Anda di halaman 1dari 90

SOP / INSTRUKSI KERJA

PELAYANAN P2P

PUSKESMAS PADURAKSA

TAHUN 2008
PENANGGUNG JAWAB
Disiapkan Diperiksa Disahkan

ANTONIE PRASETYO Dr. WENDY NURYANTI Dr. H.SUHARJA

NIP 140 342 066 NIP 500 124 211 NIP.140 251 123

DAFTAR ISI
1. SURVEY KEBUTUHAN DAN HARAPAN SASARAN
2. PELAYANAN PASIEN DI RUANG P2P
3. PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS PARU
4. PEMBUATAN, PEWARNAAN DAN PEMERIKSAAN SEDIAAN SPUTUM BTA
5. PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH
6. PENATALAKSANAAN KUSTA
7. PEMBERIAN IMUNISASI BCG
8. PEMBERIAN IMUNISASI DPTHB
9. PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
10. PEMBERIAN IMUNISASI TT
11. PEMBERIAN IMUNISASI POLIO
12. PEMBERIAN IMUNISASI HB UNIJECT
13. PENGAMBILAN OAT TBC
14. PENGAMBILAN MDT KUSTA
15. PENANGANAN RANTAI VAKSIN
16. PERMINTAAN VAKSIN
17. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN SASARAN
18. KOMUNIKASI DENGAN SASARAN
19. PELAPORAN PROGRAM
20. PERTEMUAN LINTAS SEKTOR
21. USULAN PELATIHAN
22. PENILAIAN KINERJA
23. IDENTIFIKASI PELUANG PERBAIKAN
24. KONSULTASI DENGAN PIMPINAN
25. ORIENTASI PENGELOLA PROGRAM YANG BARU
26. PERTEMUAN PROGRAM
27. PERTEMUAN LINTAS PROGRAM
28. PEMBAHASAN KELUHAN DAN UMPAN BALIK
29. PENGELOLAAN ADMINISTRASI
PELAYANAN PASIEN DI RUANG P2P Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
INSTRUKSI No. Revisi :
KERJA Tanggal Mulai Berlaku : Afif Fathori Drg. Andy Dr.Ramadhan
PUSKESMAS Halaman : NIP 19720707 Sutanto AD
PADURAKSA 199402 1 001 NIP.19610617 NIP.19660824
198910 1 001 200604 1 005

Kebijakan Pelaksanaan pelayanan pasien di ruang P2Pharus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas P2P tentang pelayanan pasien di ruang P2P
Referensi
Ruang Lingkup Pelayanan pasien di ruang P2P Puskesmas Losari
Penanggung Koordinator P2P
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pelayanan pasien di ruang P2P adalah tata cara pelayanan yang harus dilakukan oleh
pasien dan petugas di ruang P2P Puskesmas Losari
Kriteria Semua pasien yang memerlukan pelayanan P2P tertangani dengan baik
Pencapaian
Alat dan Bahan Alat :
1. ATK
2. Blangko informed concern
3. Buku register P2P
4. Buku Pedoman P2P
5. Obat Obatan P2P

Langkah- 1. Petugas menerima pasien dengan sopan dan ramah


langkah 2. Petugas menanyakan maksud dan tujuan pasien.
3. Petugas memberitahukan maksud dan tujuan tindakan yang harus dilakukan.
4. Petugas melaksanakan tindakan yang sesuai dengan maksud dan tujuan pasien
5. Petugas melaksanakan konseling / penyuluhan pada pasien.
6. Petugas menanyakan apakah pasien sudah mengetahui dengan jelas sesuai
dengan prosedur yang sudah dilaksanakan
7. Setelah selesai, petugas menganjurkan pada pasien untuk datang lagi setiap saat
sesuai dengan kesepakatan.
8. Petugas mencatat semua tindakan yang sudah dilakukan pada buku register
atau buku bantu yang tersedia
9. Petugas mengantar pasien sampai depan pintu dan mengucapkan selamat jalan.
Diagram alir Petugas menerima pasien
dengan sopan dan ramah

Petugas menanyakan maksud dan


tujuan pasien

Petugas memberitahukan maksud dan tujuan


tindakan yang harus dilakukan

Petugasmelaksanakan tindakan yang sesuai


dengan maksud dan tujuan pasien

Petugas melaksanakan konseling / penyuluhan


pada pasien

Petugas menanyakan apakah pasien sudah


mengetahui dengan jelas sesuai dengan prosedur
yang sudah dilaksanakan

Setelah selesai, petugas menganjurkan pada


pasien untuk datang lagi setiap saat sesuai
dengan kesepakatan.

Petugas mencatat semua tindakan yang sudah


dilakukan pada buku register atau buku bantu
yang tersedia

Petugas mengantar pasien sampai depan


pintu dan mengucapkan selamat jalan.

Hal-hal yang Semua pasien TB Paru dan Kusta tidak dipungut biaya
perlu
diperhatikan
Dokumen Buku register laboratorium
terkait
Unit terkait Klinik Umum, Ruang Laboratorium
Formulir yang - Formulir TB 01,02, 05, 09,10
digunakan - Informed concern
DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU

1 Petugas menerima pasien dengan sopan dan ramah


Petugas menanyakan maksud dan tujuan pasien.

2 Petugas memberitahukan maksud dan tujuan


tindakan yang harus dilakukan.

3 Petugas melaksanakan tindakan yang sesuai dengan


maksud dan tujuan pasien

4 Petugas melaksanakan konseling / penyuluhan pada


pasien.

5 Petugas menanyakan apakah pasien sudah


mengetahui dengan jelas sesuai dengan prosedur
yang sudah dilaksanakan

6 Setelah selesai, petugas menganjurkan pada pasien


untuk datang lagi setiap saat sesuai dengan
kesepakatan.

7 Petugas mencatat semua tindakan yang sudah


dilakukan pada buku register atau buku bantu yang
tersedia

8 Petugas mengantar pasien sampai depan pintu dan


mengucapkan selamat jalan.

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN


NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU
PEMBERIAN IMUNISASI BCG Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
INSTRUKSI Terbitan :
No. Revisi :
KERJA Tanggal Mulai Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi BCG harus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi BCG
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop Jateng Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemberian imunisasi BCG adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan cara
memasukkan reagen / vaksin BCG dengan cara disuntikkan
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Tuberkulosis
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Vaksin BCG dan pelarutnya
2. Kapas alkohol 70%
3. Disposible / spuit BCG
4. Safety Box
5. Spuit 5 ml
6. Buku register / KMS
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi BCG.
langkah 2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas melarutkan vaksin BCG dengan pelarut vaksin BCG dengan
menggunakan alat suntik / spuit steril ( ADS 5 ml )
6. Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan dan memasukkannya pada
spuit / alat suntik BCG ( 0,05 ml )
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penyuntikan
8. Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan atas ) dengan
menggunakan kapas alkohol.
9. Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara intra kutan
10. Petugas mendorong piston secara perlahan sampai timbul indurasi pada
permukaan kulit dan memastikan vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,05 ml ).
11. Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan membuang alat suntik
yang sudah terpakai kedalam safety box tanpa melakukan recapping /
menutup alat suntik tersebut.
12. Petugas mencatat pada buku register / KMS
13. Petugas merapikan alat dan bahan
14. Petugas mencuci tangan

Diagram alir Petugas memberi tahu pasien maksud


dan tujuan pemberian imunisasi BCG.
1. Petugas memberi tahu pasien
maksud dan tujuan
pemberian imunisasi BCG.
Mengisi informed concern

Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

Petugas mencuci tangan.

Petugas melarutkan vaksin BCG dengan


pelarut vaksin BCG

Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan dan


memasukkannya pada spuit / alat suntik BCG ( 0,05 ml )

Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar


memudahkan proses penyuntikan

Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan atas )

dengan menggunakan kapas alkohol.

Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara


intra kutan
Petugas mendorong piston secara perlahan sampai timbul
indurasi pada permukaan kulit dan memastikan vaksin
masuk sesuai dosisnya ( 0,05 ml ).

Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan


membuang alat suntik yang sudah terpakai kedalam safety
box tanpa melakukan recapping / menutup alat suntik

tersebut.
2. Petugas menarik alat suntik dari
permukaan
Petugas mencatat kulit danregister
pada buku membuang
/ KMS alat
suntik yang sudah terpakai kedalam
safety box tanpa melakukan recapping
/ menutup
Petugas alat
mencatat padasuntik tersebut.
buku register / KMS

Petugas mencuci tangan

Hal-hal yang - Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam
perlu - Penderita TBC dan penyakit kulit menahun merupakan kontraindikasi
diperhatikan pemberian imunisasi BCG
Dokumen - Buku register imunisasi / KMS
terkait - Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan

DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan
pemberian imunisasi BCG.

2 Pengisian informed concern.

3 Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

4 Petugas mencuci tangan.


5 Petugas melarutkan vaksin BCG dengan pelarut
vaksin BCG dengan menggunakan alat suntik /
spuit steril ( ADS 5 ml )

6 Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan


dan memasukkannya pada spuit / alat suntik
BCG ( 0,05 ml )

7 Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa


agar memudahkan proses penyuntikan

8 Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan


kanan atas ) dengan menggunakan kapas alkohol.

9 Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit


bayi secara intra kutan

10 Petugas mendorong piston secara perlahan


sampai timbul indurasi pada permukaan kulit dan
memastikan vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,05
ml ).

11 Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit


dan membuang alat suntik yang sudah terpakai
kedalam safety box tanpa melakukan recapping /
menutup alat suntik tersebut.

12 Petugas mencatat pada buku register / KMS

13 Petugas merapikan alat dan bahan

14 Petugas mencuci tangan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PEMBERIAN IMUNISASI DPTHB Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
INSTRUKSI Tanggal Mulai : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
KERJA Berlaku : NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
PUSKESMAS
Halaman :
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi DPTHB harus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi DPTHB
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop Jateng Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemberian imunisasi DPTHB adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan cara
memasukkan reagen / vaksin DPTHB dengan cara disuntikkan
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Vaksin DPTHB
2. Kapas alkohol 70%
3. Disposible / ADS 0,5 ml
4. Safety Box
5. Buku kohort bayi
6. Buku register / KMS
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi DPTHB.
langkah 2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas mengambil vaksin DPTHB dari vaksin carrier / thermos dan
menggenggamnya sampai suhunya sama dengan suhu tubuh
6. Petugas mengambil vaksin dan memasukkannya pada spuit / ADS 0,5 ml
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penyuntikan
8. Petugas membersihkan tempat suntikan pada lengan atas / paha dengan
menggunakan kapas alkohol.
9. Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara intra musculer
10. Petugas mendorong piston secara perlahan dan memastikan vaksin masuk
sesuai dosisnya ( 0,5 ml ).
11. Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan membuang alat suntik
yang sudah terpakai kedalam safety box tanpa melakukan recapping / menutup
alat suntik tersebut.
12. Petugas mencatat pada buku register / KMS
13. Petugas merapikan alat dan bahan
14. Petugas mencuci tangan

Diagram alir Petugas memberi tahu pasien maksud dan


tujuan pemberian imunisasi DPTHB.
3. Petugas memberi tahu pasien
maksud dan tujuan pemberian
imunisasi BCG.
Mengisi informed concern

Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

Petugas mencuci tangan.

