Anda di halaman 1dari 40

BAB III

TENSOR

Berdasarkan uraian bab sebelumnya yang telah menjelaskan beberapa

istilah dan materi pendukung yang berkaitan dengan tensor, pada bab ini akan

dijelaskan pengertian dasar dari tensor.

Tensor merupakan generalisasi dari bentuk skalar dan vektor, sehingga

jika tensor   dengan dim  = 0 maka  disebut skalar, sedangkan jika tensor

  dengan dim  = 1 maka  disebut vektor.

Pada bagian ini terlebih dahulu akan dijelaskan konsep ruang berdimensi

hingga atau lebih dikenal dengan ruang Euclid. Selanjutnya dalam ruang tersebut

akan mendefinisikan tensor-tensor kovariant, kontavariant dan campuran.

3.1 Ruang Berdimensi Hingga/Ruang-


Euclid

Definisi 3.1

Jika , maka tupel- -terorde (ordered- -tupel) adalah suatu

pasangan terurut bilangan real 1 , 2 , ,  . Himpunan semua bilangan

pasangan terurut- dinamakan ruang- dan dinyatakan dengan  .

Suatu kurva pada suatu ruang- adalah himpunan titik-titik 


 yang

memenuhi buah persamaan, yaitu  =  , dimana  adalah parameter dan

 = 1, 2, , . Misalkan  adalah subruang dari  dengan  < , maka 

adalah himpunan yang memenuhi buah persamaan yaitu  =  1 , 2 , ,  

dimana  ,  = 1, 2, ,  menyatakan  buah parameter dan  = 1, 2, , . Kasus

khusus, jika  = 1, maka  disebut hypersurface pada ruang  .


18

1 , 2 , ,  disebut membentuk suatu sistem koordinat di  . Setiap 


=

1 , 2 , ,   menyatakan sebagai titik pada ruang  , sedangkan  =

{ ,  , ,  } menjadi basis untuk 


, dengan kata lain

"  =   +   + +   .

Misalkan ada suatu transformasi,   , dimana 


1 , 
2 , ,    .
  = 

Sehingga diperoleh persamaan

1 = 
 1 1 , 2 , ,  

2 = 
 2 1 , 2 , ,   1

 = 
  1 , 2 , ,  

Atau 
 = 
 1 , 2 , ,  , dimana  = 1, 2, , . Transformasi tersebut

dikenal sebagai transformasi koordinat yang terdiri dari buah persamaan.

Karena persamaan (1) belum tentu bebas linear maka nilai Jacobian atau

determinan Jacobinya tidak sama dengan nol.

/ / /



/ / /
.  .
/ /  /
- = /
/ / 0

./ /  / .


/ / /

Dalam bentuk vektor (seperti vektor berarah atau vektor kecepatan),

contoh vektor kontravariant adalah posisi sebuah objek relatif kesuatu tempat

kedudukan, atau setiap turunan dari suatu posisi yang berhubungan dengan waktu,
19

termasuk kecepatan, akselerasi dan hentakan. Dalam notasi Einstein, komponen

kontravariant memiliki indeks-indeks pada bagian atas, seperti 2 = 3" 4 " .

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai tensor kontravariant rank satu atau

yang lebih dikenal dengan tensor kontravariant.

3.2 Vektor Kontravariant

Definisi 3.2

Fungsi 56 dalam sistem koordinat  ,  , ,   disebut vektor

kontravariant jika pada suatu transformasi koordinat   , sehingga fungsi 56

akan ditransformasikan menjadi

/

6 9
6 =8
5 5
6
5 , 6 = 1,2, , 2
/9
9=1

 merupakan fungsi dalam sistem koordinat 


dimana 5
6
1 , 
2 , , 
 .

/
6 9
 =
5
6
5
/9

disebut komponen vektor kontravariant atau tensor kontravariant rank satu atau

order satu.

Untuk suatu vektor dual, vektor kovariant biasanya muncul ketika

dikonstruksi gradien dari suatu fungsi (effektifnya pembagian dengan suatu

vektor). Dalam notasi Einstein, komponen kovariant memiliki indeks-indeks pada

bagian bawah, seperti 2 = 3" 4" .


20

3.3 Vektor Kovariant

Definisi 3.3

Fungsi 56 dalam sistem koordinat  ,  , ,   disebut vektor kovariant

jika pada suatu transformasi koordinat   , sehingga fungsi 56 akan

ditransformasikan menjadi

/9

6 = 8
56 5 5 , 6 = 1,2, , 3
/
6 9
9=1

 6 merupakan fungsi dalam sistem koordinat 


dimana 5 1 , 
2 , , 
 .

/9
6 =
5 5
/
6 9

disebut komponen vektor kovariant atau tensor kovariant rank satu atau order

satu.

3.4 Invariant

Definisi 3.4

Suatu fungsi ; = ; ,  , ,   disebut invariant jika pada suatu

transformasi koordinat   , sehingga fungsi ; akan ditransformasikan

menjadi

;  ;<  = ;  4

Contoh:

Jika 56 adalah suatu vektor kontravaiant dan >6 adalah suatu vektor kovariant,

maka 56 >6 adalah suatu invariant.

 >
Perhatikan bentuk 5  6,
6
21

/
6 9 /?
 6>
5 6 = 5 >
/9 / 6 ?

/ @ /B A
= 5 >B
/A /@

/B A
= 5 >B
/A

= CAB 5A >B

= 5A CAB >B

= 5A >A

Karena indeks 9 sembarang, maka 9 berlaku 56 >6 dengan memilih 6 = 9.

Diperoleh 56 >6 adalah suatu invariant.

Misalkan untuk tensor kontravariant rank dua, maka sifat transformasinya

menjadi

/
6 /6 9 9

 61 62 = 8 8
5 1 2
5 1 2 , 61 , 62 = 1,2, ,
/91 /92
92 =1 91 =1

sehingga bentuk umum transformasi tensor kontravariant rank adalah

/
6 /6 /
6 9 9 9

 61 62 6 = 8 8 8
5 1 2

51 2
/91 /92 /9
9 =1 92 =1 91 =1

dimana 61 , 62 , , 6 = 1,2, , dengan

/
6 /6 /
6 9 9 9

5
61 62 6
= 1 2

51 2
/91 / 2 /9

adalah komponen tensor kontravariant rank .

