Metode Analisis PDF
Metode Analisis PDF
pH H2O (1:5)
Alat
- Alat penumbuk
- Ayakan 0,5 mm
- Timbangan
- Mesin pengocok
- pH meter
- Botol kocok
Bahan
- Air aquades
Metode
- Haluskan bahan dan ayak dengan ayakan 0,5 mm
- Timbang bahan 5 gr
- Masukan ke botol kocok
- Tambahkan aquades 25 ml
- Kocok selama 30 menit
- Ukur dengan pH meter
Pipa gelas
b. Timbang cawan+media
- Timbang kembali
- Kadar C-org dapat diketahui dengan cara:
- Misal :
A= berat cawan
B= cawan+media
C= cawan+media (1050C)
D= cawan+media (7000C)
Maka:
Kadar air= [B-C/C-A]x100%
C-org= [C-D/C-A/1.724]
1.724 merupakan rumus baku dari 100/58, dimana 58% C-org mudah teroksidasi
Pipet
H2SO4 pa
Erlenmeyer
FeSO4 0,5 N
K2Cr2O7 1N
Cara kerja:
- Timbang media yang telah lolos saringan 0,5mm sebanyak 0,5 gram
- Dengan pipet tambahkan 10 ml K2Cr2O7 1N
- Tambahkan 20 ml H2 SO4 pa sambil digoyang
- Dibiarkan hingga dingin
Sebelum titrasi
Sesudah titrasi
Perhitungan:
(me K2Cr 2O7 me FeSO 4) x 0,003 x f
% C-org = x 100%
Keterangan:
f = 1,33> C yang teroksidasi 77% = 100/77 = 1,30
me = N x V
N = Normalitas
V = Volume
BKM = bobot kering mutlak 105 oC
0,003 = valensi Cr yang teroksidasi
= 3 x 0,001 (mg ke gram)
N-Total (%)
Analisis N terbagi menjadi beberapa tahap, diantaranya adalah: destruksi, destilasi,
dan titrasi; namun sebelumnya dilakukan penyiapan bahan seperti membuat larutan Asam
Borat 4% untuk penampung destilasi dan HCl 0,05 N untuk titrasi.
Pembuatan larutan Asam borat 4 %
Aquades
Asam borat
Gelas piala 1 L
a. Destruksi
Labu destruksi
H2SO4 pa
Selenium mix
Bahan/Media
b. Destilasi
- Pindahkan ekstrak hasil destruksi ke labu destilasi; namun jika destilasi dilakukan
keesokan harinya/tidak langsung pada hari itu maka ekstrak dipindahkan ke botol,
dengan menambahkan aquades sampai ekstrak di labu destruksi terpindahkan semua.
- Siapkan penampung destilat berupa asam borat 4% sebanyak 10ml ditambah indikator
conway 5 tetes pada erlenmeyer (berwarna merah)
- Ekstrak dipindahkan ke labu destilasi, tambahkan aquades sampai 1/3 labu; lalu
tambahkan NaOH 50% sebanyak 20 ml
- Pasang penampung destilat dan labu destilasi pada alat. Pada prosesnya penampung
destilat akan berubah menjadi warna hijau muda. Proses destilasi dihentikan jika
destilat yang tertampung mencapai 75 ml.
c. Titrasi
- Titrasi dengan menggunakan HCl 0,05 N (namun sebenarnya tidak tepat 0,05; untuk
memastikannya maka dilakukan standarisasi HCl, akan datang penjelasannya)
- Catat volume HCl awal, titrasi sampai larutan berubah warna dari hijau muda menjadi
merah muda. Catat volume akhir; volume HCl yang terpakai didapat dengan
mengurangkan volume akhir-volume awal.
Sebelum titrasi
Sesudah titrasi
Aquades
Larutan
aquades+borax+MM Indikator merah metil (MM)
Langkah kerja:
- Timbang 50 mg Borax (Na2B4O 7) dan masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
- Tambahkan indikator merah metil sebanyak 6-7 tetes
- Titrasi dengan HCl 0,05 N yang dibuat sampai warna berubah dari kuning menjadi
sindur. Catat volume awal dan akhir; hitung volume HCl yang terpakai.
Warna setelah titrasi
Perhitungan:
Borax
N HCl= ;
Pengukuran P
Kompos
Pewarna yang digunakan dalam pengukuran P kompos adalah vanado. Untuk
membuatnya dilakukan dengan langkah kerja:
- 1 gr amonium metavonadat dilarutkan menjadi 120 ml pada suhu 60-70oC ,
dinginkan.
- 20 gr amonium molibdat dilarutkan menjadi 200 ml pada suhu 60-70oC, dinginkan.
- Setelah kedua larutan dingin, campurkan. Kemudian ditambahkan 140 ml HNO 3, tera
sampai 1L
- 5 ml ekstrak kompos ditambah 10 ml vanado, tera sampai 50 ml
- Buatlah standar vanado, tambahkan 1, 2, 3, 4, dan 5 ml pada 20 ml vanado untuk
standar 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm. Tera sampai 100 ml.
- Ukur kadar P dengan menggunaka spectrophotometer pada panjang gelombang 600
Tanah
Pewarna dalam yang digunakan dalam pengukuran P adalah Bray.
- Buat larutan standar 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm dengan memipet 1, 2, 3, 4, dan 5 ml
larutan baku 100 ppm P
- Timbang 1,5 gram tanah lolos saringan 0,5 mm. Tambahkan 15 ml larutan Bray-I,
kocok selama 30 menit. Kemudian disaring.
- Ambil ekstrak sebanyak 5 ml, kemudian tambahkan 5 ml PB, kocok. Tambahkan 5
tetes PC, kocok. Ukur dengan menggunakan spectrophotometre.
Pengukuran K dan Na
Kompos
- Buat larutan standar 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm. Kemudian buatlah kurva standar yang
akan menghasilka persamaan y = ax + b
- Ekstrak hasil destruksi dalam 50 ml labu takar dapat langsung diukur dengan
menggunakan alat flamephotometer. Hasil pengukuran merupakan y.
- ppm K dan Na dalam larutan (x) dapat dihitung dengan memasukan ke dalam rumus
x = (y-b)/a
- Setelah x didapatkan maka dikalikan faktor pengenceran dengan rumus:
ppm K = x*(50/0,5)
- 50 merupakan faktor pengenceran ekstrak pada 50 ml labu takar.
Tanah
- Buat larutan standar 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm. Kemudian buatlah kurva standar yang
akan menghasilka persamaan y = ax + b
- Ekstrak tanah hasil penjenuhan dan pencucian NH4OAc pH 7 diukur dengan
menggunakan flamephotometre. Hasil pengukuran merupakan y
- ppm K dan Na dalam larutan (x) dapat dihitung dengan memasukan ke dalam rumus
x = (y-b)/a
- setelah x didapatkan maka dikalikan faktor pengenceran dengan rumus:
50
x*( );
0,5
keterangan:
50 merupakan faktor pengenceran karena ekstrak hasil destruksi diencerkan ke
dalam labu takar 50 ml
0,5 gram merupakan berat kompos yang ditimbang (500 mg)
Untuk merubahnya ke dalam bentuk %, maka masukkan ke dalam rumus:
100 100 50
5
1 1000
K (me/100 gr) = K dlm larutan (ppm)x 39
1
100 100 50
5
1 1000
Na (me/100 gr) =Na dlm larutan (ppm)x 40
1
keterangan:
50 merupakan factor pengenceran karena ekstrak hasil destruksi diencerkan ke
dalam labu takar 50 ml
0,5 gram merupakan berat kompos yang ditimbang (500 mg)
Jika ada masukan, silahkan disampaikan. Syukron. Baarokallu fiikum (Semoga Allah
memberkahi kalian semua ^^)