Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kangkung darat ( Ipomoea reptans Poir.) merupakan salah satu jenis


tanaman sayuran yang tergolong dalam Famili Convolvulaceae dan banyak
digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Kangkung banyak ditanam di Pulau
Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya. Produksi sayuran kangkung
selalu mengalami kenaikan dan penurunan, pada tahun 2009 produksi kangkung
sebesar 360.992 ton sedangkan pada tahun 2011 produksinya 355.466 (wijaya
et al., 2014)
Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi 2 macam
yaitu kangkung darat yang hidup ditempat kering atau tegalan dan kangkung air
yang hidup ditempat yang berair dan basah .Bagian yang dikonsumsi dari
tanaman ini yaitu daun dan batang yang masih muda karena memiliki rasa yang
renyah sedangkan bagian yang sudah tua memiliki tekstur yang keras (wijaya et
al., 2014)
Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputihan yang merupakan
sumber pro vitamin A. Kangkung darat mudah dibudidayakan dengan cara
organik maupun konvensional. Budidaya secara konvensional selalu
menggunakan bahan sintetis buatan seperti pestisida yang memberikan efek
cepat dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, serta penggunaan
pupuk kimia untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang sesuai dengan
permintaan konsumen. Praktek budidaya yang dilakukan tersebut dapat
mempengaruhi populasi mikroba seperti jamur, bakteri dan kapang dalam suatu
agroekosistem di lahan pertanian (Riupassa, 2005).
Kangkung merupakan tanaman yang bermanfaat. Kangkung mempunyai
senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan bagi penderita susah tidur.
Serat pada kangkung sangat baik untuk mencegah konstipasi sehingga dapat
menghalangi terjadinya kanker perut. Karetenoid dalam tubuh akan diubah
menjadi vitamin A serta klorofil tinggi.Kedua senyawa ini berperan sebagai
antioksidan yang berguna untuk mencegah penuaan dan menghalangi mutasi
genetik penyebab kanker.
Ada beberapa macam tipe kangkung seperti yaitu Kangkung darat (Ipomea
reptans) dan Kangkung air (Ipomea aquatica). Kangkung darat memiliki ciri
seperti corak warna yang hijau cerah, bunga yang putih dan batang dahang
ujung pohonnya yang meruncing kecil, daunnya yang tipis dan kecil-kecil. Dalam
laporan membahas tentang Kangkung darat (Ipomea reptans) (Sunanjono,2004)

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana klasifikasi dan ciri-ciri tanaman kangkung?
2. Apa saja jenis-jenis tanaman Kangkung dan dari mana asalnya?
3. Bagaimana siklus hidup dan reproduksi tanaman Kangkung?
4. Apa syarat tumbuh dari tanaman Kangkung?
5. Bagaimana distribusi dan Manfaat dari tanaman Kangkung?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui klasifikasi dan ciri-ciri tanaman kangkung
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman Kangkung dan asalnya
3. Untuk mengetahui siklus hidup dan reproduksi tanaman Kangkung
4. Untuk mengetahui syarat tumbuh dari tanaman Kangkung
5. Untuk mengetahui distribusi dan Manfaat dari tanaman Kangkung
II.PEMBAHASAN
1. Klasifikasi dan ciri-ciri tanaman kangkung
Kingdom : Plantae
Subphylum : Euphyllophytina
Infraphylum : Radiatopses
Subclass : Magnoliidae
Superorder : Asteranae
Order : Solanales
Family : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea aquatica

(Zipcodezoo 2016)

Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.

Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya

akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60

hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih,

terutama pada jenis kangkung air .Batang kangkung bulat dan berlubang,

berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah

sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama

batangnya akan menjalar (Maria, 2009).

Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di

ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.

Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas

berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.

Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan


berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya

berbentuk terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah

lembayung (Maria, 2009).

Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji.

Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika

sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm,

dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau

tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping

dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan

tanaman secara generatif (Maria, 2009).

Anda mungkin juga menyukai