Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui tinggi badan dalam penilaian status gizi yang menggunakan
indeks massa tubuh (BMI)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kekurangan BB tingkat Ringan 17,0 18,5
Gizi kurang akut biasanya mudah untuk dideteksi, berat badan anak akan kurang dan
kurus mereka akan memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan dan
meningkatkan resiko terkena infeksi.Gizi kurang yang kronik lebihsulit diidentifikasi oleh
suatu komunitasanak akan tumbuh lebih lambat daripadayang diharapkan baik dari segi berat
badan maupun tinggi badan, dan tidak kelihatan terlalu kurus, namun pemeriksaan berat dan
tinggi badan akan menunjukanbahwa mereka memiliki berat yang kurang pada grafik pertumbuhan
anak misalnya kerdil.Gizi kurang kronik dapat mempengaruhi perkembangan otak dan
psikologianak dan meningkatkan resiko terkena infeksi.Perempuan yang kurang makan (kurang gizi)
punya kecenderungan untuk melahirkan anak dengan berat badanrendah, yang punya resiko
lebih besar terkena infeksi (Gibson, 2005).
Jumlah lemak tubuh yang normal untuk pria dewasa berkisar 10-20% dari
beratbadannya,dan untuk perempuan dewasa sekitar 25%.Untuk mengetahui dengan
cepatapakah Anda menyimpan lemak berlebih, cobalah mencubit daging di perut Andatepat
di atas pusar.Bila jarak antara ibu jari dengan telunjuk lebih dari 2,5 cm, makaAnda termasuk
obesitas. Atau,untuk menentukan apakah Anda mengalami besar disekitar perut, ukur lingkar
pinggang dengan mencari titik tertinggi di tulang pinggang,lalu ukur lebarnya. Seorang pria
yang berlingkar pinggang lebih dari 102 cm(Indonesia 90 cm) dan perempuan lebih dari 88
cm (Indonesia 80 cm), menunjukkanfaktor risiko tinggi kena penyakit. Apalagi, bila IMT-nya
(Indeks Masa Tubuh) adalah25 atau lebih (Asmayuni, 2007).
Kegemukan disebabkan oleh ketidak imbangan kalori yang masuk dibanding yang
keluar.Kalori diperoleh dari makanan sedangkan pengeluarannya melaluiaktivitas tubuh dan
olah raga.Kalori terbanyak (60-70%) dipakai oleh tubuh untuk kehidupan dasar seperti
bernafas,jantung berdenyut dan fungsi dasar sel.Besarnyakebutuhan kalori dasar ini
ditentukan oleh genetik atau keturunan.Namun aktifitasfisik dan olah raga dapat
meningkatkan jumlah penggunaan kalori keseluruhan(Asmayuni, 2007).
Alat yang digunakan adalah alat ukur tinggi lutut terbuat dari kayu. Subyek yang
diukur dalam posisi duduk atau berbaring/tidur. Pengukuran dilakukan pada kakikiri subyek
antara tulang tibia dengan tulang paha membentuk sudut 90 derajat. Alat ditempatkan di
antara tumit sampai bagian proksimal dari tulang platela. Pembacaanskala dilakukan pada
alat ukur dengan ketelitian 0,1 cm (Gibson, 2005).
Hasil penguluran dalam cm dikonversikan menjadi tinggi badan menggunakan rumus
(Gibson, 2005):
TB pria = 64,19 (0,04 x usia dalam tahun) + (2,02 x tinggi lutut dlm cm)
TB wanita = 84,88 (0,24 x usia dalam tahun) + (1,83 x tinggi lutut dlm cm)
Beberapa peneliti menyarankan untuk menerapkan tekanan lembut denganproses
mastoid untuk meregangkan tulang belakang dan meminimalkan efek yang dihasilkan oleh
variasi diurnal. Pengukuran ketinggian diambil di inspirasi maksimal,dengan tingkat mata
pemeriksa dengan kepala tempat tidur untuk menghindari kesalahan paralaks. Tinggi tercatat
milimeter terdekat, atau bahkan lebih tepat dengan peralatan modem digital. Oleh karena itu,
jika berdiri tinggi daripada data referensi berbaring panjang digunakan. Dilaporkan sendiri
tinggi cenderung menghasilkan perkiraan sedikit lebih tinggi dari tinggi dan harus dihindari
(Gibson, 2005).WHR adalah suatu metode sederhana untuk mengetahui obesitas sentral pada
orang dewasa dengan mengukur distribusi jaringan lemak pada tubuh terutama bagian
pinggang dengan membandingkan antara ukuran lingkar pinggang dibanding dengan lingkar
perut. Obesitas sentral dianggap sebagai faktor risiko yang erat kaitannya dengan beberapa
penyakit degeneratif (Sandjaja, 2010).
Rumus Waist to Hip Ratio(WHR) (Sirajuddin, 2011)
()
WHR = ()
Klasifikasi Waist to Hip Ratio(WHR) (Sirajuddin, 2011)
Lingkar pinggang adalah ukuran antropometri yang dapat digunakan untuk menentukan
obesitas sentral,dan kriteria untuk Asia Pasifik yaitu 90 cm untuk pria,dan 80 cm untuk
wanita. Lingkar pinggang dikatakan sebagai indeks yang berguna untuk menentukan obesitas
sentral dan komplikasi metabolik yang terkait. Lingkarpinggang berkorelasi kuat dengan
obesitas sentral dan risiko kardiovaskular. Lingkarpinggang terbukti dapat mendeteksi
obesitas sentral dan sindroma metabolik denganketepatan yang cukup tinggi dibandingkan
indeks massa tubuh (IMT) dan lingkarpanggul. Bila lingkar pinggang dan kadar trigliserida
untuk mendeteksi sindroma metabolik, ditemukan lingkar pinggang 90 cm dikombinasikan
dengan kadar trigliserida plasma puasa >150 mg/dl dapat mendeteksi penderita sindroma
metabolik.Hal ini membuktikan bahwa pemeriksaan lingkar pinggang dapat digunakan
sebagaipemeriksaan uji saring yang mudah, murah dan berguna untuk mendeteksi
sindromametabolic (Karina, 2010).
Pengerdilan hasil dari perpanjangan masa asupan makanan tidak
memadai,berdasarkan kekurangan makanan, morbiditas meningkat, atau kombinasi dari
faktor-faktor. Hal ini umumnya ditemukan di negara kondisi ekonomi yang miskin.
Dibeberapa negara berpendapatan rendah, yang populasinya rendah tinggi-untuk-usiapada
anak-anak bisa sangat tinggi, mulai dari 18% di Amerika Selatan menjadi 60%di Asia Selatan.
Dalam keadaan seperti itu, kebanyakan anak pendek dapatdiasumsikan akan terhambat.Namun, ketika
prevalensinya jauh lebih rendah danmendekati tingkat yang diharapkan, maka mereka dengan
rendah tinggi-untuk-usiacenderung secara genetik pendek (Gibson, 2005).
Seorang peneliti dari Swedia menemukan bahwa lingkar pinggang dapatdigunakan
untuk mengukur resistensi insulin, dan dapat menjadi indikator yang baik untuk melihat
apakah seseorang berisiko untuk terkena diabetes. Resistensi insulinmerupakan suatu keadaan
dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara baik.Bila dilakukan pemeriksaan
darah, dapat ditemukan kadar gula darah yang lebihtinggi dari normal tetapi belum sampai
menjadi diabetes. Keadaaan ini disebutsebagai pra-diabetes (Karina, 2010).
Pengukuran lingkar perut (Waist Circumference) kini menjadi metode palingpopular
kedua (seudah IMT) untuk menetukan status gizi.Cara pengukuran lingkar perut ini dapat
membedakan obesitas menjadi jenis abdominal (obesitas tipe android)dan perifer (obesitas
tipe ginoid). Pasien dengan obesitas obdominal yang merupakanfactor risiko untuk berbagai
penyakit metabolic, vaskuler, dan generatif memilikilingkaran perut yang lebih besar dari
normal. Untuk diagnosis obesitas abdominal,lingkaran perut bagi wanita Asia adalah 80 cm
dan bagi pria Asia adalah
90 cm(Hartono, 2006)
Penilaian persentase lemak tubuh pada anak tidak mudah karena komposisi kimiamassa lemak
bebas pada anak berbeda dengan pada orang dewasa dan komposisikimia tersebut akan mengalami
perubahan selama masa pertumbuhan. Oleh karenanyaasumsi yang digunakan untuk
menghitung komposisi tubuh pada dewasa yangberdasarkan densitas tubuh tidak dapat diterapkan
pada anak yang sedang tumbuh.Beberapa usaha telah dilakukan untuk memperkirakan massa
lemak tubuh sebagaiindex obesitas, karena jaringan adiposa adalah bagian utama tempat
penyimpananlemak yang mengandung lebih dari 90% jumlah total simpanan kalori. Namun
tidak ada satupun metode yang dapat menetapkan dengan tepat komposisi tubuh yanghidup. Persamaan
Deurenberg merupakan salah satu formula untuk memprediksilemak tubuh sesuai dengan
umur, jenis kelamin dan indeks massa tubuh (Hartono,2006).Pengukuran lipatan triceps
dimaksudkan untuk menentukan status lemak tubuhsementara pengukuran LILA dan LOLA
untuk mengetahui status protein otot. Kuranglebih separuh jaringan adiposa tubuh terdapat
dalam jaringan adiposa tubuh terdapatdalam jaringan bawah kulit (subkutan) sehingga
pengukuran status lemak tubuh dapatdilakukan pada lipatan kulit triceps, subskapular,
abdominal, panggul, serta paha.Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penilaian lemak
subkutan lewat pengukuranlipatan kulit merupakan cara yang cukup akurat. Pengukuran
lipatan triseps dilakukandengan menggunakan caliper oleh para ahli gizi atau perawat yang sudah
terlatihdalam teknik pengukuran antropometri (Hartono, 2006).Berdasarkan tujuan pengukuran
antropometri, setidak-tidaknya ada lima halpenting yang mewakili tujuan pengukuran yaitu
mengetahui kekern otot, kekekarantualng, ukuran tubuh secara umum, panjang tungkai dan
lengan, serta kandunganlemak tubuh di ekstremitas dan di torso. Dalam pemakaian untuk
penilaian status gizi,antropometri disajikan dalam bentuk indeks, misalnya berat badan
menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) atau berat badan menurut tinggi badan(BB/TB),
lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U) dan sebagainya (Barasi, 2008).
