Anda di halaman 1dari 4

1.

HASIL PENGAMATAN
A. Data pengukuran larutan baku
Absorbansi C (bpj)
0,756 50

B. Data pengukuran menggunakan pipet volume


No. Absorbansi C (bpj) (X X) (X X)2
1. 0,304 20,026 -0,813 0,661
2. 0,324 21,344 0,505 0,255
3. 0,317 20,883 0,044 0,002
4. 0,332 21,871 1,032 1,065
5. 0,319 21,014 0,175 0,031
6. 0,302 19,895 -0,944 0,891
X 20,839 2,905 bpj
SD 0,762 bpj
KV 3,657 %

PERHITUNGAN


=1(XX)
2
SD = 1

2,905
= = 0,762 bpj
5


KV = 100
X

0,762
= 20,839 100 = 3,657 %

Toleransi : X + SD

X + 2SD

Pipet volume

X + SD 20,839 + 0,762 = 21,601 bpj

X + 2SD 20,839 + (2 x 0,762) = 22,363 bpj

X - SD 20,839 - 0,762 = 20,077 bpj

X - 2SD 20,839 - (2 x 0,762) = 19,315 bpj


Diagram Kontrol Pipet Volume
23
22.5 2sd
22
21.5 1sd
konsentrasi (bpj)

21 mean
20.5
20 -1sd
19.5
-2sd
19
18.5
18
17.5
1 2 3 4 5 6

Run Sample

C. Data pengukuran menggunakan pipet piston


No. Absorbansi C (ppm) (X X) (X X)2
1. 0,305 20,092 -0,626 0,392
2. 0,312 20,553 -0,165 0,027
3. 0,322 21,212 0,494 0,244
4. 0,310 20,422 -0,296 0,088
5. 0,324 21,344 0,626 0,392
6. 0,314 20,685 -0,033 0,001
X 20,718 1,144 ppm
SD 0,478 ppm
KV 2,307 %

PERHITUNGAN


=1(XX)
2
SD = 1

1,144
= = 0,478 ppm
5


KV = X
100

0,478
= 20,718 100 = 2,307 %
Toleransi : X + SD

X + 2SD

Pipet Piston

X + SD 20,718 + 0,478 = 21,196

X + 2SD 20,718 + (2 x 0,478) = 21,674

X - SD 20,718 - 0,478 = 20,24

X - 2SD 20,718 + (2 x 0,478) = 19,762

Diagram Kontrol Pipet Piston


22
2sd
21.5
1sd
21
konsentrasi (bpj)

mean
20.5
-1sd
20
-2sd
19.5

19

18.5
1 2 3 4 5 6
Run Sample
INTERPRETASI

Berdasarkan hasil praktikum dapat diinterpretasikan bahwa ketepatan pipet piston lebih
baik dibanding pipet volume, dilihat dari standar deviasi yang diperoleh dimana SD pipet
piston lebih kecil yaitu 0,478 sedangkan pipet volume 0,762. Semakin kecil standar deviasi
pada pengukuran maka semakin tepat (akurasi) pengukuran tersebut. Ketelitian pipet piston
lebih baik dibanding pipet volume, dilihat dari standar koefisien variasi yang diperoleh
dimana KV pipet piston lebih kecil yaitu 2,307% sedangkan pipet volume 3,657%. Semakin
kecil koefisien variasi pada pengukuran maka semakin teliti (presisi) pengukuran tersebut.

Menurut diagram westgard didapatkan ketentuan bahwa toleransi pengukuran yang baik
adalah dimana tidak ada hasil yang melebihi 2 kali SD dari nilai rata-rata. Menurut hasil
praktikum diperolah hasil dimana kualitas dari pengukuran dikatakan baik karena tidak ada
satupun hasil yang melebihi batas toleransi. Ketika suatu hasil X + 2SD maka dinyatakan
peringatan yang berarti terjadi kesalahan sistematis meliputi alat perlu kalibrasi.

Anda mungkin juga menyukai