Anda di halaman 1dari 15

SATUAN MATERI PENYULUHAN

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


A. Dasar Pelaksanaan
Pokok Bahasan : PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Sub Pokok Bahasan :

B. Jadwal Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Sasaran : Ibu dan keluarga pasien
C. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan Umum : Sasaran dapat mengetahui dan mengerti
tentang PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Tujuan Khusus : Sasaran dapat mengetahui dan Menyebutkan
PENGERTIAN ASI DAN KOLOSTRUM SERTA
MANFAATNYA.
D. Metode
Ceramah
Tanya Jawab

E. Media
Leafleat

F. Pelaksanaan
Waktu : 30 menit
Pembukaan :3 menit
Penyampaian materi :12 menit
Tanya Jawab : 10 menit
Evaluasi :3 menit
Penutup : 2 menit
G. Proses Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA
1 11.00 11.03 Pembukaan : Mendengarkan dengan
- Pembukaan penyuluhan baik
- Perkenalan anggota
penyuluhan
2 11.03 11.15 Penyampaian materi : Mendengarkan
PENTINGNYA penyampaian materi
PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF

3 11.15 11.25 Memberikan kesempatan Peserta bertanya pada


kepada peserta untuk Bidan/Perawat
bertanya
4 11.25 11.28 Evaluasi : memberikan Memberikan jawaban
pertanyaan kepada peserta

5 11.28 11.30 Penutup Mendengarkan


penutupan

H. Pengorganisasian
- Moderator : SUSANTI MUGI RAHAYU Amd.Kep
- Notulen : SUSANTI MUGI RAHAYU Amd.Kep
- Penyaji : NUNIEK LESTIYORINI Amd.Keb
` -Fasilitator : NIUNIEK LESTIYORINI Amd.Keb
SUSANTI MUGI RAHAYU Amd.Kep
I. Materi
a. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF
b. MANFAAT ASI EKSKLUSIF
c. PROSES TERBENTUKNYA ASI
d. KETERAMPILAN MENYUSUI
e. KOLOSTRUM
f. MANFAAT KOLOSTRUM

J. Evaluasi
Evaluasi Proses

Selama pelaksanaan penyuluhan setiap kegiatan dapat terlaksana dengan baik


mulai dari pembukaan sampai dengan evaluasi dan penyaji/fasilitator dapat
melaksanakan tugas sesuai dengan kewajibannya.

Audien dapat menyimak dengan penuh perhatian hanya 20% audien yang
meninggalkan proses penyuluhan.

Evaluasi Hasil

Audien menyimak selama proses penyuluhan, diharapkan pada saat


penyuluhan di tutup, peserta dapat mengetahui tentang pengertian dan
mannfaat asi maupun kolostrum.
ABSENSI PESERTA

NO NAMA PARAF
1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10 10.

Mengetahui,
Pelaksana Kegiatan

( )
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

1. PENGERTIAN

ASI EKSKLUSIF adalah nutrisi bagi bayi yang hanya diproduksi melalui payudara
tanpa campuran dari susu atau nutrisi tambahan lainnya.

Asi eksklusif sangatlah penting bagi bayi sejak usia 0-6bulan. bayi yang
mengkonsumsi ASI EKSKLUSIF lebih kebal ketimbang bayi yang tidak diberi ASI
sama sekali. Banyak ibu muda yang tidak ingin memberikan ASI kepada bayi, mereka
takut kalau bentuk payudara mereka tidak menarik lagi, sehingga mereka tidak
memberikan kesempatan bayi untuk menghisap payudara mereka.

Peran ASI EKSKLUSIF sangat penting bagi tubuh bayi, karena ASI banyak
mengandung senyawa yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh si bayi.

ASI ( Air Susu Ibu ) sudah diproduksi otomatis dari payudara sang ibu, jadi ibu tidak
perlu takut kehabisan produksi ASI bagi bayi selama bayi terus menghisap payuda
ibu, karena semakin bayi menghisap puting susu ibu, maka otak akan terus mengirim
pesan agar payudara selalu memproduksi ASI. sehingga sampai kapanpun ASI tidak
akan pernah habisnya selama bayi terus menghisap payudara ibu.

