Terdapat 6 inti bahasan utama yang harus dikuasai dalam mempelajari Gambar
Teknik Mekanik, yaitu :
1. Jenis-jenis garis
2. Proyeksi
3. Perspektif
4. Potongan
5. Penunjukkan ukuran
6. Toleransi
Hal di atas mutlak diperlukan untuk bisa membaca, mengerti dan membuat
gambar teknik mekanik dengan benar
1. JENIS-JENIS GARIS
1 Jenis-jenis garis dan pengunaannya
Dalam penggambaran teknik, digunakan beberapa jenis garis yang digunakan
sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Pada dasarnya, jenis-jenis garis dibagi menjadi 3 bentuk :
1. Garis nyata, yaitu garis kontinu
2. Garis gores, yaitu garis pendek-pendek dengan jarak antara
3. Garis bergores, yaitu garis gores panjang dengan garis gores pendek
diantaranya
Selain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis yang digunakan.
Berdasarkan tebalnya, garis dibagi menjadi dua jenis, yaitu garis tebal dan garis
tipis, dengan masing-masing kegunaannya. Di bawah ini adalah contoh dari
penggunaan variasi garis dan tabel keterangannya
Gambar 1
Contoh penggunaan variasi jenis garis
2. PROYEKSI
Konsep proyeksi
Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi
untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi.
Perhatikan gambar contoh di bawah;
Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7)
diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi
pandangan, bisa tediri dari pandangan depan + pandangan samping, atau
pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua informasi
bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana,
dilanjutkan dengan soal-soal latihannya :
Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik,
bukan untuk membaca gambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan dalam
membuat gambar berada di bawah tingkat kesulitan membaca gambar, maka
pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan pada tahap awal pengajaran, untuk
pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam pembacaan bentuk gambar 3
dimensi (perspektif).
Sudut pandang proyeksi
Konsep lay out (tata letak) dalam penggambaran gambar teknik terdapat dua
macam konsep, yang didasarkan pada sudut pandang gambar, yaitu :
1. Sudut pertama (1st angle) atau proyeksi Eropa
2. Sudut ketiga (3rd angle) atau proyeksi Amerika
Proyeksi Perspektif
5. PENUNJUKKAN UKURAN
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi dua, yaitu ukuran bentuk
dan ukuran posisi.
Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek,
termasuk di dalamnya ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran
posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak obyek tersebut dari suatu bidan
referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan
memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran
bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan
tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.
Toleransi Umum
Toleransi Khusus
Toleransi Suaian
Toleransi Umum
Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua
ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi
angka toleransi secara khusus. Dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh
harga toleransi berarti mengikuti harg atoleransi umum yang berlaku.
Contoh :
Toleransi Suaian
Biasanya toleransi suaian dipakai pada benda kerja yang berpasangan, seperti
misalnya Poros dan As. Untuk toleransi ini biasanya menggunakan symbol Huruf,
untuk lubang biasanya menggunakan huruf Kapital / Huruf besar, sedangkan
untuk poros menggunakan huruf kecil.
Untuk mudahnya, toleransi suaian ini kita jelaskan dengan mengaplikasikannya
pada bentuk lubang dan poros yang berpasangan satu sama lain. Harga toleransi
suaian yang dicantumkan menentukan keadaan kelonggaran antara lubang dan
poros tersebut. Keadaan suaian dibagi menjadi 3 jenis :
Harga toleransi yang menghasilkan keadaan longgar antara lubang dan poros
Suaian luncur (sliding fit)
Harga toleransi yang meghasilkan keadaan sesak antara lubang dan poros. Pada
keadaan ini ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang, yang memerlukan
usaha tersendiri untuk memasang poros ke lubang tersebut (menggunakan tenaga
manusia dibantu alat ketok, menggunakan mesin press, menggunakan metoda
pemanasan lubang, dsb).
Ukuran yang menggunakan harga toleransi suaian mencantumkan angka nominal,
simbol toleransi dan angka toleransinya yang ditulis di dalam kurung (angka ini
dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya pihak pengguna gambar tidak
memiliki table standar suaian ISO).
Khusus pada gambar susunan, angka nominal dari benda harus mencantumkan
harga toleransi untuk kedua benda, lubang maupun poros.