Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

HASIL DISKUSI

1. Jelaskan pengertian farmakokinetika

Jawab :

Menurut Shargel : 3

Farmakokinetika adalah ilmu dari kinetika absorpsi, distribusi,

dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat.

Kesimpulan :

Farmakokinetika adalah suatu ilmu yang mempelajari proses

obat didalam tubuh yang berkaitan dengan ADME (Absorbsi,

Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi) untuk melihat efek obat terhadap

tubuh.

2. Parameter-parameter dalam farmakokinetika

Jawab :

a. MEC (minimum effective concentration)

Menurut Shargel : 6

Dengan menganggap konsentrasi obat dalam plasma dalam

kesetimbangan dengan obat-obat dalam jaringan, maka MEC

mencerminkan konsentrasi obat yang diperlukan oleh reseptor

untuk menghasilkan efek farmakologis yang diinginkan.

Kesimpulan :

MEC (Minimum Effective Concentration) adalah konsentrasi

minimum dari obat yang dibutuhkan untuk dapat memberikan efek

farmakologi.

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
b. MTC (Minimum Toxic Concentration)

Menurut Shargel : 7

MTC, menyatakan konsentrasi obat yang diperlukan untuk

mulai menghasilkan suatu efek toksik.

Kesimpulan :

MTC (Minimum Toxic Concentration) adalah konsentrasi

minimum dari obat yang dapat menyebabkan efek toksik.

c. Onset

Menurut Shargel : 7

Waktu mula kerja sama dengan waktu yang diperlukan obat

untuk mencapai MEC.

Kesimpulan :

Onset adalah waktu mula kerja obat hingga menghasilkan

efek terapi.

d. Durasi

Menurut Shargel : 7

Lama kerja obat adalah selisih waktu antara waktu mula

kerja obat dan waktu yang diperlukan obat turun ke MEC.

Kesimpulan :

Durasi (lama kerja obat) yaitu waktu ketika obat mulai

memberikan efek farmakologi/terapi hingga efek yang diberikan

hilang.

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
e. Ke (ketetapan laju eliminasi)

Menurut Shargel : 52

Laju eliminasi untuk sebagian besar obat merupakan suatu

proses orde kesatu, dimana laju eliminasi bergantung pada jumlah

atau konsentrasi obat yang ada. Tetapan laju eliminasi, k, adalah

tetapan laju eliminasi orde kesatu dengan satuan waktu-1 (misal

jam-1 atau 1/jam).

Kesimpulan :

Ke (ketetapan laju eliminasi) adalah kecepatan eliminasi obat

dalam tubuh sehingga terjadi penurunan konsentrasi obat dalam

plasma.

f. Ka (Ketetapan laju absorpsi)

Menurut Shargel : 181

Keseluruhan laju absorpsi sistemik obat dari suatu bentuk

sediaan padat yang diberikan secara per oral mencakup sejumlah

proses laju, termasuk pelarutan obat, motilitas saluran cerna, aliran

darah dan transport obat melewati membran kapiler ke dalam

sirkulasi sistemik. Laju absorpsi menyatakan hasil dari keseluruhan

proses ini.

Kesimpulan :

Ka (ketetapan laju absorpsi) adalah kecepatan absorbsi obat

dalam tubuh setelah melalui proses biofarmasi pada sawar

pencernaan sampai ke pembuluh darah untuk dapat memberikan

efek farmakologi.
Maswa Ruslan Tonang Andri
15020140075
PENDAHULUAN
g. t1/2 (waktu paruh)

Menurut Shargel : 45

Waktu paruh (t1/2) menyatakan waktu yang diperlukan oleh

sejumlah obat atau konsentrasi obat untuk berkurang menjadi

separuhnya.

Kesimpulan :

Waktu paruh (t1/2) adalah waktu ketika obat meluruh

sehingga berkurang setengah konsentrasinya dari konsentrasi

awalnya.

h. tmaks (waktu kadar puncak)

Menurut Shargel :7

Waktu kadar puncak dalam plasma adalah waktu yang

diperlukan untuk mencapai konsentrasi obat maksimum dalam

plasma yang secara kasar menunjukkan laju absorpsi obat rata-

rata.

Kesimpulan :

Waktu kadar puncak (tmaks) adalah waktu dimana obat

mencapai konsentrasi maksimumnya setelah diberikan.

i. Cpmaks (Konsentrasi puncak dalam plasma)

Menurut Shargel : 7

Kadar puncak dalam plasma atau konsentrasi maksimum

obat biasanya dikaitkan dengan dosis dan tetapan laju absorpsi

dan eliminasi obat.

