Keluhan
Buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir,
dengan frekwensi 3 kali /hari dalam 24 jam. Dapat disertai rasa tidak
nyaman diperut ( nyeri atau gembung ), mual dan muntah serta tenesmus.
Diperut terasa nyeri mual dan muntah
Faktor Resiko :
Pemeriksaan Fisik :
1. Yang perlu diperiksa : Berat badan, suhu badan, Frekwensi denyut nadi
dan pernapasan serta tekanan darah.
2. Mencari tanda tanda utama dehidrasi : Kesadaran, Rasa haus, turgor kulit
abdomen. Kemudian tanda lainnya : Ubun ubun besar cekung atau
tidak,mata cekung atau tidak, ada atau tidak air mata, bibir mukosa mulut
dan lidah kering atau basah.
3. Pernapasan cepat ada indikasi adanya asidosis metabolik.
4. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia
5. Diperlukan Pemeriksaan ektremitas karena perfusi dari kapilary refil dapat
menentukan derajat dehidrasi yang terjadi.
6. Penilaian derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara : Objektif yaitu
dengan menbandingkan berat badan sebelum dan selama diare. Subjektif
dengan menggunakan kriteria. Pada anak menggunakan kriteria WHO
1995
DIARE
Penilaian A B C
Lihat :
Keadaan umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, lunglai, atau
tidak sadar Sangat
Penegakan diagnosis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis ( BAB cair lebih dari 3 kali sehari )
Dan pemeriksaan fisik ( ditemukan tanda tanda Hipovolemik dan
pemeriksaan konsistensi BAB )
Diagnosis Banding :
1. Deman tipoid
2. Kriptosporidia ( pada penderita HIV )
3. Kolitis pseudomembran
DIARE
Kriteria Rujukan
1. Pemberian ASI
2. Pemberian makanan pendamping ASI
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Pemberian imunisasi campak
Kriteria Rujukan
1. Anak diare dengan dehidrasi berat dan tidak ada fasilitas rawat inap dan
pemasangan intravena.
2. Jika rehidrasi tidak dapat dilakukan atau tercapai dalam 3 jam pertama
penanganan.
3. Anak dengan diare persisten
4. Anak dengan syok hipovolemik