MAKALAH
MAKALAH
PENDAHULUAN
dilindungi dari tekanan luar. Tekanan ini dinamik dan berfluktuatif secara ritmis
mengikuti siklus jantung, respirasi, dan perubahan proses fisiologis tubuh; secara
Tekanan intrakranial adalah tekanan yang terdapat pada otak dan cairan
bervariasi sekitar 1 mmHg pada orang dewasa normal. Tekanan CSS telah
darah (sistem vena dan arteri). ICP diukur pada saat istirahat, biasanya 7-15
1
Perubahan ICP dikaitkan dengan perubahan volume dalam satu atau lebih
bersama dengan dura relatif inelastis, membentuk sebuah wadah yang kaku,
sehingga peningkatan apapun dari otak, darah, atau CSS akan cenderung
langsung, karena CSS akan dipindahkan ke kanal tulang belakang, serta sedikit
TIK.5
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilindungi dari tekanan luar. Tekanan ini dinamik dan berfluktuatif secara ritmis
mengikuti siklus jantung, respirasi, dan perubahan proses fisiologis tubuh; secara
Alexander Monro dan George Kellie menyebutkan bahwa otak, darah, dan
efek TTIK terhadap aliran darah otak. Mekanisme kedua adalah akibat pergeseran
garis tengah otak yang menyebabkan distorsi dan herniasi jaringan otak.3
3
2.1.2 Prinsip-Prinsip Tekanan Intrakranial
Kedua ruang ini berhubungan melalui insisura tentorial atau tentorial notch.
Daerah supratentorial terdiri dari fosa anterior dan fosa media. Daerah
infratentorial terdiri dari fosa posterior. Falks serebri yang merupakan struktur
Tekanan intrakranial adalah tekanan yang terdapat pada otak dan cairan
bervariasi sekitar 1 mmHg pada orang dewasa normal. Tekanan CSS telah terbukti
(sistem vena dan arteri). ICP diukur pada saat istirahat, biasanya 7-15 mmHg
Perubahan ICP dikaitkan dengan perubahan volume dalam satu atau lebih
bersama dengan dura relatif inelastis, membentuk sebuah wadah yang kaku,
sehingga peningkatan apapun dari otak, darah, atau CSS akan cenderung
4
meningkatkan tekanan intrakranial (TIK). Selain itu, setiap peningkatan salah satu
karena CSS akan dipindahkan ke kanal tulang belakang, serta sedikit meregangkan
falks cerebri. Namun, setelah TIK sudah mencapai sekitar 25 mmHg, peningkatan
arteri dan vena. Perbedaan tekanan yang mendorong darah memasuki sistem ini
Nilai normal CPP adalah 80 mmHg. Cerebral Blood Flow (CBF) adalah
aliran suplai darah ke otak. Pada dewasa, normal CBF berkisar 15% dari curah
jantung. Nilai CBF dapat dihitung dengan CPP dibagi dengan Cerebrovascular
Resistance (CVR). CPP dapat disederhanakan sebagai tekanan masuk yang kira-
kira sama dengan tekanan rata-rata arteri/ Mean arterial pressure (MAP) dikurangi
dengan tekanan perfusi otak dan berhubungan tidak langsung dengan resistensi
CVR.5
5
2.1.3 Etiologi peningkatan TIK
1. Efek massa: tumor otak, infark dengan edema, kontusio, hematoma subdural
2. Pembengkakan jaringan otak yang luas akibat iskemia jaringan otak, gagal hati,
3. Peningkatan tekanan vena seperti pada sinus venus trombosis, gagal jatung,
tanpa mual, palsi okular, penurunan kesadaran, sakit pada daerah punggung,
dan edema papil. Edema papil dapat menyebabkan gangguan penglihatan, atrofi
saraf mata, dan kebutaan. Adanya efek massa dapat menyebabkan gejala
tambahan pupil dilatasi, paresis saraf abdusesns (N VI), dan trias Cushing,
6
2.1.4 Gejala klinis TTIK antara lain: 8
Nyeri Kepala
Nyeri kepala terjadi karena dilatasi vena, sehingga terjadi traksi dan regangan
berdenyut terutama pagi hari saat bangun tidur. Kadangkala penderita merasa ada
rasa penuh di kepala. Nyeri kepala bertambah jika penderita bersin, mengejan, dan
batuk.
Muntah
Muntah terjadi karena adanya distorsi batang otak saat tidur, sehingga
biasanya muncul pada pagi hari saat bangun tidur. Biasanya tidak disertai
Kejang
kejang fokal menjadi kejang umum dan pertama kali muncul pada usia lebih
7
tengkorak. Kelainan neurologis yang sering adalah kelumpuhan nervus VI dan
ditentukan oleh jumlah cairan serebrospinalis, darah, dan jaringan otak. Ketiga
jumlah darah yang mengalir di otak. Kompensasi ini hanya terbatas pada
antara 7-10 mmHg dengan batas atas antara 20-25 mmHg, tekanan melebihi
intrakranial.9
serebral dapat menyebabkan iskemia dan infark jaringan otak. Iskemia jaringan
menimbulkan asidosis laktat, penurunan pH, dan dilatasi pembuluh darah, yang
8
Peningkatan tekanan intrakranial yang berat, seperti adanya massa,
dan herniasi jaringan otak. Herniasi yang membahayakan jiwa adalah herniasi
mengakibatkan kematian.9
2.1.7 Tatalaksana
yang terjadi. Dapat berupa tindakan umum, terapi farmakologis, dan tindakan
bedah. 1-5
Tindakan Umum
2. pertahankan ventilasi
3. Tenangkan pasien
4. Naikkan kepala
9
tekanan darah, perubahan komplians dada, perubahan ventilasi,
5. Atasi syok
hidrostatik intravaskuler.
9. Monitor TTIK
10
drainase kemudian tindakan pembedahan sesuai karakteristik lesi.
tatalaksana perdarahan.
Beberapa hal yang berperan besar dalam menjaga agar TIK tidak meninggi
antara suplai dan kebutuhan akan substrat metabolisme. Di satu sisi terjadi
berkurang, sehingga akan terjadi kerusakan jaringan otak dan edema. Hal ini
11
Hiponatremia akan menyebabkan penurunan osmolalitas plasma sehingga
9. Atasi hipoksia
asam laktat sebagai sisa metabolisme. Peninggian asam laktat di otak akan
Pemantauan TIK
perlu dilakukan agar terhindar dari cedera otak selanjutnya, dimana dapat
12
bersifat ireversibel dan letal. Dengan pemantauan TIK juga kita dapat
harus dipantau pada semua cedera kepala berat (Glasgow Coma Scale/GCS 3-
basalis) (Level II), TIK juga sebaiknya dipantau pada pasien cedera kepala
berat dengan CT scan kepala normal jika diikuti dua atau lebih kriteria antara
lain usia>40 tahun, sikap motorik, dan tekanan darah sistolik <90 mmHg.
Tidak ada kontrindikasi absolut untuk memantau TIK, hanya ada beberapa
Thromboplastin Time (PTT) terkoreksi ( INR <1,4 dan PT <13,5 detik). Pada
kasus emergensi dapat diberikan Fresh Frozen Plasma (FFP) dan vitamin K.
13
d. Imunosupresan baik atrogenik maupun patologis juga merupakan
Ada dua metode pemantauan TIK yaitu metode invasif (secara langsung) dan
non invasive (tidak langsung). Metode non invasif (secara tidak langsung)
memberikan estimasi TIK yang cocok dan berbahaya bila dilakukan pada TIK
sangat rendah.
Beberapa kondisi klinis yang harus dinilai pada peningkatan TIK yaitu
2. Pemeriksaan pupil
3. Pemeriksaan motorik ocular (perhatian khusus pada nervus III dan VI)
14
5. Adanya mual atau muntah
peningkatan TIK. Papil edema ditemukan bila peningkatan TIK telah terjadi
lebih dari sehari. Tapi sebaiknya tetap dinilai pada evaluasi awal, ada atau
perjalanan penyakit.
Neuroimaging
Adanya lebih dari satu kelainan ini sangat mungkin suatu peningkatan
kontras pun seringkali cukup. Keputusan penting yang harus dilakukan pada
15
dari anamnesa dan pemeriksaan. Pencitraan tidak dapat menggantikan
penempatan monitor TIK dalam kasus di mana kebutuhan untuk itu awalnya
kurang jelas.
Neurosonology
TCD telah terbukti merupakan alat klinis noninvasif yang berguna untuk
penilaian aliran darah arteri basal otak. Semua cabang utama arteri
intrakranial biasanya dapat diinsonasi baik arteri kranial anterior, media dan
posterior melalui tulang temporal (kecuali pada 10% pasien, dimana insonasi
melalui orbita, dan arteri vertebral dan arteri basilar melalui foramen
magnum. TCD mengukur kecepatan aliran darah, dalam sentimeter per detik,
rasio perbedaan antara kecepatan aliran sistolik dan diastolik dibagi rata-rata
16
Penggunaan klinis yang paling umum dari TCD adalah pemantauan untuk
aliran sistolik dan penurunan diastolik (aliran sistolik 120 sangat sugestif dan
TCD serial dapat mendeteksi perubahan progresif dalam kecepatan aliran dan
arteri karena TIK meningkat. Sayangnya, TCD kurang sensitif dan spesifik
TCD untuk monitor pasien SAH harus selalu ingat bahwa perubahan
17
Pemantauan TIK secara langsung
Subarachnoid Screw
tabung. Alat ini ditempatkan ke dalam tengkorak berbatasan dengan dura. Ini
kesalahan permantauan TIK, salah penempatan sekrup, dan oklusi oleh debris.
Metode ini kurang invasif tetapi juga kurang akurat. Hal ini tidak dapat
digunakan untuk mengalirkan CSF, namun kateter memiliki risiko yang lebih
diletakkan di parenkim otak melalui lubang kecil dan baut tengkorak yang
subtansia alba regio frontal nondominan pada cedera otak difus, atau
18
intraparenkimal ditempatkan pada hemisfer kontralateral dari hematoma
dan radiologis pasien. Ketika ada perbedaan yang signifikan antara nilai
harus dipertimbangkan.
Kateter intraventrikuler/Ventriculostomy
hole kecil di frontal kanan. Tehnik ini juga dapat digunakan untuk
19
lumennya, sistem ini memungkinkan pemantauan TIK dan drainase LCS
simultan.
dan herniasi, atau terapi tidak sesuai berkaitan dengan pembacaan TIK dengan
atau deposit fibrin, dan kateter dapat berpindah sehingga sebagian atau
seluruh ujung kateter terletak dalam parenkim otak bukan dalam ventrikel.
signifikan antara lumen kateter ventrikel dan ventrikel. Jika diduga ada
sistem saraf pusat. Jadi irigasi rutin tidak dianjurkan. Ventrikulitis dan
aseptik dan pembilasan kateter dan pengangkatan yang benar kateter yang
tidak dibutuhkan dapat meminimalkan risiko infeksi terkait kateter. LCS dapat
20
mencetuskan infeksi karena pengulangan akses ke sistem drainase. Sampling
Tranduser harus sama tinggi dengan titik referensi. Titik referensi yang paling
umum adalah foramen Monro. Titik referensi 0 adalah garis imajiner anatara
lama waktu pemakaian adalah dua minggu atau tergantung kondisi pasien.
Terapi Farmakologi
Cairan Hipertonis1,3,13,14
akut tanpa kerusakan sawar darah otak. Manitol 20% per infus dengan dosis
1-1,5 g/kgBB pada dewasa atau 1-3 g/kgBB pada anak-anak diberikan dalam
30-60 menit.
21
Diuretika 1,13,14
Steroid 1,3
CSS dan mempunyai efek langsung pada sel endotel. Deksametason dapat
Hiperventilasi
kurang dari 20 mmHg, aliran darah akan makin turun sehingga oksigen di
otak tidak cukup tersedia. Iskemi serebral akibat TTIK bisa pulih, namun
serebri.1,13,14
22
Terapi Hipotermi
23
Mengurangi cairan serebrospinal biasanya dilakukan apabila
halnya pada infeksi meningitis atau kriptokokkus. Ada tiga cara yang
intrakranial.
mengukur TIK. Keuntungan lainnya adalah teknik ini tidak terlalu sulit
24
dalam menangani krisis peningkatan TIK namun akan menyebabkan
Indikasi hiperventilasi 2
intrakranial.
osmotik.
25
Jika hiperventilasi diperpanjang pada pCO2=25-30 mmHg
6. Terapi osmotik
26
a. Salin hipertonik : loading dose 30 ml salin 23% diberikan dalam 10-20
b. Mannitol 20% (dosis 0,25-1 gr/kg) : Loading dose 1gr/kg BB, diikuti
dengan dosis pemeliharaan 0,5 gr/kg BB tiap 4-6 jam dengan kadar
Waktu paruh mannitol adalah 0,16 jam. Efikasi terlihat dalam 15-30 menit,
1. Menurunkan TIK :
27
I. Mannitol membuka sawar darah otak, dan mannitol yang melintasi
III. Mannitol dosis tinggi beresiko untuk terjadinya gagal ginjal akut
sebelumnya.
28
mannitol pontine myenolysis)
khususnya pada
hipotensi, rebound
edema serebral,
hipernatremia,
insufisiensi renal
7. Pilihan lainnya :
osmolaritas 1020 mOsm/L dengan pH 7.0. Cairan ini netral dan ketika
akan berdisosiasi menjadi anion (laktat dan klorida) dan kation (sodium,
29
dimitokondria, dimana oksidasinya akan menghasilkan energi yang sama
laktat.
supresi jantung.
kapitis. Biasanya berguna untuk edema yang berhubungan dengan tumor dan
Langkah Rasional
30
Pastikan pasien disedasi dan paralisis Menurunkan peningkatan respon simpatis
abdominal musculature
lewati langkah ini dan langsung ke hiperventilasi jika hipotensi, deplesi volume, atau
31
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpilan
Tekanan intrakranial adalah tekanan yang terdapat pada otak dan cairan
Perubahan ICP dikaitkan dengan perubahan volume dalam satu atau lebih
bersama dengan dura relatif inelastis, membentuk sebuah wadah yang kaku,
sehingga peningkatan apapun dari otak, darah, atau CSS akan cenderung
tulang belakang, serta sedikit meregangkan falks cerebri. Namun, setelah TIK
sudah mencapai sekitar 25 mmHg, peningkatan kecil volume otak sudah dapat
32
penyebabnya, perlu dipertimbangkan tindakan dekompresi berupa kraniotomi
atau shunting.
33