukan alat untuk
kerperluan penyesaian tugas akhir semua form harus diisi dan ditandatanagani oleh
dosen pembimbing. Serta kerusakan alat menjadi tanggung jawab kelompok tugas akhir.
Pada dasarnya tujuan saya membuat aturan seperti itu adalah agar mahasiswa memiliki
rasa tanggung jawab atas alat/bahan yang dipinjam, dan mengajarkan bahwa setiap
tindakan yang ceroboh itu memiliki resiko yang harus dibayar. Pemberlakuan aturan-
aturan di atas pada dasarnya untuk menjaga kewibawaan institusi dan saya sendiri
dimata mahasiswa
E Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa
E.1. Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun
pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan
institusi dalam implementasinya.
E.1.1. Peran pada kegiatan mahasiswa

Kegiatan kemahasiswaan merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat memberikan
pengaruh yang cukup signifikan dalam peningkatan kualitas soft skill mahasiswa itu
sendiri. kewajiban seorang dosen selain kegiatan pokok pada tri dharma perguruan
tinggi, saya juga berperan aktif dalam hal peningkatan kualitas beberapa kegiatan
mahasiswa baik secara verbal mau pun non verbal (tindakan), sebagai contoh kegiatan
pertama yaitu kegiatan Penyambutan Mahasiswa Baru yang kepanitiaan pelasana
kegiatan adalah mahasiswa, saya disini berperan sebagai Steering Committee jadi
sebelum pembentukan panitia kami bersama dosen Steering Committee yang lain
melakukan rapat dan diskusi bagaimana aturan-aturan dalam penyambutan mahasiswa
baru. Jadi peran saya tidak lepas begitu saja untuk palaksanaan kegiatan ini. Saya
selalu memantau mulai dari proses awal pelaksanaan sampai terlibatnya mahasiswa
senior dengan mahasiswa baru, sehingga peran saya sebagai dosen bisa meminimalisir
gesekan atau tindakan yang kurang baik (kasar) terhadap mahasiswa baru. selama
keberlangsungan kegiatan di kelas maupun di lapangan saya selalu berikan motivasi
dan semangat kepada mahasiswa baru agar lebih berpikir cerdas, inovasi dan bisa
bermanfaat sehingga mahasiswa baru sudah punya pegangan, pemikiran untuk menjaga
diri dari hal-hal negatif. Kemudian untuk contoh kegiatan yang kedua adalah pada
saat mahasiswa mempunyai ide untuk melaksanakan kegiatan Try Out yang berdasarkan
atas kepedulian terhadap adik-adik siswa SMA/SMK untuk menghadapi Ujian Nasional,
sehingga pada rapat pembentukan kepanitiaan kegiatan Try Out saya ditunjuk menjadi
dosen pembina / koordinator pada kegiatan tersebut. Secara verbal saya selalu
melakukan diskusi memberikan saran dan masukan bagaimana proses pelaksanaann mulai
dari awal sampai selesai sehingga mahasiswa lebih terarah bagaimana langkah awal
untuk memulai. Dan secara non verbal (tindakan) saya berperan dalam memberikan
fasilitas pendukung, seperti: menyediakan kendaraan dinas, membantu menyediakan
mahasiswa peralatan dan bahan yang digunakan untuk kegiatan Try Out, menyediakan
kompensasi berupa transport dosen yang hadir di luar jam kerja. Institusi juga
menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan mengajukan MoU dengan PT. Airlangga dalam
hal ini mereka sebagai pemasok soal-soal dan lembar jawaban simulasi Try Out untuk
kegiatan selain itu kegiatan bisa dikatan sebagai pengabdian masyarakat oleh
mahasiswa dan dosen.

E.1.2. Implementasi peran


Peningkatan kualitas mahasiswa bukan semata diperoleh dari sistem pembelajaran yang
baik, disamping itu ada kegiatan kemahasiswaan atau oranisasi kemahasiwaan dapat
membentuk karakter mahasiswa itu sendiri. implementasi peran yang saya lakukan pada
kegiatan mahasiswa adalah memonitoring kegiatan kemahsiswaan saya maksudkan untuk
melihat sejauh mana kemampuan kepanitian dalam memanajemen suatu kegiatan. Hal ini
penting bagi saya sebagai dosen pembina atau sebagai Steering Committee untuk
melihat melihat kinerjanya dan melakukan evaluasi untuk perbaikan kenerja
kedepannya. Dalam menjalankan peran saya pada setiap kegiatan kemahasiswaan, saya
selalu meminta kepada ketua panitia untuk terlebih dahulu mempresentasikan
konsep / rencana kegiatan untuk saya ketahui apakah kegiatan tersebut sesuai dan
tidak bertentangan dengan aturan ataupun norma-norma. Sehingga kalau misalnya ada
unsur kegiatan yang saya anggap bertentangan, saya sarankan untuk ditiadakan
ataupun diganti. Kegiatan yang saya lakukan sepenuhnya mendapat dukungan dari
institusi, khususnya dari Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan. Tindakan saya
dalam melaksanakan tugas saya sebagai Dosen pembina selalu berkomunikasikan dengan
panitia sehingga saya juga dalam menjalankan tugas saya lebih bersemangat dan
bergairah. Bukti lain yang menurut saya isntitusi memberikan dukungannya adalah
kampus selalu memberikan dana pada setiap kegiatan kemahasiswaan yang
diselenggarakan. Menjadi steering bukan hal pertama kali saya lakukan, karena saat
saya menjadi mahasiswa pernah saya lakukan. Sebagai dosen saat saya menyampaikan
motivasi saya lebih menekankan bagaimana mahasiswa bisa semaksimal mungkin terlibat
dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, kerana kegiatan seperti ini dapat menambah
sosft skill mahasiswa dan itu akan dibutuhkan pada dunia kerja. Dukungan institusi
terhadap saya dalam kegiatan seperti ini saya selalu meminta untuk dibuatkan surat
tugas dan selama ini belum pernah ditolak oleh Rektor dan Wakil Rektor III bagaian
kemahasiswaan.

E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan
kualitas kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa institusi
Saudara,maupun pihak lain yang terlibat.
E.2.1. Interaksi dengan mahasiswa
Sebagai dosen kita harus mempunyai komunikasi dan interaksi yang baik dengan
mahasiswa. Dalam bernteraksi dengan mahasiswa di kelas melalui tatap muka, saya
berusaha untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang interaktif dan berpusat pada mahasiswa. Untuk menghidupkan
suasana kelas, saya melakukan memutarkan video motivasi disela-sela proses belajar.
Pada saat diskusi kelas melalui presentasi, saya memberikan keleluasaan pada
kelompok penyaji untuk menyampaikan materi dengan gaya mereka, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan penguasaan materi. selain itu bukan hanya pada porses
pembelajaran saja tapi pada mahasiswa yang sedang TA dan KP saya juga berinteraksi
dengan melakukan pembimbingan. Sebagai seorang dosen yang memiliki tugas tambahan
memimpin program studi, pembimbing akademik, KP dan TA, saya sering mengingatkan
dan share, bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis dan
pengetahuan saja, melainkan kemampuan kita dalam mengelola diri, hubungan dengan
orang lain dan juga kemampuan dalam ketaatan pada sang pencipta Allah SWT dengan
kesungguhan serta berdoa yang tulus. Untuk kegiatan mahasiswa, saya memberikan
apresiasi pada mahasiswa melalui penguatan verbal maupun non verbal. Hal ini akan
mempermudah saya untuk menyampaikan himbauan dan arahan dalam berbagai kegiatan
kemahasiswaan. Komunikasi dan interaksi ini dapat saya lakukan dengan diskusi
secara langsung atau melalui sosial media seperti line, whatsapp dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan contohnya interaksi yang saya lakukan
dengan mahasiswa adalah mendiskusikan konsep kegiatan dengan ketua panitia yang
melakukan kegiatan tersebut. Pada hari pelaksanaan kegiatan saya selalu di undang
untuk memberikan sambutan ataupun memberikan materi. Selain itu secara non-formal
interaksi yang saya lakukan adalah dengan berkomunikasi langsung dengan panitia
pelaksana dengan memberikan arahan atau saran. siDiluar kegiatan kemahasiswaan saya
juga sering main futsal atau badminton dengan mahasiswa, sehingga intereaksi saya
dengan mereka begitu intens karena setiap minggu kami adakan. Kedekatan emosional
dengan berapa mahasiswa yang terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya
informal begitu dekat, karena saaya selalu mengajak mereka bercanda dan menempatkan
diri sebagai senior sehingga mereka pun merasa tidak canggung dengan dengan saya
dan ini merupakan cara yang efektif untuk berinteraksi dengan mahasiswa. Cara ini
harus saya pertahankan dan kembangkan kepada semua mahasiswa sehingga mahasiswa
bisa merasa nyaman berkomunikasi dengan saya. Akan tetapi sebagai dosen saya harus
tetap tegas untuk menjalankan aturan-aturan akademik yang berlaku di institusi
untuk pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan kemahasiswaan. Dalam
posisi sebagai pemateri untuk kegiatan kemahasiswaan, saya berinteraksi dengan
peserta adalah dengan memberikan ruang kepada mereka untuk bertanya atau berdiskusi
mengenai materi yang saya bawakan. Terkadang saya menunjukan mahasiswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan saya selama meteri berlangsung. Kemudian interaksi
yang bisa terjadi ketika saya menjadi steering acara kegiatan mahasiswa adalah saya
mengadakan rapat divisi dan menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan oleh
mahasiswa pada saat pra, hari H dan pasca kegiatan. Sebagai kordinator steering
saya mengarahkan dan mengawasi kegitan yang dilakukan didivisi saya, untuk
memastikan bahwa arahan yang saya lakukan dijalankan dengan baik.