Agar payudara ibu selalu memproduksi ASI yang banyak, sebaiknya ibu harus
mengkonsumi makanan yang bernutrisi seimbang, sehingga produksi ASI tidak
berkurang, dan kebutuhan bayi akan gizi terpenuhi.

2. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan mudah dicerna oleh sistem pencernaan
bayi.
ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi, berguna untuk kecerdasan dan
pertumbuhan.
ASI mengandung asam amino essensial yang sangat penting untuk meningkatkan
jumlah sel otak bayi (berkaitan dengan kecerdasan bayi), terutama sampai usia bayi 6
bulan.Bila pada periode tersebut terjadi kekurangan gizi, akan terjadi penurunan
jumlah sel otak sebanyak 15-20%.
ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
ASI selalu aman dan bersih.
ASI tidak pernah basi.
ASI mempunyai suhu yang tepat, sehingga dapat langsung diberikan kepada bayi
setiap saat.
ASI mengandung zat antibodi sehingga menghindarkan bayi dari alergi dan diare.
Manfaat menyusui:
Lebih mudah pemberiannya (ekonomis dan praktis)
Menyusui mempererat hubungan kasih saying antara ibu dan anak
Menyusui dapat menjarangkan kelahiran (cara alamiah penunjang KB) jika
bayi disusui hanya ASI saja selama 4 bulan pertama, tanpa diselingi makanan
lainnya
Menghindarkan ibu dari kemungkina timbulnya kanker payudara
Uterus cepat pulih
Ibu lebih sehat dan bayi tidak kegemukan
Mencegah timbulnya Diabetes Millitus pada masa bayi/anak-anakInteraksi
antara ibu dan bayi yang penting untuk perkembangan kejiwaan/mental anak.

3. PROSES TERBENTUKNYA ASI

Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses laktasi mencakup :

1. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun berat


dari payudara mengalami peningkatan.

2. Laktogenesis :

Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel sekretoris


Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu, payudara
menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi autokrin.

3. Galaktopoiesis
4. Involution

KANDUNGAN ASI

ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan komponen
imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan. Berbagai komponen yang
terkandung dalam ASI antara lain :

Enzim untuk membantu pencernaan


Protein, karbohidrat dan lemak untuk pertumbuhan otak yang optimal
Imunoglobulin
Leukosit
Faktor-faktor pertumbuhan

4. KETERAMPILAN MENYUSUI

Banyak permasalahan dalam menyusui seperti (nyeri pada puting susu, susu yang jumlahnya
sedikit, atau ibu tidak nyaman dalam menyusui) bisa dipecahkan dengan meningkatkan
teknik dasar dalam menyusui, khususnya dalam memposisikan ibu dan bayi dengan benar.

Posisi Ibu :

Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika duduk diatas
kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas kasur dengan
bersandar pada dinding atau sandaran kasur.
Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan memberikan
tumpuan ketika ibu menggendong bayi.
Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila menggunakan
kursi yang cukup tinggi.
Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap bayi dengan
menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan kaki bagian
atas.

Posisi bayi :
Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan pakaian
yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan pakaian, untuk
meningkatkan kontak dengan ibu.
Baringkan bayi dalam dekapan ibu, dengan posisi menghadap payudara. Posisi leher
pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan pantat dipegang oleh
tangan.
Setelah itu putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi berhadapan
dengan badan ibu.
Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu, jangan
memutar leher bayi untuk mencapai putting susu ibu.
Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan.
Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah payudara dan
lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan menggunakan ibu jari lengan
yang menggendong.

Posisi payudara :

Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang menyusui.
Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa tetes ASI pada puting
ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu.
Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan jari-jemari di
bawahnya dan ibu jari di atasnya.
Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga menjauhi daerah tempat bayi menghisap
susu, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi.

