Aie Numpang

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG

TATA CARA PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI


NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 1-7-2014
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat :
Pembina Utama Muda NIP :`140 242 690
TUJUAN KEBIJAKAN PENGERTIAN Penyimpanan adalah proses kegiatan dalam
menyimpan perbekalan farmasi, setelah penerimaan perbekalan farmasi dan sebelum
pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan
farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian
yaitu stabilitas,keamanan,sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi dan penggolongan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai Sebagai acuan langkah-langkah kegiatan
penyimpanan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi. TUJUAN Ada
kebijakan/ketentuan/pedoman dengan prosedur tertulis yang harus menjadi acuan pokok bagi
semua staf di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Komponen yang harus
diperhatikan dalam penyimpanan antara lain: 1. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk
mempersiapkan obat diberi label yang secara jelas terbaca memuat nama,tanggal kadaluwarsa
dan peringatan khusus. 2. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan
kecuali untuk kebutuhan klinis yang penting. 3. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan di
unit perawatan pasien dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan
disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang
kurang hati-hati dan. 4. Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai yang
dibawa oleh pasien harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi. Instalasi Farmasi
harus dapat memastikan bahwa obat disimpan secara benar dan diinspeksi secara periodik.
2. PROSEDUR UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT 1.Setelah barang diterima oleh
bagian penerima barang selanjutkan diserahkan kepada petugas penyimpan barang.sebelum
dilakukan pendistribusian. 2.Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan
obat diberi label yang jelas terbaca Nama, tanggal pertama dibuka, tanggal kadaluwarsa, dan
peringatan khusus. 3.Sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan
secara khusus dan dapat diidentifikasi. 4. Penyimpanan dilakukan berdasarkan bentuk
sediaan,jenis sediaan,dan disusun secara alfabetis dengan prinsip First Expired First Out
(FEFO) dan First In First Out (FIFO) kemudian dicatat di kartu stok. 5.Penyimpanan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan yang
mirip (LASA,Look Alike Sound Alike) tidakm ditempatkan berdekatan dan harus diberi
penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan pengam,bilan obat. Unit pelayanan
dan unit perawatan Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan kartu stok
3. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG TATA CARA PELAPORAN DI
INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR
TETAP TANGGAL 1-7-2014 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :`140 242 690
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Pelaporan adalah salah satu kegiatan
administrasi terhadap kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai dan kegiatan pelayanan di Instalasi Farmasi. Sebagai acuan langkah-langkah
kegiatan pelaporan di Instalasi Farmasi . Ada kebijakan/ketentuan/pedoman dengan prosedur
tertulis yang harus menjadi acuan pokok bagi semua staf di Instalasi Farmasi dalam
melaksanakan tugas sehari-hari. Laporan persediaan 1.Semua unit pelayanan membuat
laporan pemakaian sediaan farmasi,alkes pakai habis dan bahan medis pakai habis setiap
bulan, bagian gudang membuat laporan penerimaan dan pengeluaran. 2.Laporan yang sudah
dibuat unit pelayanan kemudian disetor ke kepala Instalasi Farmasi untuk dibuatkan rekapan
laporan penerimaan,pengeluaran dan sisa stok setiap bulan. 3 Rekapan .Laporan persediaan
yang sudah dibuat Kepala Instalasi Farmasi selanjutnya disetor ke bagian akuntansi dengan
disertai bukti penerimaan laporan (buku ekspedisi). 4.Bagian akuntansi melakukan
rekonsiliasi laporan persediaan. 5.Instalasi Farmasi menyimpan arsip laporan persediaan.
Laporan klaim 1Setiap bulan Klaim BPJS,JAMKESDA dan,UMUM dari masing-masing
pelayanan, kemudian dibuatkan rekapan klaim oleh Kepala Instalasi Farmasi. 2.Rekapan
klaim selanjutnya disetor ke bagian remunerasi disertai dengan bukti penerimaan (buku
ekspedisi) . 3.Instalasi Farmasi menyimpan arsip laporan klaim
4. UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT pendistribusian. 2.Obat dan bahan kimia yang
digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang jelas terbaca Nama, tanggal pertama
dibuka, tanggal kadaluwarsa, dan peringatan khusus. 3.Sediaan farmasi,alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi. 4. Penyimpanan
dilakukan berdasarkan bentuk sediaan,jenis sediaan,dan disusun secara alfabetis dengan
prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) kemudian dicatat di
kartu stok. 5.Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,Look Alike Sound Alike) tidakm ditempatkan
berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan
pengam,bilan obat. Unit pelayanan dan unit perawatan Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan
medis habis pakai dan kartu stok
5. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL PELAYANAN RESEP NARKOTIK DI INSTALASI FARMASI NOMOR
DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 10-1-2015
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat :
Pembina Utama Muda NIP :`19597221989122001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR Semua proses dari skrining resep ,penyiapan resep dan penyerahan resep
narkotika. 1. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan narkotika memenuhi
Undang-Undang yang berlaku. 2. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman
dan akurat 1. UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika 2. Narkotika hanya dapat
diserahkan atas dasar resep asli Rumah Sakit,Puskesmas, Balai Pengobatan dan Dokter. 3.
Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum Dilayani sama sekali
hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli 4 Salinan resep narkotika dalam
tulisan iter tidak boleh dilayani sama sekal;i Skrining resep 1. Melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan administrasi. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian
farmasetik. 3. Mengkaji pertimbangan klinis. 4. Mengkonsultasikan ke dokter apabila
terdapat masalah dalam resep. Penyiapan resep 1. Memberi garis bawah warna merah pada
obat yang termasuk golongan narkotik. 2. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada
resep 3. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan obat jadi yang
mengandung narkotika. 4. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok 5.
Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada lemari dua pintu dan
menguncinya kembali.
6. UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT 6. Menulis nama dan cara pemakaian obat
pada etiket sesuai permintaan pada resep. 7. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa
kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam resep. Penyerahan resep 1.
Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan resep sebelum
dilakukan penyerahan. 2. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal dua suku kata) 3.
Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima 4. Menyerahkan obat yang
disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaan masiung-masing obat, dosis dan cara
penggunaan obat) 5. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan
meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan 6. Menyimpan resep
pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika dan mendokumentasikannya pada buku
pencatatan resep narkotika Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker) SMF
Resep dan buku pencatatan
7. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL PENANGANAN KETIDAKTERSEDIAAN STOK OBAT DI
INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR
TETAP TANGGAL 10-1-2015 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP
:`19597221989122001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR DOKUMEN
TERKAIT Semua proses penanganan ketidaktersediaan stok obat di Instalasi Farmasi 1.
Memastikan semua obat yang dibutuhkan di Rumah Sakit dapat terlayani. 2. Ada perjanjian
kerjasama dengan pemasok (MOU) Obat yang kosong di Instalasi farmasi Rumah Sakit
dilayani oleh pemasok yang sudah ditunjuk dan bekerjasama dengan Rumah Sakit. 1 .Petugas
pelayanan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan Administrasi resep. 2 Petugas
memeriksa obat yang tertulis di resep, apabila ada obat yang Tidak tersedia atau kosong
stoknya di Instalasi Farmasi maka petugas Berkonsultasi dengan dokter penulis resep untuk
memberitahukan kalau obat yang ditulis kosong dan minta diganti dengan obat yang lain
yang kandungan dan indikasinya sama, apabila obat pengganti juga kosong maka petugas
unit pelayanan melapor ke penanggungjawab bagian perbekalan untuk selanjutnya petugas
mengampra obat ke pemasok yang ditunjuk dengan membawa surat ampra 3. Obat yang
sudah diambil diserahkan ke bagian gudang untuk diterima dan diperiksa selanjutnya
diserahkan kembali ke unit Pelayanan yang membutuhkan 4. Petugas gudang dan petugas
unit pelayanan mencatat obat yang sudah diterima/ - SURAT AMPRA - FAKTUR DAN
KWITANSI
8. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL PELAYANAN RESEP NARKOTIK DI INSTALASI FARMASI NOMOR
DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 10-1-2015
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat :
Pembina Utama Muda NIP :`19597221989122001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR Semua proses dari skrining resep ,penyiapan resep dan penyerahan resep
narkotika. 3. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan narkotika memenuhi
Undang-Undang yang berlaku. 4. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman
dan akurat 1. UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika 2. Narkotika hanya dapat
diserahkan atas dasar resep asli Rumah Sakit,Puskesmas, Balai Pengobatan dan Dokter. 3.
Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum Dilayani sama sekali
hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli 4 Salinan resep narkotika dalam
tulisan iter tidak boleh dilayani sama sekal;i Skrining resep 5. Melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan administrasi. 6. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian
farmasetik. 7. Mengkaji pertimbangan klinis. 8. Mengkonsultasikan ke dokter apabila
terdapat masalah dalam resep. Penyiapan resep 8. Memberi garis bawah warna merah pada
obat yang termasuk golongan narkotik. 9. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada
resep 10. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan obat jadi yang
mengandung narkotika. 11. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok
12. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada lemari dua pintu
dan menguncinya kembali.
9. UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT 13. Menulis nama dan cara pemakaian obat
pada etiket sesuai permintaan pada resep. 14. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa
kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam resep. Penyerahan resep 7.
Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan resep sebelum
dilakukan penyerahan. 8. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal dua suku kata) 9.
Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima 10. Menyerahkan obat yang
disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaan masiung-masing obat, dosis dan cara
penggunaan obat) 11. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan
meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan 12. Menyimpan resep
pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika dan mendokumentasikannya pada buku
pencatatan resep narkotika Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker) SMF
Resep dan buku pencatatan
Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera
2. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP PELAYANAN RESEP 1. Apoteker menerima
resep 2. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical & klinik 3. Bila ada
obat yang akan diganti (merk lain) mintakan persetujuan pasien terlebih dahulu 4. Hitunglah
nominal harga dan mintalah persetujuan kepada pasien 5. Siapkan obat sesuai dengan resep 6.
Obat yang disiapkan dimasukkan dalam buku stock obat 7. Beri Etiket sesuai dengan
penandaan di resep lengkap dengan indikasi obat 8. Teliti kembali resep sebelum diserahkan
kepada pasien 9. Pada saat menyerahkan, wajib memberikan informasi minimal mengenai
kegunaan dan aturan pakai Tertanda Apoteker Penanggung Jawab
3. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP PELAYANAN RESEP YANG MENGANDUNG
OBAT PSIKOTROPIKA ATAU NARKOTIKA 1. Apoteker menerima resep 2. Lakukan
skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical & klinik 3. Mengisi kelengkapan untuk
data pasien meliputi No.resep, nama pasien, umur, alamat, item obat, jumlah obat, dokter
yang menuliskan resep. 4. Bila ada obat yang akan diganti (merk lain) mintakan persetujuan
pasien terlebih dahulu 5. Hitunglah nominal harga dan mintalah persetujuan kepada pasien 6.
Siapkan obat sesuai dengan resep 7. Obat yang disiapkan dimasukkan dalam buku stock obat
8. Beri Etiket sesuai dengan penandaan di resep lengkap dengan indikasi obat 9. Teliti
kembali resep sebelum diserahkan kepada pasien 10. Pada saat menyerahkan, wajib
memberikan informasi minimal mengenai kegunaan dan aturan pakai, informasi yang
memastikan pasien jika gejala atau tanda dari penyakit yang diindikasikan telah hilang, maka
disarankan untuk menghentikan pengobatan obat tersebut, karena dapat mengakibatkan
ketergantungan. Tertanda Apoteker Penanggung Jawab
4. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP PELAYANAN TANPA RESEP 1. Pasien datang
2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan
3. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien
untuk mendapatkan obat yang tepat, jika tidak dapat ditangani dengan swamedikasi
disarankan untuk konsultasi ke Dokter. Jika bisa diswamedikasi, maka menyarankan terapi
obat yang bisa diberikan. 4. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
5. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien 6. Serahkan obat kepada
pasien disertai dengan informasi mengenai kegunaan dan aturan pakai Tertanda Apoteker
Penanggung Jawab
5. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP MERACIK OBAT 1. Siapkan alat yang akan
digunakan dan bersihkan meja untuk meracik 2. Buatlah instruksi meracik meliputi : no
resep, nama pasian, jumlah dan cara mencampur 3. Siapkan etiket dan wadah obat sertakan
bersama obat dan instruksinya untuk diracik. 4. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung
tangan, masker 5. Siapkan Obat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya
6. Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan lebih dahulu 7. Bacalah instruksi
meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati 8. Pastikan hasil racikan sesuai dengan
instruksinya 9. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket 10. Kemudian
serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan 11. Bersihkan peralatan dan meja
meracik setelah selesai 12. Cucilah tangan sampai bersih Tertanda Apoteker Penanggung
Jawab
6. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP MENIMBANG 1. Bersihkan timbangan 2.
Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang 3. Ambil bahanbahan
sesuai dengan permintaan resep 4. Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan
letakkan pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off) 5. Buka dan on kan
timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum 6. Bahan
ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan oleh
letak jarum pada posisi nol 7. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama
sesuai nama bahan 8. Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya. Tertanda Apoteker Penanggung Jawab
7. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP PENERIMAAN OBAT 1. Periksa keabsahan
faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tanda tangan penanggung jawab dan stempel PBF
2. Mencocokkan faktur dengan obat yang datang meliputi jenis dan jumlah serta no batch
sediaan 3. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi wadah dan sediaan serta tanggal
kadaluarsa. Bila rusak maka obat dikembalikan dan minta diganti 4. Setelah selesai diperiksa,
faktur ditandatangani dan diberi tanggal serta distempel. Faktur yang asli diserahkan kepada
sales sedang salinan faktur disimpan oleh apotek sebagai arsip Tertanda Apoteker
Penanggung Jawab
8. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP PEMESANAN OBAT 1. Pemesanan obat
dilakukan pada PBF yang resmi 2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP)
rangkap 2 lembar yang asli diberikan kepada sales sedang salinannya disimpan sebagai arsip
3. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika menggunakan SP khusus 4. Jumlah
dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan 5. SP ditandatangani oleh
Apoteker dan diberi stempel apotek Tertanda Apoteker Penanggung Jawab
9. Standart Operasional Prosedur (SOP) Apotek Mitra Sejahtera STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SOP PETUGAS SECARA GARIS BESAR TIAP
SHIFT 1. SHIFT PAGI (07.00 15.00) a. Memeriksa resep-resep dari Shift Malam untuk
memastikan semua resep yang diterima telah masuk dalam kartu stock b. Memeriksa
kesediaan obat yang ada di apotek, jika jumlah kurang, maka petugas melakukan pengisian
obat tersebut dari stock gudang c. Semua obat yang diambil dari gudang harus diperiksa
meliputi keadaan fisik dan Expired Date. d. Obat yang dikeluarkan di gudang harus
dipastikan sesuai dengan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)
e. Semua obat yang dikeluarkan dari gudang, harus dicatat di kartu STOCK Obat f. Melayani
resep-resep ataupun permintaan obat bebas (Upaya Pengobatan Diri Sendiri/ Swamedikasi)
disertai dengan edukasi pasien. g. Merapikan semua hal yang berkaitan dengan tugas saat
akhir shift, dan memberikan informasi kepada petugas shift selanjunya. 2. SHIFT SIANG
(15.00 23.00) a. Melayani resep-resep ataupun permintaan obat bebas (Upaya Pengobatan
Diri Sendiri/ Swamedikasi) disertai dengan edukasi pasien. b. Memeriksa kesediaan obat
yang ada di apotek, jika jumlah kurang, maka petugas melakukan pengisian obat tersebut dari
stock gudang, sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan c. Akhir Shift, melakukan
pemeriksaan secara acak untuk obat yang sering keluar memastikan jumlah obat yang ada di
kartu stock sesuai dengan jumlah obat. Jika tidak sesuai, yang jadi patokan adalah jumlah
obat yang sebenarnya.
10. d. Merapikan semua hal yang berkaitan dengan tugas saat akhir shift, dan memberikan
informasi kepada petugas shift selanjunya. 3. SHIFT MALAM (23.00 07.00) a. Melayani
resep-resep ataupun permintaan obat bebas (Upaya Pengobatan Diri Sendiri/ Swamedikasi)
disertai dengan edukasi pasien. b. Merapikan semua hal yang berkaitan dengan tugas saat
akhir shift, dan memberikan informasi kepada petugas shift selanjunya. Tertanda Apoteker
Penanggung Jawab
11. Alinamin F inj Adrenalin inj 40 mg Aminophilin Inj 24 mg Buscopan inj Cefotaxime
inj 1 gr Ceftriaxone Cyclofem CytropilInj Depo Progestin inj Dexamethasone inj Exocid
Tranex Inj Kanamycin inj 1 gr Lasix Lidocain inj Neurobion 5000 inj Novalgin inj Piracetam
inj Primperan inj Ranitidine Ratinal Inj Tramadol Ulsikur 100 mg/ml inj Stesolid Inj Ventolin
Nebules Sanpicilin Inj RL D5% D5%-1/4 D5%-1/2 NaCL D40% Alkohol 1 liter Abbocath
24 Blood Lancet Ethylchloride spray Gluco DR Infus set Kapas Gulung 500 gr Kassa Gulung
Kecil Kassa steril kotak (nasaco) Leukoplas Jumbo Mitela( kain segitiga )
12. Handscoon L Handscoon S Tabung EDTA Hypafix5 cm x 5 m Surflo Cateter Needle
Masker Spuit 3 ml Spuit 5 ml Spuit 10 ml Spuit 1ml Tensocrepekecil Tensocrepebesar
Venflon 20 Venflon 22

Anda mungkin juga menyukai