Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI PASCA HUNI (POST OCCUPANCY EVALUATION)

Analisis POE (Post Occupancy Evaluation) adalah analisis yang digunakan mengevaluasi
lingkungan binaan bagi kebutuhan manusia (Zimring & Reizenstein, 1980). Analisis ini
mengevaluasi secara teknis dan fungsional apakah lingkungan binaan sesuai dengan kebutuhan
pengguna.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif grounded theory


(Creswell, 2008) yang bersifat eksploratif (Groat & Wang, 2002). Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data bersifat terbuka dan data yang
terkumpul cenderung berupa data teks, objek atau gambar, bukan berupa angka. Penelitian
kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan informasi secara mendalam terkait permasalahan
yang dirasakan pengunjung ketika berkunjung ke Perpustakaan Universitas Udayana.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui survei primer dan sekunder.
Survei primer yang dilakukan adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk
mengamati dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di Perpustakaan Universitas Udayana.
Sedangkan wawancara dilakukan untuk menggali informasi dan memperoleh data terkait
permasalahan yang dialami oleh pengunjung di Taman Lansia. Survei sekunder yang dilakukan
adalah melalui studi literatur. Studi literatur terhadap referensi melalui media cetak dan online
yaitu dokumen perencanaan, buku, jurnal dan penelitian yang terkait dengan Taman Lansia.
Studi literatur digunakan untuk memperoleh data maupun kajian yang tidak dapat diperoleh
melalui survei primer.

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis POE (Post
Occupancy Eva luation). Analisis deskriptif digunakan untuk menerjemahkan data hasil survei
menjadi bentuk informasi yang mudah dimengerti dan dipahami. Bentuk transformasi data
tersebut dapat berupa tabel, diagram, grafik maupun gambar. Analisis deskriptif digunakan
untuk mengorganisasikan data terkait kondisi eksisting dan aktivitas masyarakat di
Perpustakaan Universitas Udayana.
Analisis POE memiliki 3 tahapan, tahapan pertama adalah pengamatan lapangan untuk
memetakan masalah yang terjadi, tahapan kedua adalah proses evaluasi yang mendalam untuk
menghasilkan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada dan tahap
ketiga adalah implementasi rekomen-dasi untuk menghasilkan desain baru. Pada penelitian ini,
analisis POE hanya digunakan pada tahapan kedua yaitu evaluasi secara mendalam dalam aspek

fungsional, teknis dan perilaku di Perpustakaan Universitas Udayana.

Analisis dan Interpretasi

Perpustakaan Pusat Universitas Udayana terletak di area Rektorat Universitas Udayana,


Jl. Raya Kampus UNUD, Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali
803611. Perpustakaan pusat tersebut merupakan pusat dari seluruh ruang baca yang tersebar di
masing-masing fakultas di Universitas Udayana.

Fasilitas pada Perpustakaan Universitas Udayana

Tahapan pertama adalah mengidentifikasi karakteristik dan aktivitas yang ada di


Perpustakaan Universitas Udayana. Identifikasi dilakukan melalui observasi dan wawancara
dengan ibu ketut, ketua pengelola perpustakaan Universitas Udayana. Berdasarkan hasil
observasi, gedung perpustakaan di Universitas ada 2 gedung, yang pertama tempat koleksi dan
ruang baca, kemudian gedung satunya difungsikan untuk loading buku dan penomoran. Gedung
ini merupakan gedung hibahan dari Universitas, jadi tidak didesain untuk digunakan sebagai
perpustakaan.
Sumber : maps.google.com

Terdapat fasilitas seperti ruang komputer, ruang diskusi, serta ruang internet. Untuk
menambah kenyamanan, Pada area perpustakaan tidak dilengkapi dengan bangku bangku
taman, jadi sering terlihat mahasiswa banyak duduk dilantai teras perpustakaan, sehingga
perpustakaan terkesan kumuh dan tidak terurus. Untuk menjaga kebersihan, pada beberapa area
taman sudah disediakan tempat sampah untuk pengunjung, akan tetapi tumbuhan-tumbuhan
disekitaran area perpustakaan sangat tandus dan kering, sehingga terkesan tidak terurus.

