Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan suatu proses menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui beberapa alternatif pilihan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada, baik berupa sumber daya manusia ataupun sumber daya alam. Perencanaan
menjadi suatu hal yang penting untuk kehidupan pada masa yang akan datang. Proses
perencanaan bertujuan untuk melakukan perubahan, perubahan yang terjadi dalam
proses perencanaan menyangkut beberapa hal, yaitu perubahan secara fisik, ekonomi,
sosial, budaya maupun lingkungan.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah,
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan ada istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 66 Tahun 2007).
Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah pasal I yang
dimaksud dengan desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten.
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang tentunya terdiri dari banyak
pulau di dalamnya. Indonesia memiliki 74.754 desa, dimana untuk Riau sendiri
memiliki desa sebanyak 1.592 desa. Kehidupan masyarakat pedesaan memiliki suatu
hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya. Di dalam kehidupan masyarakat
pedesaan Indonesia memiliki sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan. Masyarakat pedesaan di Indonesia bersifat homogen seperti dalam hal
mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.Masyarakat pedesaan
biasanya memiliki pendapatan yang minim dengan mengutamakan hasil dari alam
untuk mencukupi kehidupan sehari-hari misalnya dengan bercocok tanam, berkebun,
beternak dan nelayan. Selain itu kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia identik
dengan istilah gotong royong yang merupakan kerjasama untuk mencapai
kepentingan - kepentingan mereka.
Kepentingan perencanaan dan pembangunan desa yang lebih baik kedepannya
harus dimulai dengan kesadaran masyarakat untuk membangun suatu desa tersebut
dengan harapan menjadi desa yang lebih baik di masa yang akan datang, karena
pembangunan merupakan sebuah proses kegiatan yang sebelumya tidak ada menjadi
ada, atau yang sebelumnya sudah ada dan dikembangkan menjadi lebih baik.
Desa memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan nasional
sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar dapat memfasilitasi setiap
kepentingan-kepentingan masyarakat pedesaan. Tanpa adanya arahan yang jelas maka
pembangunan di pedesaan tentu akan mengalami berbagai kendala, dan bahkan
lambat laun akan mengakibatkan kemunduran. Dalam proses perencanaan
Pembangunan desa yang harus dilihat dan dipahami adalah bahwa Perencanaan
pembangunan desa merupakan suatu panduan atau model penggalian potensi dan
gagasan pembangunan desa yang menitikberatkan pada peran serta masyarakat dalam
keseluruhan proses pembangunan.
Semua regulasi yang mengatur tentang perencanaan pembangunan desa
memberi amanah bahwa partisipasi langsung warga masyarakat dalam perencanaan
dan penganggaran pembangunan merupakan kunci utama bagi pembangunan yang
memihak rakyat kecil menuju kesejahteraan dan keadilan sosial. Dengan lahirnya
Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, semakin nyata bahwa desa
mempunyai kewenangan yang sangat luas dalam mengelola pemerintahannya.
Dengan kewenangan yang begitu besar maka desa wajib membuat perencanaan
pembangunan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) yang dioperasionalkan dalam kegiatan tahunan dalam bentuk rencana
kerja pembangunan tahunan RKP Desa.
Pengembangan desa saat ini lebih diarahkan kepada pembangunan fisik
dengan mengembangkan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang
menjadi keunggulan dari desa tersebut. Desa Buluh Cina merupakan salah satu desa
yang ada di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Desa Tanjung memiliki
potensi dan permasalahan. Salah satu potensi Desa Buluh Cina yaitu Desa Buluh
Cina merupakan salah satu desa wisata di Provinsi Riau. Untuk itu perlu adanya
kebijakan strategi dan program pembangunan dalam upaya mempertahankan potensi
yang sudah ada dan meminimalkan permasalahan yang ada di desa tersebut.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan utama studio perencanaan desa adalah untuk melatih mahasiswa
perencanaan wilayah dan kota untuk melakukan kajian dan membuat laporan
perencanaan pembangunan desa.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mengidentifikasi kondisi eksisting (fisik, sosial, budaya, ekonomi dan
lingkungan) di Desa Buluh Cina, Kec. Siak Hulu, Kab. Kampar.
Mengetahui potensi dan permasalahan serta strategi dan kebijakan terkait
yang ada di Desa Buluh Cina, Kec. Siak Hulu, Kab. Kampar.
Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana di Desa Buluh Cina sesuai
dengan standar maupun undang-undang penataan ruang yaitu UU No. 26
Tahun 2007 tentang penataan ruang.
Menyusun strategi dan program pembangunan Desa Buluh Cina, Kec. Siak
Hulu, Kab. Kampar.
Menetapkan konsep pembagunan yang sesuai dengan keadaan yang ada di
Desa Buluh Cina, Kec. Siak Hulu, Kab. Kampar.
1.3 Metodologi
1.1.1 Teori Penelitian
Pendekatan
Dalam hal pendekatan ini akan mengacu pada tujuan studi, maka pendekatan
studi yang di lakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan tinjauan pustaka untuk pengumpulan studi literatur yang
berhubungan dengan Desa Buluh Cina.
b. Melakukan studi lapangan atau survey untuk melihat kondisi Desa Buluh
Cina.
c. Melakukan penyaringan dan laporan akhir dari hasil survei yang di lakukan di
lapangan.