Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Jajag
Perihal : : Pertemuan Refresing SIDTK
Tembusan :

I. PENDAHULUAN

Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama
periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang
sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Stimulasi yang tepat akan
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.

SDIDTK adalah pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas
melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
masa 5 tahun pertama kehidupan . Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara : keluarga,
masyarakat dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial). Indikator
keberhasilan program SDIDTK adalah 90% balita dan anak prasekolah terjangkau oleh kegiatan
SDIDTK pada tahun 2010.

Stimulasi dini adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar
anak mencapai tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Anak usia 0-6
tahun perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus-menerus pada setiap
kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh-kembang yang
bahkan dapat menyebabkan gangguan yang menetap. Stimulasi kepada anak hendaknya
bervariasi dan ditujukan terhadap kemampuan dasar anak yaitu: kemampuan gerak kasar,
kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, kemampuan sosialisasi dan
kemandirian, kemampuan kognitif, kreatifitas dan moral-spiritual.

II. TUJUAN

1) Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan Stimulasi Deteksi &
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

2) Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan konsep dasar tumbuh dan kembang
2. Melakukan pengukuran pertumbuhan anak
3. Melakukan Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
4. Melakukan Intervensi dan rujukan penyimpangan tumbuh dan kembang anak
5. Melakukan tatakelola SDIDTK di Puskesmas

III. PESERTA

21 guru TK dan PAUD

IV. NARASUMBER

1. Anis Novianti
2. Noermanita

V. MATERI

1) Konsep dasar tumbuh dan kembang


a. Pengertian tumbuh dan kembang
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
c. Aspek tumbuh kembang
d. Periode tumbuh kembang
e. Beberapa gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan

Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang bicara dan bahasa,l sosialisasi dan
kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.
Kegiatan stimulasi,deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita,
diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara guru, petugas puskesmas, dan keluarga (
orang tua, pengasuh dan anggota keluaraga lain )
Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak :
1. Faktor internal ( ras, keluarga, umur, jenis kelamin dan genetik )
2. Faktor eksternal
- Faktor gizi, mekanis, endokrin dll
- Faktor persalinan
- Faktor pasca salin
3. Faktor KPSD
Usia : 3 bln 24 bln tiap 3 bln sekali
Usia : > 2bln - 72 bln tiap 6 bln sekali

Masa prenatal atau masa janin dalam kandungan.


Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok,
minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor
psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi
pertumbuhan janin dan kehamilan.
a. Masa bayi umur 0 sampai 11 Bln.

Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga
dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Masa ini dibagi dua
kelompok, yaitu:

- Masa neonatal (0 sampai 28 hari)


Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
- Masa post neonatal (29 hari sampai 11 Bln)
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.

b. Masa anak balita umur 12-59 Bln.


Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan


perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan serabut
serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak
yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini
akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.

Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,


kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.

Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa
ini, sehingga setiap kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl
apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia dikemudian hari.

c. Masa anak prasekolah umur 60-72 Bln.


Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung stabil. Terjadi perkembangan dengan
aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.

Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan


pertumbuhan dan perkembangannya. Anak mulai senang bermain di luar rumah dan
berteman. Semakin banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak,
semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.

Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim
reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga
anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada
masa ini adalah dengan cara bermain.
Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya, agar dapat dllakukan intervensl dini bila anak mengalami
kelainan atau gangguan.

Beberapa Gangguan Perkembangan Yang Sering Ditemukan.


d. Gangguan bicara dan bahasa.
Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena
kemampuan berbahasa sensitif terhadap keter1ambatan atau kerusakan pada
sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan
lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan
bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.

e. Cerebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang
disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada
susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.

f. Sindrom Down.
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya
dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah
kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang
normal.Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat,
masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keter1ambatan
perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.

g. Gangguan Autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul
sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek
perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang
mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan
pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.

h. Retardasi Mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandal oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70)
yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi
terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

i. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)


Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan
perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.
2) Sosialisasi Vitamin A
a. Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembapan dan kejeini dan selaput lendir,
memungkinkan mata dapat melihhat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya (soie
atau senja hari), serta pada ibu nifas akan meningkatkan mutu vitamin A dalam ASI,
sehingga bayi akan mendapatkan vitamin A yang cukup ASI.
b. Cara pemberian kapsul vitamin A
Memperlibatkan akibat kekurangan vitamin A seperti yang telah disebutkan diatas
maka untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin A di POSYANDU dan
PUSKESMAS pada setiap bulan februari dan agustus seluruh bayi usia 6-11 bulan,
harus mendapat 1 kapsul vitamin A biru dan seluruh anak balita usia 12-59 bulan
mendapat kapsul vitamin A warna merah.
Untuk jadwal pemberian vitamin A di posyandu terlampir. Diharapkan kepada kader
posyandu untuk mensosialisasikan lewat pengajian, pertemuan PKK dan pertemuan
lainnya, bahwa jadwal sudah di buat.
3) Sosilaisasi Obat Cacing
a. Sosialisasi Obat Cacing
Penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau sai transmitted helminth ias is
(STH) dan dikenal dengan istilah cacing perut masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang serius di daerah beriklim tropis dengan sanitasi yang tidak adekuat
dan kondisi yang tidak hiegienis. Tiga jenis cacing yang sering mengimfeksi anak
akan usia pra sekolah atau sekolah adalah cacing gelang, cacing tambang dan cacing
cambuk. Infeksi kecacingan menyebabkan morbiditas dan kadang menyebabkan
kematian karena status gizi yang buruk, merusak kognitif, menimbulkan sindrom
klinis yang terkait dengan migrasi cacing. Obstruksi usus, radang usus besar dan
dubur.
Salah satu cara efektif pemberian obat cacing adalah dengan mengintregasikannya
dengan program pemberian vitamin A. Beberapa penelitian menunnjukkan bahwa
pemberian obat cacing dengan vitamin A memberikan dampak terhadap peningktan
status kesehatan anak usia prasekolah.
b. Hasil Pembahasan
1. Dilakukan pendataan sasaran di posyandu TK dan SD pada bulan juli
2. Dilakukan sosialisasi obat cacing pada bulan juli
3. Pelaksanaan pemberian obat cacing pada bulan agustus. Jadwal terlampir.
Pemberian obat cacing dilaksanakan bersama dengan pemberian Vitamin A.

VI. TEMPAT, TANGGAL, DAN WAKTU

Tempat Pertemuan : Rumah dinas dokter

Hari : Rabu

Tanggal : 26/Juli/2017

Jam : 07.30 s/d selesai


VII. PROSES PELATIHAN

NO JAM SUSUSNAN ACARA PELAKSANA


1 07.30 07.40 Administrasi Panitia
2 07.40 08.05 Pembukaan Pembawa Acara
3 08.05 08.20 1. Sambutan Kepala Puskesmas Drg. Slamet/ yang mewakili
4 08.20 11.45 a. Pengertian tumbuh dan kembang - Anis novianti
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi - Noermanita
tumbuh kembang
c. Aspek tumbuh kembang
d. Periode tumbuh kembang
e. Beberapa gangguan tumbuh
kembang yang sering ditemukan
f. Sosialisasi vitanin A
g. Sosialisasi obat cacing
5 11.45 12.00 Doa dan penutup Petugas

VIII. KESIMPULAN DAN LAMPIRAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

- Proses pertemuan berjalan lancar, di ikuti 21 orang terdiri guru guru tk dan PAUD

2. Saran

- Diharapkan pertemuan dapat melibatkan lintas sektor dan tokoh masyarakat agar bisa
menyampaikan informasi ke masyarakat

IX. LAMPIRAN

Daftar Hadir

Undangan
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAJAG
JALAN PB.SUDIRMAN NO.124 TELP.(0333) 396091

BANYUWANGI 68486

Nomor : 445/ / 429.114.30/2017 Kepada


Sifat : Penting Yth : Bidan Puskesmas Jajag
Perihal : Pertemuan Pembahasan Kasus Kematian Perinatal di Tempat

Dalam rangka membahas kasus kematianperinatal yang terjadi diwilayah Yosowinangun


maka diharapkan kehadiran Ibu bidan dan Perwakilan Perawat serta Dokter

pada :

Hari/tanggal : Rabu , 22 Pebruari 2017

Waktu : Pukul 08.00 sampai selesai

Tempat : Aula Puskesmas Jajag

Catatan : Mengingat pentingnya acara , mohon datang tepat

waktu.

Demikian untuk menjadikan maklum,atas bantuan dan kerjasamanya disampaikan Terima


kasih.

Jajag, 20 Pebruari 2017

Kepala UPTD Puskesmas Jajag

drg.H. Slamet

NIP : 19650420 199402 1 002

Anda mungkin juga menyukai