Anda di halaman 1dari 9

Komponen Utama PLTP

1. Separator

Sumur-sumur panas bumi umumnya memproduksikan fluida campuran, uap dan air, sedangkan
turbin di PLTP digerakkan oleh fluida kerja berupa uap kering atau hampir superheated (uap
air). Pemisahan uap dan air ini dilakukan di separator. Karakteristik operasional separator yang
harus dicapai pada pemisahan fluida panas bumi yang paling penting adalah efisiensi pemisahan
fluida yang harus tinggi dan penurunan tekanan yang kecil selama di separator untuk mencegah
terjadi endapan (scaling) dan korosi di sudu turbin (blade) serta menghasilkan output listrik yang
tinggi.

Pemisahan uap atau gas dari fluida panas bumi menggunakan prinsip pemisahan dan
pengumpulan partikel (the dust separation and collection). Banyak alat yang digunakan pada
pemisahan partikel kering diadaptasi untuk pemisahan liquid. Karena faktor ekonomi dan sifat
fluida panas bumi yang berbeda, metoda interical impaction (termasuk sentrifugal dimana
merupakan salah satu metoda pemisahan) umum dipakai pada fluida panas bumi.

2. Demister

Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang pada umumnya berukuran 14.5 m3 yang

didalamnya terdapat kisi-kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir butir air yang terbawa oleh uap dari

sumur-sumur panas bumi. Demister ini dipasang pada jalur uap utama setelah alat pemisah akhir (final separator)

yang ditempatkan pada bangunan rangka besi yang sangat kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.
3. Turbin-Generator

Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal ini adalah uap, dipergunakan langsung

untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam

rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar bebannya, yang dalam hal ini adalah

generator listrik. Generator disini berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.

sumber: http://www.geothermal.marin .org

Secara umum, terdapat dua jenis turbin yaitu turbin tanpa kondenser (Atmospheric Exhaust/Back Pressure

Turbine) dimana yang keluar dari turbin langsung dibuang ke udara dan turbin dengan kondenser dimana fluida

yang keluar dari turbin dialirkan ke kondenser untuk dikondensasikan. Turbin kondensor dilengkapi dengan

kondensor (condensing unit). Uap (baik yang berupa uap kering ataupun uap hasil separasi) yang keluar dari

turbin dimasukkan ke dalam kondensor dengan tekanan vakum sehingga output power yang dihasilkan menjadi

lebih tinggi dan menjadi lebih efisien. Uap keluaran dari turbin diubah menjadi kondensat di dalam kondensor.

Kondensat dapat dikembalikan atau direinjeksikan ke dalam reservoar.

4. Kondenser
Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap dari turbin dengan kondisi tekanan yang hampa. Uap

bekas dari turbin masuk dari sisi atas kondensor, kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat penyerapan

panas oleh air pendingin yang diinjeksikan melalui spray nozzle. Ada dua jenis kondensor, yaitu direct contact or

jet condenser dan surface condenser. Pada direct contact condenser, uap yang keluar dari turbin langsung

bersentuhan dengan fluida pendingin. Sedangkan pada surface condenser, uap yang keluar dari turbin tidak

bersentuhan langsung dengan fluida pendingin. Proses pendinginannya terjadi pada alat penukar kalor (heat

exchanger) yang umumnya berupa Shell and Tube Heat Exchanger.

5. Gas Removal System

Uap panas bumi mengandung kotoran seperti zat padat yang terlarut dan non-condensable gases (NCG).

Kandungan NCG di dalam uap panas bumi bervariasi dari hampir nol hingga 15 % berat tergantung lokasi dari

sumur. Pada suatu PLTP, setelah diekspansi di dalam turbin, uap panas bumi dikondensasi oleh air pendingin di

dalam kondensor, sementara NCG tetap dalam kondisi gas. Akumulasi dari NCG di dalam kondensor menyebabkan

tekanan kondensor naik, yang pada gilirannya mengurangi output power dari turbin. Untuk menjaga tekanan

kondensor tetap rendah, NCG harus dikeluarkan secara terus menerus dari kondensor dengan menggunakan gas

removal system. Dengan demikian, gas removal system merupakan peralatan penting pada sistem PLTP, karena

berfungsi untuk mempertahankan kondisi vakum di dalam kondensor dengan cara mengeluarkan NCG dan

kondenser dan membuangnya langsung ke atmosfir.

Peralatan ekstraksi gas yang biasa digunakan di PLTP-PLTP di Indonesia adalah steam jet ejector dan Liquid ring

Vacuum pump (LRVP). Pemilihan tipe gas removal system sangat penting mengingat cukup tingginya

kandungan non-condensable gas (NCG) dalam uap. Kriteria utama dalam pemilihan peralatan gas removal

system sebagai berikut:

Tekanan kondenser (derajat kevakuman kondenser)


Jumlah laju alir massa gas yang akan diambil dari kondenser
Konsumsi energi yang dibutuhkan oleh peralatan gas ekstraksi
Jumlah massa dan temperatur air pendingin yang dibutuhkan dalam kondenser

A. Steam Jet Ejector


Steam jet ejector pertama kali ditemukan oleh Le Blance dan Charles Parsons. Steam ejector bekerja dengan

memanfaatkan panas buang dari sistem pembangkit daya, ruang pembakaran dan pada mesin industri untuk

menghasilkan proses refrigerasi. Steam jet ejector secara umum terdiri empat bagian yaitu: divergen

nosel (primary nozzle), ruang hisap (suction chamber), constan area duct atau throat section atau mixing

tube dan diffuser.

Prosesnya dapat dilihat pada gambar dibawah yaitu dimulai dengan uap bertekanan dan temperatur tinggi

dari boiler (disebut dengan primary fluid atau motive fluid) masuk ke primary nozzle dan keluar mencapai

kecepatan supersonic sehingga akan menarik secondary fliud yang bertekanan dan temperatur rendah dari suction

chamber bercampur di mixing chamber, kemudian kecepatannya akan turun menjadi subsonik seiring laju aliran

ke diffuser dan tekanan akan meningkat. Jadi peran steam jet ejector disini adalah sebagai pengganti kompresor

pada siklus kompresi uap yaitu menaikkan tekanan aliran dari evaporator melalui suction chamber. (Fahris, 2010)

Tingkat kevakuman atau tekanan yang dapat dicapai oleh steam jet ejector bervariasi antara 0,13 bar a

untuk single stage sampai dengan 0,03 bar a untuk two stage steam jet ejector. Kebutuhan uap untuk motive

steam tergantung dari jumlah aliran gas yang akan diekstraksi. Kondisi motive steam harus uap kering dan jenuh.

Jika terdapat moisture dalam steam, separator dan steam trap dapat ditambahkan untuk meningkatkan

kualitas steam. Minimum dryness steam yang dianjurkan adalah 99.5%. Kualitas uap yang buruk tidak akan

membahayakan sistem, tetapi dapat menyebabkan erosi di steam nozzle dan diffuser.

B. Liquid ring Vacuum pump (LRVP)

LRVP merupakan kelompok pompa positive displacement. Karakteristik pompa ini adalah menyalurkan energi

dari impeler ke fluida yang dipompakan melalui cincin cairan. LRVP terdiri atas rotor tunggal dengan satu set

baling-baling di bagian depannya seperti terlihat pada gambar dibawah:


Prinsip kerja LRVP adalah menaikkan tekanan gas dengan memutar baling-baling impeler (impeller vanes) dalam

sebuah silinder casing yang eksentris. Ketika impeler dari pompa berputar, gaya sentrifugal akan melempar liquid

membentuk lingkaran konsentris di sekeliling casing dan melakukan kerja kompresi. Fluida yang biasanya air akan

membentuk cincin silinder pada bagian dalam casing. Cincin air ini menghasilkan sealingdi bagian antara baling-

baling impeler yang membentuk ruang bertekanan. Posisi impeler terhadap casing menyebabkan melebarnya jarak

antara blade impeler dengan casing di sisi inlet dan menyempitnya jarak di sisi keluaran. Eccentricity antara

perputaran sumbu impeler dengan sumbu geometris casing menghasilkan sebuah siklus volume ditutup oleh

baling-baling dan liquid ring. Kemudian gas ditarik masuk ke dalam pompa melalui inlet port di bagian akhir casing.

Gas selanjutnya terjebak di dalam ruang kompresi yang terbentuk oleh impeller vanes dan liquid ring.Kemudian

adanya putaran impeler, Liquid ring akan menekan gas dan mendorongnya ke luar ke outlet port. Cairan yang ada

di bagian keluaran gas kemudian dipisahkan yang selanjutnya didinginkan atau disirkulasikan dalam sebuah sistem

pemisahan. (Lehmann, 1995). LRVP memiliki kapasitas antara 3 s.d 27 m3/jam dan pada umumnya digunakan

untuk tekanan antara 0,13 s.d. 5,5 bar a bahkan adakalanya digunakan sampai pada tekanan 7 bara a. LRVP

biasanya digunakan sebagai peralatan gas removal system pada tekanan tingkat kedua mengikuti steam

ejectortingkat pertama bila kapasitas fluida dari sumur yang masuk relatif rendah. (HEI, 2011).

C. Intercondenser dan Aftercondenser

Intercondenser merupakan kondenser yang dipasang setelah stage pertama steam jet ejector,

sementara aftercondenser dipasang setelah stagekedua steam jet ejector untuk ejector system. Tujuan dari

pemasangan intercondenser dan aftercondenser ini adalah untuk mengkondensasi motive steam dan steam yang

terikut dengan NCG pada proses pembuangan NCG. Kondensat yang dihasilkan lalu dialirkan ke kondenser utama

sedangkan NCG dibuang melalui cooling tower stack.