Memulai menyusui :

Dekatkan mulut bayi pada puting yang sudah lembab tadi, lalu pijatlah bibir bayi
dengan lembut untuk merangsang refleks menghisap pada bayi.
Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di tengah payudara dan
dekatlah bayi dengan erat ke tubuh ibu.
Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu ibu, dengan ini
nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari.
Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi.
Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan baik maka pastikan kita mengatur posisi
payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan sehingga berat payudara
tidak seluruhnya membebani mulut dan bibir bayi.
Hal terakhir yang cukup penting adalah, ketika kita akan menghentikan pemberian
ASI, jangan menarik mulut bayi dari payudara ketika bayi masih menghisap. Maka
hentikan dahulu hisapan bayi lalu jauhkan bayi dari payudara dengan perlahan-lahan,
hal ini bertujuan agar penghentian menyusui ini tidak melukai payudara, yang bisa
berakibat nyeri hingga infeksi payudara.

Jumlah ASI yang Diberikan

Seringkali ibu yang menyusui bertanya tentang berapa seringkah menyusui atau berapa
banyak ASI yang harus diberikan pada bayi, sesuai dengan umur bayi. Secara umum
dikatakan bahwa pada usia 3 bulan bayi menjadi lebih cepat dalam menghabisakan ASI
sehingga proses menyusui menjadi lebih cepat dan lebih jarang setelah usia ini. Namun
demikian, seringkali pola minum ASI pada bayi akan berfluktuasi dalam 6 bulan pertama
kehidupan.

Beberapa membagi frekuensi minum ASI dengan umur sebagai berikut :

a. Usia awal lahir hingga 2 bulan

Di usia ini, bayi biasanya frekuensi menyusui cukup sering dengan rata-rata setiap 1-3 jam
sekali.

b. 2 bulan hingga 6 bulan

Di rentang usia ini bayi mulai mampu menghabiskan ASI dengan lebih cepat, sehingga
menyusui menjadi lebih singkat durasinya dan lebih jarang dengan rata-rata setiap 3-5 jam.

c. 6 bulan hingga 1 tahun

Di usia ini bayi sudah semakin kuat dalam menyusui dan durasi menyusui menjadi lebih
jarang lagi. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah setelah usia 6 bulan ini bayi sudah
membutuhkan makanan tambahan selain ASI.
d. Setelah satu tahun

Saat ini bayi mungkin banyak menyusui sebanyak 2 kali perhari. Keuntungan dari menyusui
tidak dibatasi oleh waktu, jika ingin melanjutkan pemberian ASI. Hal ini dapat dilakukan,
hanya biasanya produksi ASI ibu di usia satu tahun ini sudah menurun, sehingga untuk
mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi diperlukan makanan yang lebih bervariasi.

Tanda ASI yang Cukup

Banyak ibu yang kurang memperhatikan apakah bayinya sudah cukup mendapatkan ASI,
atau bahkan banyak juga ibu yang bingung dengan berapa banyak atau berapa sering
pemberian ASI yang baik itu.

Oleh karena itu, berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan pedoman untuk mengevaluasi
kecukupan pemberian ASI, yaitu :

Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara teratur untuk
menyusui.
Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan terlihat sedikit
bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI yang
diberikan.
Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara setiap
menyusui.
Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama. Disarankan juga
untuk membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk memberikan ASI selama beberapa
minggu awal. Setelah lebih dari dua bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI lebih
cepat, maka pemberian ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3-5 jam dan durasi
menyusui menjadi lebih singkat.
Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup.
Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami peningkatan
berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala.
Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang sehat pula.
Membina dan Mempertahankan Persediaan ASI

Suatu upaya harus diarahkan kepembinaan awal ibu dalam mempertahankan ASI secara
normal, rajin menyusui dengan membiarkan bayi untuk sering mengosongkan susu selama
terutama fase awal menyusui saat pembentukan kolostrum masih berlangsung. Bayi harus
diijinkan menyusu bila lapar, tampak atau tidak tampak ada ASI yang keluar. Perlu diingat
bahwa menyusui wajib dimulai sesegera sesudah persalinan ketika keadaan bayi telah
memungkinkan, lebih baik dalam beberapa jam.

