Hukum 10 1
Hukum 10 1
7. Law of Inclusion
Suatu tubuh batuan yang mengandung fragmen dari batuan yang lain selalu lebih muda dari
tubuh batuan yang menghasilkan fragmen tersebut. Law of Inclusion terjadi bila magma
bergerak keatas menembus kerak, menelan fragmen-fragmen besar disekitarnya yang tetap
sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam
suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan
kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi lebih muda dari
batuan/lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut.
8. Komplelsitas
Kondisi tektonik yang lebih kompleks menunjukkan bahwa telah terjadi gangguan tektonik lebih
dari satu kali pada daerah tersebut. Hal ini menunjukkan daerah tersebut berumur lebih tua
dibandingkan dengan lapisan batuan yang berstruktur lebih sederhana.
9. Hukum V
Pola penyebaran singkapan batuan dipengaruhi oleh kemiringan lapisan batuan dan topografi.
Hubungan antara kemiringan lapisan batuan dan topografi daerah dirumuskan dengan Hukum
V
10. Sostasi
Yaitu diferensiasi berdasarkan kerapatan jenis. Massa jenis yang lebih berat berada di bagian
bawah, sedangkan yang lebih ringan berada di bagian atas.