Anda di halaman 1dari 20

http://library.um.ac.

id/images/stories/buku diktat dosen/Diktat Sony/Alat Berat dan Pemindahan Tanah


Mekanis - Bab IV_A_faktor yang mempengaruhi produksi alat.pdf

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis


(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 46
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
IV.
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT
A.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat
Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teli
ti perlu dipelajari faktor-faktor
yang secara langsungdapat mempengaruhi hasil kerja
alat tersebut. Faktor-faktor
tersebut meliputi: (1) Tahanan gali (
Digging Resistance
), (2) Tahanan guling atau
tahanan gelinding (
Rolling Resistance
), (3) Tahanan kemiringan (
Grade Resistance
),
(4) Koefisien Traksi, (5)
Rimpull
, (6) Percepatan, (7) Elevasi letak proyek, (8)
Evisiensi Operator, (9) Faktor pengembangan atau pe
muaian (
Swell Factor
), dan
(10) Berat material.
1.
Tahanan Gali (
Digging Resistance
)
Tahanan gali (
Digginr Resistance
, sering disingkat DR) marupakan tahanan yang
dialami oleh alat gali pada waktu melakukan penggal
ian material, penyebab
timbulnya atahanan ini adalah:
a.
Gesekan antara alat gali dan tanah; umumnya semakin
besar
kelembaban dn kekerasan butiran tanah, maka semakin
besar pula
gesekan alat dan tanah yang terjadi.
b.
Kekerasan dari material yang digali.
c.
Kekasaran dan ukuran butiran tanah atau material ya
ng digali.
d.
Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali, dan ko
hesi antara butiran
tanah itu sendiri.
e.
Berat Jenis tanah (terutama berpengaruh pada alat g
ali yang berfungsi
sebagai alat muat, misalnya
Power Shovel
,
Clamshell
,
Dragline
dan
sejenisnya).
Besarnya tahanan gali (DR) tak dapat dicari angka r
eratanya, oleh karena itu
biasanya langsung ditentukan di tempat.
2.
Tahanan Guling/ Tahanan Gelinding (
Rolling Resistance
)
Tahanan guling/ tahanan gelincir (
Rolling Resistance
, biasa disingkat RR)
merupakan segala gaya-gaya lyar yang berlawanan ara
h dengan arah gerak
kendaraan yang sedang berjalan di atas suatu jalur.
(Lihat
Gambar: 4.1
)
Bagian yang mengalami
Rolling Resistance
(RR) secara langsung adalah ban bagian
luar kendaraan, tahanan guling (RR) tergantung pada
banyak faktor, diantaranya
yang terpenting adalah:
a.
Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan ja
lan); semakin
keras dan mulus atau rata jalan tersebut, maka taha
nan gulingnya
(RR) semakin kecil.
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 56
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
a
=
(F x f)/ W
=
(10 lbs x 32,2 ft/ det
2
)
2.000
lbs
=
0,161 ft/ det
2
=
0,11 mph/ det
Catatan: 1 mil = 1,61 km = 1.610 m
1 ft = 0,30 m
Jadi dalam satu menit kecepatannya bertambah sebesa
r 0,11 x 60 = 6,6 mph.
Biasanya untuk perhitungan percepatan digunakan den
gan cara tidak langsung, yaitu
dengan menghitung kecepatan rata-ratanya.
Kecepatan rata-rata =
Kecepatan maksimum x Faktor
Kecepatan
Faktor kecepatan dipengaruhi oleh jarak yang ditemp
uh, semakin jauh jarak yang
ditempuh; tanpa memperhatikan bagaimana kondisi jal
ur jalan yang ditempuh
semakin jauh jalan yang ditempuh, berarti semakin b
esar pula faktor ketepatan itu.
Tabel 4.4
di bawah ini menunjukkan beberapa faktor kecepatan
dan jarak yang
ditempuh.
Tabel 4.4.
Hubungan Faktor Kecepatan dan Jarak yang Ditempuh
.
*]
Jarak yang Ditempuh (ft)
Faktor Kecepatan
500 1.000
0,46 0,78
1.000 1.500
0,59 0,82
1.500 2.000
0,65 0,82
2.000 2.500
0,69 0,83
2.500 3.000
0,73 0,83
3.000 3.500
0,75 0,84
3.500 4.000
0,77 0,85
*]
Prodjosumarto.
Contoh 2.
Sebuah
Dump truck
bergerak pada versenelling 3 di atas jalur jalan d
engan kecepatan maksimum
12,48 mph. Truck itu menempuh perjalanan sepanjang
jarak 1250 ft. Hitung keceptan rata-rata dari
Dump truck
tersebut
.
Jawab:
Faktor kecepatan pada jarak 1250 ft didapat dari ca
ra interpolasi
Tabel 4.4.
=
(1250 1000)
x (0,82 0,59) + 0,59
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 57
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
(1500 1000)
=
0,705

0,70
Kecepatan rata-rata
=
Kecepatan maksimum
x
Faktor
kecepatan
=
12,48
x
0,70
=
8,74 mph.
7.
Elevasi Letak Proyek.
Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, kar
ena kerja mesin dipengaruhi oleh
tekanan dan t emperatur udara luar. Berdasarkan pen
galaman, kenaikan 1000 ft (300
m) pertama dari permukaan laut, tidak akan berpenga
ruh pada mesin-mesin empat
tak; tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000
ft ke dua (dihitung dari permukaan
laut) HP rata-rata berkurang sebesar +
3%; sedangkan pada mesin-mesin 2 tak,
kemerosotannya berkisar 1%.
Contoh
Pada permukaan laut sebuah mesin empat tak dengan t
enaga 100 HP; Jika mesin itu dibawa pada
proyek yang berada pada elevasi 10.000 ft (3.000 m)
di atas permukaan laut, berapa besar HP yang
dimiliki alat itu?
Jawab:
Hp pada permukaan laut = 100 HP
Penurunan karena ketinggian
=
3% x 100 x (10.000
1.000)
1.00
0
=
27 HP
HP efektif alat
=
100 HP - 27 HP
=
73 HP
8.
Efisiensi Operator
Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar d
itentukan dengan tepat, sebab
selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dar
i jam ke jam, tergantung pada
keadaan cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasa
na kerja dan lain-lain. Biasanya
memberikan perangsang dalam bentuk bonus dapat memp
ertinggi efisiensi operator
alat.
Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat beker
ja selama 60 menit secara
penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak
dapat dihindari seperti
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 58
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
pengantian komponen yang rusak, memindahkan alat ke
tempat lain, dan sebagainya.
Pada
Tabel 4.5
diberikan beberapa nilai efisiensi operator.
Tabel 4.5
. Nilai Evisiensi Operator.
(*)
Jenis Alat
Kriteria Evisiensi per-jam
Baik Sekali
Sedang
Kurang
(malam hari)
Crawler
55 menit
(92%)
50 menit
(83%)
45 menit
(75%)
Ban Karet
50 menit
(83%)
45 menit
(75%)
40 menit
(67%)
(*)
Sumber: Prodjosumarto
Beberapa pengertian untuk menentukan kondisi alat d
a n e fisiensi pengunaannya.
a.
Avability Index
(AI)
Avability Index
(AI) adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi da
ri alat tersebut
sesungguhnya
.
AI
=
W
x
100%
W+R
Keterangan Rumus
:
AI
=
Ability Index (%)
W
=
Jumlah Jam Kerja (jam)
R
=
Jumlah jam untuk perbaikan alat (jam)
b.
Physical Avaibility
(PA)
Adalah satatan tentang kondisi fisik dari alat yang
digunakan
PA
=
W+S
x
100%
W+R+S
Keterangan Rumus
:
PA
=
Psycal Ability (%)
S
=
Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi ti
dak digunakan
W+R+S
=
Jumlah seluruh jam jalan dimana alat d
ijadwalkan untuk
beroperasi.
c.
Use of Ability
(UA)
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 59
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
Menunjukkan berapa persen waktu yang digunakan oleh
