I. Tujuan Percobaan:
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
- Menentukan keaktifan pelarut benzen dan zat terlarut naftalena dengan
menggunakan data penurunan titik beku.
- Menentukan berat molekul zat terlarut naftalena dengan menggunakan data kenaikan
titik didih.
Tabel 3.3 Penurunan titik beku pelarut benzen ditambah dengan naftalena 0,63 gram
t (s) T (C) t (s) T (C) t (s) T (C) t (s) T (C) t (s) T (C)
30 0,32 330 2,58 630 3,00 930 3,09 1230 3,04
60 0,57 360 2,77 660 2,99 960 3,04 1260 3,04
90 0,85 390 2,95 690 2,99 990 3,03
120 1,11 420 3,10 720 3,01 1020 3,03
150 1,34 450 3,25 750 3,01 1050 3,02
180 1,56 480 3,40 780 3,03 1080 3,01
210 1,81 510 3,56 810 3,04 1110 3,01
240 2,02 540 3,08 840 3,05 1140 3,04
270 2,19 570 3,02 870 3,05 1170 3,05
300 2,39 600 3,01 900 3,07 1200 3,04
1000 1000
g2 = ln ap2 = x (-5,8985344 x 10-3) = 7,5515 x 10-2
78,11
Koefisien kereaktifan ()
ln = (1-g) + A = (1- 5,7462 x 10-2) + A = 0,942538 + A
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2
molal
1+2
Luas Trapesium = xt
2
13,6957+6,739153
= 2
x (0,13986 - 0,06882)
= 0,725
= 300,02 gram/mol
V. Pembahasan:
Terlampir
VI. Kesimpulan:
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keaktifan pelarut benzen dan zat terlarut naftalena dengan menggunakan data
penurunan titik beku secara berturut-turut sebesar 0,995506 dan 0,5529
2. Berat molekul zat terlarut naftalena dengan menggunakan data kenaikan titik didih
sebesar 300,02 gram/mol.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Erlangga
.
LAMPIRAN 1
3. Bagaimana kurva yang didapatkan bila larutan mengalami keadaan lewat beku super
cooled?
Lampiran 2. Foto