2669 7185 1 SM PDF
2669 7185 1 SM PDF
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) keefektifan pendekatan open-ended dan
CTL ditinjau dari hasil belajar kognitif; (2) keefektifan pendekatan open-ended dan CTL ditinjau dari
hasil belajar afektif ;dan (3) perbedaan keefektifan pendekatan open-ended dan CTL ditinjau dari hasil
belajar kognitif dan afektif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang menggunakan
dua kelompok eksperimen. One sample t-test digunakan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekat-
an open-ended dan CTL pada masing-masing variabel. T2 Hotelling digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan keefektifan pendekatan open-ended dan CTL secara simultan pada keempat
variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan open-ended dan CTL tidak
efektif ditinjau dari hasil belajar kognitif; (2) pendekatan open-ended dan CTL efektif ditinjau dari
hasil belajar afektif; dan (3) tidak ada perbedaan keefektifan antara pendekatan open-ended dan CTL
ditinjau dari hasil belajar kognitif dan afektif.
Kata kunci: open-ended, contextual teaching and learning, prestasi belajar, berpikir kreatif, sikap
belajar matematika, minat belajar matematika.
Abstract
This research aimed to describe: (1) the effectiveness of the open-ended and CTL approach in
terms of cognitive learning outcomes; (2) the effectiveness of the open-ended and CTL approach in
terms of affective learning outcomes; and (3) the differences in the effectiveness of the open-ended and
CTL approach in terms of cognitive and affective learning outcomes. This research was a quasi-
experimental study using two experimental groups. The one sample t-test carried out to investigate the
effectiveness of the open-ended and CTL approach in each variable. T2 Hotelling used to determine
whether there was a difference in the effectiveness of the open-ended and CTL approach
simultaneously on four dependent variables. The results of the research show that: (1) the open-ended
and CTL approach is not effective in terms of cognitive learning outcomes; (2) the open-ended and
CTL approach is effective in terms of affective learning outcomes; and (3) there is no difference in
effectiveness between the open-ended and CTL approach in terms of cognitive and affective learning
outcomes.
Keywords: open-ended, contextual teaching and learning, academic achievement, creative thinking,
attitude learning of mathematics, interest learning of mathematics.
p.306) menyatakan bahwa siswa yang memiliki megarah pada satu jawaban benar melainkan
sikap positif dan motivasi memiliki peluang lebih berfokus pada cara siswa untuk sampai
yang lebih untuk mencapai prestasi belajar yang pada penyelesaian masalah. Pendekatan Open-
lebih baik dari pada siswa yang memiliki sikap Ended memberi kesempatan kepada siswa untuk
negatif. Mitchell & Gilson (1997, p.22) mema- memperoleh pengetahuan maupun pengalaman
parkan bahwa minat merupakan faktor penting untuk menemukan, mengenali, dan memecahkan
dalam pendidikan matematika. Selain itu, Ma masalah tertutup ataupun terbuka dengan banyak
& Kishor (Lianghuo, et al., 2005, p.1) memapar- cara sesuai dengan kemampuan yang telah
kan bahwa minat dan prestasi belajar matemati- dimiliki. Hal ini sesuai dengan Permendiknas
ka menjadi perhatian utama dalam penelitian Nomor 22 Tahun 2006 yang menyebutkan bah-
pendidikan matematika. wa pendekatan pemecahan masalah merupakan
Rendahnya hasil belajar siswa diduga fokus dalam pembelajaran matematika yang
disebabkan oleh belum maksimalnya guru dalam mencakup masalah tertutup dengan solusi tung-
menggunakan pendekatan dan metode pembel- gal, masalah terbuka dengan solusi tidak
ajaran. Sagala menjelaskan bahwa pendekatan tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
pembelajaran mempermudah bagi guru membe- penyelesaian.
rikan pelayanan belajar dan juga mempermudah Pendekatan lain yang diduga dapat
bagi siswa untuk memahami materi ajar yang digunakan guru sebagai alternatif inovasi dalam
disampaikan guru, dengan memelihara suasana pembelajaran adalah Contextual Teaching and
pembelajaran yang menyenangkan (2011, p.68). Learning yang selanjutnya disebut CTL. Pada
Metode yang diterapkan oleh guru dapat mem- saat ini, penerapan pembelajaran CTL sering
pengaruhi sikap dan minat siswa terhadap mate- digalakkan dalam pelatihan-pelatihan dengan
matika. Sebagaimana diungkapkan Olatunde harapan memberikan pengaruh positif terhadap
(2009, p.336) bahwa sikap siswa dipengaruhi hasil belajar. Pendekatan CTL merupakan salah
oleh sikap guru dan metode pembelajaran yang satu alternatif pendekatan pembelajaran yang
diterapkan. mana pendidik memposisikan para siswa seba-
Selama ini pembelajaran di sekolah masih gai subjek, bukan objek pembelajaran. Johnson
bersifat pasif. Pembelajarannya masih bersifat (2002, p.24) menjelaskan bahwa CTL membuat
teacher centered. Guru masih memegang peran- siswa mampu menghubungkan isi dari materi
an yang dominan dalam pembelajaran, seperti dengan konteks kehidupan keseharian mereka
keaktifan guru yang lebih banyak menyampai- untuk menemukan makna. Berdasarkan konsep
kan materi sedangkan siswa lebih banyak mene- di atas, diharapkan guru mampu mengaitkan se-
rima (mendengarkan). Hal ini tentu akan tiap materi pelajaran dengan konteks kehidupan
menimbulkan kebosanan serta kejenuhan pada sehari-hari siswa termasuk dalam pembelajaran
siswa yang berakibat tidak tercapainya hasil bel- matematika sehingga hasil pembelajaran lebih
ajar yang diinginkan. Pembelajaran seperti ini bermakna bagi siswa. Hal ini sesuai dengan Per-
masih diterapkan di SMPN 1 Sekampung. mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang menye-
Penting bagi guru untuk memilih pende- butkan bahwa dalam setiap kesempatan,
katan pembelajaran yang sesuai dengan kebu- pembelajaran matematika hendaknya dimulai
tuhan belajar siswa. Pemilihan dan penggunaan dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan
pendekatan pembelajaran harus bisa mengarah- situasi (contextual problem).
kan siswa belajar lebih aktif sehingga dapat Berdasarkan uraian tersebut, perlu bagi
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- seorang guru untuk lebih kreatif dalam meng-
hari. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang gunakan pendekatan pembelajaran diantaranya
dipilih perlu menyajikan masalah-masalah non- dengan menerapkan Open-ended dan CTL pada
rutin atau masalah-masalah terbuka serta mem- proses pembelajaran matematika SMP. Akan
berikan kesempatan yang luas kepada siswa tetapi tingkat keberhasilan pendekatan ini dalam
untuk menggali kemampuan dan pengalaman pembelajaran matematika belum diketahui
yang telah dimiliki sehingga tercapai hasil dengan pasti, sehingga penelitian yang berjudul
belajar siswa yang optimal. Keefektifan pendekatan Open-ended dan CTL
Shimada (1997, p.1) menjelaskan bahwa ditinjau dari hasil belajar kognitif dan afektif
pendekatan Open-Ended adalah pendekatan dipandang perlu untuk mencapai tujuan pembel-
pembelajaran yang menyajikan suatu permasa- ajaran yang optimal.
lahan yang memiliki metode atau penyelesaian
yang benar lebih dari satu, bukan meminta siswa
Analisis Perbedaan Keefektifan Pendekatan kelas open-ended adalah 0,247 dan kelas CTL
Open-Ended dan CTL adalah 0,944. Berdasarkan hasil tersebut, karena
pada kelas open-ended dan CTL diperoleh nilai
Pada analisis inferensial, sebelum dilaku-
signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
kan uji multivariat maka dilakukan uji asumsi
data berasal dari sampel yang berdistribusi nor-
data terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji
mal.
