2. Mata Diklat disajikan berbasis experiencial learning, dengan penekanan pada proses internalisasi
dasar anti korupsi, melalui: a) kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi; b) studi kasus,
simulasi; c) menonton film pendek; d) studi lapangan dan demonstrasi; e) a,b, c, d benar
4. Korupsi terjadi dikarenakan oleh: a) lemahnya pendidikan agama dan etika, b) kolonialisme, c)
kemiskinan, keserakahan; d) kelangkaan lingkungan yang subur untuk pelaku anti korupsi; e) a, b,
c, dan d benar
5. Awal Aparatur Sipil Negara melakukan tindak perbuatan korupsi dikarenakan a) tuntutan hidup.
b) biaya sekolah anak; c) kerja sama antara atasan dan bawahan. d) tidak malu melakukan; e) a, b,
c, d benar
6. Modus operandi tindak perbuatan korupsi berikut: a) penyuapan; b) pengelapan dalam jabatan;
c) pemerasan; d) perbuatan gratifikasi; e) a, b, c, dan d benar
7. Sesuai UU No 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001 jenis tindak pidana korupsi yaitu: a)
merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi; b ) memberikan keterangan palsu; c) saksi
yang membuka identitas pelapor; d) a, b, dan c salah; e) a, b, c benar
8. Indikator suatu tindakan perbuatan disebut korupsi adalah: a) setiap orang; b) memperkaya diri
atau orang lain; c) melawan hukum; d) merugikan negara/perekonomian; e) a, b, c, dan d benar
9. Dampak dari tindak perbuatan korupsi adalah: a) investasi rendah; b) ekspor rendah; c) imfor
meningkat; d) pengangguran dan kemiskinan bertambah; e) a, b, c, dan d benar
2. Mata Diklat disajikan berbasis experiencial learning, dengan penekanan pada proses internalisasi
dasar tersebut, melalui metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film
pendek, studi lapangan dan demonstrasi ( B S )
4. Setelah mengikuti pembelajaran Anti Korupsi peserta Prajabatan mampu membentuk sikap dan
perilaku yang amanah, jujur dan mampu mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya ( B S )
8. Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara.
Pernyataan ini termasuk korupsi ( B S )
9. Pejabat publik dengan kekuasaannya memilih alternatif tindakan yang berkaitan dengan peng-
gunaan kekayaan yang bisa diambil dan dipergunakan untuk keuntungan pribadi, Korupsi terjadi
karena pejabat publik menyalahgunakan kedudukannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dengan merugikan negara dan masyarakat . Pernyataan tersebut adalah korupsi ( B S )
10. Faktor penyebab korupsi antara lain: lemahnya pendidikan agama dan etika, kolonialisme,
kemiskinan, keserakahan (konglomerat) (B S)
C. MENJODOHKAN
COCOKKANLAH ANTARA PERNYATAAN PERTANYAAN DENGAN JAWABAN BERIKUT INI
D. JAWABAN SINGKAT
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN SINGKAT DAN JELAS
3. UU No. 31 /1999 jo UU No. 20/2001 terdapat 7 delik tindak pidana korupsi yaitu a) ., b)
.., c) , d) , e) , f) .., g) ..
5. ASN yang memiliki spiritual accountability yang baik akan mendorong terjadinya
6. Niat anti korupsi pada diri ASN akan semakin kuat apabila ia ingat kepada ..
7. Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang kodusif untuk menpertahankan
keberadaan tindak korupsi yang lainnya disebut korupsi
E. ESSAI (KASUS)
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT SECARA RASIONAL DAN KOMPREHENSIF
5. Tuliskan apa yang dapat Anda ketahui, pahami, dan lakukan berkaitan dengan anti korupsi !
BAHAN AJAR ANTI KORUPSI
1. Pengertian korupsi ( UU no. 31 tahun 1999 jo UU 20 tahun 2001 )
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara.
Pejabat publik dengan kekuasaannya memilih alternatif tindakan yang berkaitan dengan peng-
gunaan kekayaan yang bisa diambil dan dipergunakan untuk keuntungan pribadi.
Korupsi terjadi karena pejabat publik menyalah- gunakan kedudukannya untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dengan merugikan negara dan masyarakat.
Contoh :
Seseorang yang membujuk dan menyogok seorang pejabat negara dengan
menyalahgunakan kekuasaannya, pejabat dalam mengambil keputusan memberikan suatu fasilitas
pada si pembujuk, meskipun sesungguhnya penyogok tidak memikirkan apakah fasilitas itu akan
memberi hasil kepadanya.
KLASIFIKASI KORUPSI
Korupsi transaksi :- sikap bisnis dalam transaksi sosial. ada ubi, ada talas. Ada budi, ada
balas.
Korupsi ekstortif : pemerasan dan penghisapan. Berupa pemaksaan korban bagi sogok-
menyogok.
Korupsi defensif : tindak penyuapan sebagai bagian dari pembelaan dirinya.
Korupsi nepotis : penunjukan secara tidak syah kepada teman, sanak saudara, untuk
memberi pekerjaan/borongan yang bertentangan dengan peraturan.