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
Kesimpulan :

Cpmaks adalah konsentrasi/dosis maksimum dari obat

didalam plasma darah, sudah terjadi keseimbangan absorpsi dan

eliminasi.

j. Vd (volume distribusi)

Menurut Shargel : 53

Volume distribusi menyatakan suatu volume yang harus

diperhitungkan dalam memperkirakan jumlah obat dalam tubuh dari

konsentrasi obat yang ditemukan dalam kompartemen sampel.

Kesimpulan :

Volume distribusi adalah volume dari cairan tubuh yang

dapat melarutkan obat untuk terdistribusi ke tempat kerjanya.

k. AUC (area under curver)

Menurut Shargel : 7

Sebaliknya, ahli farmakokinetika juga dapat menggambarkan

kurva kadar dalam plasma-waktu dalam istilah farmakokinetika

seperti kadar puncak dalam plasma, waktu untuk mencapai kadar

puncak dalam plasma dan area dibawah kurva, atau AUC (area

under curve). AUC dikaitkan dengan jumlah obat yang terabsorpsi

secara sistemik.

Kesimpulan :

AUC (Area Under Curve) adalah area di bawah kurva yang

berkaitan dengan absorbsi secara sistemik yakni bioavailabilitas

nya yaitu ketersediaan obat didalam darah.


Maswa Ruslan Tonang Andri
15020140075
PENDAHULUAN
l. Klirens

Menurut Shargel : 57

Klirens adalah suatu ukuran eliminasi obat dari tubuh tanpa

mengidentifikasi mekanisme atau prosesnya.

Kesimpulan :

Klirens adalah jumlah eliminasi obat didalam tubuh tanpa

mengetahui proses eliminasi dan tempat ekskresinya.

3. Hubungan parameter-perameter beserta dengan kurva.

y (Cp)

Cp max MTC
Jendela terapi

Ka Ke
t

MEC
Durasi
Onset AUC
Offset

X (t)
t max

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
4. Kurva baku

Keterangan :
a = intersep (perpotongan antara
sumbu y ketika x = 0)
b = slop /kemiringan garis
b r = linearitas/pelurusan

Persamaan :

y = a + bx

Abs = a + b(Cp)

Abs a
=
b

5. Tujuan kurva baku :

a. Untuk menentukan persamaan garis lurus yaitu y= a + bx

b. Untuk mencari nilai a, b, dan r. dimana nilai, r = 0,998

c. Sebagai acuan nilai absorbansi pada sampel

d. Untuk menentukan konsentrasi sampel

6. Persamaan dalam farmakokinetik

a. Persamaan umum

y = a + bx
ket :

- sumbu y : absorbansi

- sumbu x : konsentrasi (c)


Maswa Ruslan Tonang Andri
15020140075
PENDAHULUAN
b. Penentuan orde 0

persamaan khusus

Cp = Cp0 + (-k)t

y = Cp

a = Cp0

x=t

b = -k

c. Penentuan orde 1

persamaan khusus

(k)
Log Cp = Log Cp0 + t
2,3

y = Log Cp

a = Log Cp0

x=t

(k)
b= 2,3

(k)
= =b
2,3

Jadi, k = - (b (2,3))

7. perbedaan orde 0 dan orde 1

Orde 0 Orde 1

Cp = Cp0 + (-k) t (k)


Log Cp = log Cp0 + t
2,3

Regresi t vsCp Regresi t vs log Cp

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
8. contoh soal

Data kurva baku

C (ppm) Abs

20 0,473 a = 0,021

b= 0,022
25 0,586
r = 0,999
30 0,698

35 0,812

Data sampel
T (jam) Abs Cp(g/ml) Log Cp
1 0,485 21,090 1,324
2 0,125 4,727 0,674
3 0,813 36 1,556
4 0,925 41,090 1,613
5 0,560 24,5 1,389
6 0,412 17,772 1,249
7 0,323 13,727 1,137


=

0,4850,021
1. = = 21,090
0,022

0,1250,021
2. = = 4,272
0,022

0,8130,021
3. = = 36
0,022

0,9250,021
4. = = 41,090
0,022

0,5600,021
5. = = 24,5
0,022

0,4120,021
6. = = 17,772
0,022

0,3230,021
7. = = 13,727
0,022

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
d. Regresi Orde O (t vs Cp), dimana diambil waktu terakhir

a = 50,985

b = -5,386

r = -0,989

e. Regresi Orde I (t vs logCp), dimana diambil waktu terakhir

a = 2,0143

b = -0,126

r = -0,997

Jadi, berdasarkan data yang diatas, maka data tersebut adalah orde satu

karena memenuhi syarat nilai r = 1

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075
PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA

Shargel, Leon. 2012. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan.


Surabaya : Airlangga University Press.

Maswa Ruslan Tonang Andri


15020140075

Anda mungkin juga menyukai