homogenitas.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
Uji Normalitas nilai signifikansi data setelah perlakuan untuk
Uji normalitas data dimaksudkan untuk variabel prestasi belajar pada kelas open-ended
memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari adalah 0,378 dan kelas CTL adalah 0,106.
populasi yang berdistribusi normal. Dalam pene- Untuk variabel berpikir kreatif pada kelas open-
litian ini uji normalitas dilakukan terhadap data ended adalah 0,787 dan kelas CTL adalah 0,781.
yang diperoleh baik sebelum maupun setelah Untuk variabel sikap pada kelas open-ended
treatment. Data yang sebelum dan setelah treat- adalah 0,413 dan kelas CTL adalah 0,577.
ment tersebut meliputi data tes prestasi belajar, Untuk varibel minat pada kelas open-ended ada-
berrpikir kreatif, sikap dan minat belajar mate- lah 0,940 dan kelas CTL adalah 0,968. Ber-
matika baik pada kelompok yang menerapkan dasarkan hasil tersebut, karena pada kelas open-
pendekatan open-ended maupun CTL. Adapun ended dan CTL diperoleh nilai signifikansi >
uji normalitas yang dimaksud adalah normalitas 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data berasal
multivariat dan univariat. dari sampel yang berdistribusi normal. Jadi,
Pemeriksaan multivariat normal dilaku- asumsi normalitas univariat terpenuhi.
kan secara manual dengan menentukan nilai ja- Uji Homogenitas
rak kuadrat (mahalanobis) untuk setiap titik Uji homogenitas bertujuan untuk menge-
pengamatan pada setiap kelas. Hasil perhitungan tahui apakah sampel penelitian berasal dari
untuk data sebelum perlakuan diperoleh bahwa populasi yang homogen atau tidak. Uji homo-
untuk kelas open-ended sebesar 57,14% dari genitas pada penelitian ini dilakukan terhadap
terhadap keseluruhan variabel dependent. Untuk
keseluruhan nilai , kelas CTL sebesar
mengetahui tingkat homogenitas multivariat
57,14% dari keseluruhan nilai Hasil matriks varian-kovarians dilakukan melalui uji
perhitungan untuk data setelah perlakuan diper- homogenitas Boxs M dengan bantuan SPSS 19
oleh bahwa untuk kelas open-ended sebesar for windows. Hasil perhitungan untuk data se-
57,14% dari keseluruhan nilai , kelas belum perlakuan diperoleh nilai signifikansi
CTL sebesar 53,57% dari keseluruhan nilai Boxs M adalah 0,578. Karena nilai signifikansi
Boxs M lebih dari 0,05 maka H0 diterima.
. Berdasarkan hasil tersebut, karena Untuk data setelah perlakuan diperoleh nilai
pada masing-masing kelas diperoleh nilai signifikansi Boxs M adalah 0,114. Karena nilai
signifikansi Boxs M lebih dari 0,05 maka H0
yang kurang dari sekitar diterima. Oleh karena itu, asumsi homogenitas
50%, maka data dikatakan berdistribusi normal terpenuhi untuk data yang diperoleh baik
multivariat. Jadi asumsi normalitas terpenuhi sebelum dan setelah perlakuan.
untuk data sebelum dan setelah perlakuan. Uji Multivariat
Pemeriksaan normalitas univariat dilaku-
kan melalui uji Kolmogorov Smirnov. Uji nor- Analisis yang dilakukan selanjutnya ada-
malitas dilakukan pada data sebelum dan setelah lah analisis perbedaan keefektifan pendekatan
perlakuan dengan bantuan SPSS 19 for windows open-ended dan CTL ditinjau dari prestasi bel-
dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil ajar, berpikir kreatif, sikap dan minat belajar
perhitungan diperoleh nilai signifikansi data se- matematika. Analisis yang dimaksud dilakukan
belum perlakuan untuk variabel prestasi belajar secara multivariat. Perhitungan uji multivariat
pada kelas open-ended adalah 0,730 dan kelas menggunakan statistik sebagai
CTL adalah 0,163. Untuk variabel berpikir kre- berikut:
atif pada kelas open-ended adalah 0,561 dan
kelas CTL adalah 0,928. Untuk variabel sikap
pada kelas open-ended adalah 0,646 dan kelas
CTL adalah 0,613. Untuk varibel minat pada (Steven, 2002, p.176)
Berdasarkan tabel tersebut, pada pende- telah terjadi peningkatan skor rata-rata ternyata
katan open-ended terjadi peningkatan skor rata- belum memenuhi kriteria kreatif.
