Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk
memenuhi dalam bidang penilaian mata pelajaran Biologi yang berjudul Persendian Tulang.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan
lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk
pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini penulis mengucapkan ribuan terima
kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah mudahan mendapat
amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.

Tanjung Jabung Timur, 10 September 2017


DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan......................................................................................................4
BAB II Isi......................................................................................................................5-9
BAB III Kesimpulan..........................10
Daftar Pustaka ..................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya tulis ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Biologi yang diberikan oleh Ibu Eni selaku guru
Biologi. Selain itu, karya tulis ini juga dibuat untuk menerangkan apa arti persendian tulang serta
kegunaan dan manfaat yang bisa kita dapatkan dalam mempelajari persendian tulang.

B. Tujuan Pembuatan Karya Tulis

1. Dapat mengetahui dan memahami konsep dari mempelajari persendian tulang.


2. Dapat mengetahui pengertian dari persendian tulang.
3. Dapat mengetahui jenis-jenis dari persendian tulang.
4. Dapat mengetahui dan memahami dalam mempelajari persendian tulang.
5. Pemenuhan tugas Biologi.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode studi pustaka dengan
mencari informasi melalui Buku Pelajaran dan Internet.

D. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan persendian atau artikulasi?
2. Apa sajakah jenis-jenis persendian?
3. Apa saja manfaat dari sendi-sendi?
BAB II
Persendian Tulang

Persendian atau artikulasi merupakan hubungan antara tulang yang satu dan tulang yang lain.
Pada sistem rangka manusia ada bermacam-macam bentuk persendian.

Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan.
Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian
mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.

Berdasarkan kemampuan gerak tulang yang saling berhubungan, ada tiga macam persendian, yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

a. Sinartrosis
Pada persendian sinartrosis (dari bahasa Yunani, syn = bersama dan artrosis = sendi),
hubungan antartulang direkatkan oleh jaringan ikat atau oleh kartilago hialin yang kemudian
mengalami penulangan (osifikasi). Akibatnya, persendian tidak dapat digerakkan. Karena itulah,
persendian sinartrosis disebut juga sendi mati. Ada dua macam sinartrosis, yaitu sinartrosis
sinfibrosis dan sinartrosis sinkondrosis.
Pada sinartrosis sinfibrosis, tulang-tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa).
Contohnya adalah hubungan antartulang tengkorak. Sementara itu, pada sinartrosis
sinkondrosis, tulang-tulang dihubungkan oleh jaringan kartilago hialin. Contohnya adalah
hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada.
b. Amfiartrosis
Amfiartrosis merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh jaringan kartilago
(tulang rawan) hialin. Pada amfiartrosis, tulang-tulang yang berhubungan masih dapat
digerakkan, walaupun sangat terbatas. Contohnya amfiartrosis terdapat pada hubungan antara
tulang rusuk dan ruas-ruas tulang belakang.

c. Diartrosis
Pada diartrosis, hubungan antartulang tidak dihubungkan oleh tulang rawan atau jaringan
ikat, tetapi oleh struktur tertentu yang memungkinkan dua tulang yang berhubungan dapat
bergerak bebas. Struktur yang membangun suatu persendian diartrosis terdiri atas kapsul
persendian, ligamen, kartilago hialin, rongga sinovial, dan cairan sinovial. Kapsul persendian
tersusun atas dua lapisan, yaitu lapisan dalam (disebut membran sinovial) dan lapisan lur
(disebut membran fibrosa). Membran sinovial merupakan selaput yang membatasi sendi.
Membran ini menyekresi cairan sinovial (atau minyak sendi) yang berfungsi melumasi ujung-
ujung tulang pada persendian. Membran sinovial ditutupi oleh membran fibrosa. Fungsi
membran fibrosa adalah menghubungkan tulang-tulang yang berdekatan dan membantu
menstabilkan persendian.
Ligamen merupakan jaringan ikat yang dapat meregang dan mengikat kedua ujung tulang
untuk mencegah bergesernya tulang-tulang tersebut. Tulang rawan (kartilago) hialin terdapat
pada ujung-ujung tulang di persendian. Fungsinya melindungi tulang dan mencegah ujung-ujung
tulang saling berbenturan. Pada beberapa persendian terdapat kantong kecil berisi cairan yang
disebut bursae. Bursae berfungsi melandasi sendi dan membantu tendo atau ligamen meluncur
di atas tulang.
Berdasarkan tulang pembentuk sendi dan arah gerakannya, persendian diartrosis dibedakan
menjadi sendi luncur, sendi putar, sendi pelana, sendi engsel, sendi kondiloid, dan sendi peluru.
1. Sendi Luncur
Sendi luncur memungkinkan tulang bergerak dengan arah yang berbeda, atau saling
bergeser. Contoh sendi luncur adalah sendi antara tulang telapak kaki/tangan dan tulang
pergelangan kaki/tangan atau sendi antara tulang rusuk dan tulang dada.

2. Sendi Putar
Sendi putar atau sendi guling memungkinkan tulang bergerak memutari tulang yang lain atau
sumbu sendi. Contoh sendi putar adalah sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil,
atau sendi antara tulang atlas dan tulang aksis.
3. Sendi Pelana
Sendi pelana memungkinkan tulang bergerak ke dua arah seperti orang menunggang kuda di
atas pelana. Sendi pelana terdapat pada ibu jari.

4. Sendi Engsel
Sendi engsel memungkinkan tulang bergerak hanya ke satu arah, seperti engsel pintu.
Contohnya, sendi pada siku, pada lutut, pada pergelangan kaki, atau sendi pada ruas-ruas
jari.
5. Sendi Kondiloid
Sendi kondiloid atau sendi elipsoid memiliki bentuk seperti sendi peluru, tetapi tidak
memungkinkan banyak gerakan. Gerakan yang terjadi adalah menggeser atau meluncur.
Contohnya adalah sendi antara dasar tengkorak dan ruas pertama tulang punggung yang
memungkinkan kepala mengangguk. Contoh lain adalah sendi pada ruas-ruas jari, serta sendi
antara tulang pergelangan tangan dan tulang-tulang jari yang memungkinkan jari menekuk
dan mengepal.

6. Sendi Peluru
Sendi peluru memungkinkan tulang bergerak ke segala arah, contohnya sendi antara tulang
lengan atas dan gelang bahu, atau sendi antara tulang paha dan gelang panggul.
BAB III

KESIMPULAN
Sendi adalah penghubung antartulang yangmempunyai cara kerja masing-masing. Kerusakan pada
sendi dapat mempengaruhi gerak tubuh (sistem gerak).
DAFTAR PUSAKA
Sumber: E. Alcamo, 2003: 53

Sumber: home.comcast.net

www.usi.edu

Buku pelajaran Biologi

Anda mungkin juga menyukai