Petugas mengambil vaksin DPTHB dari


vaksin carrier Petugas mengambil vaksin
DPTHB dari vaksin carrier

Petugas mengambil vaksin dan memasukkannya pada spuit


/ ADS 0,5 ml

Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar


memudahkan proses penyuntikan

Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan atas )

dengan menggunakan kapas alkohol.

Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara


intra muskuler
Petugas mendorong piston secara perlahan t dan memastikan
vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,5 ml ).

Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan


membuang alat suntik yang sudah terpakai kedalam safety
box tanpa melakukan recapping / menutup alat suntik

tersebut.
4. Petugas menarik alat suntik dari
permukaan
Petugas mencatat kulit danregister
pada buku membuang
/ KMS alat
suntik yang sudah terpakai kedalam
safety box tanpa melakukan recapping
/ menutup
Petugas alat
mencatat padasuntik tersebut.
buku register / KMS

Petugas mencuci tangan

Hal-hal yang - Vaksin DPTHB tidak boleh beku


perlu diperhatikan
Dokumen terkait - Buku register imunisasi / KMS
- Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan

DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan
pemberian imunisasi DPTHB

2 Pengisian informed concern.

3 Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

4 Petugas mencuci tangan.

5 Petugas mengambil vaksin DPTHB dari vacine


carrier dan menggenggamnya sampai suhu sama
dengan suhu tubuh

6 Petugas mengambil vaksin dan memasukkannya


pada spuit / ADS 0,5 ml

7 Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa


agar memudahkan proses penyuntikan

8 Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan


kanan atas / paha ) dengan menggunakan kapas
alkohol.

9 Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit


bayi secara intramuskuler

10 Petugas mendorong piston secara perlahan dan


memastikan vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,5
ml ).

11 Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit


dan membuang alat suntik yang sudah terpakai
kedalam safety box tanpa melakukan recapping /
menutup alat suntik tersebut.

12 Petugas mencatat pada buku register / KMS

13 Petugas merapikan alat dan bahan

14 Petugas mencuci tangan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK Penanggung Jawab

No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
INSTRUKSI No. Revisi :
KERJA Tanggal Mulai Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS Halaman : NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi CAMPAK harus mengikuti ketentuan yang


tertuang dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi CAMPAK
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop Jateng Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemberian imunisasi CAMPAK adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan
cara memasukkan reagen / vaksin CAMPAK dengan cara disuntikkan
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit CAMPAK
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Vaksin CAMPAK dan pelarutnya
2. Kapas alkohol 70%
3. Disposible / ADS 0,5 ml
4. Safety Box
5. Spuit 5 ml
6. Buku register / KMS
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi
langkah Campak.
2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas melarutkan vaksin Campak dengan pelarut vaksin Campak dengan
menggunakan alat suntik / spuit steril ( ADS 5 ml )
6. Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan dan memasukkannya pada
spuit / ADS ( 0,5 ml )
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penyuntikan
8. Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan/kiri atas / paha luar )
dengan menggunakan kapas alkohol.
9. Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara intra muskuler
10.Petugas mendorong piston dan memastikan vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,5
ml ).
11.Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan membuang alat suntik
yang sudah terpakai kedalam safety box tanpa melakukan recapping / menutup
alat suntik tersebut.
12.Petugas mencatat pada buku register / KMS
13.Petugas merapikan alat dan bahan
14.Petugas mencuci tangan

Diagram alir Petugas memberi tahu pasien maksud dan


tujuan pemberian imunisasi Campak.
5. Petugas memberi tahu pasien
maksud dan tujuan pemberian
imunisasi BCG.
Mengisi informed concern

Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

Petugas mencuci tangan.

Petugas melarutkan vaksin Campak


dengan pelarut vaksin Campak

Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan dan


memasukkannya pada spuit / ADS 0,5 ml )

Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar


memudahkan proses penyuntikan

Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan/kiri

atas / paha ) dengan menggunakan kapas alkohol.

Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara


intra muskuler
Petugas mendorong piston dan memastikan vaksin masuk
sesuai dosisnya ( 0,5 ml ).

Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan


membuang alat suntik yang sudah terpakai kedalam safety
box tanpa melakukan recapping / menutup alat suntik

tersebut.
6. Petugas menarik alat suntik dari
permukaan
Petugas mencatat kulit danregister
pada buku membuang
/ KMS alat
suntik yang sudah terpakai kedalam
safety box tanpa melakukan recapping
/ menutup
Petugas alat
mencatat padasuntik tersebut.
buku register / KMS

Petugas mencuci tangan

Hal-hal yang -
perlu - Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 6 jam
diperhatikan
Dokumen - Buku register imunisasi / KMS
terkait - Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan
pemberian imunisasi Campak

2 Pengisian informed concern.

3 Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

4 Petugas mencuci tangan.


5 Petugas melarutkan vaksin Campak dengan
pelarut vaksin Campak dengan menggunakan alat
suntik / spuit steril ( ADS 5 ml )

6 Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan


dan memasukkannya pada spuit / alat suntik 0,5
ml )

7 Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa


agar memudahkan proses penyuntikan

8 Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan


kanan/kiri atas / paha luar ) dengan menggunakan
kapas alkohol.

9 Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit


bayi secara intra kutan

10 Petugas mendorong piston dan memastikan


vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,05 ml ).

11 Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit


dan membuang alat suntik yang sudah terpakai
kedalam safety box tanpa melakukan recapping /
menutup alat suntik tersebut.

12 Petugas mencatat pada buku register / KMS

13 Petugas merapikan alat dan bahan

14 Petugas mencuci tangan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PEMBERIAN IMUNISASI TT Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan ;
No. Revisi ;
INSTRUKSI Tanggal Mulai ;
KERJA Berlaku ; Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman ;
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi TT harus mengikuti ketentuan yang tertuang dalam
instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi TT
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop Jateng Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemberian imunisasi TT adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan cara
memasukkan reagen / vaksin TT dengan cara disuntikkan
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Tetanus
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Vaksin TT
2. Kapas alkohol 70%
3. Disposible / ADS 0,5 ml
4. Safety Box
5. Buku kohort bayi
6. Buku register / KMS
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi TT.
langkah 2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas mengambil vaksin TT dari vaksin carrier / thermos dan
menggenggamnya sampai suhunya sama dengan suhu tubuh
6. Petugas mengambil vaksin dan memasukkannya pada spuit / ADS 0,5 ml
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penyuntikan
8. Petugas membersihkan tempat suntikan pada lengan atas / paha dengan
menggunakan kapas alkohol.
9. Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara intra musculer
10. Petugas mendorong piston secara perlahan dan memastikan vaksin masuk
sesuai dosisnya ( 0,5 ml ).
11. Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan membuang alat suntik
yang sudah terpakai kedalam safety box tanpa melakukan recapping / menutup
alat suntik tersebut.
12. Petugas mencatat pada buku register / KMS
13. Petugas merapikan alat dan bahan
14. Petugas mencuci tangan

Diagram alir Petugas memberi tahu pasien maksud dan


tujuan pemberian imunisasi TT.
7. Petugas memberi tahu pasien
maksud dan tujuan pemberian
imunisasi BCG.
Mengisi informed concern

Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

Petugas mencuci tangan.

Petugas mengambil vaksin TT dari


vaksin carrier

Petugas mengambil vaksin dan memasukkannya pada spuit


/ ADS 0,5 ml

Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar


memudahkan proses penyuntikan

Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan

atas/paha luar ) dengan menggunakan kapas alkohol.

Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara


intra muskuler
Petugas mendorong piston secara perlahan t dan memastikan
vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,5 ml ).

Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan


membuang alat suntik yang sudah terpakai kedalam safety
box tanpa melakukan recapping / menutup alat suntik

tersebut.
8. Petugas menarik alat suntik dari
permukaan
Petugas mencatat kulit danregister
pada buku membuang
/ KMS alat
suntik yang sudah terpakai kedalam
safety box tanpa melakukan recapping
/ menutup
Petugas alat
mencatat padasuntik tersebut.
buku register / KMS

Petugas mencuci tangan

Hal-hal yang - Vaksin tidak boleh beku


perlu diperhatikan - VVM A atau B
Dokumen terkait - Buku register imunisasi / KMS
- Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan

DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan
pemberian imunisasi TT

2 Pengisian informed concern.

3 Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

4 Petugas mencuci tangan.

5 Petugas mengambil vaksin TT dari vacine carrier


dan menggenggamnya sampai suhu sama dengan
suhu tubuh
6 Petugas mengambil vaksin dan memasukkannya
pada spuit / ADS 0,5 ml

7 Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa


agar memudahkan proses penyuntikan

8 Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan


kanan atas / paha ) dengan menggunakan kapas
alkohol.

9 Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit


bayi secara intramuskuler

10 Petugas mendorong piston secara perlahan dan


memastikan vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,5
ml ).

11 Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit


dan membuang alat suntik yang sudah terpakai
kedalam safety box tanpa melakukan recapping /
menutup alat suntik tersebut.

12 Petugas mencatat pada buku register / KMS

13 Petugas merapikan alat dan bahan

14 Petugas mencuci tangan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PEMBERIAN IMUNISASI POLIO Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
INSTRUKSI Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi POLIO harus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi POLIO
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop Jateng Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemberian imunisasi POLIO adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan cara
memasukkan reagen / vaksin POLIO dengan cara diteteskan melalui mulut
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Polio
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Vaksin Polio
2. Kapas alkohol 70%
3. Vaksin carrier / thermos
4. Safety Box
5. Buku kohort bayi
6. Buku register / KMS
7. Gunting / Pincet
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi Polio.
langkah 2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas mengambil vaksin Polio dari vaksin carrier
6. Petugas membuka tutup vaksin Polio dengan menggunakan gunting / pincet
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penetesan vaksin Polio
8. Petugas meneteskan 2 tetes vaksin Polio kedalam mulut bayi.
9. Petugas memasukkan kembali vaksin polio kedalam vaksin carrier / thermos
10. Petugas mencatat pada buku register / KMS
11. Petugas merapikan alat dan bahan
12. Petugas mencuci tangan
Diagram alir Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi Polio
9. Petugas memberi tahu pasien
maksud dan tujuan pemberian
imunisasi BCG.
Mengisi informed concern

Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

Petugas mencuci tangan.

Petugas mengambil vaksin Polio dari


vaksin carrier

Petugas membuka tutup vaksin dengan menggunakan


gunting / pincet

Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar


memudahkan proses penetesan vaksin polio

Petugas meneteskan 2 tetes vaksin polio kedalam mulut

bayi.

Petugas memasukkan vaksin polio kedalam vaksin carrier /


thermos

Petugas mencatat pada buku register/ KMS.