rata dari 18,94 menjadi 58,76 dan pada pende-
Minat Belajar Matematika
katan CTL terjadi peningkatan skor rata-rata
dari 25,09 menjadi 52,57. Tabel tersebut mem- Secara ringkas hasil angket minat belajar
beri informasi bahwa sesudah menerapkan pen- matematika pada kedua kelas eksperimen tersaji
dekatan open-ended, berpikir kreatif siswa ma- pada tabel berikut.
suk dalam kriteria kreatif. Sedangkan pada kelas
yang menerapkan pendekatan CTL meskipun
Tabel 3. Deskripsi Data Hasil Angket Minat Belajar Matematika
Open-ended CTL
Deskripsi
Awal akhir Awal Akhir
Rata-Rata 95,85 108,86 99,78 105,89
Nilai minimum teoritik 30 30 30 30
Nilai minimum siswa 71 92 81 72
Nilai maksimum teoritik 150 150 150 150
Nilai maksimum siswa 108 129 114 149
Standar deviasi 9,04 9,56 9,87 15,59
Varians 81,75 91,46 97,43 243,06
Kriteria Sedang Tinggi Sedang Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, pada pendekatan
Sikap Belajar Matematika
open-ended terjadi peningkatan skor rata-rata
dari 95,85 (sedang) menjadi 108,86 (tinggi) dan Secara ringkas hasil angket sikap belajar
pada pendekatan CTL terjadi peningkatan skor matematika pada kedua kelas eksperimen tersaji
rata-rata dari 99,78 (sedang) menjadi 105,89 pada tabel berikut.
(tinggi).
Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Angket Sikap Belajar Matematika
Open-ended CTL
Deskripsi
Awal akhir Awal Akhir
Rata-Rata 131,11 154,46 132,93 150,14
Nilai minimum teoritik 200 200 200 200
Nilai minimum siswa 151 197 159 176
Nilai maksimum teoritik 40 40 40 40
Nilai maksimum siswa 105 127 116 118
Standar deviasi 10,93 13,19 10,71 14,59
Varians 119,65 174,73 114,88 213,09
Kriteria Sedang Tinggi Sedang Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut, untuk variabel dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL efek-
prestasi belajar pada kelas open-ended diperoleh tif ditinjau dari minat belajar matematika.
. Hal ini me-
Perbedaan Keefektifan Pendekatan Open-
nunjukkan bahwa berarti diterima sehingga Ended dan CTL
dapat disimpulkan bahwa pendekatan open-
ended tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar Analisis perbedaan keefektifan antara
siswa. Pada kelas CTL, diperoleh pendekatan open-ended dan CTL dilakukan un-
. Hal ini me- tuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian
yang diajukan. Dalam penelitian ini uji multi-
nunjukkan bahwa berarti diterima sehingga
variat terbagi menjadi dua yaitu uji multivariat
dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL tidak
kondisi awal dan uji multivariat kondisi akhir.
efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Pengujian multivariat menggunakan statistik T2
Untuk variabel berpikir kreatif pada kelas
Hotteling yang kemudian ditransformasikan
open-ended diperoleh
untuk memperoleh nilai dari distribusi F. Taraf
. Hal ini me-
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Krite-
nunjukkan bahwa berarti diterima sehingga ria pengujiannya adalah ditolak jika
dapat disimpulkan bahwa pendekatan open- .