Klasifikasi persentase Body Fat (Sirajuddin, 2011).
Klasifikasi Laki-laki Wanita
Lean <8% < 13 %
Optimal 8 % - 15 % 14 % - 23 %
Slightly overfat 16 % - 20 % 24 % - 27 %
Fat 21 % - 24 % 28 % - 32 %
Obesitas 25 % 33 %
Pengukuran lingkar lengan atas dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan
lapisan bawah kulit. Lingkar lengan atas biasanya digunakan untuk mengidentifikasi adanya
malnutrisi pada anak-anak. Pada ibu hamil lingkar lenganatas digunakan untuk memprediksi
kemungkinan bayi yang dilahirkan berat badanlahir rendah (Hartono, 2005).
Indeks seperti lingkar kepala-untuk usia, berat badan-untuk-umur, beratbadan-untuk-
tinggi dan tinggi-untuk-usia dan rasio berat, tinggi berasal daripengukuran. Dari jumlah
tersebut, tinggi untuk-usia dan berat badan-untuk-tinggibadan telah direkomendasikan oleh
organisasi kesehatan dunia untuk digunakan dinegara-negara berpenghasilan rendah. Dalam
kombinasi, mereka dapat membedakanantara pengerdilan dan wasting. Indeks massa tubuh
(BMI) digunakan dalam studiepidemiologi sebagai indikator yang direkomendasikan untuk
mendefinisikankelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa, anak-anak, dan usia
lanjut. Dirumah sakit, indeks antropometri ukuran tubuh yang digunakan terutama
untuk mengidentifikasi kekurangan gizi atau kelebihan gizi dan obesitas, dan
untuk memantau setelah intervensi gizi (Gibson, 2005).
Lingkar perut adalah parameter penting untuk menentukan resiko terjadinyapenyakit
jantung.Semakin besar lingkar perut seseorang, resiko terjadinya penyakit jantung pada orang
tersebut lebih besar.Pengukuran Lingkar Perut,dengan menggunakan pita meteran. Caranya
pertama tentukan letak tulang rusuk terbawah dan tulang panggul.Kemudian tempatkan pita
meteran pada jarak pertengahan antarakedua tulang tadi, dan harus sejajar dengan lantai tanpa
memperhatikan letak pusar(Asmayuni, 2007).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.Alat
B.Prosedur
Titik Kritis :
Subjek berdiri tegak
Menggunakan alat bantu sehingga ketika subjek merentangkan tangan bisa dalam
keadaan lurus
Pada saat pengukuran, alat ukur menyentuh kedua ujung jari tengah
Panjang alat yang digunakan 200 cm
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Hasil
No Nama Umur (tahun) Jenis kelamin Panjang Depa
1 Astriana Dewi 21 Perempuan 161,6
2 Ana Mardiana 19 Perempuan 152,4
3 Eka Riana Shinta 19 Perempuan 147,6
4 Deyi Anggryani Natalia 19 Perempuan 147,9
5 Restiana Kristin 19 Perempuan 157
6 M.Dodi Damara 19 Laki-laki 161,3
C.Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asmayuni. 2007. Kegemukan (Overweight ) pada perempuan umur 25-50 tahun (dikota Padang
Panjang Tahun 2007).
Hartono, Andry. 2006.Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC
Karina, Esa. 2007. Besar Resiko Lingkar pinggang Pinggul dan Asupan NatriumTerhadap
Kejadian Hipertensi.Cermin Dunia Kedokteran.XXI : 239-298
Nogroho, Adi. 2002.Pengaruh Faktor Usia, Status Gizi dan Pendidikan TerhadapInternational
Prostat Symptom pada Penderita Hiperplasia.Cermin DuniaKedokteran.XI : 678-745