Petugas mencatat pada buku register / KMS

Petugas mencuci tangan

Hal-hal yang
perlu diperhatikan - VVM A atau B
Dokumen terkait - Buku register imunisasi / KMS
- Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan
pemberian imunisasi Polio

2 Pengisian informed concern.

3 Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

4 Petugas mencuci tangan.

5 Petugas mengambil vaksin Polio dari vacine


carrier

6 Petugas membuka tutup vaksin polio dengan


gunting / pincet

7 Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa


agar memudahkan proses penyuntikan

8 Petugas meneteskan 2 tetes vaksin polio kedalam


mulut bayi.
9 Petugas memasukkan sisa vaksin polio kedalam
vaksin carrier / thermos

10 Petugas mencatat pada buku register / KMS

11 Petugas merapikan alat dan bahan

12 Petugas mencuci tangan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PEMBERIAN IMUNISASI HB UNIJECT Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
INSTRUKSI Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi HB UNIJECT harus mengikuti ketentuan yang


tertuang dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi HB
UNIJECT
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop Jateng Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pemberian imunisasi HB UNIJECT adalah memberikan kekebalan pada tubuh
dengan cara memasukkan reagen / vaksin HB dengan cara disuntikkan
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Vaksin HB uniject
2. Kapas alkohol 70%
3. Safety Box
4. Buku kohort bayi
5. Buku register / KMS
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi HB
langkah Uniject.
2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas mengambil vaksin HB Uniject dari vaksin carrier / thermos dan
menggenggamnya sampai suhunya sama dengan suhu tubuh
6. Petugas membuka tutup plastik vaksin dan membuangnya di tempat sampah
7. Petugas mendorong tutup jarum dengan barel sampai bunyi klik
8. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penyuntikan
9. Petugas membersihkan tempat suntikan pada lengan atas / paha dengan
menggunakan kapas alkohol.
10. Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara intra musculer
11. Petugas memencet plastik vaksin dan memastikan vaksin masuk semua
kedalam kulit bayi
12. Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan membuang alat suntik
yang sudah terpakai kedalam safety box tanpa melakukan recapping / menutup
alat suntik tersebut.
13. Petugas mencatat pada buku register / KMS
14. Petugas merapikan alat dan bahan
15. Petugas mencuci tangan

Diagram alir Petugas memberi tahu pasien maksud dan


tujuan pemberian imunisasi HB
10. Petugas memberi tahu pasien
maksud dan tujuan pemberian
imunisasi BCG.
Mengisi informed concern

Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

Petugas mencuci tangan.

Petugas mengambil vaksin HB dari


vaksin carrier

Petugas membuka tutup plastik pembungkus vaksin dan


membuangnya kedalam tempat sampah

Petugas mendorong tutup jarum dengan barel sampai


terdengar bunyi klik

Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa untu

memudahkan proses penyuntikan.

Petugas membersihkan tempat suntikan dengan kapas


alkohol
Petugas memasukkan jarum suntik kedalam kulit bayi secara
intra muskuler pada lengan atas / paha luar

Petugas memencet vaksin dan memastikan semua vaksin

masuk kedalam kulit bayi.

Petugas memencet vaksin dan memastikan semua vaksin

masuk kedalam kulit bayi.

Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit

Petugasmencatat pada buku register / KMS

Petugas merapikan alat dan bahan

Petugas mencuci tangan

Hal-hal yang
perlu diperhatikan - VVM A atau B
Dokumen terkait - Buku register imunisasi / KMS
- Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan
DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan
pemberian imunisasi HB

2 Pengisian informed concern.

3 Petugas mempersiapkan alat dan bahan.

4 Petugas mencuci tangan.

5 Petugas mengambil vaksin HB Uniject dari


vacine carrier

6 Petugas membuka tutup tutup plastik vaksin dan


membuangnya kedalam tempatr sampah

7 Petugas mendorong tutup jarum dengan barel


sampai terdengar bunyi klik

8 Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa


agar memudahkan proses penyuntikan

9 Petugas membersihkan lokasi penyuntikan


dengan kapas alkohol.

10 Petugas memasukkan jarun suntik kedalam kulit


bayi secara intramuskuler

11 Petugas memencet tempat vaksin dan


memastikan vaksin masuk semua kedalam kulit

12 Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit

13 Petugas merapikan alat dan bahan


14 Petugas mencatat pada buku register / KMS

15 Petugas mencuci tangan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENATALAKSANAAN BEMAM BERDARAH Penanggung Jawab
No. Kode
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan
No. Revisi
PROSEDUR Tanggal Mulai
KERJA Berlaku Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman
PADURAKSA

Kebijakan Penatalaksanaan penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) harus mengikuti


ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas tentang cara penatalaksanaan kasus Demam berdarah
di Puskesmas
Referensi - Standar Operating Prosedure (SOP) Puskesmas Kabupaten Pemalang, Dinas
Kesehatan Kabupaten Pemalang, Tahun 2006
- Petunjuk Teknis Penemuan, Pertolongan dan Pelaporan Penyakit DBF,
Departemen Kesehatan RI, Tahun 1992
Ruang Lingkup Unit pelayanan Puskesmas ( BP/PU, KIA, Pustu )
Penanggung Koordinator P2P
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (*DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui Nyamuk Aedes Aegypty yang
ditandai dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah,
lesu, nyeri ulu hati disertai tanda tanda perdarahan di kulit dan terkadang timbul
mimisan, berak darah dan muntah darah.
Kriteria Semua kasus DBD yang berkunjung di Puskesmas Paduraksa tertangani dengan baik
Pencapaian
Alat dan Bahan - Ruang pemeriksaan
- Tensimeter dan stetoskop
- Thermoter
- Dll

Flowchart ( Makro )
Diagram alir
Pasien datang Anamnesa Pemeriksaan

Diagnosa

Terapi

Pasien pulang
Flowchart ( Mikro )

Pasien Anamnesa Pemeriksaan fisik


datang

Pemeriksaan
Laboratorium

Diagnosa

Ada
Rujuk RS Penyulit

Terapi

Konseling

Pasien
pulang

Langkah - A. Anamnesa
langkah 1. Panas tinggi mendadak 2 7 hari tanpa sebab yang jelas
2. Nyeri ulu hati
3. Mual dan muntah
4. Ada tanda tanda perdarahan di kulit
5. Mimisan
6. Batuk darah / muntah darah
7. Berak darah
B. Pemeriksaan
- Lakukan pemeriksaan Test Rumple Leede
- Lakukan pemeriksaan Thrombosit
C. Penatalaksanaan
- Beri antipiretik
- Anjurkan banyak minum
- Anjurkan istirahat
- Anjurkan kontrol ulang
BAGAN PENATALAKSANAAN PENDERITA DEMAM BVERDARAH DENGUE
( DBD )

Tersangka DBD

Tidak Ada
Ada Kedaruratan Kedaruratan

- Test RL Positif dan / atau


- Trombosit < 150.000/ul
- Dengue Blot

Rawat Inap /
Rumah Sakit Ya Tidak

Rawat
Jalan

Hal-hal yang
perlu diperhatikan

Dokumen terkait Register Medis


Unit terkait BP/PU, Pustu, Pusling
Formulir yang - Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
digunakan - Form Laporan DB
REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


KOMUNIKASI DENGAN SASARAN Penanggung Jawab
No. Kode
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan
No. Revisi
PROSEDUR Tanggal Mulai
KERJA Berlaku Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman
PADURAKSA

Kebijakan - Komunikasi dengan sasaran dilaksanakan setiap saat atau sesuai dengan
kebutuhan
- Pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Prosedur
kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan komunikasi dengan sasaran yang
sesuai dengan standar dan bermutu
Referensi Pedoman kesehatan reproduksi remaja, Dinas Kesehatan Kab. Pemalang, Tahun 2007
Ruang Lingkup Semua unit pelayanan di Puskesmas Paduraksa
Penanggung
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Komunikasi dengan sasaran adalah proses tatap muka penyampaian informasi dan
saling pengertian antara 2 orang atau lebih yang didalamnya terdiri dari unsur
komunikator, pesan, penerima pesan dan umpan balik.
Kriteria Sasaran merasa puas mendapatkan informasi pelayanan
Pencapaian
Alat dan Bahan - ATK
- Brosur, leaflet, poster
- Lembar balik
Langkah - 1. Petugas memberikan salam pada sasaran dan mempersilahkan masuk
langkah 2. Petugas menanyakan maksud dan tujuan sasaran
3. Petugas memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan sasaran
4. Petugas membantu mengambil keputusan yang tepat uintuk sasaran
5. Petugas menjelaskan kepada sasaran apa yang harus dilakukan setelah mengambil
keputusan
6. Petugas menyarankan untuk bisa datang kembali apabila masih ada yang
dibutuhkan
7. Petugas mengantarkan pasien sampai depan pintu dan mengucapkan selamat jalan
Diagram alir
Petugas memberikan salam
pada sasaran dan
mempersilahkan masuk

Petugas menanyakan maksud dan tujuan


sasaran

Petugas memberikan informasi sesuai


yang dibutuhkan sasaran

Petugas membantu mengambil


keputusan yang tepat uintuk sasaran

Petugas menjelaskan kepada sasaran apa


yang harus dilakukan setelah mengambil
keputusan

Petugas menyarankan untuk bisa datang


kembali apabila masih ada yang
dibutuhkan

Petugas mengantarkan pasien


sampai depan pintu dan
mengucapkan selamat jalan

Hal hal yang - Komunikator harus mempunyai ilmu


perlu diperhatikan - Komunikator mempunyai ketrampilan
- Komunikator mengerti / mampu bersikap yang tepat dan adekuat
Dokumen terkait - Register rawat jalan
- Form laporan
Unit terkait - Semua unit di Puskesmas Paduraksa
Formulir yang - Form Laporan
digunakan - Form rawat jalan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas memberikan salam pada sasaran dan
mempersilahkan masuk

2 Petugas menanyakan maksud dan tujuan sasaran

3 Petugas memberikan informasi sesuai yang


dibutuhkan sasaran

4 Petugas membantu mengambil keputusan yang tepat


uintuk sasaran

5 Petugas menjelaskan kepada sasaran apa yang harus


dilakukan setelah mengambil keputusan

6 Petugas menyarankan untuk bisa datang kembali


apabila masih ada yang dibutuhkan

7 Petugas mengantarkan pasien sampai depan pintu


dan mengucapkan selamat jalan

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN
Penanggung Jawab
SASARAN
No. Kode
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan
PROSEDUR No. Revisi
KERJA Tanggal Mulai
PUSKESMAS Berlaku Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
Halaman NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan Identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran di Puskesmas Paduraksa


harus mengikuti peraturan yang ada dan harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang
dalam Prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan identifikasi kebutuhan dan
harapan sasaran di Puskesmas Paduraksa
Referensi
Ruang Lingkup Semua unit pelayanan di Puskesmas Paduraksa
Penanggung
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran adalah suatu proses kegiatan pencarian
dan penemuan kebutuhan dan harapan dari sasaran yuang dilaksanakan secara
langsung melalui pengisian formulir / lembar identifikasi kebutuhan dan harapan
sasaran yang dibuat sedemikian rupa guna memudahkan pengisian dari sasaran
Kriteria - Semua lembar identifikasi terisi semua oleh sasaran
Pencapaian - Didapatkannya kebutuhan dan harapan sasaran terhadap pelayanan program
Alat dan Bahan - ATK
- Unit Komputer
Langkah - 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
langkah 2. Petugas melaksanakan pembahasan bersama tentang lembar identifikasi kebutuhan
dan harapan sasaran
3. Petugas membagikan lembar kuesioner kepada sasaran secara acak
4. Petugas mengumpulkan lembar kuesioner yang sudah terisi oleh sasaran
5. Petugas memasukkan penilaian dari masing masing perttanyaan kedalam format
penilaian
6. Petugas menganalisa hasil penilaian
7. Petugas melaporkan hasil analisa pada pimpinan
8. Petugas membuat rencana tindak lanjut
9. Petugas membuat jadwal rencana tindak lanjut
10. Petugas mendokumentasikan hasil identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran
Diagram alir
Petugas menyiapkan alat
dan bahan

