Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No.

X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek


Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry
Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan
Teristris
Arif Nor Hidayat1 ,Teguh Hariyanto2
Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: teguh_hr@geodesy.its.ac.id2
Abstrak Perhitungan volume merupakan hal yang penting photogrammetry dengan menggunakan kamera non-metrik
pada banyak pekerjaan teknik. Misalnya untuk keperluan studi untuk mengetahui volume suatu obyek.
erosi, estimasi pembuatan suatu material,estimasi pengambilan Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu seni,
bahan tambang dan penilaian lahan untuk konstruksi . Akan
tetapi perhitungan volume tersebut mayoritas menggunakan pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi yang
metode terisitris yang biayanya mahal dan alat yang digunakan dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaannya
juga sangat mahal. Pemetaan terisitris menggunakan alat ukur melalui proses perekaman, pengamatan pengukuran dan
yang bernama Total Station. Teknik ini menggunakan metode interpretasi citra fotografis atau rekaman gambar gelombang
tachymetri untuk mengetahui koordinat suatu titik di permukaan elektromagnetik[1]. Pendapat lain menyatakan. Close Range
bumi. Photogrammetry atau CRP merupakan suatu teknik
Pada penelitian ini dilakukan penerapan metode fotogrametri
fotogrametri dengan jarak antara kamera dengan obyek kurang
yakni Close Range Photogrammetry-syarat kesegarisan dengan
menggunakan kamera non-metrik untuk mengetahui volume dari 100 m[2]. Close Range Photogrammetry atau CRP adalah
suatu obyek. Kondisi kesegarisan (Collinearity) adalah kondisi teknik fotogrametri dengan menggunakan prinsip kesegarisan
dimana titik obyek pada dunia nyata, titik pusat proyeksi, dan atau collinearity, namun dalam pengambilan data dilakukan
titik obyek di foto terletak dalam satu garis lurus. Metode Close pada rentang dekat yakni 100 mm sampai dengan 300 m
Range Photogrammetry-syarat kesegarisan bisa digunakan untuk [3].Metode CRP ini juga memiliki kelebihan yakni dengan
melakukan pengamatan dan evaluasi seluruh titik yang tersebar
pada obyek yang diteliti. S ehingga koordinat dari setiap titik
kombinasi akuisisi data geometrik dan tekstur atau visual suatu
dapat diketahui menggunakan metode Close Range benda sehingga rekonstruksi suatu objek cukup baik. Metode
Photogrammetry-syarat kesegarisan karena dengan metode ini, ini memerlukan waktu yang relatif singkat dan repetisi untuk
seluruh titik yang ada di obyek penelitian diukur secara teliti. keperluan evaluasi juga selalu dimungkinkan.Persamaan umu m
Dari hasil penelitian, diperoleh volume yang hampir sama yang digunakan dalam kesegarisan adalah
dengan volume dari metode pemetaan teristris. Kemiripan volume xa = m11 (XA XL )+m12 (YA YL )+m13 (ZA ZL )
antara metode Close Range Photogrammetry-syarat kesegarisan
m31 (XA XL )+m32 (YA YL )+m33 (ZA ZL )
dengan metode pemetaan teristris mencapai 99% dengan Volume
yang didapat menggunakan close range photogrammetry memiliki
nilai 29.450 meter3, sedangkan hasil volume menggunakan metode y a = m21 (XA XL )+m22 (YA YL )+m23 (ZA ZL )
pemetaan teristris memiliki nilai 29.450 meter3 dengan tingkat m31 (XA XL )+m32 (YA YL )+m33 (ZA ZL )
ketelitian sebesar 0.749 meter3. Dimana :
xa , y a = Koordinat titik A di foto
Kata Kunci Close Range Photogrammetry, S yarat Kesegarisan, XA , YA , ZA = Koordinat titik A di Bumi
Pemetaan Teristris,Volume.
XL , YL , ZL = Koordinat pusat pemotretan
f = Panjang fokus kamera
m = Matriks rotasi yang diberikan oleh
persamaan
I. PENDAHULUAN
Metode perhitungan volume kontur