Sekarang untuk tensor kovariant rank dua, maka sifat transformasinya

menjadi
22


91 /92
6 6 = 8 8
5 59192 , 61 , 62 = 1,2, , ,
1 2 /
6 /
6
92 =1 91 =1 1 2

sehingga bentuk umum transformasi tensor kovariant rank adalah

/91 /92 /9



 6 6 6 = 8 8 8
5 5
1 2 /
6 /6 /
6 91 92 9
9 =1 92 =1 91 =1 1 2

dimana 61 , 62 , , 6 = 1,2, , dengan

/91 /92 /9


 6 6 6 =
5 5
1 2 /
6 /
1
6
2
/
6 91 92 9

adalah komponen tensor kovariant rank .

Setelah mengetahui definisi dari komponen-komponen kontravariant dan

kovariant rank , selanjutnya akan didefinisikan tensor pada Definisi 3.5 berikut.

3.5 Tensor

Definisi 3.5

1. Misalkan E ruang vektor dan misalkan ?F E = G?+F HE , , E , E, , E; K (?

untuk E, sedangkan F untuk E). Unsur-unsur dari ?F E disebut tensor pada

E yang berjenis ?, F.

2. Jika  LB E maka  disebut tensor.

3. Misalkan 1 ?F11 E dan 2 ?F22 E, hasilkali tensor dari 1 dan 2 adalah

tensor 1 2 ?F11+F
+?2
2
E didefinisikan oleh

1 2  NO1 , , O?1 , P1 , , P?2 , Q1 , , QF , R1 , , RF S


1 2

= 1 NO1 , , O?1 , Q1 , , QF1 , R1 , , RF2 S 2 NP1 , , P?2 , R1 , , RF2 S

dimana O , PT E dan Q , RT E.
23

Contoh

Jika  adalah tensor jenis 0, 2 pada E maka tensor  mempunyai komponen-

komponen T = HU , UT K adalah suatu matriks . Dengan cara inilah

menghubungkan bentuk bilinear dengan suatu matriks. Misalnya, dalam 2

bentuk bilinear , W = 5 W + > W + X W + Y W (dimana =

 ,   dan W = W , W ) dihubungkan ke bentuk matriks Z5 >[.


X Y

Dalam konsep tensor, suatu tensor campuran adalah tensor yang bukan

jenis kovariant kuat maupun kontravariant kuat. Berdasarkan definisi tensor

selanjutnya akan didefinisikan tensor campuran.

Definisi 3.5.2 Tensor Campuran

Fungsi 569 dalam sistem koordinat  ,  , ,   disebut tensor campuran

yang memiliki komponen kontravariant rank satu dan komponen kovariant rank

satu, jika pada suatu transformasi koordinat   fungsi 569 ditransformasikan

menjadi

/
6 /F ?

569  69
5 = 88 5 , , 9 = 1,2, ,
/? /
9 F
F=1 ?=1

 9 merupakan fungsi dalam sistem koordinat 


dimana 5
6
1 , 
2 , , 
 .

 9 = 6 F 5?F adalah komponen tensor campuran.


Diperoleh 5
6 /< /
/ /< ? 9

Kemudian, untuk fungsi 59119229 disebut tensor campuran yang memiliki


6 6 6

komponen kontravariant rank dan komponen kovariant rank \, jika pada suatu

transformasi koordinat  
 fungsi 5919 29 ditransformasikan menjadi
6 6 6
1 2 \
24

/
6 /F /6 /F /
6 /F ? ? ?
6 6 6
 919 29 = 8 8 8
59119229\ 5
6 6 6 1 1 2 2
\
5F11F22F\ .
1 2 \ /?1 /
9 ?2 /
1
9
2
/ ?
/
 9\

Diperoleh

/
6 /F /6 /F /
6 /F ? ? ?
 919 29 =
5
6 6 6 1 1 2 2
\
5F11F22F\
1 2 \ /?1 /
9 /?2 /
1
9
2
/ ? /
 9\

adalah komponen tensor campuran order  , \.

Contoh:

Akan ditunjukkan bahwa C69 adalah suatu tensor campuran. Sekarang

perhatikan persamaan transformasi berikut

9 =
/
6 /F ?
C C
6
/? /
9 F

/ @ /B
= = CA
@
/B /A

1, 6 = 9_ 69 = ^1, 6 = 9._


dimana C69 = ^ dan C
0, 6 9 0, 6 9

Jadi, bahwa tensor C69 merupakan tensor campuran dengan kontravariant dan

kovariant masing-masing rank satu.

3.6 Tensor Simetri dan Antisimetri

Misalkan561626 sebarang tensor kontravariant,berlaku

1. Jika 561626 = 562616 maka 561626 disebut simetri terhadap

pertukaran indeks 61 dan 62 .

2. Jika 561626 = 562616 maka 561626 disebut antisimetri terhadap

pertukaran indeks 61 dan 62 .


25

Demikian juga berlaku untuk tensor kovariant. Misalkan 561626 tensor

kovariant sebarang, berlaku

1. Jika 561626 = 562616 maka 561626 disebut simetri terhadap

pertukaran indeks 61 dan 62 .

2. Jika 561626 = 562616 maka 561626 disebut antisimetri terhadap

pertukaran indeks 61 dan 62 .

Sekarang perhatikan, jika 56162 adalah suatu tensor simetri dan >6162

adalah suatu tensor antisimetri, maka

>6162 56162 = 0.

Setiap tensor selalu dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tensor simetri

dengan tensor antisimetri.

Contoh:

Misalkan suatu tensor umum 61626 sebarang dan pertukaran antara indeks

61 dan 62 . Sekarang bentuk tensor  menjadi

61626 = 2H61626 + 62616 K + 2H61626 62616 K 5


1 1

Tensor  memiliki bagian simetri dan antisimetri yang didefinisikan sebagai

56162 = 2H61626 + 62616 K


1

>61a2 = 2H61626 62616 K


1

Sehingga persamaan (5) dapat ditulis dalam bentuk

61626 = 56162 + >6162 .


26

Semua sifat-sifat yang berlaku pada vektor, akan berlaku pula pada tensor.

Hal ini dikarenakan operator-operator yang berlaku dan digunakan pada tensor

merupakan bentuk generalisasi dari operator-operator yang berlaku pada vektor.

Berikut akan dijelaskan operasi-operasi dasar yang berlaku pada tensor.

3.7 Operasi-Operasi Dasar pada Tensor

1. Penjumlahan

Penjumlahan dari dua tensor atau lebih yang memiliki rank dan jenis yang

sama (sebagai contoh: Misalkan tensor A dan B banyaknya indeks

kontravariant dan banyaknya indeks kovariant sama) akan menghasilkan

tensor yang memiliki rank dan jenis yang sama pula.