suatu alat untuk beroperasi
pada saat alat itu digunakan.
UA
=W
x
100%
W+S
UA menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan peralat
an yang digunakan itu.
d.
Effective Utilization
(EU)
Pengertian EU sebenarnya sama saja dengan pengertia
n efisiensi kerja, yaitu
menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja
yang tersedia itu dapat
dimantaatkan untuk bekerja secara produktif.
EU
=
W
x 100%
W+R+S
Contoh 1.
Dari hasil rekaman operator Shovell, dalam setiap b
ulan dicatat data sebagai berikut:
Jumlah jam kerja (W)
=
300
jam
Jumlah jam untuk perbaikan alat (R)
=
100
jam
Jumlah jam alat suap tunggu (S)
=
200
jam
Hitung: AI, PA, AU, EU
Jawab:
AI
=W
x 100 %
W+R
= 300 jam/ (300 + 100 jam) x 100%
AI
=
75%
PA
=W+S
x 100%
W+R+S
= (300+ 200)
x 100%
(300 + 100 + 200)j
am
PA
=
82%
AU
=S
x 100%
W+S
= 300 jam
x 100%
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 60
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
(300 + 200) jam
AU
=
60%
EU
=W
x 100%
W+R+S
=
300 jam
x 100%
(300 + 100 + 200) jam
EU
=
50%
Contoh 2.
Dari rekaman Shovell yang lain dan dengan operator
yang lain pula tercatat data sebagai berikut:
W
=
450 jam
R
=
150 jam
S
=
0 jam (berarti tak ada alat yang sampai men
unggu)
Hitung: AI, PA, AU, EU, lalu analiasa operator mana
yang bekerja lebih efisien
Jawab:
AI
=W
x 100 %
W+R
= 450 jam/ (450 + 150 jam) x 100%
AI
=
75%
PA
=W+S
x 100%
W+R+S
= (450+ 0)
x 100%
(450 + 150 + 0)jam
PA
=
75%
AU
=S
x 100%
W+S
= 450 jam
x 100%
(450 + 0) jam
AU
=
100%
EU
=W
x 100%
W+R+S
=
450 jam
x 100%
(450 + 150 + 0) jam
EU
=
75%
Analisa efisiensi kerja operator
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 61
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
Kondisi dan efisiensi
Penggunaan Alat (%)
Operator 1 Operator 2
AI
75
75
PA
82
75
AU
60
100
EU
50
75
Dari tabel tersebut terlihat bahwa cakra kerja oper
ator 2 lebih baik dari operator 1.
9.
Faktor Pengembangan dan Pemuaian (
Swell Factor
)
Tanah maupun massa batuan yang ada di alam ini tela
h dalam kondisi terkonsolidasi
dengan baik, artinya bagian-bagian yang kosong atau
ruangan yang terisi udara
diantara butirannya sangat sedikit; namun demikian
jika material tersebut digali dari
tempat aslinya, maka terjadilah pengembangan atau p
emuaian volume. Tanah asli
yang di alam volumenya 1 m
3
, jika digali volumenya bisa menjadi 1,25%, ini ter
jadi
karena tanah yang digali mengalami pengembangan dan
pemuaian dari volume
semula akibat ruang antar butiranya yang membesar.
Faktor pengembangan dan pemuaian volume material pe
rlu diketahui, sebab pada
waktu penggalian material volume yang diperhitungka
n adalah volume dalam
kondisi
Bank Yard
, yaitu volume aslinya seperti di alam. Akan tetap
i pada waktu
perhitungan penangkutan material, volume yang dipa
kai adalah volume material
setelah digali, jadi material telah mengembang sehi
ngga volumenya bertambah besar.
Kemampuan alat angkut maksimal biasanya dihitung da
ri kemampuan alat itu
mengangkut material pada kapasitas munjung, jadi bi
la kapasitas munjung dikalikan
dengan faktor pengembangan material yang diangkut,
akan diperoleh
Bank Yard
Capacity
-nya
.
Tetapi sebaliknya, bila
Bank Yard
itu dipindahkan lalu dipadatkan di
tempat lain dengan alat pemadat mekanis, maka volum
e material tersebut menjadi
berkurang. Hal ini disebabkan karena material menja
di benar-benar padat, jika 1 m
3
tanah dalam kondisi
Bank Yard
dipadatkan, maka volumenya menjadi sekitar 0,9 m
3
,
tanah mengalami penyusutan sekitar 10%.Beberapa ang
ka pemuaian dan penyusutan
jenis material galian disajikan pada
Tabel. 4.6.
Tabel 4.6
. Angka Penyusutan/ Pemuaian Tanah (SF)
*)
Jenis Tanah Kondisi Tanah
Semula
Kondisi tanah yang akan dikerjakan
Tanah Asli
Tanah Lepas
Tanah Padat
Pasir
(A)
1,00
1,11
0,95
(B)
0,90
1,00
0,86
(C)
1,05
1,17
1,00
Tanah liat
berpasir/
(A)
1,00
1,25
0,90
(B)
0,80
1,00
0,72
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis
(Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa
Page 62
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM)
2009)
Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil-
FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id
Tanah biasa
(C)
1,11
1,39
1,00
Tanah liat
(A)
1,00
1,25
0,90
(B)
0,70
1,00
0,63
(C)
1,11
1,59
1,00
Tanah liat
bercampur
kerikil
(A)
1,18
1,13
1,03
(B)
1,00
1,00
0,91
(C)
1,09
1,10
1,00
Kerikil
(A)
1,00
1,13
1,03
(B)
0,88
1,00
0,91
(C)
1,97
1,10
1,.00
Kerikil kasar
(A)
1,00
1,42
1,29
(B)
0,70
1,00
0,91
(C)
1,77
1,10
1,00
Pecahan
cadas atau
batuan lunak
(A)
1,00
1,65
1,22
(B)
0,61
1,00
0,74
(C)
1,82
1,35
1,00
Pecahan
granit atau
batuan keras
(A)
1,00
1,70
1,31
(B)
0,59
1,00
0,77
(C)
1,76
1,30
1,00
Pecahan Batu
(A)
1,00
1,75
1,40
(B)
0,57
1,00
0,80
(C)
1,71
1,24
1,00
Batuan hasil
peledakan
(A)
1,00
1,80
1,30
(B)
0,56
1,00
0,72
(C)
0,77
1,38
1,00
Keterangan: (A) = tanah Asli
(B) Tanah Lepas
(C) T
anah Padat
*)
Sumber: Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan de
ngan Manggunakan Alat-alat Berat.
[Rochmanhadi, 1985].
Contoh 1.
Sebuah Power Scrapper memiliki kapasitas munjung 15
yd
3
, akan digunakan untuk mengangkut tanah
liat. Berapakah kapasitas alat sebenarnya mampu men
gangkut tanah liat asli?
Jawab:
Menurut
Tabel 4.6
, tiap 1 bagian tanah liat asli bila digali akan me
ngembang menjadi 1,25
bagian.
Kapasitas munjung
=
1,25 x kapasitas tanah liat a
sli
15 yd
3
=
1,25 x kapasitas tanah liat asli
Kapasitas tanah liat asli
=
(15/ 1,25) cu yd
=
120 cu yd.
Contoh 2.
Bila atanah liat tersebut untuk urugan yang dipadat
kan, berapa volume padatnya?
Jawab:
Volume padat
=
volume asli
x
0,90
(
Lihat Tabel 4.6
)
=
120 cu yd
x
0,90

Anda mungkin juga menyukai