E.2.2. Manfaat kegiatan


Manfaat yang bisa dirasakan oleh mahasiswa dengan peran saya sebagai dosen pembina
oleh pengurus ataupun panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah panitia
merasa terbantu dengan diskusi-diskusi yang saya lakukan dalam mencari solusi
permasalah yang mereka hadapi, mereka tidak canggung bertanya dan berkonsultasi
karena pendekatan yang saya lakukan selalu pro aktif dalam berdiskusi dan
konsultasi dengan kegiatan yang mereka laksanakan. Selain itu, manfaat interaksi
yang saya lakukan menggunakan teknologi informasi sosial media seperti line,
whatsapp dan lain-lain memudahkan saya dan mahasiswa dalam berkomunikasi sehingga
menjadi lebih efektif dan efisien. begitupun dengan manfaat interaksi yang
dilakukan di kelas memberikan dampak positif pada mahasiswa dan saya, mahasiswa
menjadi lebih termotivasi dalam belajar serta mereka juga menjadi pribadi yang
lebih percaya diri. Untuk manfaat kegiatan mahasiswa, panitia merasa terbantu
dengan metode yang saya terapkan misalnya saya dalam penyusunan proposal hasilnya
lebih baik karena saya meminta untuk mempresentasikan ataupun saya memeriksa
proposal sebelum mereka ajukan. Kemudian saya memberikan saran dan masukan bagian-
bagian mana saja yang harus diperjelas ataupun ditambahkan, karena terkadang
mahasiswa membuat proposal tidak sinkron dengan kegiatan yang mereka akan
laksanakan. Manfaat yang bisa diambil dari kegitan ini, para peserta dapat memahami
peran dan fungsi mahasiswa dalam pembangunan bangsa dan menumbuhkan keberanian
dalam bertanya, meningkatkan kemampuan diskusi mahasiswa. Sehingga pembelajaran
yang didapat tidak hanya dikelas saja, tetapi diluar kelaspun mereka mendapatkan
ilmu, pengalaman, teman, relasi/link dan teknik manajemen waktu. Karena belajar di
waktu muda ibarat menulis diatas batu, akan tetap selalu ingat dan menjadi sumber
pengalaman untuk diceritakan dalam sejarah kehidupan pribadi. Terkenalnya suatu
institusi atau perguruan tinggi oleh pihak luar yaitu salah satunya dapat dilihat
dari kegiatan-kegiatan dan prestasi mahasiswa dalam berorganisasi dan karya.

Anda mungkin juga menyukai