Anda di halaman 1dari 9

Laporan Asuhan Keperawatan

Dengue Haemorragic Fever (DHF)


Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Bangil

Oleh
Egas A. Da Costa Xavier
2016611041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan


Dengue Haemorragic Fever (DHF)
Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bangil

Telah di periksa dan di sahkan pada


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Egas A. Da Costa Xavier


2016611041

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

. ..

Kepala Ruangan IGD

...
Laporan Pendahuluan Dengue Haemorragic Fever (DHF)

1. Definisi
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (Christantie Efendy,1995 ).
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit febris akut yang disertai
dengan sakit kepala, nyeri tulang/sendi dan otot, ruam, leucopenia sebagai gejalanya
(Yasmin, 1999).
DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa
nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar
secara efidemik. (Sir,Patrick manson,2001).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengue
haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis
virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala
utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam.

2. Etiologi
Penyebab DHF adalah Arbovirus (Arthropodborn Virus) melalui gigitan
nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty).

3. Tanda dan Gejala


a. Demam tinggi selama 5 7 hari
b. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
c. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
d. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
e. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
f. Sakit kepala.
g. Pembengkakan sekitar mata.
h. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
i. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
4. Patoflow Diagram
Infeksi virus dengue

Viremia Kompleks virus antibodi Depresi sumsum tulang

Demam Mual, muntah Aktivasi komplemen C3 C5 Trombositopenia

Dehidrasi Antihistamin dilepaskan

Gangguan Resti Permeabilitas membran Resti perdarahan lebih


rasa ketidakseim meningkat lanjut
nyaman : bangan
Pusing cairan
Kebocoran plasma
hemokonsentrasi

Gangguan Gangguan
aktivitas pemenuhan
nutrisi

Hipovolemia

Syok

Asidosis metabolik

Kematian
5. Klasifikasi
a. Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi,
trombositopeni dan hemokonsentrasi.
b. Derajat II :
Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di bawah
kulit seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain tempat.
c. Derajat III :
Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi
kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan
kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.
d. Derajat IV :
Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan
manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak terukur dan nadi tak
teraba.

6. Test Diagnostik
a. Darah
1) Trombosit menurun.
2) HB meningkat lebih 20 %
3) HT meningkat lebih 20 %
4) Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5) Protein darah rendah
6) Ureum PH bisa meningkat
7) NA dan CL rendah
b. Serology : HI (hemaglutination inhibition test).
c. Rontgen thorax : Efusi pleura.
d. Uji test tourniket (+)

7. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya :
a. Perdarahan luas.
b. Shock atau renjatan.
c. Efusi pleura
d. Penurunan kesadaran.
8. Penatalaksanaan Medis
a. Tirah baring
b. Pemberian makanan lunak .
c. Pemberian cairan melalui infus.
d. Pemberian obat-obatan : antibiotik, antipiretik,
e. Anti konvulsi jika terjadi kejang
f. Monitor tanda-tanda vital ( T,S,N,RR).
g. Monitor adanya tanda-tanda renjatan
h. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
i. Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari

9. Konsep Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
Dalam memberikan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan dasar utama
dan hal penting dilakukan oleh perawat. Hasil pengkajian yang dilakukan perawat
terkumpul dalam bentuk data. Adapun metode atau cara pengumpulan data yang
dilakukan dalam pengkajian : wawancara, pemeriksaan (fisik, laboratorium,
rontgen), observasi, konsultasi.
1) Data subyektif
Adalah data yang dikumpulkan berdasarkan keluhan pasien atau keluarga pada
pasien DHF, data obyektif yang sering ditemukan menurut Christianti Effendy,
1995 yaitu :
a) Lemah.
b) Panas atau demam.
c) Sakit kepala.
d) Anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan.
e) Nyeri ulu hati.
f) Nyeri pada otot dan sendi.
g) Pegal-pegal pada seluruh tubuh.
h) Konstipasi (sembelit).

2) Data obyektif :
Adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan perawat atas kondisi
pasien. Data obyektif yang sering dijumpai pada penderita DHF antara lain :
a) Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan
b) Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor.
c) Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+), epistaksis,
ekimosis,hematoma, hematemesis, melena.
d) Hiperemia pada tenggorokan.
e) Nyeri tekan pada epigastrik.
f) Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.
g) Pada renjatan (derajat IV) nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstremitas
dingin,gelisah, sianosis perifer, nafas dangkal.

Pemeriksaan laboratorium pada DHF akan dijumpai :


a) Ig G dengue positif.
b) Trombositopenia.
c) Hemoglobin meningkat > 20 %.
d) Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat).
e) Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia, hiponatremia,
hipokloremia.

Pada hari ke- 2 dan ke- 3 terjadi leukopenia, netropenia, aneosinofilia, peningkatan
limfosit, monosit, dan basofil
a) SGOT/SGPT mungkin meningkat.
b) Ureum dan pH darah mungkin meningkat.
c) Waktu perdarahan memanjang.
d) Asidosis metabolik.
e) Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan

b. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
2) Resiko defisit cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding
plasma
3) Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume
cairan tubuh
4) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu
makan yang menurun.
5) Gangguan aktivitas sehari-hari b.d kondisi tubuh yang lemah
6) Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor-faktor
pembekuan darah ( trombositopeni )
7) Kecemasan berhubungan dengan kondisi klien yang memburuk dan
perdarahan
DAFTAR PUSTAKA

Christantie, Efendy. 1995. Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC

Handayani, Wiwik. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Jakarta : Salemba Medika

Sumarmo dkk. 2002. Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Jakarta : Bag
IKA FKUI

Tarwoto. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Hematologi. Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai