PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui Ukuran Morbiditas
2. Bagaimana mengetahui Manfaat Insidensi Dan Prevalensi
3. Bagaimana mengetahui Hubungan Antara Insidensi Dan Prevalensi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Rumus:
= 1000
a. Incidence Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Rumus yang dipergunakan :
(p1 + p2)
2
(3)
p1 + x p2
(12)
4
Manfaat Incidence Rate adalah :
Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu
fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Attack Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Manfaat Attack Rate adalah Memperkirakan derajat serangan atau
penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi
pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
Rumus yang digunakan:
5
pada satu waktu tertentu, dihubungkan dengan besar populasi dari kasus
berasal. Insidensi memasukkan jumlah kasus baru sementara prevalensi tidak.
Prevalensi setara dengan insidensi yang dikalikan dengan rata-rata durasi
kasus.
&
=
6
2. Point Prevalen Rate
Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu
saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat
dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan.
. &
=
7
2. Penyusun perencanaan pelayanan kesehatan, misalnya: penyediaan
sarana obat-obatan, tenaga dan ruangan.
3. Menyatakan banyaknya kasus yang didiagnosis.
P = Prevalensi
I = Insidensi
D = Lamanya Sakit
a. Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak
menunjukkan perubahan yang mencolok.
b. Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak
menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok.
Hubungan tersebut akan tampak nyata pada penyakit kronis dan stabil.
Jika karena kemajuan teknologi bidang pengobatan suatu penyakit haya dapat
menghindarkan kematian dan tidak menyembuhkan, maka pada keadaan ini
prevalensi akan meningkat meskipun tidak terjadi peningkatan insidensi.
8
Penurunan prevalensi dipengaruhi oleh:
1. Menurunnya insidensi
2. Lamanya sakit yang menjadi pendek dan
3. Perbaikan pelayanan kesehatan.
Gambar:
Oleh karena itu, jika kita membandingkan prevalensi suatu penyakit antara
beberapa wilayah, harus diperhatikan ketiga faktor di atas agar tidak
menimbulkan kesan yang salah.misalnya jika kita membandingkan prevalensi
suatu penyakit antara des dengan kota tanpa memperhatikan ketiga faktor
tersebut, maka kesimpulan yang ditarik akan bias/ salah.
Hal ini disebabkan fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di kota jauh
lebih baik dibandingkan di desa dengan akibat lama sakit di kota lebih pendek
hingga prevalensi penyakit serupa di kota lebih rendah dari pada di desa.
9
2. Apakah insidensi, prevalensi sesaat,atau prevalensi periode yang
digunakan
3. Berhubungan dengan satu atau beberapa penyakit
4. Waktu atau periode yang digunakan untuk pengamatan
5. Penyebut yang digunakan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Morbiditas / kesakitan merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan
pada suatu populasi. Morbiditas Juga merupakan suatu penyimpangan dari
status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit. Insidensi
adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang muncul dalam suatu periode
waktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dalam periode waktu
tertentu.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12