Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
AT : Seorang pasien perempuan datang ke poli psikiatrik RSU Daya dengan keluhan susah
tidur. Pasien sering terjaga dari tidur dan sulit untuk tidur lagi. Pasien mengaku cepat
merasa lelah dan jantung berdebar-debar sampai dingin tangan dan kaki. Pasien turut
mengalami ketegangan leher. Pasien juga merasa sering sakit kepala dan mengaku ada
nyeri perut. Anak kedua pasien bakal menikah beberapa bulan lagi, tapi pasien merasa
tidak terlalu gembira. Nafsu makan pasien berkurang dan berat badannya turun 3 kg.
Pasien akan merasa sedih terutama ketika pasien mengadu tentang masalahnya pada
keluarga, tapi tidak ada yang memahami perasaan pasien. Pasien pernah berobat ke poli
interna dan diberi obat alprazolam tetapi masih mengalami keluhan yang sama. Pasien
kemudiannya berobat ke poli psikiatri dan diberi obat clozapine dan tidak dapat tidur
kalau tidak konsumsi obat tersebut.
Keluhan mulai dirasakan saat pasien selesai operasi kandungan dan kandung hempedu
kurang lebih 2 bulan yang lalu. Pasien mulai susah tidur dan kemudiannya memberat
sehingga pasien tidak tidur selama seminggu ini. Pasien mengaku tidak punya masalah
di keluarga atau di tempat kerja. Pasien juga mengaku tidak tahu apa yang
membuatkan pasien merasa cemas.
Riwayat Premorbid
Riwayat Keluarga:
Infeksi (-)
Trauma (-)
Demam (-)
Kejang(-)
Napza (-)
P: 56 tahun dok
P: Waktu bulan Nopember kemaren saya dioperasi. Operasi kandungan dan operasi kandung
hempedu. Pas habis operasi saya mulai susah tidur dok. Nanti kalau tidur terbangun lagi.
P: Selama seminggu ini dok, saya langsung tidak boleh tidur. Biasanya saya coba tutup mata
selepas solat isyak, dan pasti terjaga jam 11. Selepas itu langsung tidak bisa tidur lagi dok.
DM: Biasanya kalau ibu tidak tidur, ibu bikin apa saja?
DM: Ada sesuatu yang mengganggu pikiran ibu? Suatu macam bayangan, atau bisikan-
bisikan yang cuma ibu dapat lihat atau dengar?
P: tidak ada dok, saya tidak mendengar atau melihat apa-apa yang aneh. Kalau sesuatu yang
mengganggu pikiran, itu cuma masalah tidak bisa tidur dok. Kalau yang lain tidak ada.
DM : Apa ibu punya masalah di kantor? Atau di rumah?
DM: Ada lagi yang ibu rasakan selain susah tidur? Mungkin jantung ta berdebar, mudah lelah
atau selainnya?
P: Iya dok, jantungku juga berdebar-debar, sempat saya ke poli interna ketemu dokter.
Kemudian saya di kasi obat alprazolam, tapi masih tidak bisa tidur dok. Saya juga sekarang
cepat capek dok, baru naik tangga ke lantai dua langsung lelah, padahal sebelumnya tidak
seperti ini.
P: Iya dok, dingin kurasa kadang-kadang. Baru sakit juga leherku, kayak tegang-tegang
begitu. Langsung nanti sakit kepalaku juga dok. Kadang ada rasa nyeri, tapi pas ketemu
dokter umum kemaren katanya tidak ada apa-apa masalah.
P: Iya dok, saya sedih. Saya cerita sama keluargaku tentang masalah susah tidurku dok, tapi
mereka bilang saya yang terlalu banyak berfikir sampai tidak bias tdur. Padahal saya mau
sekali tidur, supaya besok bisa cergas. (suara pasien agak sedikit bergetar) Anak kedua saya
bakal nikah beberapa bulan lagi dok. Harusnya sebagai ibu kan saya sibuk mau persediaan,
tapi perasaanku beda sekali dibanding waktu anak pertama mau menikah.
P: Saya kurang makan sekarang dok, turun beratku juga. Kemaren dulu 63 kilo, sekarang
cuman 60 kilo.
P: pernah dok, waktu itu saya ke PCC ketemu dokter Faisal, dikasi obat Clozapine. Kalau
saya minum itu obat, bias ka tidur, tapi kalau tidak minum, tidak bisa.
P: Tidak dok. Saya cuma pergi satu kali. Kemudian ada yang bilang di sini (RSUD Daya)
ada poli psikiatri, jadi saya datang ke sini. Rumah saya dekat di sini aja dok.
DM: Maaf ibu, saya bertanya. Dalam keluarga ibu ada yang sakit begini atau yang punya
gangguan jiwa?
P: 93.
DM: Kalau misalnya ibu temukan dompet di jalan apa yang ibu lakukan?
P: Pencuri
DM: Oke. Itu saja yang saya tanyakan. Terima kasih atas waktunya.
P: Sama-sama.
LAPORAN PSIKIATRIK
1. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama dan alasan MRSJ / terapi:
Susah tidur
b. Riwayat gangguan sekarang, perhatikan:
Keluhan dan gejala
Seorang pasien perempuan datang ke poli psikiatrik RSU Daya dengan keluhan
susah tidur. Pasien sering terjaga dari tidur dan sulit untuk tidur lagi. Pasien
mengaku cepat merasa lelah dan jantung berdebar-debar sampai dingin seluruh
tubuh dan mengalami ketegangan leher. Pasien juga merasa telapak tangan dan
kakinya sering dingin, sering sakit kepala dan mengaku ada nyeri perut. Anak
kedua pasien bakal menikah beberapa bulan lagi, tapi pasien merasa tidak terlalu
gembira. Nafsu makan pasien berkurang dan berat badannya turun 3 kg. Pasien
ada merasa sedih terutama ketika pasien mengadu tentang masalahnya pada
keluarga, tapi tidak ada yang memahami perasaan pasien. Pasien pernah berobat
ke poli interna dan diberi obat alprazolam tetapi masih mengalami keluhan yang
sama. Pasien kemudiannya berobat ke poli psikiatri dan diberi obat clozapine dan
tidak dapat tidur kalau tidak konsumsi obat tersebut.
Keluhan dirasakan saat pasien selesai operasi kandungan dan kandung hempedu
kurang lebih 2 bulan yang lalu. Pasien mulai susah tidur dan kemudiannya
memberat sehingga pasien tidak tidur selama seminggu ini. Pasien mengaku tidak
punya masalah di keluarga atau di tempat kerja. Pasien juga mengaku tidak tahu
apa yang membuatkan pasien merasa cemas.
Hendaya / disfungsi
Hendaya dalam bidang pekerjaan (-)
Hendaya dalam bidang sosial (-)
Hendaya dalam waktu senggang (+)
Faktor stressor psikososial
Pasien pernah menjalani operasi kandung kemih dan kandungan kurang lebih 2-3
bulan yang lalu.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya
Riwayat penyakit fisik tertentu (+) pernah operasi kandungan dan kandung
hempedu
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya (-)
c. Riwayat gangguan sebelumnya
-Trauma (-)
-Infeksi (-)
-Kejang (-)
-Napza (-)
d. Riwayat kehidupan peribadi
Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun)
Pasien lahir normal pada 1959, cukup bulan, ditolong bidan di rumah.
Riwayat masa kanak-kanak awal (1-3 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama seperti pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak pada umumnya
Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4 11 tahun)
Pasien mulai masuk SD saat berusia 6 tahun, pasien termasuk mahasiswa
cemerlang.
Riwayat masa remaja (12-17 tahun)
Setelah tamat SD pasien melanjutkan diri ke jenjang SMP dan SMA.
Pertumbuhan dan perkembangannya sama dengan remaja lain. Pasien
merupakan orang yang ramah, mudah bergaul dan senang membantu orang
lain.
Riwayat masa dewasa (18 tahun sekarang)
Setelah tamat SMA pasien melanjutkan pelajaran sampai S1 dan menjadi
PNS
e. Riwayat kehidupan keluarga
Pasien anak pertama dari empat bersaudara (P,L,L,P)
Pasien sudah menikah
Hubungan dengan anggota keluarga baik
Tidak ada riwayat gangguan jiwa pada keluarga pasien
f. Situasi sekarang
Pasien tinggal bersama suami
g. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien sadar kalau dirinya sakit dan perlu pengobatan
a. Deskripsi umum
1. Penampilan : Seorang wanita mengenakan baju gaun panjang corak bunga-bunga,
perawakan diri agak gemuk, perawatan diri baik, rapi, wajah sesuai umur
2. Kesadaran : Normal
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Tenang
4. Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
b. Keadaan Afektif (mood) perasaan, dan empati, perhatian:
1. Mood: Baik
2. Afek : Appropriate
3. Empati : Dapat dirabarasakan
4. Keserasian : Serasi
c. Fungsi intelektual (kognitif) :
1. Tarf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai dengan tingkat
pendidikan
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi (waktu, tempat dan orang) : Baik
4. Daya ingat : Daya ingat segera, jangka pendek, jangka panjang baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Tidak diketahui
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Tidak terganggu
d. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
e. Proses berfikir
1. Arus pikiran :
- Produktivitas : Spontan, cukup
- Kontinuitas : Relevan, koheren
- Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran :
- Preokupasi : Pasien sering memikirkan masalah susah tidur
- Gangguan isi pikir : Tidak ada
f. Pengendalian impuls : Baik
g. Daya nilai
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik
h. Tilikan (insight) :Pasien sadar dirinya sakit dan butuh pengobatan (Tilikan 6)
i. Taraf dapat dipercaya :Dapat dipercaya
Pemeriksaan Fisik
V. Evaluasi Multiaksial
Aksis 1
Berdasarkan hasil alloanamnesis dan autoanamnesis, didapatkan gejala klinis yang
bermakna berupa perasaan cemas karena memikirkan masalah tidurnya, gelisah, nafsu
makan dan tidur terganggu serta jantung pasien berdebar-debar. Keadaan ini
mengakibatkan pasien merasa terganggu dan tidak nyaman (distress), dan sulit
melakukan pekerjaannya dan mengisi waktu luangnya dengan hal yang bermanfaat
(disability). Oleh karena itu pasien digolongkan sebagai gangguan jiwa. Dari
pemeriksaan fisik, tidak ditemukan tanda-tanda disfungsi otak sehingga digolongkan
sebagai gangguan jiwa non organik. Pasien tidak mengalami hendaya berat dalam
menilai realita sehingga digolongkan sebagai gangguan jiwa non psikotik.Dari hasil
alloanamnesa dan autoanamnesa, didapatkan pasien menunjukkan anxietas sebagai
gejala primer yang berlangsung setiap hari dan tidak terbatas pada keadaan situasi
khusus tertentu sahaja. Pasien mengalami gejala-gejala seperti mudah tersinggung,
tidak dapat santai, dan mengalami overaktivitas otonomik di mana jantung pasien
berdebar-debar, tangan dan kaki sering kedinginan, sakit kepala, dan ada nyeri perut.
Pasien juga mengalami gejala-gejala depresi yaitu tidak merasa senang sedangkan
anaknya bakal menikah beberapa bulan lagi, mudah lelah, serta tidur yang terganggu
dan nafsu makan yang berkurang. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi
pada pasien dan masing-masing gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri sehingga pasien dapat didiagnosis
dengan Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F. 41.2)
Aksis II
Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pasien tumbuh dan
berkembang seperti anak seusianya. Pasien bersekolah hingga S1 pasien merupakan
orang yang ramah dan mudah bergaul. Tetapi informasi belum cukup untuk
menentukan gangguan keperibadian yang khas pada pasien ini.
Aksis III
Pasien pernah dioperasi kandungan dan operasi kandung hempedu bulan Nopember
tahun lalu.
Aksis IV
Pasien mengaku tidak mempunyai masalah lingkungan atau masalah lainnya selain
terus menerus memikirkan masalah tidurnya
Aksis V
GAF Scale 80-71 berupa gejala sementara, dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial, pekerjaan dan waktu senggang
VII. Prognosis
Faktor pendukung:
Faktor penghambat:
1. Onset
Dari faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa prognosis pasien adalah dubia et
bonam.
- Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas (not restricted pada
situasi lingkungan tertentu sahaja.
- Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif bahkan juga beberapa unsur anxietas
fobik asal saja jelas bersifat sekunder atau ringan
Pedoman Diagnostik
Farmakoterapi:
- Alprazolam 1mg 0-1/2-1
- Fluoxetin 20mg 1-0-0
Psikoterapi:
- Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi
pikirannya sehingga pasien merasa lega
- Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya agar pasien memahami kondisinya dan memahami cara
menghadapinya serta tetap memotivasikan pasien agar tetap minom obat
secara teratur
V. Follow up
Memantau keadaan pasien dan perkembangan penyakitnya, efektifitas terapi serta tanda-
tanda munculnya efek samping dari obat yang diberikan.