Petugas melaksanakan pembahasan


bersama tentang lembar identifikasi
kebutuhan dan harapan sasaran

Petugas membagikan lembar


kuesioner kepada sasaran secara acak

Petugas mengumpulkan lembar


kuesioner yang sudah terisi oleh
sasaran

Petugas memasukkan penilaian dari


masing masing perttanyaan
kedalam format penilaian

Petugas menganalisa hasil penilaian

Petugas melaporkan hasil analisa


pada pimpinan

Petugas membuat rencana tindak


lanjut
Petugas membuat jadwal rencana
tindak lanjut

Petugas mendokumentasikan
hasil identifikasi kebutuhan dan
harapan sasaran

Hal hal yang Pemilihan sasaran dilaksanakan secara acak


perlu diperhatikan
Dokumen terkait
Unit terkait - Semua unit di Puskesmas Paduraksa

Formulir yang - Form identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran


digunakan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU

1 Petugas menyiapkan alat dan bahan


2 Petugas melaksanakan pembahasan bersama tentang
lembar identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran
3 Petugas membagikan lembar kuesioner kepada
sasaran secara acak
4 Petugas mengumpulkan lembar kuesioner yang
sudah terisi oleh sasaran
5 Petugas memasukkan penilaian dari masing masing
perttanyaan kedalam format penilaian
6 Petugas menganalisa hasil penilaian
7 Petugas melaporkan hasil analisa pada pimpinan
8 Petugas membuat rencana tindak lanjut
9 Petugas membuat jadwal rencana tindak lanjut
10 Petugas mendokumentasikan hasil identifikasi
kebutuhan dan harapan sasaran
REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


IDENTIFIKASI PELUANG PERBAIKAN Penanggung Jawab
No. Kode
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan
No. Revisi
PROSEDUR Tanggal Mulai
KERJA Berlaku Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman
PADURAKSA

Kebijakan Semua informasi harapan dari sasaran, keluhan pelanggan akan ditindaklanjuti sesuai
prosedur kerja dan sesuai peraturan yang ada di Puskesmas Paduraksa
Tujuan Sebagai pedoman petugas guna memberi gambaran yang terarah dalam rangka
perbaikan program dan membuat rencana tindak lanjut berdasar keluhan dari sasaran
Referensi
Ruang Lingkup Semua unit pelayanan di Puskesmas Paduraksa
Penanggung
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Identifikasi peluang perbaikan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam
unit P2P untuk melakukan rencana tindak lanjut dari keluhan sasaran dengan
sosialisasi pelanggan
Kriteria - Ditemukan kesenjangan dari masalah masalah yang ada
Pencapaian - Rencana tindak lanjut dari masalah masalah yang ada
Alat dan Bahan - ATK
- Unit Komputer
- Ruang pertemuan
Langkah - - Petugas menyiapkan tempat dan ATK
langkah - Petugas melakukan pembahasan masalah dengan seluruh anggota Pokja
- Petugas membuat rencana tindak lanjut untuk mencari pemecahan masalah
- Petugas membuat jadfwal rencana tindak lanjut
- Petugas membuat notulen
- Petugas merapikan tempat dan alat

Diagram alir
Petugas menyiapkan
tempat dan ATK

Petugas melakukan pembahasan


masalah dengan seluruh anggota Pokja
Petugas membuat rencana tindak lanjut
untuk mencari pemecahan masalah

Petugas membuat jadfwal rencana


tindak lanjut

Petugas membuat notulen

Petugas merapikan tempat dan


alat

Hal hal yang Keterlibatan semua anggota Pokja


perlu diperhatikan
Dokumen terkait - Buku Notulen
- Daftar hadir

Unit terkait - Semua unit di Puskesmas Paduraksa

Formulir yang
digunakan
DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 - Petugas menyiapkan tempat dan ATK
2 - Petugas melakukan pembahasan masalah
dengan seluruh anggota Pokja
3 - Petugas membuat rencana tindak lanjut untuk
mencari pemecahan masalah
4 - Petugas membuat jadfwal rencana tindak
lanjut
5 - Petugas membuat notulen
6 - Petugas merapikan tempat dan alat

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PERTEMUAN LINTAS SEKTOR Penanggung Jawab
No. Kode
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan
No. Revisi
PROSEDUR Tanggal Mulai
KERJA Berlaku Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman
PADURAKSA

Kebijakan - Pelaksanaan pertemuan lintas sektor dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan


- Pelaksanaannya harus mengikuti ketentuan yang tertuang dalam prosedur
kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pertemuan lintas sektor dengan
instansi / pihak pihak terkait
Referensi
Ruang Lingkup Semua unit pelayanan di Puskesmas Paduraksa dan pihak pihak terkait
Penanggung
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pertemuan lintas sektor adalah suatu mekanisme pembahasan p[rogram dengan
melibatkan pihak pihak terkait guna meningkatkan kerjasama dan didapatkan
persamaan persepsi dalam pelaksanaan suatu program
Kriteria - Pelaksanaan pertemuan berjalan lancer
Pencapaian
Alat dan Bahan - ATK
- Unit Komputer
- Ruang pertemuan
- Materi pertemuan
- Daftar hadir
- OHP + layar
Langkah - - Petugas menyiapkan undangan dan menyampaikan undangan pada pihak
langkah terkait
- Petugas menyiapkan tempat dan alat
- Petugas memulai pertemuan lintas sektor dan membacakan susunan acara
- Pimpinan puskesmas memberikan sambutan
- Petugas menyampaikan materi pertemuan
- Petugas melakukan tanya jawab
- Petugas membuat rencana tindak lanjut
- Petugas membuat jadwal rencana tindak lanjut
- Petugas membuat notulen pertemuan
- Petugas merapikan tempat dan alat
Diagram alir Petugas menyiapkan undangan dan
menyampaikan undangan pada pihak
terkait

Petugas menyiapkan tempat dan


alat

Petugas memulai pertemuan lintas


sektor dan membacakan susunan acara

Pimpinan puskesmas memberikan


sambutan

Petugas menyampaikan materi


pertemuan

Petugas menyampaikan materi


pertemuan

Petugas melakukan tanya jawab

Petugas membuat rencana tindak


lanjut
Petugas membuat jadwal rencana
tindak lanjut

Petugas membuat notulen pertemuan

Petugas merapikan tempat dan


alat

Hal hal yang Keterlibatan semua anggota Pokja


perlu diperhatikan
Dokumen terkait - Buku Notulen
- Daftar hadir

Unit terkait - Semua unit di Puskesmas Paduraksa

Formulir yang
digunakan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 - Petugas menyiapkan undangan dan
menyampaikan undangan pada pihak terkait
2 - Petugas menyiapkan tempat dan alat
3 - Petugas memulai pertemuan lintas sektor dan
membacakan susunan acara
4 - Pimpinan puskesmas memberikan sambutan
5 - Petugas menyampaikan materi pertemuan
6 - Petugas melakukan tanya jawab
7 - Petugas membuat rencana tindak lanjut
8 - Petugas membuat jadwal rencana tindak
lanjut
9 - Petugas membuat notulen pertemuan
10 - Petugas merapikan tempat dan alat

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS PARU Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

Kebijakan Penatalaksanaan tuberkulosis paru di Puskesmas Paduraksa harus mengikuti


ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan tugas kegiatan pelayanan P2 TBC
di Puskesmas Paduraksa
Referensi - Standart Operating Prosedur Puskesmas Kabupaten Pemalang, Dinas
Kesehatan Kabupaten Pemalang, Tahun 2006
- Pedoman penanggulangan penyakit TBC Nasional Tahun 2002
Ruang lingkup Unit Pelayanan Puskesmas Paduraksa, Pustu dan Pusling
Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis yang pada umumnya menyerang paru paru tetapi
juga dapat menyerang pada organ tubuh lainnya seperti tulang, sendi, usus dll.
Penyakit ini juga dapat menyerang semua jenis golongan umur.
Kriteria pencapaian Semua kasus Tuberkulosis Paru terlayani dengan baik
Alat dan bahan - ATK
- OAT
- Timbangan berat badan
- Buku Bantu
- Buku register TB
- Form TB
Langkah langkah TUBERKULOSI PARU DEWASA
A. ANAMNESA
1. Batuk terus menerus selama 3 minggu atau lebih
2. Batuk berdarah/pernah batuk bercampur darah
3. Sesak nafas, nyeri dada
4. Nafsu makan turun, berat badan turun
5. Keringat malam tanpa aktifitas
6. Demaam pada malam hari
7. Kelelahaan badan secara umum
B. PEMERIKSAAN
1. DAHAK MIKROSKOPIS
A. S (Sewaktu) : dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung
pertama kali. Pada saat pulang suspek membawa pot dahak untuk
mengumpulkan dahak hari kedua.
B. P (Pagi) : dahak dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua, segera setelah
bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri pada petugas puskesmas
C. S (Sewaktu) : Dahak dikumpulkan di Puskesmas pada hari kedua, saat
menyerahkan dahak pagi.
2. HASIL PEMERIKSAAN
* Minimal 2 kali sputum BTA (+) : Didiagnosis sebagai TB Paru BTA Positif
* Bila BTA (+) 1 kali, maka perlu dilakukan pemeriksaan Rontgen dada atau
pemeriksaan dahak SPS diulang
* Kalau hasil rontgen mendukung TB, maka didiagnosis sebagai penderita TB
BTA Positif
* Kalau hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan dahak SPS
diulang
* Bila ketiga spesimen dahak hasilnya negatif, diberikan antibiotik spektrum
luas selama 1 2 minggu. Bila tidak ada perubahan, ulangi pemeriksaan
dahak SPS
- Kalau hasil SPS Positif, diagnosis sebagai penderita BTA Positif
- Kalau hasil BTA Negatif, lakukan pemeriksaan Rontgen dada untuk
mendukung diagnosis
- Bila hasil rontgen menmdukung TB, Diagnosis sebagai penderita TB BTA
Negatif Rontgen Positif
- Bila hasil rontgen tidak mendukung TB, penderita tersebut bukan TB