Lakukan pula perawatan yang pantas pada puting susu baik dalam keadaan sakit maupun
yang terasa perih atau sakit, harus dilakukan sebelum nyeri berat terjadi akibat luka lecet atau
pecah. Kadang-kadang melindungi puting juga dapat membantu. Apabila keperihan
menyebabkan ibu ketakutan, maka reflek ejeksi-susu dapat tertunda yang menyebabkan bayi
frustasi dan selanjutnya menghisap semakin bertambah kuat.

Adapun beberapa tips tambahan dalam menunjang upaya membina dan mempertahankan
persediaan ASI yang sehat adalah sebagai berikut :

Hindarilah faktor-faktor psikologis yang sifatnya negatif (misalnya ketakutan, marah,


sedih) pada ibu. Tidak ada faktor yang lebih penting daripada kebahagiaan ibu dan
pikiran yang rileks. Kekuatiran dan ketidakbahagiaan adalah contoh hal-hal yang
efektif untuk mengurangi dan bahkan meniadakan sekresi ASI.
Menghindari kelelahan adalah penting, tetapi disamping itu ibu juga harus cukup
melakukan latihan fisik untuk menaikkan kesehatan fisiknya.
Sekali sehari, payudara haruslah dicuci, dibersihkan guna menjaga higiene ASI.
Pastika daerah puting susu harus selalu kering dan hindari penggunaan sabun yang
dapat membasahi. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah iritasi dan infeksi pada
puting susu yang disebabkan penyusuan yang lama, maserasi karena puting yang
basah dan lembab atau tergosok pakaian.
Diet ibu harus mengandung kalori yang cukup untuk mengimbangi diet bayi yang
diekskresikan dalam ASI serta untuk bahan yang diperlukan untuk menghasilkannya.
Ibu yang menyusui memerlukan diet lauk-pauk, tinggi cairan, vitamin dan mineral
yang bervariasi agar cukup untuk mempertahankan berat badannya. Selama
menyusui, ibu haruslah menghindari terjadinya penurunan berat badannya.
APABILA TIDAK ADA ASI

Apabila karena beberapa hal ASI tidak dapat diberikan, gantikan dengan susu formula secara
eksklusif hingga enam bulan. Kemudian lanjutkan bersama dengan MPASI sampai dengan
umur setahun. Setelah setahun susu formula tidak perlu, dan bisa diganti dengan susu sapi.

Apabila masih ingin mencoba menyusui dengan ASI, bacalah lebih lanjut mengenai relaktasi
dan coba hubungi Konsultasi ASI terdekat.

Aturan agar menunda memberikan MPASI pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi
yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu
formula atau mixed).

Mengapa Jangan Memberikan Makanan Sebelum Enam Bulan

Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap
menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin,
lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.
Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bl, sel2
di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk
dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian
hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.Pada beberapa kasus yg
ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan
banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak
setelah ia berumur 6 bl.==Mengapa Jangan Memberikan Makanan Sebelum Enam
Bulan==Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam
bulan - selain kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan, bisa jadi MPASI
tersebut memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas.

Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?

Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari
berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna.
Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai
jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti
di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6
bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi
yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan
dunia lainnya

Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam bulan - selain
kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan, bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi
pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas.

Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?

Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari
berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna.
Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai
jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti
di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6
bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi
yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan
dunia lainnya[3].
Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap
menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin,
lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.
Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bl, sel2
di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk
dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian
hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.Pada beberapa kasus yg
ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan
banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak
setelah ia berumur 6 bln

5. KOLOSTRUM
Kolostrum (susu pertama) adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi
lahir (4-7 hari), berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental karena mengandung
banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk kesehatan bayi.

6. MANFAAT KOLOSTRUM

Kolostrum sangan bermanfaat bagi kesehatan bayi karena dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi terutama diare, dan membantu pengeluaran mekonium,
yaitu kotoran bayi pertama yang berwarna hitam kehijauan.

DAFTAR PUSTAKA :
1. Nelson, W.E. (2000), Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
2. Anonim. (2007), Mitos Tentang Pemberian ASI.
3. Anonim. (2006), Tanya Jawab ASI Eksklusif.
4. Soetjiningsih. (1997), Seri Gizi Klinik, ASI Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai