S MRL 0806991 Chapter1
S MRL 0806991 Chapter1
BAB I
PENDAHULUAN
bahasa, memiliki persamaan sejarah di masa lampau, dan saling menganggap bahwa
Nasionalisme di setiap bangsa atau wilayah akan berbeda satu sama lain, hal
ini disebabkan perbedaan kondisi yang dihadapi oleh suatu bangsa. Konsep
nasionalisme itu sendiri pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-19 sebagai
kepada kesamaan etnik, bahasa dan budaya (Tn.1992: 5). Dampak dari munculnya
nasionalisme di Eropa bukan saja melahirkan bangsa-bangsa baru akan tetapi juga
itulah maka nasionalisme Asia, dimana penulis akan meneliti salah satu nasionalisme
Negara Asia, akan muncul persatuan dan kesatuan sebagai jawaban untuk menentang
berorientasi kepada persamaan etnik, budaya dan bahasa untuk menentukan nasib
ketidakadilan dan ketimpangan yang ada antara penjajah asing dan rakyat pribumi,
dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan Smith (2003: 7) mengenai dua konsep
nasionalisme, yaitu nasionalisme dapat terjadi karena adanya suatu sentimen yang
ditandai dengan kesadaran memiliki bangsa bersangkutan, serta suatu gerakan sosial
Asia memang sangat lazim dengan kedua pendapat Smith tersebut yang
nasionalisme Korea sebab penulis melihat bagaimana saat ini kemajuan ekonomi
bangsa Korea (Korea Selatan) dapat menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia,
terlebih ketika membaca di suatu artikel bahwa kemajuan ekonomi Korea Selatan
nasionalisme yang dimaksud disini adalah semangat anti-Jepang yang telah menjajah
tanah air mereka dengan tujuan untuk menyaingi bangsa Jepang dalam bidang
Ekonomi. (Pikiran Rakyat, 12 Januari 2012). Hal ini berkaitan dengan kekejaman
penjajahan Jepang yang masih membekas di lintas generasi bangsa Korea saat ini.
Jepang dimulai ketika masuknya bangsa Jepang pada paruh terakhir abad ke-19.
menutup segala hubungan dari dunia luar, khususnya bangsa barat. Setelah Jepang
perang dengan Rusia dan China, Jepang secara resmi menganeksasi Semenanjung
Korea pada tahun 1910 dan menjadikan Semenanjung Korea sebagai wilayah
masih terpecah menurut golongan, klan, dan kepercayaan. Nasionalisme Korea yang
akan menyatukan segenap bangsa Korea baru terilhami melalui suatu peristiwa di
tahun 1919, yang disebut sebagai Gerakan Samil. Gerakan Samil sendiri secara
harfiah berarti gerakan tiga dan satu, yang berarti menandakan waktu gerakan ini
berlangsung, yaitu tanggal 1 Maret, sehingga gerakan ini biasa disebut juga sebagai
Gerakan 1 Maret. Melalui Gerakan Samil inilah usaha untuk melawan Jepang yang
tujuan mulai dihilangkan. Sebelum adanya Gerakan Samil, semua bentuk gerakan
kesatuan serta belum terbentuk unsur gerakan modern. Tetapi dengan adanya
Gerakan Samil ini telah membawa semangat kepada semua golongan dan usia untuk
hari Samil ini telah menggambarkan modernitas yang ingin dicapai, yakni Negara
warga Negara untuk meraih kebebasan tidak akan padam meskipun terus-menerus
memunculkan modernitas yang ingin dicapai, maka bentuk perjuangan bangsa Korea
kini mengarah kepada terbentuknya organisasi modern. Hal ini terbukti dengan
banyaknya organisasi yang bermunculan, dimana salah satu yang paling penting
merupakan wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa Korea melalui organisasi
Korea untuk menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa intervensi bangsa asing mulai
ditegakkan. Bangsa Korea sudah tidak lagi memikirkan pemerintahan monarki, kini
dibenak segenap hati bangsa Korea adalah pemerintahan Republik Korea yang
demokratis. Oleh karena itu jelaslah bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh yang diakibatkan oleh Gerakan Samil terhadap
ketika peneliti membaca beberapa buku serta artikel mengenai sejarah Korea yang
Disamping itu dijadikannya Gerakan Samil sebagai Hari Nasional (annual day) di
Gerakan Samil ini berperan terhadap nasionalisme di Korea pada umumnya serta
Korea Selatan pada khususnya, sehingga bagaimana nasionalisme bangsa Korea itu
masih menggelora dalam jiwa generasi muda Korea saat ini dalam semangat
membangun bangsanya. Maka dari itu disini penulis merasa tertarik untuk mencoba
meneliti Gerakan Samil ini sebagai karya ilmiah yang akan diteliti. Adapun judul
yang akan diteliti itu adalah Peranan Gerakan Samil Terhadap Kebangkitan
Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945. Disamping itu, belum adanya tulisan karya
ilmiah atau skripsi tentang Gerakan Samil di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas
karya ilmiah.