Misalkan 591 dan >91


6 62 6 62
merupakan tensor dalam sistem koordinat

 ,  , ,  , maka

X9 1 = 591 + >9 1
6 62 6 62 6 62

Bukti:

591 >9 1
6 62 6 62
Ambil sebarang tensor dan dalam sistem koordinat

 ,  , ,  , maka

/
6 /6 /F ? ? /
6 /6 /F ? ?
591 + >9 1 = 888 5F1 2 + 8 8 8 >12
6 62 6 62 1 2 1 2
/?1 /?2 /
9 /?1 /?2 /
9 F

/@b /@c /L Bb Bc


= 888 5 + >L b c 
B B
/Bb /Bc /A L

/@b /@c /L Bb Bc


= 888 X
/Bb /Bc /A L

= XA b
@ @c
27

adalah merupakan tensor juga. Pada operasi penjumlahan ini berlaku juga

sifat komutatif dan assosiatif.

2. Pengurangan

Selisih dari dua tensor atau lebih yang memiliki rank dan jenis yang sama

adalah tensor dengan rank dan jenis yang sama pula.

Misalkan 591 dan >91


6 62 6 62
merupakan tensor dalam sistem koordinat

 ,  , ,  , maka

Y91 = 591 >9 1


6 62 6 62 6 62

merupakan tensor juga.

Bukti:

591 >9 1
6 62 6 62
Ambil sebarang tensor dan dalam sistem koordinat

 ,  , ,  , maka

/
6 /6 /F ? ? /
6 /6 /F ? ?
591 >9 1 = 888 5F1 2 8 8 8 >12
6 62 6 62 1 2 1 2
/?1 /?2 /
9 /?1 /?2 /
9 F

/@b /@c /L Bb Bc


= 888 5 >L b c 
B B
/Bb /Bc /A L

/@b /@c /L Bb Bc


= 888 Y
/Bb /Bc /A L

= YA b
@ @c

3. Perkalian (Outer Multiplication)

Hasil kali dua tensor adalah tensor dimana ranknya merupakan jumlah dari

rank tensor-tensor tersebut. Komponen tensor ini disebut outer product.

Sebagai contoh, X911922 = 5911 2 >923 adalah outer product dari 5911 dan >923 .
6 6 63 6 6 6 6 62 6

Tetapi, tidak semua bentuk tensor dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari dua
28

tensor yang ranknya lebih sederhana. Contohnya 561 , tensor tersebut tidak

dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari dua tensor yang ranknya lebih

sederhana atau rendah karena tensor 561 merupakan bentuk tensor yang lebih

sederhana. Begitupun dengan tensor >91 .

4. Kontraksi

Misalkan 59119229\ adalah suatu tensor campuran yang memiliki rank lima,
6 6

dengan kontravariant rank dua dan kovariant rank tiga. Jika salah satu indeks

kovariant sama dengan salah satu indeks kontravariant, maka rank tensor

tersebut akan berkurang sebanyak dua. Artinya, bentuk 59119229\ merupakan


6 6

tensor yang memiliki rank tiga. Proses demikian lebih dikenal sebagai

kontraksi tensor.

Contoh:

Untuk memperlihatkan contoh diatas yang memperoleh rank tiga,

perhatikan tensor 591192262 . Bentuk transformasi dari tensor 591192262 adalah


6 6 6 6

/
6 /6 / F /F /F ? ?
 919 26 =
5
6 6 1 2 1 2 3
512
1 2 2 /?1 /?2 /
9 /
1
9 /
2
 6 F1 F2 F3
2

/"b /eb /ec eg db dc


= C 5
/db /fb /fc "c eb ec eg

/"b /eb /ec db dc


= 5
/db /fb /fc eb ec "c

Dari koefisien transformasi tersebut jelas bahwa 5T11T222 merupakan suatu


 

tensor rank tiga, yaitu kontravariant rank satu dan kovariant rank dua.
29

Jika 5 adalah suatu tensor kontravariant rank satu, dan jika XT 5 5T adalah

suatu invariant, maka

XT = 1h2 HXT + XT K

merupakan suatu tensor kovariant rank dua.

5. Perkalian Dalam (Inner Multiplication)

Misalkan 5 dan >i\ merupakan tensor dalam sistem koordinat


T

 ,  , ,  , maka

5 >i\
T

disebut outer product. Misalkan  = i, sehingga diperoleh 5i >i\ atau


T

dengan memisalkan  = i dan T = \, sehingga diperoleh bentuk tensor

5\
i >\ .
i

Dengan menggunakan proses outer multiplication dan kontraksi, dapat

diperoleh tensor baru yang disebut inner product. Proses ini disebut inner

multiplication. Pada inner dan outer multiplication berlaku juga sifat

komutatif dan assosiatif.

6. Hukum Qoutient

a). Jika 512\ adalah suatu tensor kontravariant rank \, dan jika berlaku

512\ >T1T2T = X12\+

yang merupakan tensor kontravariant rank \ + , maka >T1T2T adalah

tensor kontravariant rank .

b). Jika 512\ adalah suatu tensor kontravariant rank \, dan jika berlaku

512\ >T1T2T = Xi11i22i \


  
30

yang merupakan tensor campuran kontravariant rank \ dan kovariant rank

, maka >T1T2T adalah tensor kovariant rank .

c). Jika 512 adalah suatu tensor kovariant rank \, dan jika berlaku

512 >T1T2T = X12\+

yang merupakan tensor kovariant rank \ + , maka >T1T2T adalah

tensor kovariant rank .

3.8 Tensor Metrik

Pada koordinat , W, j turunan dari panjang busur kF diperoleh dari

kF  = k  + kW  + kj  .

Dengan mentransformasikannya ke bentuk koordinat kurvilinear umum menjadi


n n

kF  = 8 8 Rlm kl km . 6


lo mo

Sehingga ruang yang memuat persamaan jarak diatas disebut ruang Euclid

dimensi 3.

Berikut ini merupakan perumuman ke ruang dimensi dengan sistem

koordinat  ,  , ,  . Definisikan suatu elemen garis kF pada ruang dimensi

yang dibentuk oleh bentuk kuadratik, disebut bentuk metrik atau metrik,
 

kF = 8 8 Rlm kl km atau kF  = Rlm kl km




lo mo

dengan , O = 1,2, , dan

R11 R1
det uRO u = v v 0.
R 1 R
31

Misalkan terdapat suatu transformasi koordinat dari T ke 


 sedemikian sehingga

bentuk metrik ditransformasikan menjadi

k
1 2 + k
2 2 + + k
 2 7

Persamaan (7) disebut sebagai ruang Euclid dimensi- atau secara umum dikenal

dengan ruang Riemann.

Jumlah RO merupakan komponen-komponen dari tensor kovariant rank

dua yang disebut tensor metrik atau fundamental tensor.

