Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU

INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD RSUD KALIANDA.


TAHUN 2011

1. PENDAHULUAN
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi potensi, proses
motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui
pekerjaannya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, kelompok maupun
organisasi tempat bekerja. Keberadaan pegawai baru merupakan kesempatan penting
untuk melakukan pengembangan dan perubahan staf. Langkah pertama pada penerimaan
pegawai baru adalah mempersiapkan calon pegawai baru untuk masuk kedalam sistem
dan grup kerja melalui proses orientasi pegawai baru.
Orientasi pegawai baru adalah proses pengenalan dan penyesuaian pegawai baru
terhadap pekerjaan yang akan dilakukan dan kondisi lingkungan pekerjaan yang akan
dihadapi.Orientasi dirancang untuk menolong pegawai baru mengenal pekerjaan dan unit
tempatnya bekerja. Program orientasi sering juga disebut dengan induksi, yaitu
memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan
organisasi dan dengan pegawai lain. Orientasi dilaksanakan karena semua pegawai baru
membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan
kerjanya yang baru.
Orientasi pegawai baru adalah proses pengenalan dan penyesuaian pegawai baru
terhadap pekerjaan yang akan dilakukan dan kondisi lingkungan pekerjaan yang akan
dihadapi.

2. LATAR BELAKANG
Dinamika yang terjadi dalam kegiatan pelayanan gawat darurat terkadang
memerlukan penempatan pegawai baru baik yang bersifat penambahan pegawai baru
maupun mutasi antar unit kerja untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan.
Sebagai salah satu unit pelayanan yang memiliki kompleksitas tinggi dari segi kasus
dan jenis tindakan, obat, peralatan dan sistem kerja yang mengedepankan aspek
kecepatan dan ketepatan tindakan seorang pegawai baru di IGD di tuntut untuk dapat
segera beradapatasi terhadap lingkungan, personil, tata kerja, kebijakan dan prosedur
yang berlaku di IGD untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kelambatan dalam
pemberian pelayanan. Atas dasar pertimbangan tersebut maka proses orientasi wajib
dilaksanakan oleh seorang pegawa baru di IGD

3. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga pegawai baru dapat
bekerja lebih cepat dan lebih baik
3.2 Tujuan Khusus :
1. Petugas baru dapat mengenal seluruh petugas IGD RSUD RSUD Kalianda.
2. Petugas baru dapat mengetahui dan mengenal dengan baik tata letak ruangan
dan peralatan yang ada di IGD RSUD RSUD Kalianda.
3. Petugas baru dapat mengenal struktur organisasi, peraturan, kebijakan dan
prosedur yang ada di IGD RSUD RSUD Kalianda.
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
Kegiatan pokok adalah pengenalan dan proktoring (bekerja dalam bimbingan senior)
selama 14 hari kerja pada jam kerja antar pukul 08.00 s/d 14.00 WIB.
Rincian kegiatan meliputi :
1. Pengenalan kepala instalasi dan staff, struktur organisasi, kebijakan dan
prosedur yang berlaku di IGD.
2. Orientasi baik tata letak ruangan dan peralatan yang ada di IGD.
3. Pemberian materi keterampilan dasar di IGD sesuai kompetensi pegawai
orientasi.
4. Masa proktoring (bekerja dalam bimbingan senior).
5. Pengumpulan laporan orientasi dan diskusi terkait pelaksanaan orientasi yang
telah dilaksanakan.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penerimaan pegawai baru yang akan menjalani masa orientasi dari pihak diklat
RS.
2. Membuat jadwal kegiatan orientasi.
3. Menunjuk petugas senior untuk membantui pendampingan dan pemberian
bimbingan selama masa orientasi dengan ketentuan :
Orientasi bagi staf medis/dokter baru di IGD,
- Dilakukan oleh Kepala IGD.
- Kebijakan dan prosedur di baca dari buku pedoman tata kelola IGD.
- Materi keterampilan dasar di baca dan dicontohkan oleh kepala IGD.
- Masa proktoring dan pembing ditentukan oleh kepala IGD.
Orientasi bagi staf keperawatan dan staf lain di IGD
- Dilakukan oleh penanggung jawab keperawatan IGD.
- Kebijakan dan prosedur di baca dari buku pedoman tata kelola IGD.
- Materi keterampilan dasar di baca dan dicontohkan oleh penanggung
jawab keperawatan IGD.
- Masa proktoring dan pembing ditentukan oleh kepala keperawatan
dalam pengawasan kepala IGD.
4. Pengumpulan laporan orientasi dan diskusi terkait pelaksanaan orientasi yang
telah dilaksanakan.
5. Pengembalian peserta orientasi ke bagian diklat RS.

6. SASARAN
Setelah mengikuti kegiatan orientasi selama 14 hari diharapkan pegawai baru dapat
melaksakanan tugasnya dalam memberikan pelayanan di IGD sesuai dengan peran dan
fungsinya.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari
No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 ... ... 15
Pembuatan jadwal kegiatan
1 peserta dan penentuan petugas
pendamping orientasi

2 Penerimaan peserta orientasi

3 Orientasi dan proktoring


Pengumpulan laporan dan
4 diskusi
Pengembalian peserta orientasi
5 ke bagian Diklat RS
8. JADWAL KEGIATAN ORIENTASI

Hari Kegiatan Materi/cara Nara Sumber


Tour/perkenalan
1 Orientasi fasilitas dan SDM Buku pedoman Ka. IGD
Orientasi kebijakan dan prosedur tatakelola IGD Pj. Keperawatan
Ka.IGD/Pj.
2-3 Penyampaian materi keterampilan Buku dan contoh Keperawatan
dasar IGD
Ka.IGD/Pj.
Keperawatan dan
4 - 13 Bekerja dalam bimbingan Kasus/pasien GD dokter perawat
(proktoring) jaga

14 Pengumpulan laporan kegiatan dan Diskusi Ka.IGD/Pj.


diskusi Keperawatan

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Kepala IGD melakukan pencatatan dan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan program terhadap jadwal kegiatan orientasi yang telah di buat. Hambatan
dan penyulit serta pemecahan masalah yang telah dilakukan di catat.

10. EVALUASI PROGRAM DAN TINDAK LANJUT


Kepala IGD membuat penilaian terhadap input dan struktur program orientasi yang
sudah ada, evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan orientasi dan
penilaian terhadap realisasi dampak orientasi terhadap sasaran yang telah ditentukan.
Realisasi dampak terlihat dari hasil observasi terhadap kesiapan peserta untuk
melaksanakan tugas barunya melalui kriteria kualitas pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan yang ditunjukkan oleh peserta selama program orientasi berlangsung.
Kepala instalasi IGD bila diperlukan dapat memberikan rekomendasi terutama bila
ternyata hasil evaluasi terhadap input/struktur program, proses pelaksanaan kegitan dan
hasil orientasi tidak seperti yang diharapkan. Dari hasil evaluasi dan rekomendsi yang
diberikan maka tindak lanjut program akan dapat ditentukan, apakah orientasi telah dapat
di akhiri atau di ulang untuk memeproleh hasil yang lebih baik. Hasil evaluasi program
diserahkan ke bagian diklat dan komite medis/keperawatan untuk diteruskan ke pimpinan
rumah sakit sebagi laporan 3 bulanan sekali. Format Laporan evaluasi dan tindak lanjut
seperti di bawah ini.
PROGRAM/ WAKTU HASIL TINDAK
NO REKOMENDASI
KEGIATAN EVALUASI EVALUASI LANJUT

Anda mungkin juga menyukai