SKEMA DIAGNOSIS TUBERKUOSIS PARU

Tersangka penderita TB

Periksa dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu

Hasil BTA Hasil BTA Hasil BTA


+ + + + - - - - -
+ + -

Periksa Rontgen dada

Beri antibiotik spektrum


luas 1 2 minggu

Hasill Hasil tidak


mendukun mendukun
g TB g TB
Tidak ada Ada
perbaikan Perbaikan

Ulangi periksa dahak SPS

Penderita TB BTA Positif


Hasil BTA Hasil BTA
+ + + - - -
+ + -
+ - -

Periksa Rontgen dada

Hasil Ro Hasil tidak


mendukung mendukung
TB TB

TB BTA Negatif Ro Bukan TB / Penyakit lain


Positif
TUBERKULOSIS PARU ANAK ANAK
1. ANAMNESA
- Batuk batuk lebih dari 3 minggu
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
- Mempunyai sejarah kontak erat dengan penderita TB BTA Positif
2. PEMERIKSAAN
- Uji Tuberkulin positif ( > 10 mm )
- Gambaran foto rontgen mendukung TB
- Terdapat reaksi kemerahan yang cepat ( dalam 3 7 hari ) setelah imunisasi
BCG
- Gejala gejala klinis spesifik
Bila terdapat 3 atau lebih maka dianggap positif TB dan diberikan OAT Anak
- Jika membaik maka penderita benar benar TB, OAT diteruskasn
- Jika memburuk atau menetap, maka bukan TB atau TB kebal obat ( MDR)
segera Rujuk ke RS
C. PENATALAKSANAAN
1. KATEGORI I
- Penderita baru TB Paru BTA Positif
- Penderita TB Paru Bta Negatif Rontgen Positif
- Penderita TB Extra paru berat
2. KATEGORI II
- Penderita kambuh
- Penderita gagal
- Penderita dengan pengobatan setelah lali
3. KATEGORI III
- Penderita TB Paru BTA Negatif Rontgen Positif
- Penderita Extra paru ringan
4. OAT SISIPAN
Bila pada akhir fase intensif dari pengobatan dengan kategori I atau bila hasil
pemeriksaan dahak masih positif, diberikan OAT Sisipan setiap hari selama 1
bulan.
Diagram Alir Flowchart ( Makro )

Pasien datang Anamnesa Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Laborat

Pemeriksaan Terapi

Pasien pulang
Flowchart ( Mikro )

Pasien datang Anamnesa Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
Laboratorium

Diagnosa

Ada
Rujuk RS Penyulit

Terapi

Konseling

Pasien pulang

Hal hal yang perlu - Selalu lakukan pemeriksaan dahak pada setiap pasien TB Paru
diperhatikan - Timbang berat badan
Dokumen terkait - Register rawat jalan
- Laporan TB

Unit terkait - Semua unit di Puskesmas Paduraksa

Form yang - Form TB 01


digunakan - TB 02
- TB 03
- TB 05
- TB 06
- TB 09
- TB 10
DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas melakukan anamnesa
2 Petugas melakukan timbang berat badan
3 Petugas memberikan OAT
4 Petugas melakukan konseling
5 Petugas menganjurkan pasien untuk mengulang apa
6 yang sudah disampaikan
7 Petugas melakukan konseling ulang
8 Petugas melakukan pencatan pada buku register dan
buku bantu

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENATALAKSANAAN KUSTA Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

Kebijakan Penatalaksanaan Kusta di Puskesmas Paduraksa harus mengikuti ketentuan yang


tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan tugas kegiatan pelayanan P2
Kusta di Puskesmas Paduraksa
Referensi - Standart Operating Prosedur Puskesmas Kabupaten Pemalang, Dinas
Kesehatan Kabupaten Pemalang, Tahun 2006
- Pedoman penanggulangan penyakit Kusta Nasional Tahun 2001
Ruang lingkup Unit Pelayanan Puskesmas Paduraksa, Pustu dan Pusling
Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (
Mycobacterium Leprae) yang menyerang kulit dan saraf tepi yang ditandai dengan
berkurangnya / hilangnya rasa raba & kelainan saraf tepi, menular melalui
penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain melalui kontak kulit.
Kriteria pencapaian Semua kasus Kusta terlayani dengan baik
Alat dan bahan - ATK
- MDT Kusta
- Timbangan berat badan
- Buku Bantu
- Buku register Kusta
- Form Kusta
Diagram Alur Flowchart ( Makro )

Pasien datang Anamnesa Pemeriksaan


fisik

Laboratorium

Diagnosa

Terapi

Pasien Pulang
Flowchart ( Mikro )

Pasien datang Anamnesa Px-an Fisik

Laboratorium

Diagnosa

Ada
Rujuk RS Penyulit

Terapi

Konseling

Pasien Pulang

Langkah - langkah 1. ANAMNESA


- Kapan timbul bercak
- Apakah ada riwayat kontak
- Riwayat pengobatan sebelumnya
2. PEMERIKSAAN KLINIS
A. PEMERIKSAAN KULIT
1. Tempat pemeriksaan mempunyai pencahayaan yang baik
2. Periksa seluruh permukaan kulit secara sistematis dari kepala sampai kaki
3. Apakah ada bercak kemerahan ataau bercak seperti panu
4. Apakah ada nodul atau ulkus
5. Bandingkan antara sebelah kiri dengan kanan
B. TEST RASA RABA
1. Gunakan kapas yang ujungnya dilancipkan
2. Ajarkan apa yang harus dilakukan pasien
3. Sentuhkan kapas pada kulit yang normal, lalu pada tanda / bercak di kulit
Apakah ada rasa atau tidak
4. Bila ragu, bandingkan kulit yang sehat dan bercak, lihat apakah ada
perbedaan
C. PEMERIKSAAN SARAF
1. Periksa semua saraf tepi pada penderita
2. Perhatikan pembesaran saraf, konsistensi dan rasa sakit
3. Bandingkan antara kiri dan kanan
4. Lihat muka penderita ketika sedang meraba saraf untuk mengetahui ada
rasa sakit atau tidak
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Bila fasilitas memadai, lakukan pemeriksaan skin smear sebelum memulai
MDT Kusta
E. KONFIRMASI DIAGNOSA
1. Bila setelah diperiksa didapatkan tanda poasti kusta ( cardinal sign )
maka diagnosa dapat ditegakkan sebagai penderita kusta dan diberikan
pengobatan sesuai klasifikasinya
2. Bila tidak didapatkan tanda pasti kusta, maka tidak dapat didiagnosa
sebagai penderita kusta dan obat jangan diberikan
3. Bila ragu ragui, jangan didiagnosa sebagai kusta dan jangan diberi
pengobatan. Observasi / periksa kembali 3 bulan kemudian ( masukkan
sebagai suspek )
F. KLASIFIKASI
Ada 2 klasifikasi menurt WHO yaitu :
1. PB
2. MB

SKEMA DIAGNOSIS KUSTA

CARDINAL SIGN

ADA RAGU TIDAK


ADA

KUSTA MUNGKIN KUSTA BUKAN KUSTA

JUMLAH BERCAK PERIKSA ULANG


3 6 BULAN

<5 >5
CARDINAL SIGN

PB MB
ADA RAGU TIDAK
ADA

BERI MDT BERI MDT


PB 6 MB 12
BLISTER BLISTER

RUJUK
SPESIALIS
KULIT
G. PENATALAKSANAAN
Pengobatan penderita sesuai dengan klasifikasinya
1. PB
* Pengobatan bulan : Hari pertama
- 2 kapsul rifampicin
- 1 tablet dapsone
Pengobatan harian : Hari ke -2 s/d 28
- 1 tablet dapsone
- Lama pengobatan : 6 blister diminum selama 6 9 bulan
2. MB
Pengobatan bulanan : Hari pertama
- 2 kapsul Rifampicin
- 3 tablet lamprene
- 1 tablet dapsone
Pengobatan harian : Hari ke 2 s/d 28
- 1 tablet Lamprene
- 1 tablet Dapsone
Lama pengobatan
- 12 blister diminum selama 12 18 bulan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas melakukan anamnesa
2 Petugas melakukan timbang berat badan
3 Petugas memberikan MDT
4 Petugas melakukan POD
5 Petugas melakukan konseling
6 Petugas menganjurkan pasien untuk mengulang apa
7 yang sudah disampaikan
8 Petugas melakukan konseling ulang
Petugas melakukan pencatan pada buku register dan
buku bantu

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


USULAN PELATIHAN Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

1. TUJUAN
Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme karyawan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini menjelaskan tanggungjawab Koordinator unit Kepegawaian mulai dari
mengumpulkan data pelatihan masing-masing karyawan, menganalisa kebutuhan
pelatihan, merencanakan kebutuhan, mengusulkan kebutuhan pelatihan, meminta
umpan balik.

3. DEFINISI
a. Usulan pelatihan adalah proses pengusulan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme karyawan
b. Mengumpulkan data pelatihan karyawan adalah proses mendata semua diklat
dan seminar yang telah diikuti oleh karyawan dalam 5 tahun terakhir yang
dibuktikan dengan sertifikat.
c. Menganalisa kebutuhan pelatihan adalah proses melakukan penilaian antara data
yang ada dengan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi
dan profesionalisme guna menunjang peningkatan mutu pelayanan di puskesmas.
4. KRITERIA PENCAPAIAN
Usulan bisa diterima dan ditindaklanjuti dengan pelatihan yang dibutuhkan

6. PROSEDUR
a. Petugas Kepegawaian mengumpulkan atau mengidentifikasi data pelatihan semua
karyawan
b. Petugas kepegawaian menyerahkan identifikasi data pelatihan kepada koordinator unit
c. Koordinator Unit menganalisa kebutuhan pelatihan guna meningkatkan kinerja di unitnya
masing-masing
d. Koordinator unit melaporkan hasil analisa kebutuhan pelatihan diunitnya kepada MR
e. MR mendiskusikan hasil analisa kebutuhan pelatihan dengan unit kepegawaian
f. MR mengusulkan pelatihan petugas kepada kepala Puskesmas bila diperlukan
g. Kepala Puskesmas menindaklanjuti usulan tersebut,( bisa diusulkan ke tk II, Dilatih
sendiri, mengikutkan petugas ke seminar/ work shop yang sesuai)
7. DIAGRAM ALIR

Petugas kepegawaian
Petugas Kepegawaian
menyerahkan
mengidentifikasi data
identifikasi data
pelatihan semua karyawan
pelatihan kepada
koordinator unit

Koordinator Unit
MR mendiskusikan Koordinator unit
menganalisa
hasil analisa melaporkan hasil
kebutuhan pelatihan
kebutuhan analisa kebutuhan
guna meningkatkan
pelatihan dengan pelatihan diunitnya
kinerja di unitnya
unit Kepegawaian kepada MR
masing-masing

MR mengusulkan Kepala
Apakah perlu pelatihan petugas Puskesmas
Ya
pelatihan ? kepada kepala menindaklanjuti
usulan tersebut
Puskesmas
Tidak

Dokumentasikan
hasil diskusi

8. REFERENSI
Manajemen Kepegawaian Negara, Lembaga Administrasi Negara-RI Drs. Suradji, MA

Jakarta, 2003

9. DOKUMEN TERKAIT
Sertifikat Diklat dan seminar
10. DISTRIBUSI
a. Kepala Puskesmas
b. Tim mutu
c. Koordinator semua unit

11. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENGAMBILAN MDT KUSTA Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
INSTRUKSI No. Revisi :
KERJA Tanggal Mulai :
Berlaku : AFIF Drg. Andy Dr. Ramadan AD
PUSKESMAS FATHORI Sutanto
Halaman :
LOSARI

1. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan P2 Kusta di Puskesmas
Losari.