6. Hot Well Pump (HWP)


Hot Well Pump adalah pompa pendingin utama yang berfungsi untuk memompakan air kondensat dari kondensor

ke cooling tower untuk kemudian didinginkan. Jenis pompa yang sering digunakan adalah Vertical Barriel type 1

Stage Double Suction Centrifugal Pump, dengan jumlah dua buah pompa untuk setiap unit.

7. Cooling tower

Cooling tower berfungsi untuk mendinginkan kondensat dari pompa HWP agar selanjutnya kondesat ini dapat

disirkulasikan sebagai air pendingin. Cooling tower yang biasa digunakan adalah di PLTP adalah jenis mechanical

draft cross flow tower . Cooling tower ini menggunakan kipas untuk mengalirkan udara sebagai pendingin.

Pada mechanical draft cooling tower air panas dari kondensor disemprotkan pada struktur kayu yang berlapis-lapis

yang disebut fill. Pada saat air mengalir melalui fill, perpindahan panas akan terjadi dari air panas ke udara

(dibagian atas dari cooling tower ini terdapat kipas angin/fan). Air kemudian dipompakan kembali ke kondensor.

Cooling tower jenis ini relatif murah dan fleksibel karena kecepatan kipas angin dapat diubah-ubah disesuaikan

dengan kondisi udara luar dan beban turbin. Kelemahannya adalah konsumsi energi untuk menggerakan kipas

angin relatif besar dan biaya perawatannya relatif tinggi. Selain itu, ada tipe lain yaitu Natural Draught Cooling

tower yang pada dasarnya bekerja dengan prinsip yang sama dengan mechanical draft cooling tower, kecuali disini

aliran udara pendingin tidak berasal dari fan, tapi dikarenakan bentuk dan tingginya cooling tower. Aliran bisa

diatur searah maupun berlawanan arah. Cooling tower jenis ini relatif mahal dan dan tidak sefleksibel mechanical

draft cooling tower. Salah satu keuntungannya adalah biaya perawatannya relatif rendah.
7. Sumur Produksi
Sumur produksi (production well) merupakan sumur yang berfungsi untuk menghasilkan uap.

8. Silencer
Silencer merupakan suatu konstruksi yang berbentuk silinder yang pada bagian dalamnya dilapisi dengan
suatu bahan yang dapat mengendapkan suara dan terbuka pada bagian atasnya. Apabila fluida dari sumur
berupa uap kering, silencer yang digunakan biasanya diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan
bentuk yang beragam.

9. Pipa aliran
Pipa ini berfungsi untuk mengalirkan fluida yang berasal dari sumur menuju ke separator (pada
sistem flash steam) atau menuju heat exchanger (pada sistem BCPP).

10. Injection Pump


Injecion pump adalah pompa yang digunakan untuk mempompakan brine ke sumur injeksi

11. Pipa Transmisi


Uap disalurkan dari sumur produksi menuju power plant melalui pipa transmisi yang dilapisi dengan
suatu lapisan tertentu untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan panas sehingga dapat meminimalisir
terbentuknya kondensat.

12. Cooling Tower


Cooling tower berfungsi untuk membuang panas dari air melalui proses evaporasi. Cooling
tower beberapa cooling fan, cooling fill dan basin (kolam penampungan). Air panas yang berasal
dari condenser akan disemprotkan pada struktur kayu berlapis-lapis yang disebut dengan cooling fill,
dan dengan bantuan fan,akan terjadi perpindahan panas dari air ke udara, sehingga air menjadi dingin.
Air yang telah dingin tersebut, kemudian dikumpulkan pada basin.

Gambar 9. Cooling Tower


13. Sumur Injeksi
Sumur yang dibuat untuk menginjeksikan brine kembali ke dalam perut bumi

14. Rupture Disc


Rupture disc berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kelebihan tekanan dalam pipa alir yang terletak
sebelum separator dan setelah separator

15. Rock Muffler


Rock muffler berfungsi untuk memastikan bahwa uap yang masuk ke power plant mempunyai tekanan
yang tidak melebihi batas yang ditentukan

Gambar 10. Rock Muffler


16. Scrubber
Scrubber adalah peralatan yang memiliki fungsi seperti separator yaitu sebagai pemisah akhir sebelum
uap masuk ke turbin, sehingga uap hasil keluaran scrubber ini akan benar-benar kering.

17. Heat Exchanger


Heat exchanger berfungsi untuk memindahkan panas dari fluida panas ke working fluid pada BCPP.
Gambar 11. Heat Exchanger
18. Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.

Anda mungkin juga menyukai