Anda di halaman 1dari 6

JURNAL OPTOELEKTRONIKA POLA RADIASI ANTENA 1

Analisis Pola Radiasi Antena Patch


Wildatun Islamiyah, Aloysius Niko, Rachmad Januar, M. Zainuri
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: wilda007.physics@gmail.com
Abstrak Telah dilakukan percobaan pola radiasi antenna. lainnya, antena lensa, antena mikrostrip, dan antenna susun
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pola radiasi antenna (array) [1].
patch dalam skala logaritmik dan linier, memahami sifat-sifat Salah satu antena yang paling populer saat ini adalah antena
dan prinsip dari antenna, dan memahami jenis-jenis pola radiasi
mikrostrip.Hal ini disebabkan karena antena mikrostrip sangat
antenna. Prinsip yang digunakan menggunakan prinsip antenna
patch. Dalam praktikum ini jenis antena yang digunakan cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang
merupakan antena mikrostrip. Dalam praktikum ini yang sekarang ini sangat memperhatikan bentuk dan ukuran.
diamati dan diidentifikasi adalah pola radiasi yang dipancarkan Bentuk paling sederhana dalam peralatan mikrostrip adalah
oleh antenna mikrostrip patch tersebut. Perlatan yang berupa sisipan dua buah lapisan konduktif yang saling paralel
digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah antenna yang dipisahkan oleh suatu substrat dielektrik. Konduktor
mikrostrip patch segiempat, kabel penghubung atau port, bagian atas adalah potongan metal yang tipis (biasanya
network analyzer dan papan busur. Praktikum ini dilakukan tembaga atau emas) yang merupakan fraksi kecil dari suatu
dengan cara mengukur intensitas dan frekuensi dari antena panjang gelombang. Konduktor bagian bawah adalah bidang
patch segiempat untuk setiap kelipatan sudut 5 derajat. Dimana
pentanahan yang secara teori bernilai tak hingga. Keduanya
pengamatan nilai intensitas dan frekuensinya menggunakan
network analyzer. Dari percobaan yang telah dilakukan maka dipisahkan oleh sebuah substrat dielektrik yang non magnetik.
dapat disimpulkan bahwa pola radiasi dari antenna mikrostrip Antena mikrostrip merupakan antena yang memiliki masa
patch segiempat yang digunakan adalah omnidirectional atau ke ringan, mudah untuk difabrikasi, dengan sifatnya yang
semua arah. Dan nilai intensitas pancaran radiasi antenna konformal sehingga dapat ditempatkan pada hampir semua
mikrostrip ini secara radian dan linier adalah berbanding lurus. jenis permukaan dan ukurannya kecil dibandingkan dengan
Pada percobaan ini digunakan prinsip pada gelombang antena jenis lain, karena sifat yang dimilikinya, antena
elektromagnetik. mikrostrip sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini, sehingga
dapat diintegrasikan dengan peralatan telekomunikasi lain
Kata Kunci Antenna, Mikrostip, Patch, Pola radiasi, yang berukuran kecil. Antena mikrostrip dikenal dalam
Omnidirectional. beberapa macam bentuk patch, seperti: persegi panjang
(rectangular), persegi (square), lingkaran (circular), elips
I. PENDAHULUAN (elliptical), segitiga (triangular), dan circular ring[2].
erkembangan dunia telekomunikasi nirkabel saat ini
P sangat pesat dari tahun ke tahun . Mengingat teknologi
tersebut merupakan teknologi nirkabel komunikasi
bergerak (wireless mobile communication), maka kita tidak
akan terlepas dari yang namanya propagasi gelombang melalui
medium udara. Maka dari itu keberadaan antena pada jenis
teknologi ini sangatlah penting dimana antena berperan
sebagai perangkat untuk meradiasikan dan menerima Gambar 1 Antena Mikrostrip
gelombang elektromagnetik untuk selanjutnya diubah ke
bentuk sinyal listrik. Lebih dari itu tiap antena memiliki jenis Antena mikrostrip mempunyai struktur yang terdiri dari 3
pola radiasi yang berbedabeda. Pola radiasi dibentuk oleh dua lapisan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2, yaitu patch,
buah pola yaitu pola directional dan omnidirectional. Sehingga substrat, dan groundplane. Patch merupakan bagian yang
untuk mengetahui antenna lebih jauh, dilakukanlah percobaan berfungsi untuk meradiasi gelombang elektromagnetik dan
ini. terbuat dari lapisan logam (metal) yang memiliki ketebalan
Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk tertentu. Patch dapat berbentuk lingkaran, persegi panjang,
memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media dan segitiga. Substrat merupakan bagian yang berfungsi
kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. sebagai bahan dielektrik dari antena mikrostrip yang
Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel membatasi elemen peradiasi dengan elemen pentanahan.
dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai Elemen ini memiliki jenis yang bervariasi yang dapat
(match) dengan media kabel pencatunya. Prinsip ini telah digolongkan berdasarkan nilai konstanta dielektrik (r) dan
diterangkan dalam saluran transmisi. Jenis-jenis antenna ketebalannya (h). Kedua nilai tersebut mempengaruhi
adalah antena kabel (wire antenna); seperti monopole, dipole, frekuensi kerja, bandwidth, dan juga efisiensi dari antena yang
loop dan lainlainnya, antena celah (aperture antenna); seperti akan dibuat. Groundplane merupakan lapisan paling bawah
sectoral horn, piramidal horn, slot dan lainnya, antena pantul yang berfungsi sebagai reflektor yang memantulkan sinyal
(reflector antenna); parabolic dish, corner reflector dan lain yang tidak diinginkan [2].
JURNAL OPTOELEKTRONIKA POLA RADIASI ANTENA 2