3.9 Tensor Konjugat

Misalkan RO merupakan tensor metrik dan R = xRlm x 0 menotasikan

sebagai determinan dengan elemen-elemen dari RO. Definisikan RO sebagai

berikut

kofaktor dariRO
RO =
R

maka RO adalah kontravariant tensor simetrik rank dua disebut konjugat atau

reciprocal tensor dari RO.

3.10 Asosiasi Tensor

Misalkan sebarang tensor campuran pada ruang dimensi- dengan jenis

, i atau dengan komponen kontravariant rank  dan komponen kovariant i,

dimana notasi , i digunakan untuk menotasikan rank  + i dengan  indeks

batas atas dan i indeks batas bawah.


32

Suatu tensor jenis , i dikatakan indeks naik jika jenis , i diubah ke jenis

 + 1, i 1. Sedangkan tensor jenis , i dikatakan indeks turun jika jenis

, i diubah ke jenis  1, i + 1.

Contoh:

Misalkan tensor kovariant 56 dengan jenis 0, 1. Jika indeksnya dinaikkan

diperoleh tensor 56 dengan jenis 1, 0. Tanda titik memperlihatkan posisi

awal yang indeksnya berubah. Agar tidak menimbulkan kebingungan dalam

hal pembacaan indeks, biasanya tanda titik dihilangkan; sehingga 56 menjadi

56 .

Perkalian tensor kontravariant dengan tensor metrik diperoleh sebarang

tensor kovariant.

Contoh:

5 = RT 5T atau 5T = R RiT 5i .

Sedangkan perkalian tensor kovariant dengan tensor metrik diperoleh sebarang

tensor kontravariant. Contohnya:

5 = RT 5T atau 5T = R RiT 5i .

Seluruh tensor yang dihasilkan dari perkalian dengan tensor metrik disebut

dengan associated tensors.

3.11 Panjang dan Sudut Antara Dua Vektor

Misalkan 56 dan >9 sebarang vektor pada ruang dimensi dan 56 >9

adalah suatuinner product, maka panjang vektor 56 adalah


33

G = ~5@ 5@ = ~R@A 5A 5@ = ~R@A 5A 5@

dan sudut  antara 56 dan >9 didefinisikan sebagai berikut

56 >9
cos  = .
~H5 56 KH> >9 K
6 9

Contoh:

Buktikan sudut-sudut berikut 12 , 23 dan 31 dalam suatu kurva koordinat

yang didefinisikan sebagai berikut

R12 R23 R31


cos 12 = , cos 12 = , cos 12 =
R11 R22 R22 R33 R33 R11

Solusi. Misalkan kasus untuk sepanjang koordinat 1 sehingga 2 dan 3

berupa konstanta, maka bentuk metriknya menjadi,

k1 1
kF2 = R11 k1 2 = .
kF R11

Sehingga tangen vektor sepanjang kurva 1 adalah 5?1 = C?1.


1
R
11

Sedangkan untuk tangen vektor sepanjang kurva 2 dan 3 masing-masing

adalah 5?2 = C?1 dan 5?1 = C?1 .


1 1
R
22 R
33

Selanjutnya, cosinus sudut 12 diantara 5?1 dan 5?2 adalah

1 6 1 9 R12
cos 12 = R69 51 52 = R69 C1 C1 =
6 9
R11 R22 R11 R22

cosinus sudut 23 diantara 5?2 dan 5?3 adalah

1 6 1 9 R23
cos 23 = R69 52 53 = R69 C2 C3 =
6 9
R22 R33 R22 R33

cosinus sudut 31 diantara 5?3 dan 5?1 adalah


34

1 6 1 9 R31
cos 31 = R69 53 51 = R69 C2 C3 = .
6 9
R33 R11 R33 R11

Pada subbagian berikut akan dijelaskan mengenai konsep differensial yang

berlaku pada tensor. Tidak berbeda jauh dengan differensial vektor namun pada

differensial tensor ini membutuhkan konsep dasar yang mendukung yaitu simbol

Christoffel.

3.12 Differensial Tensor

Proses differensial tensor adalah suatu generalisasi proses differensial

yang biasa dikenal dalam differensial fungsi. Pada analisis tensor dikenal dua

jenis differensial yang biasa digunakan yaitu

1. Differensial Kovariant

2. Differensial Intrinsik

Terlebih dahulu akan dijelaskan tentang differensial kovariant, kemudian

akan dibahas hubungan-hubungan antara differensial kovariant dengan

differensial intrinsik.

1. Differensial Kovariant

Sebelum masuk pada pembahasan differensial kovariant, perlu diketahui tentang

simbol Christoffel.

Definisi 3.12.1 (simbol Christoffel)

Misalkan RO sebarang tensor metrik pada ruang Riemann dimensi- ,

maka

a) Simbol Christoffel dari jenis pertama, yang dinotasikan dengan T,,

didefinisikan sebagai berikut


35

1 /RT /R /RT
T, = T,  =  + T 
2 / / /

b) Simbol Christoffel dari jenis kedua, yang dihubungkan dengan persamaan

RO T, dan dinotasikan dengan iT didefinisikan sebagai berikut



i
iT = ^ = 8 Ri? T,? = Ri1 T,1 + + Ri T,
T
?=1

 = 
Untuk transformasi   H1 , 2 , ,  K, simbol Christoffel i\ dalam sistem

koordinat  ke 
 ditransformasikan oleh

i / / /
 /2 ? /

\
T = 8 \ + 8 T  ? 8
/ /
 /<<<< /
 / /
T  i

dimana bentuk pertama pada sebelah kanan adalah penjumlahan pada indeks-

indeks i, \, dan bentuk kedua adalah penjumlahan pada indeks ?. Persamaan (8)

disebut transformasi simbol Christoffel.

Sekarang, dengan menggunakan simbol Christoffel dapat didefinisikan

differensial kovariant.

Definisi 3.12.2

Misalkan 56 dan 56 masing-masing adalah vektor kontravariant dan

kovariant, maka

a) Differensial kovariant dari sebarang vektor kontravariant 56 didefinisikan

sebagai berikut

/56
56;9 = + 69? 5?
/9

b) Differensial kovariant dari sebarang vektor kovariant 56 didefinisikan

sebagai berikut
36

/56
56;9 = ?69 5?
/9

Catatan: Tanda (;) menyatakan sebagai differensial kovariant vektor atau tensor

rank satu.

Perhatikan bahwa 56;9 dan 56;9 masing-masing adalah tensor, sehingga jika

terdapat transformasi koordinat  


 , maka transformasi dari 56;9 dan 56;

masing-masing adalah

/
6 /F ?

5
6
=  6;9 = /? /F 5?;F .
5 ;F dan 5
;9
/? /9
 /
6 /
9

Generalisasi proses differensial kovariant untuk tensor yang memiliki rank lebih

tinggi sebagai berikut:

a) Differensial kovariant terhadap tensor kontravariant rank

/561626
5 ;9 = + ?91 5?62636 + + ?9 561626 1?
61 62 6 6 6
/9

b) Differensial kovariant terhadap tensor kovariant rank \

/561626\
561626\;9 = 6? 19 5?62636\ ?6\ 9 561626\1?
/9

c) Differensial kovariant terhadap tensor campuran kontravariant rank dan

kovariant rank \

/59119229\
6 6 6

59119229\ ;? = + F?1 5912929 + + F? 59119229\ 1


6 6 6 6 F6 6 6 6 6 6 6 F
/?
3
\

ALbB 5LAbc AcgA ALB 5Abb AccAb


@ @ @ @ @ @
L

3.12.3 Sifat-sifat Differensial Kovariant


37

Teorema 3.12.3

Misalkan 56 dan >9 adalah tensor kontravariant rank satu, R69 adalah

tensor metrik rank dua dan ; adalah suatu invariant, maka berlaku sifat-sifat

differensial kovariant berikut

1. H56 >9 K;? = 56;? >9 + 56 >9;?

2. H56 >9 K;? = 56;? >9 + 56 >9;?

3. H56 >6 K;? = 56;? >6;?

4. R69;? = + 6F? RF9 + 9F? RF6 = 0 k R69;? = 0


/R69
/?

5. Jika 569 = >6;9 >9;6 maka 569;? + 59?;6 + 5?6;9 = 0

6. Jika ; invariant, maka gradien dari ; adalah

/;
; = grad ; = ;;B =
/B

dimana ;;? adalah differensial kovariant invariant ; terhadap? .

7. Divergensi dari 56 adalah kontraksi dari differensial kovariant 6 , sebagai

contohnya adalah kontraksi dari 56;6 . Diperoleh

1 /
k4 5@ = 5@;@ = HR5d K
R /d

8. Curl dari tensor 56 adalah

/56 /59
56;9 59;6 =
/9 /6

9. Misalkan ; adalah suatu invariant, maka Laplacian dari ; adalah

divergensi dari grad ; atau

1 / /;
2 ; = k4 ;;? = RRi
R / /i
38

Bukti:

1. Misalkan 56 dan >9 masing-masing adalah tensor kontravariant rank satu.

Sehingga differensial kovariant terhadap perkalian dua tensor tersebut

H5 > K adalah
6 9

/H56 >9 K
H5 > K;? = + 69
?F H5 > K
6 9 6 9 F
/?

/5@ A /> A
= > + 5@ + BL 5@ > A L + BL 5@ > A L
@ A
/B /B

/5@ A /> A
= > + 5@ + > A BL 5L + 5@ BL > L
@ A
/B /B

/5@ /> A
= + BL@ 5L > A + 5@ + BLA > L
/B /B

= 5@;B >A + 5@ > A;B

Jadi, untuk setiap perkalian dua tensor kontravariant rank satu, differensial

kovariantnya adalah

H5 > K;? = 5 ;? > + 5 > ;? .


69 6 9 96

2. Misalkan 56 dan >9 masing-masing adalah tensor kontravariant dan tensor

kovariant rank satu. Sehingga differensial kovariant terhadap perkalian

dua tensor tersebut H56 >9 K adalah

/H56 >9 K
H5 >9 K = + 6?F 5F >9 F9? 56 >F
6
;? /?

/5@ />A
= >A + 5@ + BL@ 5L >A 5@ BLA >L
/B /B

/5@ />A
= >A + BL@ 5L >A + 5@ 5@ BLA >L
/B /B
39

/5@ />A
= + BL@ 5L >A + 5@ BLA >L
/B /B

= 5@;B >A + 5@ >A;B

Jadi, untuk setiap perkalian tensor kontravariant rank satu dengan tensor

kovariant rank satu, differensial kovariantnya adalah

H5 >9 K = 5 ;? >9 + 5 >9;?


6 6 6
;?

3. Misalkan 56 dan >6 merupakan tensor kontravariant rank satu. Sehingga

differensial kovariant terhadap penjumlahan maupun pengurangan kedua

tensor tersebut H56 >6 K adalah

/H56 >6 K
H5 > K;? = + 6?F H5F >F K
6 6
/?

/5@  /> @ 
= + BL 5L  BL > L 
@ @
/B /B

/5@  />@ 
= + BL 5L  + BL > L 
@ @
/B /B

= 5@;B > @;B

Jadi, untuk setiap penjumlahan maupun pengurangan dua tensor

kontravariant rank satu, differensial kovariantnya adalah

H5 > K;? = 5 >6;?


66 6
;?

4. Sebelum membuktikan R69;? = 0, akan ditunjukkan bahwa

/R69
= 6F? RF9 9F? RF6 .
/?

NRT RT S = / NC S = 0, maka berdasarkan sifat


/ /
/? ?
Perhatikan bahwa

differensial parsial pada suatu vektor diperoleh bahwa


40

/ /RT /RT
NRT RT S = RT + RT = 0.
/? /? /?

Akibatnya,

/RT /RT
RT = RT 4.1
/? /?

Jika persamaan (4.1) dikalikan dengan R? , maka

/RT /RT
RF RT = RF RT
/? /?

/RT
CFT = RF RT?, T + T?, 
/?

/RT
= RF RT ?, T RF RT T?, 
/?

 F
= R"L R fd T? = "Bd R"L fBL R fd 4.2
?

Karena berlaku untuk semua jenis tensor maka persamaan (4.2) berlaku

pula untuk persamaan

/R69
= 6F? RF9 9F? RF6 4.3
/?

Sekarang misalkan R69 dan R69 masing-masing adalah tensor metrik

kontravariant rank dua dan tensor metrik kovariant rank dua. Sehingga

differensial kovariant terhadap tensor metrik R69 dan R69 adalah

/R69
R69;? = + 6F? RF9 + 9F? RF6
/?

= LB R LB R + LB R + LB R
@ LA A L@ @ LA A L@

=0

/R69
R69;? = F6? RF9 F9? R6F
/?
41

/R@A
= 6?; 9 9?; 6
/B

/R@A 1 /RBA /RA@ /R@B 1 /RB@ /RA@ /RAB


= @ + +
/B 2 / / B / A 2 / A / B / @

=0

Jadi, untuk setiap tensor metrik kontravariant rank dua dan kovariant rank

dua, maka differensial kovariantnya adalah

/R69
R69;? = + 6F? RF9 + 9F? RF6 = 0 dan R69;? = 0
/?