Secara garis besar jumlah aktivitas yang ada di Perpustakaan Universitas Udayana dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Umumnya terdapat perbedaan aktivitas yang terjadi
ketika pagi hari (08.00 11.00), siang hari (11.00 15.00) dan sore hari (15.00 19.00). Titik
teramai merupakan siang ke sore hari dikarenakan mahasiswa baru pulang kuliah disekitaran jam
tersebut, sementara sore ke malam hari perpustakaan sedikit sepi karena pencahayaan yang
buruk dan situasi diluar ruangan yang sangat gelap karena tidak ada pencahayaan buatan yang
cukup baik. Berikut suasana ruang baca Perpustakaan Universitas Udayana.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Jadwal Operasional Perpustakaan Universitas Udayana

Jam Buka : Senin-Jumat, pukul 08.00-19.00WITA


Jam Layanan Sirkulasi : Senin-Jumat, pukul 08.00-19.00WITA
Jam Layanan Lain : Senin-Jumat, pukul 08.00-16.00WITA

Anggota perpustakaan merupakan mahasiswa/i, dan dosen Universitas Udayana yang sudah
otomatis menjadi anggota perpustakaan. Saat ini, anggota perpustakan berjumlah sekitar 32.236
orang sehingga jumlah mahasiswa saat ini berjumlah sekitar jumlah tersebut. Jumlah pengunjung
yang datang setiap harinya sekitar 100-150 orang, sehingga dapat diakumulasikan jumlah
pengunjung setiap bulannya sekitar 3000-4500 orang. Masyarakat umum dapat masuk dan
membaca di perpustakaan ini, namun tidak dapat meminjam buku.

Jumlah buku di Perpustakaan Pusat Universitas Udayana ini sebanyak sekitar 40.000 koleksi,
dari total sekitar 70.000 koleksi, yang sisanya tersebar di berbagai ruang baca yang dimiliki setiap
fakultas di Universitas Udayana. Buku-buku yang bersifat umum atau mudah didapat dipisahkan
dengan jurnal-jurnal, skripsi, thesis, yang berada di bangunan lain, namun saling berhubungan.
Buku-buku dikelompokkan secara materi, disusun kedalam rak-rak buku yang diberikan sistem
penomoran. Sistem penomoran ini membantu dalam pencarian buku saat di perpustakaan.
Seluruh koleksi di perpustakaan tersebut dirawat dengan cara setiap hari dibersihkan dari debu
dan diberikan silica gel untuk mengurangi kelembapan yang dapat merusak buku. Untuk menjaga
keamanan buku dari pencurian, maka setiap buku diberikan sensor alarm, yaitu Radio Frequency
Identification (RFID). Dengan adanya RFID tersebut, setiap buku yang sensor nya belum dimatikan
dan dibawa melalui security gate akan membunyikan alarm.

Koleksi-koleksi buku di Perpustakaan Pusat Universitas Udayana didapatkan dari pembelian


yang dilakukan oleh Bagian Perlengkapan, serta sumbangan-sumbangan. Apabila fakultas
memerlukan suatu buku atau bahan bacaan, maka fakultas akan menginformasikan ke Bagian
Perlengkapan yang selanjutnya akan disediakan dan diberikan ke fakultas yang nantinya disimpan
di ruang baca fakultas, sama halnya dengan Perpustakaan Pusat.

Setelah diketahui aktivitas yang ada di Perpustakaan Universitas Udayana, maka tahapan
selanjutnya adalah mengevaluasi perpustakaan dari pendekatan teknis, fungsional, dan perilaku.

A. Teknis

Pada elemen teknis, terdapat 4 komponen yaitu physical system, environmental dan adaptability.
Pada komponen physical system ini terdapat beberapa atribut yang akan dievaluasi yaitu:

Elemen Komponen Atribut


teknis Physical system Pencahayaan Alami
Pencahayaan Buatan
Tangga
Ramp
Tempat Duduk
Rak Buku

Environmental System Tempat Sampah


Toilet

Adaptability System WiFi

1. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami pada ruangan-ruangan di perpustakaan sudah maksimal namun


peletakkan beberapa ruang baca masih tidak dapat dijangkau sinar matahari dengan maksimal

2. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan pada ruangan di perpustakaan masih kurang memadai karena pada
ruang baca hanya diberi penerangan dengan beberapa lampu fluorescent yang akan terasa
kurang jika digunakan tanpa bantuan pencahayaan alami.
3. Tangga

Tangga pada perpustakaan memiliki interval ketinggian 18 cm yang terlalu tinggi dan akan
menimbulkan kelelahan jika pengguna akan naik ke lantai 3. Lebar tangga di tengah 2m dan
kemudian memisah pada kedua sisi dinding dengan lebar masing-masing 1m. lebar 2m sudah
cukup untuk menampung kapasitas maksimal perpustakaan yang akan melewati tangga. Namun
lebar tangga 1m pada kedua sisi dirasa kurang efektif karena tangga pada salah satu sisi di lantai
2 hanya dapat digunakan sebagai jalur akses untuk mengembalikan buku, sedangkan kuantitas
pengunjung yang akan naik ke ruang baca di lantai 2 akan lebih banyak daripada pengunjung yang
akan mengembalikan buku.

Muara dari tangga menuju tempat pengembalian buku

4. Ramp

Perpustakaan Universitas Udayana tidak memiliki jalur akses bagi difabel karena seluruh jalur
akses ke level lantai yang lebih tinggi menggunakan tangga dan tidak ada jalur dengan kemiringan
wajar bagi difabel.

5. Tempat Duduk (ruang baca)


Terdapat beberapa variasi tempat duduk yang ada di perpustakaan, yaitu: sofa yang
digunakan untuk sekedar duduk/beristirahat, meja dan kursi komputer, meja bundar dikelilingi
oleh 4 kursi plastik sebagai meja diskusi, meja kayu multiplex panjang dengan beberapa kursi dan
pembatas kaca akrilik sebagai ruang baca pribadi. Tempat duduk yang layak digunakan hanya
sofa dan ruang komputer, karena meja bundar pada ruang diskusi tidak menyediakan kursi yang
cukup nyaman dan ergonomis. Meja pada ruang baca pribadi juga tidak sesuai standar yang harus
memiliki pemisah pada sisi kanan, kiri dan depan dengan ketinggian dan lebar space yang telah
diatur pada standar (lebar space 1.2 m dan ketinggian pembatas 50 cm pada carrel
perpustakaan institusi).

6. Rak Buku

Rak buku tersebar pada lantai 2 dan lantai 3 dengan kapasitas yang lebih banyak pada lantai
2. Penataan rak buku masih kurang terorganisasi dengan baik karena terdapat rak buku yang
diletakkan menempel pada sisi dinding sedangkan rak buku yang digunakan merupakan rak yang
dapat diakses dari 2 sisi, sehingga pada sisi rak buku yang berhadapan dengan dinding tidak bisa
digunakan sebagai storage buku karena tidak dapat diakses oleh pengguna. Ruang gerak
pengguna pada jarak antar rak juga kurang lebar karena pengguna akan mengalami kesulitan
untuk mencari buku yang diletakkan pada rak bagian bawah.
Berdasarkan hasil evaluasi komponen physical system terdapat beberapa atribut fasilitas yang
perlu diperbaiki yaitu pencahayaan alami, pencahayaan buatan, tangga, ramp, tempat duduk
(ruang baca), dan rak buku.

Pada komponen environmental system terdapat beberapa atribut yang akan dievaluasi yaitu:

1. Tempat Sampah

Kurangnya jumlah tempat sampah yang ada pada perpustakaan Universitas Udayana.
Terdapat tempat sampah tingkat II pada luar bangunan yang tidak dipisahkan berdasarkan
jenis sampahnya dan hanya sedikit sekali jumlah tempat sampah tingkat I dalam
perpustakaan.

2. Toilet

Terdapat 1 area toilet pada setiap lantai di perpustakaan, yang terdiri dari 2 bilik toilet pada
masing toilet pria dan wanita. Kekurangan pada toilet perpustakaan adalah tidak adanya cctv
yang menjangkau area disekitar toilet, karena toilet terletak pada area yang jarang dilalui oleh
pengguna perpustakaan, hal ini dapat menimbulkan kurangnya keamanan di area toilet.
Toilet perpustakaan juga tidak menyediakan toilet bagi difabel.

Berdasarkan hasil evaluasi komponen environmental system terdapat beberapa atribut yang
perlu dibenahi yaitu kondisi tempat sampah dan toilet.

Pada komponen adaptability terdapat beberapa atribut yang akan dievaluasi yaitu:
1. WiFi
WiFi yang tersedia di perpustakaan dapat berfungsi sebagai fasilitas internet untuk mengakses
jurnal, E-book dan sumber informasi relevan mengenai ilmu pengetahuan. Namun internet juga
dapat digunakan sebagai fasilitas hiburan jika pengguna perpustakaan sedang ingin beristirahat.

Tidak banyak komponen adaptability pada perpustakaan Universitas Udayana karena sebagian
besar komponen hanya dapat berfungsi tunggal. Hal tersebut yang bisa menjadi salah satu
kekurangan dari perpustakaan tersebut.

B. Fungsional
Evaluasi POE dari pendekatan fungsional ada 5 macam yaitu Aesthetic and image, space,
comfort, amenity, dan serviceability

Elemen Komponen Atribut


Fungsional Aesthetic and image Komposisi tata letak
Space Ukuran hubungan antar ruang
Comfort Pencahayaan
Tempat duduk
Vegetasi
Amenity Tempat duduk
Teknis perpustakaan
Penanda
Jalur pejalan kaki
Akses kendaraan
Serviceability Pengelolaan sampah dan kebersihan

Pada komponen aesthetic and image, atribut yang akan dievaluasi yaitu pepohonan yang
sangat tandus, dan dedaunan yang kering di areal sekitaran perpustakaan, sementara rektorat
dibagian utara tampak pepohonannya sangat terurus dan hijau. Kemudian bangunan yang
terlihat sudah lapuk, kotor, dan berdebu.

Pada komponen space, atribut yang akan dievaluasi adalah ukuran hubungan antar ruang.
Beberapa ruangan di perpustakaan terlihat kosong dan tidak terpakai, seperti tempat
penyimpanan thesis digedung pengelola yang terlihat sangat sepi.

Pada komponen comfort, atribut yang akan dievaluasi adalah pencahayaan, tempat
duduk, dan vegetasi :
1. Pencahayaan, beraktivitasi di perpustakaan Universitas Udayana pada pagi dan siang hari,
lebih nyaman dari pada malam hari. Hal ini dikarenakan pencahayaan jalur masuk ke
perpuustakaan ketika sore menjelang malam sangat gelap dan posisi perpustakaan
terletak cukup jauh dari parkiran, menyebabkan suasana perpustakaan menjadi gelap dan
terkesan sudah tutup.
2. Tempat duduk, tempat duduk pada areal dalam sudah lama namun tetap layak
digunakan, hanya saja pada area outdoor tidak disediakan tempat duduk, jadi banyak
mahasiswa yang malah duduk dilantai teras depan perpustakaan untuk sekedar ngobrol
dan lain hal.
3. Vegetasi, banyaknya pohon yang tandus di area perpustakaan menyebabkan area terlihat
tidak terurus, padahal dibagian utara perpustakaan merupakan kawasan rektorat, dimana
kawasan tersebut pohonnya sangat terurus, rindang, dan hijau. Taman didepan
perpustakaan memiliki potensi yang cukup baik, dikarenakan fasad bangunan yang
menghadap ketengah taman tersebut.

Berdasarkan hasil evaluasi komponen amenity, atribut yang akan dievaluasi adalah tempat
duduk, teknis perpustakaan, penanda, jalur pejalan kaki, akses kendaraan.

1. Di perpustakaan outdoor tidak ada tempat duduk sama sekali, jadi banyak yang duduk di
emperan perpustakaan.
2. Teknis peminjaman buku yaitu Pengunjung membawa buku yang ingin dipinjam ke meja
sirkulasi, pengunjung memberikan Kartu Tanda Mahasiswa ke staff perpustakaan, staff
perpustakaan mendata dan me-scan barcode yang ada pada buku dan mematikan sensor
alarm buku, dan Buku dipinjam pengunjung hingga maksimal 7 hari.
3. Penanda, ada sign untuk menunjukkan letak perpustakaan dimana.
4. Jalur pejalan kaki cukup baik, bisa diakses dari berbagai sisi kecuali bagian selatan.
5. Akses kendaraan cukup, sekitar 50 meter, dan kalau hujan sedikit sulit mengakses
perpustakaan karena jalan kearea perpustakaan tidak semuanya dilengkapi dengan
kanopi. Untuk parkiran tidak memadai karena hanya dapat menampung sekitar 20 motor
saja.