Dalam perancangan suatu antena, baberapa hal yang dapat menggambarkan pola radiasi ini, terlebih dahulu harus
harus diperhatikan adalah pola radiasi (radiation pattern) yaitu ditemukan potensial.
penggambaran sudut radiasi (polar plot), keterarahan Jenis pola antenna yang cukup umum digunakan dalam
(directivity) yaitu perbandingan antara densitas daya antena kehidupan sehari hari cukup beragam, namun umumnya
pada jarak sebuah titik tertentu relatif terhadap sebuah radiator terbagi dalam dua kategori yaitu pola Directional (terarah dan
isotropis yang merupakan sebuah antenna dimana radiasi Omnidirectional. Pola Directional merupakan antenna yang
antena akan serba sama keseluruh arah (titik sumber radiasi), memiliki jangkauan dan gain yang sangat tinggi namun hanya
gain merupakan keterarahan yang berkurang akibat rugirugi memiliki rentang sudut pemancaran yang sempit. Pola
yang ditimbulkan, polarisasi yang merupakan pelacakan directional dapat dikatakan hanya mampu menerima dan
vektor radiasi medan listrik (polarisasi linier circular, memancarkan gelombang pada satu arah tertentu tergantung
eliptical), impedansi merupakan impedansi masukan antenna muka orientasinya. Namun di sisi lain, berkat sudut
pemancaran yang sempit, daya yang diberikan dapat
pada terminalnya, bandwidth merupakan rentang frekuensi
difokuskan sehingga antenna memiliki daya jangkau yang jauh
dengan kinerja yang dapat diterima (antena resonansi, antena
dan focus yang kuat[4].
pita lebar/broadband antenna, beam scanning (pelacakan
Parameter parameter pola antena yaitu cuping radiasi
berkas) merupakan pergerakan pada arah radiasi maksimum (radiation lobe) merupakan puncak intensitas radiasi tertinggi
dengan cara mekanik dan listrik, dan sistem lain yang terdiri disekitar daerah intensitas radiasi terendah, cuping utama
dari ukuran, berat, biaya, pemakaian daya, radar bagian depan (main lobe) merupakan cuping radiasi pada arah radiasi
dan lainlainnya[1]. maksimum, cuping minor (minor lobe) merupakan cuping
Cara kerja antena diawali dengan adanya gelombang radiasi lainnya dari pada cuping utama, cuping sisi (side lobe)
elektromagnetik yang terdiri dari medan listrik dan medan merupakan sebuah cuping radiasi dalam arah lainnya daripada
magnet yang menjalar. Medan listrik adalah medan yang arah radiasi yang dipusatkan, cuping belakang (back lobe)
mengakibatkan muatan negatif (elektron) mengalir dalam merupakan kebalikan daripada cuping radiasi terhadap cuping
kabel. Muatan listrik terdiri atas muatan negative (elektron) Utama, half power beamwidth (hpbw) merupakan lebar sudut
dan muatan postif (proton) tapi yang bisa bergerak dengan berkas utama pada titik setengah daya antenna, dan first null
bebas adalah electron. Medan listrik di akibatkan oleh muatan beamwidth (fnbw) merupakan lebar sudut antara bagian null
listrik, sedangkan pada medan magnet akan timbul kutub utara (kosong) pertama pada sisi lain berkas utama[5].
dan kutub selatan.