S
eiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, muncul metode alternatif untuk
melakukan perhitungan volume suatu obyek. Metode 1 + 2 2 + 2 3 + + 2 1 +
=( )
ini berorientasi terhadap efisiensi dan efektivitas 2
kerja serta biaya dan yang paling utama adalah ketelitian yang Keterangan :
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu menggunakan 1 =
fotogrametri rentang dekat atau yang lebih dikenal dengan 2 =
istilah Close Range Photogrammetry (CRP). Pada penelitian =
ini digunakan penerapan metode fotogrametri yakni close range =
=
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 2

Rumus Mencari Standar Deviasi


2 B. Bahan dan Peralatan

1. Bahan
Data primer merupakan data yang diperoleh dari foto yang
Keterangan :
didapat dengan cara memotret gundukan. Sedangkan untuk data
= 1 2 sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari
= pengukuran detail metode tachymetri.
Rumus Mencari Ketelitian menggunakan Error
2. Peralatan
Propagation Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini melipu t i
2
2 2 perangkat keras (Hardware) yaitu Personal Computer,.
= ( ) 1 2 + ( ) 2 2 + + ( ) 2 Kamera Nikon D5100 dan perangkat lunak (Software) yaitu
1 2
Sistem Operasi Windows 8, Microsoft Office 2013, ENVI
Keterangan : 4.6.1, Matlab 2008, Microcad, Surfer 10.
=
=
1 , 2 , , = C. Tahapan Kegiatan Penelitian
1 , 2 , , = Adapun tahap penelitian digambarkan secara umum dengan
penjelasan sebagai berikut:
Batasan Masalah
1. Kalibrasi kamera non-metrik dengan resolusi 16,2 MP 1. Tahap Awal
untuk keperluan Close Range Photogrammetry. Identifikasi Masalah
2. Obyek pengukuran dari tugas akhir ini adalah gundukan Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
tanah di wilayah kampus ITS. memperoleh volume dan DTM dengan menggunakan
3. Penentuan volume suatu obyek menggunakan metode Close metode Close Range Photogrammetry.
Range Photogrammetry dan menggunakan metode 2. Tahap Persiapan
Studi Literatur
pemetaan teristris(tachymetri) untuk gundukan tanah.
Studi literatur bertujuan untuk mendapatkan referensi yang
4. Membandingkan hasil perhitungan volume antara metode berhubungan dengan Close Range Photogrammetry, dan
Close Range Photogrammetry dan tachymetri. literatur lain yang mendukung baik dari buku, jurnal,
majalah, internet dan lain sebagainya.dari buku, jurnal,
Tujuan Penelitian majalah, internet dan lain sebagainya.
1. Kalibrasi kamera non-metrik resolusi 16,2 MP. Pengumpulan Data
2. Mendapatkan volume dari metode Close Range Pengumpulan data berupa data titik koordinat sampel dari
Photogrammetry dan pemetaan teristris. masing-masing foto area yang bertampalan dan
3. Membandingkan hasil hitungan volume dari data hasil menggunakan metode tachymet ri.
Close Range Photogrammetry dengan hasil hitungan 3. Tahap Pengolahan
volume menggunakan metode tachymetri. Pada tahapan ini dilakukan pengolahan dari data yang
telah didapat di lapangan dan data penunjang lainnya.
4. Tahap Analisis
II. METODOLOGI PENELITIAN
Dari pengolahan data dilakukan analisa untuk
A. Lokasi penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan di kawasan Kampus Institut mendapatkan volume gundukan yang diamati dengan
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang kemudian metode Close Range Photogrammetry dan pemetaan
dilakukan pengukuran gundukan untuk mendapatkan volume teristris.
nya. 5. Tahap Akhir
Penyusunan laporan merupakan tahap terakhir dengan
harapan hasil penelitian ini bisa bermanfaat dan diketahui
orang lain.
D. Tahapan Pengolahan Data
Metode pengolahan yang dilakukan digambarkan seperti
diagram alir berikut

Gambar. 1. Lokasi Penelitian Gundukan di kampus IT S, Surabaya


JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 3

5. Untuk data dari Total Station, dilakukan perhitungan


Perencanaan terhadap koordinat dari lokas i penelitian menggunakan
mikrocad, kemudian dibuat DTM dari area tersebut dan
Pengambilan Data dilakukan perhitungan volume area tersebut menggunakan
surfer.
6. Setelah volume didapatkan, maka tahap selanjutnya
dilakukan analisa perbandingan hasil dan metode yang
Gundukan Tanah digunakan. Kemudian menentukan ketelitian dari kedua
metode tersebut dengan menggunakan standar deviasi.
Selanjutnya dilakukan uji ketelitian menggunakan t-student
Metode dengan tingkat kepercayaan 95%,dan perhitungan akurasi
menggunakan error propagation.
7. Setelah dilakukan analisa, dibuat suatu kesimpulan tentang
Tachymetri CRP perhitungan volume menggunakan metode Close Range
Photogrammetry dan Total Station.

Pembuatan DTM III. HASIL


A. Koordinat yang didapat melalui CRP adalah sebagai berikut
Korelasi antar variabel di foto dan tachymetri adalah 1.0
Hasil DT M tiap Metode pada level signifikan 0.05.Standar deviasi antara kedua
volume adalah 0.000001. Dan akurasi yang didapat
menggunakan error propagation sebesar 0.749 meter3 .
Perhitungan Volume
Tabel 1. Koordinat Obyek

Hasil Volume No. X(m) Y(m) Z(m)

1 321.1023 -337.5987 210.1498


Perbandingan Hasil 2 321.0183 -339.1287 209.7878
3 320.9353 -340.4237 209.3668
4 320.8583 -342.0347 208.8498
Analisa
Gambar 2. Diagram alir pengolahan 5 323.6563 -342.2457 208.9668
6 323.6503 -340.7687 209.2338
7 323.8223 -339.2007 209.7798
8 323.9433 -337.9177 210.0618
Saran dan Kesimpulan 9 326.7763 -338.1927 210.0198
10 326.6323 -339.4077 209.7208
11 326.3793 -340.8797 209.2538
1. Perencanaan dan orientasi medan merupakan metode awal 12 326.3253 -342.3907 208.9378
dalam penelitian ini. Setelah itu dilakukan pengambilan data 13 328.4903 -339.5627 209.6358
di lapangan. Pengambilan data terbagi menjadi dua bagian, 14 328.6303 -338.3797 209.9918
yaitu menggunakan kamera non metrik dan menggunakan 15 330.2323 -338.5177 209.5898
Total Station. 16 330.2253 -339.7887 209.2808
2. Pada pengambilan data menggunakan kamera non metrik,
dilakukan kalibrasi kamera terlebih dahulu agar kamera
dapat digunakan untuk mengambil data secara akurat.
Setelah itu dilakukan pengambilan gambar obyek yang ada
di lapangan.
3. Kemudian data juga diambil melalui Total Station. Data
yang diambil menggunakan Total Station adalah gundukan
tanah.
4. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data dari
foto(digitasi titik kontrol(GCP)l, penentuan parameter
orientasi luar,penentuan koordinat dari dua foto yang
bertampalan. Kemudian didapat koordinat tiap titik.
Kemudian dibuat DTM dari titik-titik tersebut dan
dilakukan perhitungan volume menggunakan surfer.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 4

B. Digital terrain model (DTM) yang diperoleh V. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Dari Close Range Photogrammetry Kesimpulan
1. Kalibrasi kamera dilakukan untuk mendapatkan
parameter kamera, parameter tersebut adalah parameter
orientasi dalam yaitu focal length=50mm, dimensi foto=
Elevasi(m)
4928x3264 pixel, principal point= 2463.5mm untuk
arah x dan 1631.5mm untuk arah y, distorsi lensa radial
untuk K1= -0.1638 o , K2= 0.7142 o , K3= -10.3277 o dan
distorsi lensa tangensial untuk P1= -0.0002 o dan P2= -
0.0005 o
2. Volume yang didapat dari metode Close Range
Photogrammetry- syarat kesegarisan adalah 29.450
(pembulatan) m3 , sedangkan Volume yang didapat dari
metode pemetaan teristris (tachymetri) adalah 29.450
(pembulatan) m3 dengan standar deviasi 0.000001 dan
Gambar 2. DT M foto akurasi yang didapat menggunakan error propagation
2. Dari Total Station sebesar 0.749 meter3 .
3. Selisih antara kedua metode yang digunakan untuk
menentukan volume obyek yang sama berupa gundukan
yang berada di kawasan kampus ITS Surabaya adalah
Elevasi(m)
sebesar 0.000001meter3 dengan korelasi antar variabel
pada kedua metode sebesar 1.0 pada level signifikan
0.05 sehingga metode ini merupakan metode yang valid
dan dapat digunakan untuk melakukan perhitungan
volume suatu obyek.

Saran
Berdasarkan penelitain ini, ditemukan beberapa kendala
pada proses pengolahan yang dapat menjadi sebuah
rekomendasi bagi penelitian selanjutnya, beberapa saran yang
dikemukakan antara lain:
Gambar 3. DT M T otal Station 1. Pemilihan lokasi sebaiknya berupa gundukan yang berada
di tanah lapang dan tanpa ada gangguan baik gangguan yang
C. Volume yang diperoleh(perhitungan menggunakan ada pada obyek penelitian dan yang ada di luar obyek
perangkat lunak Surfer 10)
penelitian.
1. Volume dari CRP=29.450m3
2. Persebaran titik kontrol sebaiknya diberi tanda untuk
2. Volume dari TS=29.450m3
memperjelas saat melakukan proses digitasi.
3. Sebaiknya menggunakan fokus kamera yang sesuai dengan
IV. PEMBAHASAN
luas area agar didapat pertampalan yang bagus dan jarak
Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan metode pemotretan lebih ideal.
pemetaan teristris membutuhkan waktu yang lebih lama
daripada menggunakan ,metode CRP karena dalam pemetaan
teristris diperlukan persiapan alat yang lebih lama, dan UCAPAN TERIMA KASIH
pengambilan data yang dilakukan juga lebih lama. Waktu yang Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan YM E,
dibutuhkan untuk pengambilan data dengan metode pemetaan keluarga besar penulis dan teman-teman yang telah membantu
teristris 45 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk dalam menyelesaikan penelitian ini.
pengambilan data dengan menggunakan CRP 15 menit .
Sedangkan untuk waktu pengolahan data menggunakan metode
pemetaan teristris lebih cepat, sekitar 15 menit, sedangkan DAFTAR PUSTAKA
untuk CRP membutuhkan waktu 2jam karena pada CRP [1] Dipokusumo, B.S. 2001. Pengantar Fotogrametri. Institut T eknologi
diperlukan proses digitasi titik kontrol yang membutuhkan Bandung.
waktu lama. Standar deviasi yang didapat dari kedua metode ini [2] Robson & Cooper . 1996. The International Archives of The
adalah 0.000001.Kemudian akurasi yang didapat Photogrammetry.Beijing.
menggunakan error propagation sebesar 0.749 meter3 .
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 5

[3] Wolf, Paul R..Elements of Photogrammetry. Civil and Enviromental


Engineering. The University of Wisconsin, Madison. McGraw-Hill
Book Company Second Edition. 1983.

Anda mungkin juga menyukai