ended tidak efektif ditinjau dari berpikir kreatif. Pada analisis kondisi awal tersebut me-
Pada kelas CTL, diperoleh nunjukkan bahwa asumsi normalitas dan homo-
. Hal ini me- genitas telah terpenuhi sehingga analisis multi-
nunjukkan bahwa berarti diterima sehingga variat dapat dilakukan. Hasil analisis multivariat
dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL tidak kondisi awal dengan T2 Hotelling diperoleh nilai
efektif ditinjau dari berpikir kreatif. Fhitung= 1,972 dengan signifikansi nilai
Untuk variabel sikap belajar matemati- Hotelling's Trace adalah 0,113 > 0,05, sehingga
ka pada kelas diperoleh H0 diterima yang artinya bahwa prestasi belajar,
. Hal ini me- berpikir kreatif, minat dan sikap belajar mate-
nunjukkan bahwa berarti ditolak sehingga matika siswa kelas open-ended tidak berbeda
dapat disimpulkan bahwa pendekatan open- dengan kelas CTL, dengan kata lain kondisi
ended efektif ditinjau dari sikap belajar matema- awal subjek penelitian pada kedua kelas sama
tika. Pada kelas CTL, diperoleh ditinjau dari prestasi belajar, berpikir kreatif,
. Hal ini me- minat dan sikap belajar matematika.
nunjukkan bahwa berarti ditolak sehingga Pada analisis kondisi akhir tersebut juga
dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL efek- menunjukkan bahwa asumsi normalitas dan
tif ditinjau dari sikap belajar matematika. homogenitas telah terpenuhi sehingga analisis
Untuk variabel minat belajar matematika multivariat dapat dilakukan. Hasil analisis multi-
pada kelas open-ended diperoleh variat kondisi akhir dengan T2 Hotelling
. Hal ini me- diperoleh nilai Fhitung = 1,074 dengan signifi-
nunjukkan bahwa berarti ditolak sehingga kansi nilai Hotelling's Trace adalah 0,379 >
0,05, maka H0 diterima sehingga dapat disim-
dapat disimpulkan bahwa pendekatan open-
pulkan tidak terdapat perbedaan keefektifan
ended efektif ditinjau dari minat belajar mate-
pendekatan open-ended dan CTL dalam pem-
matika. Pada kelas CTL, diperoleh
belajaran matematika ditinjau dari prestasi
. Hal ini me-
belajar, berpikir kreatif, minat dan sikap belajar
nunjukkan bahwa berarti ditolak sehingga matematika.
Keefektifan Pendekatan Open-Ended dan CTL ... (Yeni Rahmawati ES, Idris Harta) - 123
siswa dalam belajar matematika dipengaruhi nya melalui kegiatan nyata dengan cara menye-
oleh pengetahuan siswa tentang matematika, lesaikan masalah yang tersaji di LKS. Siswa
perasaan nyaman siswa terhadap matematika, yang memiliki kemampuan rendah dapat meres-
dan presepsi siswa terhadap metode yang digu- pon masalah sesuai dengan cara mereka sendiri
nakan guru dalam pembelajaran matematika; (3) berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki-
Sikap positif guru terhadap matematika mem- nya. Siswa tidak hanya sekedar duduk manis
pengaruhi sikap siswa terhadap matematika. Hal mendengarkan penjelasan guru, melainkan siswa
ini senada dengan penjelasan Olatunde (2009, bekerja dan mengalami sendiri proses mencari
p.336) bahwa the teachers method of mathe- atau memahami sehingga siswa dapat merumus-
matics teaching and his personality greatly kan sendiri hasil temuannya. Hasil temuan
accounted for the students positive attitude (pengetahuan) yang diperoleh menjadi lebih
towards mathematics. Metode pembelajaran bermakna karena diperoleh siswa berdasarkan
matematika dan kepribadian guru memberikan pengalaman sendiri dan pada akhirnya dapat
pengaruh kepada sikap positif siswa terhadap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
matematika; (4) Siswa memiliki kesempatan Selain itu, yang menyebabkan tidak terdapat
untuk menemukan sendiri pengetahuannya perbedaan dari kedua pendekatan ini adalah
sehingga menumbuhkan sikap positif pada diri pengelolaan kelas yang sama yakni dengan
siswa. Hal ini senada dengan hasil penelitian membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Umar (2009, p.110) yang memaparkan bahwa
SIMPULAN DAN SARAN
dalam kegiatan konstruktivisme dapat menum-
buhkan sikap bangga dan percaya diri bahwa Simpulan
mereka juga dapat menemukan sesuatu, bukan Berdasarkan hasil analisis data dan pem-
semata-mata hasil diberitahu guru. Hal ini bahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal
menumbuhkan nilai dalam diri siswa bahwa sebagai berikut: (1) Pendekatan Open-ended dan
mereka telah menjadi penemu kecil sebagai- CTL dalam pembelajaran matematika SMP
mana yang telah dilakukan oleh para ahli mate- tidak efektif ditinjau dari hasil belajar kognitif;
matika masa lampau; (5) Nilai-nilai positif yang (2) Pendekatan Open-ended dan CTL dalam
tertanam selama proses pembelajaran, salah pembelajaran matematika SMP efektif ditinjau
satunya bekerja sama. Hal ini senada dengan dari hasil belajar afektif; dan (3) Tidak terdapat
hasil penelitian Umar (2009, p.111) yang mema- perbedaan nendekatan Open-ended dan CTL
parkan bahwa nilai-nilai positif yang tertanam dalam pembelajaran matematika SMP tidak
pada diri siswa selama mengikuti proses pem- efektif ditinjau dari hasil belajar kognitif.
belajaran ternyata sangat berpengaruh terhadap
tumbuhnya sikap positif siswa terhadap mate- Saran
matika. Berdasarkan kesimpulan yang sudah di-
Perbedaan Pendekatan Pendekatan Open-Ended peroleh, maka dapat dikemukakan saran-saran
dan CTL sebagai berikut: (1) pembelajaran matematika
dengan pendekatan open-ended menggunakan
Analisis perbedaan keefektifan dengan uji pertanyaan-pertanyaan inovatif dan CTL dalam
multivariat bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika SMP sama-sama efek-
terdapat perbedaan keefektifan antara pendekat- tif ditinjau dari hasil afektif, sehingga disaran-
an open-ended dan CTL ditinjau dari prestasi kan agar menerapkannya dalam pembelajaran
belajar, berpikir kreatif, sikap belajar matema- matematika SMP secara bergantian; (2) peneliti
tika dan minat belajar matematika. Hasil uji berikutnya disarankan agar memperluas materi
multivariat akhir menunjukan bahwa tidak ter- yang digunakan dalam penelitian sehingga me-
dapat perbedaan keefektifan pada kedua pende- mungkinkan generalisasi yang luas serta dapat
katan pembelajaran. Oleh karena itu, secara menerapkan di sekolah yang berjenjang lebih
statistik prestasi belajar, berpikir kreatif, sikap tinggi (SMA/sederajat); (3) peneliti berikutnya
belajar matematika dan minat belajar matema- disarankan untuk membuat instrumen yang me-
tika yang belajar dengan pendekatan open-ended menuhi tiap aspek pada prestasi belajar yang
maupun CTL dianggap sama. meliputi aspek pengetahuan, pemahaman, pene-
Dugaan peneliti yang menyebabkan tidak rapan, analisis, sintesis, dan evaluasi sehingga
terdapat perbedaan keefektifan adalah kedua setelah dianalisis dapat diketahui aspek mana
pendekatan ini sama-sama memiliki tujuan supa- yang lebih unggul; dan (4) sebelum menerapkan
ya siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan-
Keefektifan Pendekatan Open-Ended dan CTL ... (Yeni Rahmawati ES, Idris Harta) - 125
kedua pendekatan ini, alangkah lebih baiknya ditinjau dari tingkat kreativitas siswa.
bila siswa dilatih sedikit demi sedikit menyele- Prosiding, Seminar Nasional Matema-
saikan soal yang memiliki kemungkinan banyak tika diselenggarkan oleh FMIPA UNY,
jawaban atau banyak cara dan berkaitan dengan pada Juli 2011.
kehidupan sehari-hari siswa.