2. RUANG LINGKUP
Ruang P2P, BP/PU

3. DEFINISI
Pengambilan MDT Kusta adalah suatau kegiatan yang dilaksanakan dalam unit P2P
dengan memberikan pelayanan kepada pasien berupa pemberian obat kusta baik
untuk pasien baru maupun pasien yang sudah mendapatkan pengobatan kusta
4. KRITERIA PENCAPAIAN
- Semua pasien kusta terlayani dengan baik
- Pasien merasa puas mendapatkan pelayanan dari petugas

6. PROSEDUR
a. Petugas menyiapkan tempat dan alat alat
b. Petugas menyiapkan sasaran
c. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
d. Petugas melakukan penimbangan berat badan
e. Petugas melakukan POD
f. Petugas memberikan obat kusta sesuai dengan klasifikasi / tipe penderita
g. Petugas melakukan pencatatan pada buku register kusta, buku bantu dan kartu penderita
h. Petugas melakukan konseling
i. Petugas merapikan tempat dan alat
7. DIAGRAM ALIR

Petugas Petugas menyiapkan Petugas menyiapkan


menyiapkan sasaran sasaran
tempat dan alat

Petugas melakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang

Petugas melakukan
penimbangan berat badan

Petugas melakukan POD

Petugas memberikan
Petugas Petugas melakukan obat kusta sesuai
merapikan tempat konseling
dengan klasifikasi / tipe
dan alat
penderita

8. Hal hal yang perlu diperhatikan


- Pemeriksaan fisik secara sistematis
9. DOKUMEN TERKAIT
Register rawat jalan
10. UNIT TERKAIT
Semua staf / karyawan di Puskesmas Losari
S

11. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENGAMBILAN OAT TBC Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
INSTRUKSI No. Revisi :
KERJA Tanggal Mulai :
Berlaku : AFIF Drg. Andy Dr. Ramadan AD
PUSKESMAS FATHORI Sutanto
Halaman :
Losari

1. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan P2 TBC di Puskesmas
Losari.

2. RUANG LINGKUP
Ruang P2P, BP/PU

3. DEFINISI
Pengambilan OAT TBC adalah suatau kegiatan yang dilaksanakan dalam unit P2P
dengan memberikan pelayanan kepada pasien berupa pemberian obat tbc paru baik
untuk pasien baru maupun pasien yang sudah mendapatkan pengobatan tbc
4. KRITERIA PENCAPAIAN
- Semua pasien tbc terlayani dengan baik
- Pasien merasa puas mendapatkan pelayanan dari petugas

5 PROSEDUR
. a. Petugas menyiapkan tempat dan alat alat
b. Petugas menyiapkan sasaran
c. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
d. Petugas melakukan penimbangan berat badan
e. Petugas melakukan inform concent
f. Petugas memberikan obat tbc sesuai dengan klasifikasi / tipe penderita
g. Petugas melakukan pencatatan pada buku register tbc, buku bantu dan kartu penderita
h. Petugas melakukan konseling
i. Petugas merapikan tempat dan alat
6 DIAGRAM ALIR

Petugas melakukan
Petugas menyiapkan Petugas menyiapkan anamnesa, pemeriksaan
tempat dan alat alat sasaran fisik dan pemeriksaan
penunjang

Petugas melakukan
penimbangan berat badan

Petugas melakukan Petugas memberikan obat


pencatatan pada buku tbc Petugas melakukan inform
register tbc concent

Petugas melakukan
konseling

Petugas merapikan
tempat dan alat alat

7 Hal hal yang perlu diperhatikan


- TB 01 dan 03 harus terisi lengkap
- Timbang berat badan pasien
8 Dokument terkait
- Register rawat jalan
- Laporan obat
9 Unit terkait
- BP/PU
- Pustu
- Laboratorium
10 Form yang digunakan
- TB 02
- TB 09
- TB 10
11. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PELAPORAN PROGRAM Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

1. KEBIJAKAN
Pelaksanaan pelaporan program di puskesmas Paduraksa harus mengikuti ketentuan yang
tertuang dalam prosedur kerja ini

2. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pelaporan kepada pihak pihak terkait

3. REFERENSI

4. MASA BERLAKU
- Ditinjau ulang setahun sekali

5 DEFINISI
. Pelaporan program adalah suatu sistem manajemen terpadu puskesmas berupa pencapaian
cakupan hasil kerja dari setiap program yang dilaksanakan secara mingguan, bulanan dan
tahunan
6 KRITERIA PENCAPAIAN
- Laporan tepat waktu
- Laporan terdokumentasikan
7 ALAT DAN BAHAN
- ATK
- Sarana transportasi
8 LANGKAH LANGKAH
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas mengumpulkan data dari unit terkait / pelaksana sesuai masing masing
program
3. Petugas melakukan rekapitulasi hasil dari setiap laporan masing masing unit
4. Petugas mengajukan hasil rekapitulasi hasil laporan pada pimpinan puskesmas untuk
diketahui dan ditandatangani
5. Petugas mengisi nomer untuk surat keluar
6. Petugas mengirimkan laporan pada pihak terkait
7. Petugas menyimpan satu lembar laporan sebagai arsip
9.. DIAGRAM ALUR
Petugas menyiapkan alat dan
bahan

Petugas mengumpulkan data dari unit terkait /


pelaksana sesuai masing masing program

Petugas melakukan rekapitulasi hasil dari setiap


laporan masing masing unit

Petugas mengajukan hasil rekapitulasi hasil laporan pada


pimpinan puskesmas untuk diketahui dan ditandatangani

Petugas mengajukan hasil rekapitulasi hasil laporan


pada pimpinan puskesmas untuk diketahui dan
ditandatangani

Petugas mengisi nomer untuk surat keluar

Petugas mengirimkan laporan pada pihak terkait

Petugas menyimpan satu lembar


laporan sebagai arsip
10. Hal hal yang perlu diperhatikan
- Laporan dibuat tepat waktu
11 . Dokumen terkait
- Form Lpaoran
- Register rawat jalan
- Buku bantu
12. Form yang digunakan
- Laporan mingguan
- Laporan bulanan
- Laporan tahunan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas menyiapkan alat dan bahan
2 Petugas mengumpulkan data dari unit terkait /
pelaksana sesuai masing masing program
3 Petugas melakukan rekapitulasi hasil dari
setiap laporan masing masing unit
4 Petugas mengajukan hasil rekapitulasi hasil
laporan pada pimpinan puskesmas untuk
diketahui dan ditandatangani
5 Petugas mengisi nomer untuk surat keluar
6 Petugas mengirimkan laporan pada pihak
terkait
7 Petugas menyimpan satu lembar laporan
sebagai arsip

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


ORIENTASI PENGELOLA PROGRAM YANG
Penanggung Jawab
BARU
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
INSTRUKSI No. Revisi :
KERJA Tanggal Mulai :
PUSKESMAS Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
Halaman : NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
PADURAKSA

1. KEBIJAKAN
Pelaksanaan orientasi pengelola program P2P yang baru di puskesmas Paduraksa harus
mengikuti ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini

2. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas pengelola program P2P yang baru dalam melaksanakan orientasi
di Puskesmas Paduraksa

3. RUANG LINGKUP
Semua unit di Puskesmas Paduraksa
4. MASA BERLAKU
- Ditinjau ulang setahun sekali

5 DEFINISI
. Orientasi bagi pengelola program yang baru adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan
dalam unit P2P bagi staf atau petugas yang baru dari mulai masuk sampai dengan melaksanakan
tugas sebagai pengelola / pelaksana program
6 KRITERIA PENCAPAIAN
- Petugas yang baru memahami tugas dan fungsi sebagai pengelola / pelaksana program
7 ALAT DAN BAHAN
- ATK
- Arsip laporan
8 LANGKAH LANGKAH
1. Petugas baru datang di Puskesmas
2. Petugas yang baru menghadap dan melapor pada Pimpinan Puskesmas
3. Petugas yang baru melakukan orientasi di ruang P2P
4. Petugas yang baru melakukan orientasi pada semua unit di Puskesmas Paduraksa
5. Petugas baru melaksanakan tugas bersama sama dengan petugas / pengelola
program yang lama
6. Petugas baru mencatat semua kegiatan yang di lakukan selama orientasi
7. Petugas yang baru melaporkas semua hasil orientasi kepada Pimpinan Pusskesmas
8. Petugas baru melaksanakan tugasnya sesuai dengan surat penugasan dari Pimpinan
Puskesmas
9 DIAGRAM ALIR

Petugas baru datang di


Puskesmas

Petugas yang baru menghadap dan melapor pada Pimpinan Puskesmas

Petugas yang baru melakukan orientasi di ruang P2P

Petugas yang baru melakukan orientasi pada semua unit di Puskesmas Paduraksa

Petugas baru melaksanakan tugas bersama sama dengan petugas / pengelola


program yang lama

Petugas baru mencatat semua kegiatan yang di lakukan selama orientasi

Petugas yang baru melaporkas semua hasil orientasi kepada Pimpinan


Pusskesmas

Petugas baru melaksanakan tugasnya sesuai dengan


surat penugasan dari Pimpinan Puskesmas
10. Hal hal perlu diperhatikan
Selalu tanyakan sesuatu yang belum diketahui kepada yang lebih tahu.

