Anda di halaman 1dari 4

UPDATE

TRANSFER MASSA

ANALISA TRANSFER MASSA DISERTAI REAKSI KIMIA PADA


ABSORPSI CO2 DENGAN LARUTAN POTASIUM KARBONAT DALAM
PACKED COLUMN
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses perpindahan massa pada
absorpsi CO2 dalam packed column untuk reaksi reversible pada kondisi non
isothermal. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dan simulasi. Penelitian secara
eksperimen dilaksanakan untuk validasi hasil simulasi. Bahan yang digunakan adalah
campuran CO2 dan udara serta larutan potasium karbonat. Larutan potasium karbonat
dialirkan kedalam packed column dari atas dan dikontakkan secara berlawanan arah
dengan aliran campuran CO2-udara dari bawah. Cairan keluar kolom dianalisa
dengan titrasi. Sedangkan percobaan simulasi dilaksanakan dengan mengembangkan
model neraca massa dan energy mikroskopik pada kolom. Solusi model ini
memerlukan informasi mengenai laja transfer massa antar fasa gas-liquid yang dalam
hal ini menggunakan model film. Data kelarutan CO2, data perpindahan massa, data
kinetika dan kesetimbangan reaksi yang diperlukan pada penelitian ini diperoleh dari
literatur (Danckwertz, 1970; Kohl and Riesenfeld,1985; Perry and Chilton,
1973;Treyball, 1981). Pada penelitian ini dipelajari pengaruh laju alir absorben dan
konsentrasi K2CO3 dalam larutan absorben masuk terhadap persen penyisihan gas
CO2. Deviasi antara hasil prediksi simulasi dan data percobaan pada penelitian ini
dibawah 10% untuk laju alir absorben dari 3 sampai dengan 5 liter/menit dan untuk
laju alir 5 sampai dengan 7 liter menit deviasi nya antara 10-30%. Kata kunci:
perpindahan massa, absorpsi, non isotermal, packed column
(https://media.neliti.com/media/publications/133399-ID-analisa-transfer-massa-
disertai-reaksi-k.pdf).
PERSAMAAN TRANSFER MASSA PADA ISOLASI TRIMIRISTIN BIJI
PALA (Myristica fragrance) DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADITIF
MASKER
Buah Pala mengandung Trimiristin. Trimiristin adalah salah satu lemak yang
bisa dimanfaatkan sebagai aditif untuk kosmetik. Trimiristin dalam biji pala dapat
disiolasi dengan menggunakan metode maserasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui persamaan transfer massa trimiristin pada proses maserasi dalam pelarut
kloroform, mengetahui hasil uji fisik masker yang sudah ditambahkan dengan
trimiristin, yaitu uji viskositas dan pH. Metode penelitian yang dilakukan adalah
(1) Proses isolasi trimiristin di dalam kloroform dengan metode maserasi dengan\
variasi waktu 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, dan 5 hari, hasil kemudian disaring, filtrat
diuapkan dengan pemanasan pada suhu 65C, dilanjutkan dengan proses rekristalisasi
dan penentuan rendemen; (2) Penentuan persamaan transfer massa (3) Pembuatan
sediaan masker dengan penambahan trimiristin, pengujian viskositas dan pH.
Bertambahnya waktu maserasi sampai dengan titik tertentu meningkatkan rendemen
trimiristin, nilai tertinggi adalah 5.2% (b/b) terdapat pada waktu maserasi 3 hari.
Persamaan transfer massa yang menghubungkan antara konsentrasi trimiristin (CA)
pada sumbu y dan waktu maserasi, t pada sumbu x adalah y = 0.614x 7.191.
Penambahan kristal trimiristin pada formula masker memberikan hasil pH yang
sesuai dengan fisiologi kulit yaitu 5 dan viskositas memberikan sifat
alir pseudoplastic(journal.ipb.ac.id/index.php/jtip/article/view/409/3909)

MODEL PERPINDAHAN MASSA PADA PEMEKATAN SARI JERUK SIAM


DENGAN REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH
Penelitian ini mempelajari model perpindahan massa pada pemekatan sari
jeruk siam dengan Reserve Osmosis (RO) bertekanan rendah atau disebut Low
Pressure Reverse Osmosis (LPRO) menggunakan membrane poliamida
berkonfigurasi lilitan spiral pada variasi laju alir umpan dan tekanan. Fluksi
diprediksi menggunakan model modifikasi Solution-Diffussion (SD) dengan model
lapisan tipis dan model adsorpsi membran. Model SD-tahanan adsorpsi ternyata lebih
baik untuk memperkirakan fluksi pada RO tekanan rendah (< 8 bar) dibanding
dengan model SD lapisan tipis. Fluksi pada pemekatan sari jeruk dengan RO pada
tekanan rendah lebih dipengaruhi oleh adsorpsi solut dibanding penumpukan solut
pada permukaan membrane
( http://download.portalgaruda.org/article.php?article=5718&val=206&title)

Pengembangan Model Perpindahan Massa pada proses Ekstraksi Cair Cair


dalam kolom isian Raschig Ring kaca dan Bola kaca dengan konsep Distribusi
Tetesan
Konsep satuan perpindahan merupakan konsep dasar yang sering
digunakan untuk evaluasi unjuk kerja kolom ekstrasi cair-cair. Adanya dinamika
tetesan yang komplek, seperti yang telah dijelaskan dalam langkah pertama, maka
dinamika tetesan harus diperhitungkan dalam penggunaan konsep satuan
perpindahan. Faktor dinamika tetesan yang dilibatkan dalam pemodelan evaluasi
unjuk kerja kolom isian berdasarkan konsep satuan perpindahan ialah dalam
bentuk distribusi ukuran tetesan. Agar faktor tersebut dapat diperhitungkan, maka
dalam pengembangan model evaluasi ini dilakukan pendekatan secara diskret
dimana kolom isian dibagi dalam beberapa segmen dan ditiap segmen distribusi
ukuran tetesannya dianggap tetap. Hal ini sesuai dengan pola kuantifikasi dinamika
tetesan yang dikembangkan pada langkah kedua. Adanya distribusi ukuran tetesan
ditiap segmen menyebabkan adanya berbagai harga koefisien perpindahan massa
pada segmen tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa ukuran tetesan yang berbeda
akan memberikan harga koefisien perpindahan massa yang berbeda baik di sisi fasa
kontinyu maupun di sisi fasa dispersi. Dengan pendekatan diskret maka disetiap
segmen harga masing-masing koefisen perpindahan massa dapat ditentukan sesuai
dengan kelas diameternya. Dengan anggapan bahwa laju
perpindahan solute sebanding dengan jumlah tetesan, maka harga koefisien
perpindahan massa disuatu segmen diambil harga rata-rata dengan pembobotan
yang sama dengan fraksi ukuran tetesan. Langkah ini memungkinkan untuk
mengetahui harga teoritik tinggi segmen tersebut. Pendekatan distribusi tetesan
untuk proses ekstraksi cair cair pada kolom isian merupakan cara pemecahan
seksama untuk mencakup peran dinamika tetesan dalam peneracaan massa. Model
ekstraksi cair-cair yang diusulkan diperoleh melalui modifikasi Konsep Satuan
Perpindahan (HTU NTU) dengan memanfaatkan distribusi tetesan yang lebih
seksama dan memberikan hasil perhitungan tinggi total bahan isian yang lebih
baik( http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/sa/article/view/54.)

Anda mungkin juga menyukai