berbahasa Inggris dan merupakan buku sejarah umum Korea juga telah memberikan
peneliti pemikiran untuk mengangkat dan meneliti tema mengenai Sejarah Korea
yang lebih spesifik. Oleh karena itu diharapkan tulisan karya ilmiah ini dapat
dijadikan sumber bacaan mengenai Sejarah Korea. Hal tersebut dirasa perlu, karena
paling tidak masyarakat dapat mengetahui sejarah perjalanan bangsa Korea yang
tidak hanya Sejarah Perang Korea-nya saja, tetapi juga terdapat sejarah penting
lainnya yang membangkitkan nasionalisme bangsa Korea sehingga kita dapat Korea
yang akan menjadi kajian utama dari penulisan ini yaitu Bagaimana Gerakan Samil
Sementara itu agar permasalahan yang akan dikaji lebih jelas, terarah dan
hanya bertitik pada satu tema, maka penulis membatasi pokok permasalahan dengan
Begitupun dalam penulisan ini penulis memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan yang
politik di Korea.
menambah khazanah pembaca, baik untuk para akademisi ataupun pembaca umum
mengenai sejarah PAN asia raya Jepang di luar Indonesia, sebab selama ini mungkin
Pan Asia raya yang dilakukan Jepang hanya terkonsentrasi mengenai Indonesia saja.
melalui penelitian ini diharapkan memberikan cakupan yang lebih luas dari politik
invasi Jepang yang tidak hanya terkonsentrasi pada pendudukan Jepang di Indonesia,
melainkan pada kawasan lain yang lebih dahulu diduduki Jepang sebelum akhirnya
masuk ke Indonesia.
gerakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Wiranata, 2008: 143) berasal dari
kata dasar gerak, yang berarti peralihan tempat atau kedudukan. Kata gerakan sendiri
berarti perbuatan, usaha, atau kegiatan di lapangan sosial, politik dan sebagainya.
Pengertian gerakan dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau usaha yang
dilakukan untuk merubah keadaan dari kedudukan semula yang dianggap tidak cocok
ke dalam tatanan yang lebih baik, dimana biasanya gerakan ini erat kaitannya dalam
Gerakan Samil adalah suatu gerakan unjukrasa di Korea yang merupakan titik
awal kebangkitan nasionalisme Korea. Gerakan Samil secara harfiah berarti gerakan
tiga dan satu, yang berarti menandakan gerakan ini berlangsung, yakni tanggal 1
Maret. Sementara itu, Kebangkitan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal
dari kata bangkit yang artinya adalah berdiri, hidup kembali timbul ataupun terbit.
Kebangkitan memiliki makna sebagai sesuatu yang telah bangkit untuk melakukan
2008: 262) adalah kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau
pengertian lainnya yakni, paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri
beda oleh para tokoh. Hans Kohn menyebutkan bahwa nasionalisme merupakan suatu
Negara dan bangsa. Definisi serupa diungkapkan Smith (2003: 10) yang menyatakan
Gerakan Samil ini merupakan suatu peristiwa sejarah bagi bangsa Korea dalam
waktu yang digunakan untuk mengkaji penelitian nasionalisme Korea ini adalah
Adapun sistematika dalam penulisan karya ilmiah yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian dan sistematika
penulisan.
Dalam bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dalam berpikir untuk
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah suatu konsep yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diangkat yakni tentang Peranan Gerakan Samil Terhadap
suatu sumber yang berkaitan dengan kajian peneliti. Dimana, metode yang digunakan
adalah metode historis dan teknik yang digunakan adalah studi literatur.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini merupakan sebuah pemaparan dari hasil penelitian mengenai Peranan
BAB V KESIMPULAN
suatu kesimpulan dari hasil interpretasi terhadap kajian yang menjadi bahan
penelitian. Interpretasi peneliti ini disertai dengan analisis peneliti dalam membuat
dalam suatu rumusan masalah. Selain itu, dalam bab ini juga berisikan saran dari
peneliti yang diajukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam penelitian
ini.