5. Ambil sebarang tensor kovariant rank dua 569 dan differensial kovariant

terhadap tensor kovariant, katakanlah >6;9 dan >9;6 . Jika berlaku 569 =

>6;9 >9;6 akan ditunjukkan bahwa 569;? + 59?;6 + 5?6;9 = 0.

569;? = >6;9? >9;?6

59?;6 = >9;?6 >6;9?

5?6;9 = >?;69 > ;9?

Sehingga

569;? + 59?;6 + 5?6;9 = >6;9? >9;?6 + >9;?6 >6;9? + >?;69 >6;9? = 0

Jika 569 = >6;9 >9;6 maka 569;? + 59?;6 + 5?6;9 = 0.

6. Misalkan; suatu invariant pada sistem koordinat  ,  , ,  , sehingga

dapat dikonstruksi menjadi ; = 5@ >@ .

Sekarang perhatikan

; = R?k ; = ;;B

= H5@ >@ K;B 

Berdasarkan differensial kovariant sifat 2, maka persamaan (*) menjadi


42

= 5@;B >@ + 5@ >@;B

/5@ />@
= + BL 5L >@ + 5@ @B >L
@ L
/B /B

/H5@ >@ K
= + BL
@ L
5 >A @B
L @
5 >L 
/B

Dengan menggunakan pertukaran indeks antara 6 dan F, yang berlaku

6?F 5F >9 = F6? 56 >F, maka persamaan (**) menjadi

/H5@ >@ K
= + BL 5 >A BL 5 >A
@ L @ L
/B

/H5@ >@ K /;
= =
/B /B

Jadi, untuk setiap invariant ;, berlaku

/;
; = grad ; = ;;B =
/B

dimana ;;? adalah differensial kovariant invariant ; terhadap ? .

7. Sebelumnya akan dibuktikan 669 = / ln R. Misalkan determinan dari R


/
9

R R Rn


R
R =  R Rn . R
Rn Rn Rnn
adalah Berdasarkan determinan tersebut

diperoleh R = RfB T, ?, dimana T, ? adalah kofaktor-kofaktor dari

RT? . Karena T, ? tidak memuat RT? secara eksplisit, maka berlaku

= T, ?. Sehingga berlaku


/R
/RT?

_R /R /RT? /RT?
= = T, ?
/\ /RT? /\ /\

/RfB
= R R fB = R R fB T\, ? + ?\, T
/
43

6 F 6
= R N69 + F9 S = 2R 69

/R 1 /R /
= 2R669 = 669 669 = ln R 9
/9 2R /9 /9

Misalkan 56 sebarang tensor kontravariant rank satu. Divergensi dari 56

didefinisikan sebagai kontraksi dari differensial kovariant terhadap 6

pada tensor 56 . Sehingga berlaku

/5@
k4 5@ = 5 = + @d 5
@ @ d
;@
/@

Berdasarkan persamaan (9), maka

/5@ /
k 5@ = + ln R 5d
/@ /d

/5@ 1 /R d
= + 5
/@ R /d

1 /
= HR5d K
/
R d

Jadi, untuk setiap 56 tensor kontravariant rank satu, divergensi dari tensor

56 adalah

1 /
k4 5@ = 5@;@ = HR5d K.
/
R d

8. Misalkan 56 dan 59 merupakan tensor kovariant rank satu. Dengan

menggunakan differensial kovariant terhadap masing-masing tensor

diperoleh

/56 /59
56;9 = ?69 5? dan59;6 = ?96 5? 10
/9 /6

Berdasarkan persamaan (10), maka diperoleh


44

/56 /59
56;9 59;6 = ?69 5? ?96 5?
/9 /6

/5@ /5A
= @A
B
5B + A@
B
5B
/A /@

/5@ /5A
= @A
B
5B + A@
B
5B
/A /@

/5@ /5A
=
/A /@

Jadi, untuk setiap dua tensor kovariant rank satu dan berlaku differensial

kovariant terhadap kedua tensor tersebut, maka curl dari 56 adalah

/5@ /5A
curl5@ = 5@;A 5A;@ =
/A /@

9. Misalkan ; adalah suatu invariant, diketahui bahwa gradien dari ; adalah

; = grad ; = , juga tensor kovariant rank satu didefinisikan sebagai



differensial kovariant dari ;, katakanlah ;;? . Tensor kontravariant rank

satu yang dihubungkan dengan ;;? adalah 5 = R? / . Berdasarkan


/;
?

pembuktian sifat no 6. diatas diperoleh bahwa

/; 1 / /;
2 ; = k4 R? = RR?
/? R / /?

2. Differensial Intrinsik

Misalkan =  dinotasikan sebagai persamaan parametrik dari suatu

kurva pada permukaan yang didefinisikan oleh persamaan parametrik  =

 H1 , 2 K, maka dapat menyatakan kurva permukaan dalam geometri ruang

karena permukaan kurva dapat direpresentasikan dalam koordinat ruang yang


45

melalui persamaan  =  N1 , 2 S =  . Ingat kembali bahwa untuk

 =   sebarang kurva X, maka differensial intrinsik dari suatu vetor 5

sepanjang X didefinisikan sebagai inner product dari differensial kovariant dengan

tangent vetor pada X.

Definisi 3.12.4

Misalkan 59119229\ adalah sebarang tensor campuran, maka differensial


6 6 6

intrinsik pada tensor terhadap parameter  adalah

C59119229\
6 6 6
k?
= 59119229\ ;? .
6 6 6
C k

Untuk differensial intrinsik orde dua pada tensor terhadap parameter  adalah

C2 59119229\
6 6 6
k?1 k?2 k? k?2
= 59119229\ ;?1?2 + 59119229\ ;?1
6 6 6 6 6 6
C2 k k k ;? k
2

3.12.5 Sifat-sifat Differensial Kovariant

Teorema 3.12.5

Misalkan 56 dan >9 adalah tensor kontravariant rank satu,R69 adalah

tensor metrik rank dua dan ; adalah suatu invariant, maka berlaku sifat-sifat

differensial intrinsik berikut

= + 69? 59
C56 k56 k?
C k k
1.

= 96? 59
C56 k56 k?
C k k
2.

CR69
= =0
CR69
C C
3.

= + 69?
C k6 k2 6 k9 k?
N S
C k k2 k k
4.
46

H5 >6 K = C 56 C >6
C 6 C C
C
5.

H5 > K = NC 56 S >9 + 56 NC >9 S


C 6 9 C C
C
6.

Bukti

1. Misalkan 56 sebarang tensor kontravariant rank satu. Sehingga differensial

intrinsik pada 56 terhadap parameter  adalah

C56 k?
= 56;?
C k
/5@ @ A kB
= + BA 5
/B k

/5@ kB @ A kB


= + BA 5
/B k k

k5@ @ A kB
= + BA 5
k k

Jadi, untuk setiap tensor kontravariant rank satu, differensial intrinsik pada

tensor 56 terhadap parameter adalah

C56 k56 k?


= + 69? 59
C k k

2. Misalkan 56 sebarang tensor kovariant rank satu. Sehingga differensial

intrinsik pada tensor 56 terhadap parameter  adalah

C56 k?
= 56;?
C k

/5@ kB
= @B
A
5A
/B k

/5@ kB kB


= @B
A
5A
/B k k

k5@ kB
= @B 5A
A
k k
47

Jadi, untuk setiap tensor kovariant rank satu, differensial intrinsik pada

tensor 56 terhadap parameter adalah

C56 k56 k?


= 96? 59
C k k
CR69
= = 0. Berdasarkan sifat differensial kovariant,
CR69
C C
3. Akan ditunjukkan

yaitu R69 ;? = 0 dan R69;? = 0, serta definisi differensial intrinsik,

mengakibatkan

CR69 k?
= NR69 ;? S =0
C k
CR69 k?
= NR69;? S =0
C k

adalah differensial 6 terhadap parameter . Sehingga jika


_ 6
k
4. Misalkan

k6
k
bentuk didifferensial-intrinsikkan menjadi

C k6 k6 k?


=
C k k ;? k

k  @ @ k@ kB
= + AB
kkB k k

k  @ @ kA kB
= + AB
k  k k

5. Misalkan 56 dan >6 merupakan tensor kontravariant rank satu. Sehingga

differensial intrinsik pada penjumlahan maupun pengurangan kedua tensor

tersebut terhadap parameter  adalah

C 6 k?
H5 > K = H5 K;?
6 6 6
C k
kB
= H5@;B > @;B K
k
48

kB kB
= > @;B
@
;B
k k

C @ C @
= 5 >
C C

Jadi, untuk setiap penjumlahan maupun pengurangan dua tensor

kontravariant rank satu, maka bentuk differensial intrinsik terhadap

parameter  adalah

C 6 C 6 C 6
H5 > K = 5 >
6
C C C
6. Misalkan 56 dan >9 masing-masing adalah tensor kontravariant rank satu.

Sehingga bentuk differensial intrinsik pada perkalian dua tensor tersebut

terhadap parameter  adalah

C 6 9 k?
H5 > K = H5 > K;?
6 9
C k
kB
= H5 ;B > A + 5@ > ;B K
@ A
k

kB kB
= 5@;B > A + 5@ > A;B
k k

kB A kB
= 5@;B > + 5@ > A;B
k k

C @ A C
= 5 > + 5@ > A
C C

Jadi, untuk setiap perkalian dua tensor kontravariant rank satu, maka

differensial intrinsik terhadap parameter  berbentuk

C C 6 9 C
H5 > K = 5 > + 56 >9
6 9
 C C

Hubungan antara differensial kovariant dengan differensial intrinsik adalah

sebagai berikut. Misalkan56 sebarang tensor kontravariant rank satu, sehingga


49

C 6 / C 6 6 C ?
5 = 5 + 9? 5
C ;9
/9 C C

/ @ kB kL
= 5 ;B + AB 5B;L
@
/A k k

/ /5@ kB /5B kL


= + Be 5e + AB + LeB 5e
@ @
/A /B k /L k

/ k5@ kB @ k5
B
kL
= + Be 5e + AB + LeB 5e 11
@
/A k k kL k

Selanjutnya pehatikan persamaan berikut

C 6 k?
H5 ;9 K = H5 ;9 K
6
C ;? k

/5@ kB
= + AL
@ L
5
/A ;B
k

/5@;A kB
= + BL 5B;A BA 5 ;L 12
@ L @
/B k

Dari persamaan (11) dan (12) diperoleh bahwa differensial kovariant dengan

differensial intrinsik tidaklah bersifat komutatif satu sama lain. Artinya

C 6 C
5 H56;9 K.
C ;9
C

Pada differensial intrinsik tidak memiliki sifat komutatif, sebab: misalkan  dan 4

masing-masing adalah sebarang parameter, maka untuk parameter  berlaku

C C56 C56 k?


=
C C4 C4 ;? k

/ C5@ @ C5
L
kB
= + BL
/B C4 C4 k

/ C5@ kB @ C5 kB


L
= + BL
/B C4 k C4 k
50

/ kB kB kB kB


= 5@;B + BL
@
5@;B
/B k k k4 k

k kB @ @ k B

= 5@;B + BL 5;B 13
k k4 k4k

Sedangkan untuk parameter 4 berlaku

C C56 C56 k?


=
C4 C C ;? k4

/ C5@ @ C5
L
kB
= + BL
/B C C k4

/ C5@ kB @ C5 kB


L
= + BL
/B C k4 C k4

/ kB kB k kB


= 5@;B + BL
@
5@;B
/B k k4 k k4

k @ kB @ @ k B

= 5;B + BL 5;B 14
k4 k kk4

Sehingga dari persamaan (13) dan (14) diperoleh bahwa

C C56 C C56
.
C C4 C4 C

3.13 Persamaan Geodesik

Pada ruang Euclid, jarak terpendek antara dua titik adalah suatu garis

lurus. Pada bagian ini akan dibahas mengenai generalisasi pengertian jarak

terpendek di antara dua titik dalam suatu ruang Riemann. Untuk sistem koordinat

umum di  pada dimensi-  _ = 1, 2, , , persamaan goedesik (garis

terpendek antara dua titik) diberikan oleh


51

k2  kT k
+ 8 T =0
kF2 kF kF

penjumlahan pada indeks-indeks T,  = 1, 2, , , dimana F adalah panjang busur

dan T adalah simbol Christoffel dari jenis kedua.

Untuk kasus bagaimana persamaan geodesik untuk koordinat cartesius di

ruang Euclid, jika koeffisien jaraknya konstan; maka turunannya nol, dan simbol

Christoffel juga nol. Akibatnya, persamaan geodesiknya berbentuk

k2 
=0
kF2

untuk solusi adalah  =  F +  (garis lurus). Sebarang sistem koordinat yang

simbol-simbol Christoffelnya T = 0 adalah sistem koordinat geodesik.

3.14 Curvature Tensor

Definisi 3.14.1

Jika T simbol Christoffel pada  dan

/ /T

T = +8  OT 8 T O
O O
/ T
/ 
O=1 O=1

maka T disebut sebagai Riemann-Christoffel tensor, yang lebih dikenal dengan

nama curvature tensor.