11. Dokument terkait


Dokument P2P
12. Unit terkait
Semua unit di Puskesmas Paduraksa
13. Formulir yang digunakan
-

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas baru datang di Puskesmas
2 Petugas yang baru menghadap dan melapor
pada Pimpinan Puskesmas
3 Petugas yang baru melakukan orientasi di
ruang P2P
4 Petugas yang baru melakukan orientasi pada
semua unit di Puskesmas Paduraksa
5 Petugas baru melaksanakan tugas bersama
sama dengan petugas / pengelola program
yang lama
6 Petugas baru mencatat semua kegiatan yang di
lakukan selama orientasi
7 Petugas yang baru melaporkas semua hasil
orientasi kepada Pimpinan Puskesmas
8 Petugas baru melaksanakan tugasnya sesuai
dengan surat penugasan dari Pimpinan
Puskesmas

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PERTEMUAN PROGRAM Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
INSTRUKSI Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

1. KEBIJAKAN
Pelaksanaan pertemuan program P2P di puskesmas Paduraksa harus mengikuti ketentuan
yang tertuang dalam instruksi kerja ini

2. TUJUAN
Sebagai pedoman bagi petugas / pengelola program dalam melaksanakan pertemuan
program di Puskesmas Paduraksa

3. RUANG LINGKUP
Semua unit di Puskesmas Paduraksa
4. MASA BERLAKU
- Ditinjau ulang setahun sekali

5 DEFINISI
. Pertemuan program adalah suatu proses pembahasan suatu masalah dalam unit program P2P
guna mendapatkan hasil / cara pemecahan masalah, rencana tindak lanjut, monitoring dan
evaluasi
6 KRITERIA PENCAPAIAN
- Semua anggota program mengetahui mekanisme pelaksanaan pertemuan program
7 ALAT DAN BAHAN
- ATK
- Ruang pertemuan
- Notulen
- Daftar hadir
8 LANGKAH LANGKAH
1. Petugas menyiapkan undangan / pemberitahuan
2. Petugas menyiapkan tempat dan alat
3. Pimpinan rapat membuka pertemuan
4. Petugas melakukan pembahasan program
5. Petugas membuat notulen pertemuan
6. Petugas mengedarkan daftar hadir
7. Petugas membuat RTL
8. Pimpinan rapat menutup pertemuan
9. Petugas merapikan tempat dan alat
9 DIAGRAM ALIR

Petugas menyiapkan undangan


/ pemberitahuan

Petugas menyiapkan tempat dan alat

Pimpinan rapat membuka pertemuan

Petugas melakukan pembahasan program

Petugas membuat notulen pertemuan

Petugas mengedarkan daftar hadir

Petugas membuat RTL

Pimpinan rapat menutup pertemuan

Petugas merapikan tempat dan alat


10 Hal hal yang perlu diperhatikan
- Undangan disampaikan bisa secara tertulis maupun lisan

11 Dokumen terkait
- Daftar hadir
- Notulen Program
12 Unit terkait
- BP/PU
- Laboratorium
13 Formulir yang digunakan
- Form laporan sesuai pokok bahasan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas menyiapkan undangan /
pemberitahuan
2 Petugas menyiapkan tempat dan alat
3 Pimpinan rapat membuka pertemuan
4 Petugas melakukan pembahasan program
5 Petugas membuat notulen pertemuan
6 Petugas mengedarkan daftar hadir
7 Petugas membuat RTL
8 Pimpinan rapat menutup pertemuan
9 Petugas merapikan tempat dan alat

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PERTEMUAN LINTAS PROGRAM Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

1. KEBIJAKAN
- Pelaksanaan pertemuan Lintas program di puskesmas Paduraksa harus mengikuti
ketentuan yang tertuang dalam prosedure kerja ini

- Pelaksanaan pertemuan dilaksanakan 1 bulan skekali atau sesuai dengan kebutuhan

2. TUJUAN
Sebagai pedoman bagi petugas / pengelola program dalam melaksanakan pertemuan lintas
program di Puskesmas Paduraksa

3. RUANG LINGKUP
Semua unit di Puskesmas Paduraksa
4. MASA BERLAKU
- Ditinjau ulang setahun sekali

5 DEFINISI
.Pertemuan lintas program adalah suatu mekanisme pembahasan program program di
Puskesmas Paduraksa guna mendapatkan pemecahan masalah untuk peningkatan
pelaksanaan program yang ada
6 KRITERIA PENCAPAIAN
- Semua anggota program mengetahui mekanisme pelaksanaan pertemuan lintas
program
- Semua staf mengikuti pertemuan lintas program
7 ALAT DAN BAHAN
- ATK
- Ruang pertemuan
- Notulen
- Daftar hadir
- Unit Komputer
- Layar + LCD
8 LANGKAH LANGKAH
1. Petugas menyiapkan undangan / pemberitahuan
2. Petugas menyiapkan tempat dan alat
3. Pimpinan rapat membuka pertemuan
4. Koordinator program menyampaikan mater program
5. koordinator program melakukan pembahasan/tanya jawab
6. Pimpinan rapat menyimpulkan hasil pertemuan dan menyampaikan langsung pada
forum pertemuan
7. Petugas membuat notulen pertemuan
8. Petugas mengedarkan daftar hadir
9. Pimpinan menutup pertemuan
10. Petugas merapikan tempat dan alat
9 DIAGRAM ALIR
Petugas menyiapkan
undangan / pemberitahuan

Petugas menyiapkan tempat dan alat

Pimpinan rapat membuka pertemuan

Koordinator program menyampaikan mater program

koordinator program melakukan pembahasan/tanya jawab

Pimpinan rapat menyimpulkan hasil pertemuan dan menyampaikan langsung pada


forum pertemuan

Petugas membuat notulen pertemuan

Pimpinan menutup pertemuan

Petugas merapikan tempat dan


alat
10 Hal hal yang perlu diperhatikan
- Undangan pertemuan disampaikan semua program secara tertulis maupun lisan

11 Dokument terkait
- Laporan kegiatan program

12 Unit terkait
- Semua unit di Puskesmas Paduraksa
13 Formulir yang digunakan
- Daftar hadir

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas menyiapkan undangan /
pemberitahuan
2 Petugas menyiapkan tempat dan alat
3 Pimpinan rapat membuka pertemuan
4 Koordinator program menyampaikan mater
program
5 koordinator program melakukan
pembahasan/tanya jawab
6 Pimpinan rapat menyimpulkan hasil pertemuan
dan menyampaikan langsung pada forum
pertemuan
7 Petugas membuat notulen pertemuan
8 Petugas mengedarkan daftar hadir
9 Pimpinan menutup pertemuan
10 Petugas merapikan tempat dan alat

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PEMBAHASAN KELUHAN DAN UMPAN BALIK Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan ;
No. Revisi ;
PROSEDUR Tanggal Mulai ;
KERJA Berlaku ; Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman ;
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan Pembahasan keluhan dan umpan balik di Puskesmas Paduraksa harus
mengikuti ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam rangka kegiatan merespon keluhan dan umpan balik
terhadap saaran di Puskesmas Paduraksa
Referensi -
Ruang Lingkup Semua unit di Puskesmas Paduraksa
Penanggung -
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pembahsan keluhan dan umpan balik sasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan di
unit P2P untuk melakukan proses pembahasan keluhan dari sasaran dan umpan balik
terhadap sasaran guna mendapatkan rencana tindaklanjut yang tepat sesuai kebutuhan
sasaran
Kriteria Petugas dapat merubah sikap dan mampu melaksanakan pelayanan yang prima
Pencapaian sehingga sasaran merasa puas
Alat dan Bahan 1. ATK
2. Notulen
3. Daftar hadir
4. Ruang pertemuan
5. Kotak saran
Langkah- 1. Petugas menyiapkan tempat dan alat
langkah 2. Petugas mengadakan pertemuan program
3. Petugas melakukan pembahasan isi dari kotak saran
4. Petugas membuat rencana tindaklanjut
5. Petugas membuat jadwal rencana tindak lanjut
6. Petugas membuat notulen pertemuan
7. Petugas merapikan tempat dan alat

Diagram Alir

Petugas menyiapkan tempat dan alat


Petugas mengadakan pertemuan program

Petugas melakukan pembahasan isi dari kotak saran

Petugas membuat rencana tindaklanjut

Petugas membuat jadwal rencana tindak lanjut

Petugas membuat notulen pertemuan

Petugas merapikan tempat dan alat

10 Hal hal yang perlu diperhatikan


- Semua keluhan dari sasaran untuk mendapatkan pembahasan

11 Dokument terkait
- Laporan kegiatan program

12 Unit terkait
Semua unit di Puskesmas Paduraksa
13 Formulir yang digunakan
- Daftar hadir
DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas menyiapkan tempat dan alat
2 Petugas mengadakan pertemuan program
3 Petugas melakukan pembahasan isi dari kotak
saran
4 Petugas membuat rencana tindaklanjut
5 Petugas membuat jadwal rencana tindak lanjut
6 Petugas membuat notulen pertemuan
7 Petugas merapikan tempat dan alat

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENGELOLAAN ADMINISTRASI Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan ;
No. Revisi ;
PROSEDUR Tanggal Mulai ;
KERJA Berlaku ; Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman ;
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan administrasi di Puskesmas Paduraksa harus mengikuti


ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam rangka kegiatan pengelolaan administrasi di
Puskesmas Paduraksa
Referensi -
Ruang Lingkup Semua unit di Puskesmas Paduraksa
Penanggung -
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pengelolaan administrasi adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan di unit P2P
dengan cara membuat dan menyimpan data pendukung program dalam arsip sesuai
dengan masing masing kegiatan
Kriteria Semua data tertata dengan baik
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. ATK
2. Folder box
3. Lemari arsip
Langkah- 1. Petugas menyiapkan tempat dan alat
langkah 2. Petugas menata arsip kegiatan atau laporan sesuai tempatnya masing - masing
3. Petugas memberi judul nama pada setiap folder / arsip
4. Petugas menyimpan arsip / data yang sudah tertata kedalam lemari arsip
5. Petugas memberi keterangan pada setiap arsip yang akan atau sedang
digunakan
6. Petugas merapikan tempat dan alat

Diagram Alir

Petugas menyiapkan tempat dan alat


Petugas menata arsip kegiatan atau laporan sesuai tempatnya
masing - masing

Petugas memberi judul nama pada setiap folder / arsip

Petugas menyimpan arsip / data yang sudah tertata kedalam lemari


arsip

Petugas memberi keterangan pada setiap arsip yang akan atau


sedang digunakan

Petugas merapikan tempat dan alat

10 Hal hal yang perlu diperhatikan


- Semua arsip data tertata dengan rapi

11 Dokument terkait
- Laporan kegiatan program

12 Unit terkait
- Semua unit di Puskesmas Paduraksa
13 Formulir yang digunakan
- Form laporan program
DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas menyiapkan tempat dan alat
2 Petugas menata arsip kegiatan atau laporan
sesuai tempatnya masing - masing
3 Petugas memberi judul nama pada setiap folder /
arsip
4 Petugas menyimpan arsip / data yang sudah
tertata kedalam lemari arsip
5 Petugas memberi keterangan pada setiap arsip
yang akan atau sedang digunakan
6 Petugas merapikan tempat dan alat

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


KONSULTASI DENGAN PIMPINAN Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan ;
No. Revisi ;
PROSEDUR Tanggal Mulai ;
KERJA Berlaku ; Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman ;
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan konsultasi dengan pimpinan di Puskesmas Paduraksa harus mengikuti


ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam rangka kegiatan pelaksanaan konsultasi dengan
pimpinan di Puskesmas Paduraksa
Referensi -
Ruang Lingkup Semua unit di Puskesmas Paduraksa
Penanggung -
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Konsultasi dengan pimpinan adalah proses pembahasan masalah / program kepada
pimpinan puskesmas dari pengelola program untuk memperoleh petunjuk
pelaksanaan atau kebijakan pimpinan guna kelancaran pelaksanaan program
Kriteria Koordinator program mengetahui tindakan yang harus dikerjakan sesuai kebijakan
Pencapaian pimpinan
Alat dan Bahan 1. ATK

Langkah- 1. Petugas menyiapkan bahan konsultasi


langkah 2. Petugas memberitahukan maksud dan tujuan dengan menghadap pimpinan
secara langsung
3. Petugas melakukan pembahasan bersamadengan pimpinan
4. Petugas mencatat hasil konsultasi dengan pimpinan
5. Petugas membuat rencana tindaklanjut hasil konsultasi
6. Petugas melaksanakan RTL yang telah dibuat
7. Petugas mencatat semua tindaklanjut yang telah dikerjakan dan
melaporkannya pada pimpinan.
Diagram Alir

Petugas menyiapkan bahan konsultasi

Petugas memberitahukan maksud dan tujuan dengan


menghadap pimpinan secara langsung

Petugas melakukan pembahasan bersamadengan pimpinan

Petugas mencatat hasil konsultasi dengan pimpinan

Petugas membuat rencana tindaklanjut hasil konsultasi

Petugas melaksanakan RTL yang telah dibuat

Petugas mencatat semua tindaklanjut yang


telah dikerjakan dan melaporkannya pada
pimpinan
Hal hal yang Materi konsultasi harus lengkap dan jelas
perlu diperhatikan

Dokument terkait Blangko laporan program

Unit terkait Semua unit di Puskesmas Paduraksa

Formulir yang Buku konsultasi dengan pimpinan


digunakan

DAFTAR TILIK

KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
1 Petugas menyiapkan bahan konsultasi
2 Petugas memberitahukan maksud dan tujuan
dengan menghadap pimpinan secara langsung
3 Petugas melakukan pembahasan bersamadengan
pimpinan
4 Petugas mencatat hasil konsultasi dengan
pimpinan
5 Petugas membuat rencana tindaklanjut hasil
konsultasi
6 Petugas melaksanakan RTL yang telah dibuat
7 Petugas mencatat semua tindaklanjut yang telah
dikerjakan dan melaporkannya pada pimpinan.

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI BERLAKU


PENANGANAN RANTAI VAKSIN Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan ;
No. Revisi ;
PROSEDUR Tanggal Mulai ;
KERJA Berlaku ; Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman ;
PADURAKSA

Kebijakan Pelaksanaan Penanganan rantai vaksin di Puskesmas Paduraksa harus mengikuti


ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam rangka kegiatan pelaksanaan penanganan rantai
vaksin di Puskesmas Paduraksa
Referensi - Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, DepKes RI Tahun 2005
- Pengelolaan Penyakit dan Vaksin ProgramImunisasi, DepKes RI Tahun 2005
Ruang Lingkup Unit pelayanan Puskesmas, Pustu dan Posyandu
Penanggung Koordinator imunisasi
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaaan
vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan. Peralatan rantai vaksin yang dimaksud adalah lemari es, kotak dingin
(cold box), vaksin carrier / thermos, kotak dingin cair ( coolpack) dan kotak dingin
beku (cold pack).
Kriteria Penanganan rantai vaksin sesuai prosedur
Pencapaian
Alat dan Bahan 1. Peralatan rantai vaksin
2. Alat transportasi

Langkah- A. PERAWATAN LEMARI ES


langkah 1. HARIAN
- Periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi dan sore kemudian catat suhu
pada grafik suhu
- Hindarkan seringnya buka tutup pada lemari es, untuk sekali buka pintu lemari
es jangan lebih dari 5 menit
- Bila suhu lemari es sudah stabil antara + 2 C 8 C, posisi thermostat tidak
perlu diubah ubah
2. MINGGUAN
- Bersihkan bagian luar lemari es / frezeer untuk menghindari karat
- Periksa kontak listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor
3. BULANAN
- Bersihkan bagian luar dan dalam lemari es/frezer
- Bersihkan karet seal pintu dan periksa kerapatannya dengan selembar kertas.
Bila perlu beri bedak atau talk
- Periksa engsel pintu lemari es, bila perlu beri pelumas
- Pada lemari es perhatikan timbulnya bunga es pada dinding yang telah dilapisi
aluminium atau acrylic, bila pada bagian dinding telah timbul bunga es segera
lakukan pencairan
PENCAIRAN BUNGA ES
1. Pindahkan vaksin kedalam kotak vaksin atau lemari es yang lain
2. Cabut kontak listrik lemari es yang menempel pada stop kontak (
jangan mematikan lemari es dengan memutar thermostat)
3. Selama pencairan bunga es, biarkan pintu tetap terbuka
4. Biarkan posisi tersebut sampai bunga es mencair semuanya, dapat
dipercepat dengan menyiramkan air hangat kedalam lemari es. Jangan
menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk mencongkel
bunga es. Setelah cair kemudian bersihkan embun / air yang menempel
pada dinding bagian dalam lemari es.
5. Hidupkan kembali lemari es dengan memasukkan kontak listrik pada
stop kontak, tunggu sampai suhu mencapai + 2C 8 C atau sampai
suhu lemari es kembali stabil.
6. Setelah itu, masukkan vaksin kembali kedalam lemari es
B. PENEMPATAN LEMARI ES
1. Jarak minimal lemari es dengan dinding belakang adalah + 10 15 cm atau
sampai pintu lemari es dapat dibuka.
2. Jarak minimal anatara lemari es dengan lemari es lainnya adalah + 15 cm
3. Lemari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup.
5. Setiap unit lemari es / freezer menggunakan hanya 1 stop kontak
C. PENGELOLAAN VAKSIN
1. Penerimaan / Pengambilan Vaksin ( Transportasi )
a. Pengambilan vaksin dari Puskesmas ke Kabupaten dengan
menggunakan peralatan rantai vaksin yang sudah ditentukan,
misalnya cold box atau vaccine carrier.
b. Jenis peralatan rantai vaksin disesuaikan dengan jumlah vaksin
yang akan diambil.
c. Sebelum memasukkan vaksin kedalam alat pembawa, periksa
indikator vaksin (VVM) kecuali BCG. Vaksin yang boleh
digunakan hanya bila indikator VVM tingkat A dan B.
Sedangkan bila tingkat VVM c dan D vaksin tidak usah
diterima karena tidak dapat dipergunakan lagi.
d. Masukkan kotak cair dingin (cool pack) kedalam alat dan
bagian dalam tenagh diletakkan termometer Muller, bisa juga
menggunakan frezetag atau frezewacth.
e. Alat pembawa vaksin yang sudah terisi vaksin, selama
perjalanan dari kabupaten ke Puskesmas tidak boleh terkena
sinar matahari langsung.
2. Penyimpanan Vaksin
a. Semua vaksin disimpan pada suhu + 2 C 8 C.
b. Bagian bawah lemari es diletakkan kotak dingin cair sebagai penahan
dingin dan kestabilan suhu.
c. Penempatan vaksin High Sensitif ( BCG, CAMPAK, POLIO)
diletakkan dekat Evaporator
d. Penempatan vaksin Freze Sensitif ( DPT, TT, DT, HB, DPT-HB)
diletakkan jauh dari Evaporator.
e. Beri jarak antara kotak vaksin minimal 1 2 cm atau satu jari tangan,
agar terjadi sirkulasi udara yang baik.
f. Letakkan 1 buah termometer Muller dibagian tengah lemari es dan
letakkan 1 buah freezetag diantar vaksin HB atau DPT.
g. Vaksin selalu disimpan dalam kotak kemasan agar tidak terkena sinar
ultraviolet.
h. Pelarut vaksin campak dan BCG disimpan pada suhu kamar, pelarut
tdk boleh beku.
3. Pemantauan Suhu
Tujuannya adalah untuk mengetahui suhu vaksin selama pendistribuasian
dan penyimpanan, apakah vaksin pernah terpapar panas / terkena panas yang
berlebih ataupun suhu yang terlalu dingin ( beku ), sehingga petugas mengetahui
kondisis vaksin yang digunakan dalam keadaan baik atau tidak.
Beberapa alat pemantau suhu untuk mengetahui kondisi vaksin yaitu :
1. VVM ( Vaccine Vial Monitor )
- VVM adalah alat pemantau paparan suhu panas
- Fungsinya untuk memantau suhu vaksin selama perjalanan maupun dalam
penyimpanan
- VVM ditempelkan pada setiap vial vaksin kecuali BCG
- Mempunyai bentuk lingkaran dengan bentuk segi empat pada bagian
tengahnya.
- Diameter VVM sekitar 0,7 cm
- VVM mempunyai karakteristik yang berbeda, spesifik untuk setiap jenis
vaksin. VVM untuk vaksin Polio tidak dapat digunakan untuk vaksin HB,
demikian pula sebaliknya
- Setiap jenis vaksin memiliki VVM tersendiri.
- Cara membaca VVM :
Kondisi A
Warna segi empat bagian dalam lebih terang dari warna gelap
sekelilingnya. Vaksin ini dapat digunakan
Kondisi B
Warna segi empat bagian dalam sudah mulai berwarna gelap namun masih
lebih terang dari warna gelapsekelilingnya. Vaksin segera di gunakan!
Kondisi C
Warna segi empat bagian dalam sama dengan warna gelap disekelilingnya.
Vaksin ini jangan digunakan lagi !
Kondisi D
Warna segi empat bagian dalam lebih gelap dari warna sekelilingnya. Vaksin
jangan digunakan lagi !
2. TERMOMETER MULLER
A. Termometer muller adalah suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan
sensor pengukur.
B. Cara Penggunaan
- Masukkan termometer kedalam lemari es atau freezer untuk mengukur bagian
dalamnya.
- Termometer ini dapat digunakan untuk memantau suhu selama pengiriman
vaksin atau pada saat penyimpanan.
3. FREEZE WATCH / FREEZE TAG
Adalah alat pemantau suhu dingin dibawah 0 C
Cara kerjanaya :
- Freeze Watch
Alat ini menggunakan cairan berwarna biru sebagai ndikatornya,
bila freezewatch ini terpapar pada suhu dibawah 0 C maka latar belakang
putih yang ada didalam berubah menjadi biru.
Kadaluarsanya adalah 5 tahun dari tahun produksi
- Freeze Tag
Alat ini digerakkan dengan baterai 1,5 volt yang dapat bertahan
selama 3 tahun. Alat ini menggunakan sistem elektronik dengan
menampilkan tanda rumput ( V) atau tanda silang (X). Bila tanda rumput
pada monitor berubah menjadi tanda silang, hal ini menandakan bahwa
sudah terpapar pada suhu dibawah 0 C selama lebih dari 1 jam.
PELAPORAN PROGRAM Penanggung Jawab
No. Kode :
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Terbitan :
No. Revisi :
PROSEDUR Tanggal Mulai :
KERJA Berlaku : Antonie P Dr. Wendy N Dr.H.Suharja
PUSKESMAS NIP.140342066 NIP..500124211 NIP.140251123
Halaman :
PADURAKSA

Anda mungkin juga menyukai