McGregor, D. (2007). Developing thinking;
DAFTAR PUSTAKA developing learning: a guide to thinking
skills in education. New York: Open
Berns, R. G. & Eriskson, P. M. (2001).
University Press.
Contextual teaching and learning].
Diakses tanggal 18 Agustus 2012 dari Mitchell, M. & Gilson, J. (1997). Interest and
http://nccte.com/publication/infosynthesi anxiety in mathematics. Diakses tanggal
s/highlighzone/highligh05/ highligh05- 2 November 2012 dari
ctl.html http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/
search/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&E
Carmichael, C., et al. (2009). Factors
RICExtSearch_SearchValue_0=ED4121
influencing the development of middle
16&ERICExtSearch_SearchType_0=no
school students interest in statistical
&accno=ED412116
literacy. Statistic Education Research
Journal, 8(1), pp.62-81, May 2009. Nitko, A. J. & Brookhart, S. M. (2007). Edu-
cational assessment of students. Upper
Depdiknas. (2006). Peraturan Pemerintah
Saddle River, NJ: Pearson Education.
Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar
Isi. Nurdin. (2009). Implementasi CTL dalam
meningkatkan hasil belajar. Jurnal
Depdiknas. (2007). Peraturan Pemerintah
Administrasi Pendidikan Vol. IX No. 1
Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar
April 2009.
Kompetensi Akademik dan Kualifikasi
Guru. Olatunde, Y. P. (2009). Student attitudes
towards mathematics and academic
Ebel, R.I. & Frisbie, D.A. (1986). Essential of
achievement in some selected secondary
educational measurement. (4thed).
school in Southwestern Nigeria.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-
European Journal of Scientific Research
Hell, Inc.
ISSN 1450-216X Vol. 36 No.3 2009.
Jhonson, E. B. (2002). Contextual teaching and
Popham, W. J. (1995). Classroom assessment:
learning: what it is and why its here to
What teachers need to know. US: Allyn
stay. Thousand Oks, California: Corwin
and Bacon.
Press.
Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan makna
Lianghuo, F., et al. (2005). Assesing Singapore
pembelajaran untuk membantu memcah-
students attitudes toward Mathematics
kan problematika belajar dan mnegajar.
and Mathematics learning: Finding from
Bandung: Alfabeta.
a survey of lower secondary students.
Diakses tanggal 7 Desember 2012 dari Sanjaya, Wina. (2006). Strategi pembelajaran
http://repository.nie.edu.sg/jspui/bitstrea berorientasi standar proses pendidikan.
m/10497/3345/1/CRP24_03FLH_Conf0 Jakarta: Kencana Prenada media.
5%28EARCOME%29_FanQuekZhuetal
Sawada, T. (1997). Developing lesson plans.
.pdf.
The open-ended approach: A new pro-
Mahmudi, Ali. (2008). Tinjauan kreativitas posal for teaching mathematics (pp.23-
dalam pembelajaran matematika. Jurnal 35). Reston, VA: NCTM.
Pythagoras, Volume 4, Nomor 2,
Shimada, S. (1997). The significance of an
Desember 2008, ISSN 1978-4538.
open-ended approach. The open-ended
Mahfudy, S., Budiyono, & Sutrima. (2011). approach: A new proposal for teaching
Eksperimentasi pembelajaran CTL dan Mathematics (pp.1-9). Reston, VA:
pembelajaran langsung yang berbasis NCTM.
assessment for learning dalam mening-
katkan prestasi belajar matematika SMP