C. Perilaku

Evaluasi POE dari pendekatan perilaku terdapat 4 komponen yaitu privacy, social interaction,
density dan teoritically.

ELEMEN KOMPONEN ATRIBUT


Perilaku Privacy Ruang Layanan Khusus
Social interaction Ruang Diskusi
Density Kepadatan Pengguna
Territoriality Akses Aktivitas

Pada komponen privacy, atribut yang akan dievaluasi adalah ruang layanan khusus. Ini
merupakan salah satu tempat yang menyimpan buku koleksi dan hanya dosen yang memiliki
aktivitas pada ruangan ini. Tempat ini menyimpan buku yang amat penting namun buku hanya
disimpan dengan cara ditumpuk dikarenakan tidak ada rak buku sama sekali.

Pada komponen social interaction. Atribut yang akan dievaluasi adalah pencahayaan dan tata
letak meja pada ruangan diskusi. Ruangan terlihat gelap dan memerlukan lampu neon yang
cukup banyak walaupun di siang hari dan dapat disimpulkan cahaya sangat minim, dan jarak
antar meja yang cukup sempit sehingga tidak cocok digunakan untuk bekerja dua arah.

Suasana ruangan diskusi (Dokumentasi Pribadi)

Pada komponen density. Atribut yang akan dievaluasi adalah kepadatan pengguna dalam
beraktivitas. Rata-rata jumlah pengguna perpustakaan setiap harinya ialah 100-150 orang,
namun perpustakaan sudah terlihat cukup padat, dan sumpek. Hal ini dikarenakan aktivitas yang
terpusat, jadi ada space kosong yang bisa dipakai untuk mengaburkan rasa kepadatan
penggunaan perpustakaan Udayana.

Pada komponen Territorality, atribut yang dievaluasi adalah akses dan aktivitas. Pada
umumnya cukup banyak area dapat dengan bebas digunakan oleh pengunjung. Namun
pengelompokan aktivitas di beberapa ruangan tidak memiliki space yang sesuai. Sebagai contoh
ruang diskusi yang terlihat cukup ramai dipakai mahasiswa, sedangkan gedung satunya yang
dipakai mendata buku kosong dan tidak ada aktivitas sama sekali.

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil evaluasi bangunan Perpustakaan Universitas Udayana adalah fasilitas
yang dimiliki oleh perpustakaan termasuk kurang dari segi kuantitas dan kualitas yang belum
memenuhi semua standar kualitas fasilitas perpustakaan institiusi. Contoh yang sangat terlihat
adalah mulai dari awal pengguna akan mengunjungi perpustakaan adalah lingkungan sekitar
perpustakaan yang terlihat kumuh dan tidak terurus, lingkungan yang tidak sehat juga turut
berpengaruh terhadap minat civitas udayana maupun masyarakat umum untuk mengunjungi
perpustakaan. Tidak hanya dari sisi lingkungan sekitar perpustakaan yang tidak mendukung,
fasilitas yang ada didalam perpustakaan juga kurang maksimal terutama dalam hal sarana proses
belajar dan mencari informasi. Hal ini meliputi seating area pada ruang baca yang kurang nyaman
dan kurang maksimal, ruang gerak yang minim pada area rak buku, maupun penempatan rak
buku yang kurang optimal. Tidak hanya itu, pencahayaan alami pada ruangan juga tidak tersebar
secara merata pada keseluruhan ruangan, serta minimnya pencahayaan buatan. Dari segi fasilitas
lainnya seperti toilet memiliki akses yang tidak dilalui oleh orang banyak dan tidak termasuk
dalam area jangkauan CCTV sehingga dirasa kurang aman bagi pengguna. Secara garis besar,
masih banyak terdapat kekurangan pada perpustakaan Universitas Udayana, namun dari segi
sistem pengoperasian perpustakaan dan pengelolaan koleksi buku dirasa sudah cukup baik
walaupun masih belum berjalan secara efektif, karena sistem perpustakaan online dan sistem
komputerisasi pada pengelolaan buku masih baru dalam proses percobaan sehingga masih
terdapat banyak kesalahan teknis dan belum sepenuhnya berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai