BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi
karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup dan terlibat di
dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam kehidupan tampak begitu beragam baik di
dalam kehidupan kehidupan rumah tangga hingga tingkat organisasi yang lebih kompleks yaitu
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya. Manusia
merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karena hanya manusia yang memiliki
sifat kedinamisan.1 Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan organisasi dengan baik, maka
diperlukan sumber daya untuk mencapainya. Sumber daya merupakan energi, tenaga dan
kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan aktivitas ataupun kegiatan. Sumber daya itu antara
lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya ilmu dan teknologi, serta sumber daya
manusia. Diantara sumber daya tersebut, sumber daya terpenting ialah sumber daya manusia
(Wirawan, 2009). Sumber daya manusia dianggap penting karena dapat mempengaruhi efisiensi
dan efektifitas organisasi, serta merupakan pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan
Sumber daya manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi sudah
seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut sesuai yang diharapkan.
Perhatian yang dimaksud dalam hal ini adalah motivasi. Motivasi memiliki peran penting dalam
membangun kinerja seseorang lebih maksimal. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas
mengenai pentingnya motivasi di dalam organisasi, dan alasan inilah yang menjadi dasar
pemikiran saya dalam penyelesaian makalah ini. Unsur motivasi di dalam organisasi memang
sangat diperlukan guna mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan dan efisien.
faktor-faktor tertentu. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja individu dalam
memajukan organisasi dimana tempatnya bekerja. Oleh karena itu, berkaitan dengan
permasalahan di atas maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara lain;
Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah:
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
a. Penulis maupun pembaca bisa memahami secara detail mengenai pentingnya motivasi dalam
dunia organisasi;
b. Penulis maupun pembaca dapat mengambil hikmah mengenai peran motivasi untuk diaplikasikan
BAB II
PEMBAHASAN
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128). Menurut George R. Terry, motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya melakukan tindakan.1[1]
Selanjutnya menurut Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu proses yang mendorong,
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku sedemikian rupa sehingga mau bekerja
Motivasi organisasi adalah suatu keahlian , dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar
mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh kebutuhan
yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa motivasi
organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi
yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual.3[3] Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan
dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama manajemen adalah planning,
organizing, staffing, leading, dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah rencana dibuat,
organisasi dibentuk, dan disusun personalianya , langkah berikutnya adalah menugaskan atau
mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan . Fungsi pengarahan ini secara
sederhana membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus
dalam fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat
menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan
kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa
motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang memburuk , menemukan kegagalan
program kerja bahkan terancam bubar. Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia
dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien
daripada yang tidak di motivasi. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah
anggotanya , sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara
organisatoris maupun pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi , sebisa mungkin
memahami masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran
evaluasi sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa
menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja
untuk anggotanya.
Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai berikut:4[1]
1) Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan tersebut belum
terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha melakukan kegiatan.
2) Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan bagaimana
3) Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
5) Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan
6) Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat mempertimbangkan
seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan yang mereka terima.
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasal dari
karyawan.5[2]
1. Faktor Internal
Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:
2. Faktor Eksternal
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja seseorang.
Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (content theory)
Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor factor kebutuhan dan kepuasan
individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu.6[3] Pada teori
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan.
Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja. Dalam hal ini teori motivasi proses
1) Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan Pertautan
2) Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan tindakan keadilan diseluruh lapisan serta
obyektif di dalam lingkungan perusahaannya. Tokoh dalam teori ini adalah S. Adams.
3) Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari
pelaku dengan pemberian kompensasi. Tokoh dalam teori ini adalah B.F. Skinner.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
memberikan peranan penting dalam produktivitas di dalam organisasi dimana individu tersebut
bekerja. Banyak para ahli yang memberikan definisi mengenai motivasi berdasarkan sudut
pandangnya, salah satunya adalah Siagian (1994:128) yang mengatakan bahwa motivasi adalah
keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis. Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi baik secara internal maupun
eksternal. Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi terbagi dua yaitu teori motivasi
kepuasan dan teori motivasi proses. Motivasi selain berperan dalam meningkatkan produktivitas
bagi organisasi, motivasi juga memberikan kontribusi yang besar dalam memberikan masukan
yang berarti kepada bawahan berkaitan dengan kinerja yang seharusnya diterapkan di suatu
3.2 Saran
Setelah mempelajari pembahasan motivasi pada bab sebelumnya, maka ada dua saran yang
saya petik dalam makalah ini diantaranya adalah yang pertama bagi pihak atasan dalam suatu
organisasi sebaiknya dapat memberikan apa yang seharusnya bawahan dapatkan, baik itu
informasi yang akurat, cepat dan tidak bertele-tele sehingga semangat kerja bawahan tetap terjaga.
Kedua, adalah bagi pihak bawahan sebaiknya lebih memaksimalkan tugas pokok dan fungsi
kerjanya masing-masing supaya kinerja tersebut bisa mendapatkan predikat memuaskan bagi para
atasan.