Kasus khusus, jika suatu ruang yang memiliki curvature tensor nol atau T = 0,

maka ruang tersebut dikatakan sebagai ruang Euclid.

Definisi 3.14.2

Misalkan T sebarang curvature tensor. Jika T dikontraksi terhadap

salah satu indeksnya misalkan terhadap indeks  dan T sehingga berlaku


52

/ /

 =   + 8  O 8  O
O O
/ / O=1 O=1

Jika dikontraksi terhadap indeks  dan  sehingga berlaku

//T

T =  + 8  OT 8 T O
O O
/T
/ O=1 O=1

Maka curvature tensor T disebut Ricci tensor dan dinotasikan sebagai T.

Definisi 3.15.3

Misalkan T adalah suatu Ricci tensor dan RT adalah tensor metrik

kontravariant rank dua, maka curvature skalar didefinisikan sebagai

= 8 R"f "f

Sedangkan, jika T adalah suatu curvature tensor dan R adalah tensor metrik

kovariant rank satu, maka curvature tensor kovariant didefinisikan sebagai



T = 8 R T .
=1

3.15 Tensor Relatif

Tensor-tensor yang telah dipelajari pada subbab-subbab sebelumnya

merupakan jenis-jenis tensor mutlak atau yang lebih dikenal dengan tensor

mutlak. Pada bagian ini akan dibahas mengenai tensor relatif yang

ditransformasikan dari ke .

Definisi 3.15.1
53

Suatu fungsi 9119\ dari terhadap sistem koordinat 


 = 1 , 2 , ,  
6 6

disebut tensor relatif yag mempunyai bobot , jika terhadap transformasi

koordinat dari , fungsi 9119\ bertransformasi berdasarkan persamaan


6 6

/ /
61 /
6 /F1 /F\ ?1 ?

 6919

6
= 9\ F1F\ 
1 \  /?1 /? /
/ 91 /


/
dimana u/<u adalah determinan Jacobi untuk transformasi pada persamaan (*) yang

didefinisikan sebagai berikut

/1 /

/ ./
1 /
1 .
=
/
 . 1 .
/ /

/
 /


Berdasarkan definisi tensor relatif diatas dapat disimpulkan bahwa suatu tensor

mutlak dapat diasumsikan sebagai tensor relatif dengan bobot = 0.

3.15.2 Sifat-sifat Tensor Relatif

Berikut ini akan dijelaskan sifat-sifat tensor relatif yang biasa digunakan

dalam bidang matematika maupun bidang fisika.

Teorema 3.15.2 Sifat-sifat tensor relatif

a. Jika 59119\ dan >9119\ adalah sebarang tensor relatif dengan bobot ,
6 6 6 6

maka berlaku

X9119\ = 59119\ >9119\


6 6 6 6 6 6

dimana X9119\ adalah sebuah tensor relatif juga dengan bobot .


6 6

Bukti:
54

Misalkan 59119\ dan >9119\ adalah sebarang tensor relatif dengan bobot
6 6 6 6

di . Sekarang perhatikan 59119\ >9119\


6 6 6 6

/ /
61 /
6 /F1 /F\ ?1 ?

59119\ >9119\ = 9\ 5F1F\
6 6 6
/
 /?1 /? /
91 /


/ / @b / @ / Lb / L Bb B
>
/ / Bb / B / Ab / A Lb L

/ / b / @ / Lb / L Bb B
= H5
/ / Bb / B / Ab / A Lb L

>LbbL K
B B

/ / @b / @ / Lb / L Bb B
= X
/ / Bb / B / Ab / A Lb L

= XAbbA
@ @

Jadi, untuk setiap 59119\ dan >91  \ tensor relatif dengan bobot di ,
6 6 6 6
1

maka berlaku

X9119\ = 59119\ >9119\


6 6 6 6 6 6

b. Jika 59119\ dan >?F11F


6 6 ?
\
adalah tensor relatif dengan bobot masing-masing

1 dan 2 , maka berlaku

X911F119\ F , = 59119\ >?F11F


6 ? 6 ? 6 6 ?
\

dimana X911F119\ F \ adalah sebuah tensor relatif juga dengan bobot


6 ? 6 ?

1 + 2 .

Bukti:

Misalkan 59119\ dan >?F11F


6 6 ?
\
adalah sebarang tensor relatif dengan bobot

masing-masing 1 dan 2 di . Sekarang perhatikan 59119\ >?F11F


? 6 6
\
55

/ /
61 /
6 /i1 /i\ 1 
1
59119\ >?F11F = 9\ 5i1i\
6 6 ?
\
/
 /1 / /
91 /


/ /
 ?1 /
? /41 /4\ 1 
2
F\ >414\
/
 / 1 / / F1 /


/ b c / @b / @ / eb / e / Bb / B / b /
=
/ / db / d / Ab / A / b / / Lb / L

5i11i\ >411
 
4\

/ b c / @b / @ / eb / e / Bb / B / b /
=
/ / db / d / Ab / A / b / / Lb / L

Xi11411i\ 4 \
   

= XAbbLbbA L
@ B @ B

Jadi, untuk setiap 59119\ dan >?F11F


6 6 ?
\
tensor relatif dengan bobot masing-

masing 1 dan 2 di , maka berlaku

X911F119\ F \ = 59119\ >?F11F


6 ? 6 ? 6 6 ?
\

c. Misalkan 59119\ adalah suatu tensor relatif dengan bobot , jika 59119\
6 6 6 6

dikontraksi maka berlaku

59119\1 6 = 591 9\1


6 6 16 6
1

dimana 59119\1 adalah suatu tensor relatif juga dengan bobot , tetapi
6 6
1

memiliki rank kontravariant 1 dan rank kovariant \ 1.

Bukti:

Misalkan 59119\ adalah sebarang tensor relatif dengan bobot di . Jika


6 6

59119\ dikontraksi, misalkan terhadap indeks 6 maka


6 6

/ /
61 /
6 /F1 /F\ ?1 ?

59119\1 = 6 5F1F\
6 6
6  /?1 /? /
/ 91 /

56

/ / @b / @b / Lb / Lb / L Bb B
= 5
/ / Bb / Bb / Ab / Ab / B Lb L

/ / @b / @b / Lb / Lb L Bb B
= C 5
/ / Bb / Bb / Ab / Ab B Lb L

/ / @b / @b / Lb / Lb Bb Bb
= 5
/ / Bb / Bb / ,b / Ab Lb Lb

= 5Abb Ab
@ @ b

Jadi, untuk setiap 59119\ tensor relatif dengan bobot di , dikontraksi


6 6

terhadap indeks 6 , berlaku

59119\1 6 = 591 9\1


6 6
6 6
1 1

Anda mungkin juga menyukai