Gambar 2 Gelombang elektromagnetik


Gambar 3 Parameter-Parameter Pola Radiasi Antenna

Timbulnya radiasi karena adanya sumber yang berupa


arus bolak-balik ini diketahui secara matematis dari Pada range frekuensi kerja antena dituntut harus dapat
penyelesaian gelombang Helmhotz. Persamaan Helmholtz bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau
tidak lain merupakan persamaan baru hasil penurunan lebih memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu.
lanjut dari persamaan-persamaan Maxwell dengan Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta VSWR
memasukkan kondisi lorentz sebagai syarat batasnya. Dari (pengukuran dasar dari impedansimatching antara transmitter
hasil penyelesaian persamaan differrensial Helmholtz dengan dan antenna, semakin tinggi nilai VSWR maka semakin besar
menggunakan dyrac Greens function, ditemukanlah bahwa pula mismatch, dan semakin minimum VSWR maka antenna
potensial vektor pada suatu titik yang ditimbulkan oleh adanya semakin matching) yang dihasilkannya masih belum keluar
arus yang mempunyai distribusi arus J [3]. dari batas yang diijinkan. Daerah frekuensi kerja dimana
Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena adalah antena masih dapat bekerja dengan baik dinamakan bandwidth
pernyataan grafis yang menggambarkan sifat radiasi suatu antenna. Sedangkan Return Loss merupakan parameter yang
antena pada medan jauh sebagai fungsi arah. Pola radiasi mengindikasikan banyaknya daya yang hilang karena terserap
dapat disebut sebagai pola medan (field pattern) apabila yang oleh beban dan tidak kembali sebagai gelombang pantul.
digambarkan adalah kuat medan dan disebut pola daya (power Return loss berhubungan dengan VSWR yaitu mengukur daya
pattern) apabila yang digambarkan poynting vektor. Untuk dari sinyal yang dipantulkan oleh antenna dengan daya yang
dikirim ke antenna[6].
JURNAL OPTOELEKTRONIKA POLA RADIASI ANTENA 3

II. METODE
Dalam melakukan percobaan ini diperlukan peralatan
diantaranya adalah sebuah antenna patch, sebuah network
analyzer, beberapa kabel port penghubung, dan sebuah papan
lingkaran penunjuk sudut. Antena yang digunakan adalah Star
antenna mikrostrip yang memiliki patch segiempat sebagai t
objek yang akan diidentifikasi pola radiasinya. Network
analyzer yang berfungsi hampir sama dengan osiloskop yaitu Alat disiapkan seperti gambar 4
menunjukkan sinyal radiasi dari antenna. Kabel penghubung
atau port yang berfungsi sebagai transmitter dari antena ke
Antena dihubungkan dengan Network Analyzer
network analyzer. Papan busur yang digunakan sebagai alat
untuk mengetahui sudut pengukuran antena.Adapun langkah
kerja pada percobaan ini diawali dengan disiapkan peralatan Network Analyzer dihubungkan dengan
yang digunakan, seperti pada gambar 4 dibawah ini. sumber tegangan dan dinyalakan

Sudut antena diatur

Diamati sinyal yang ditampilkan

Sudut putar Diambil rentang frekuensi sinyal


kelipatan 5 yang dicuplik (peak tertinggi)

Sinyal dipilih dan ditandai dengan tombol multi marker


Gambar 4 Rangkaian Alat Peercobaan Pola Radiasi Antena hingga keluar nilai frekuensi dan intensitas

Selanjutnya, antenna patch ditentukan dan dipasang pada


papan sudut. Dihubungkan antena dan network analyzer Diambil gambar sinyal setiap
dengan menggunakan kabel port. Kemudian network analyzer menempuh sudut 60
dihidupkan dengan cara tombol power ditekan pada alat dan
dengan menghubungkannya terlebih dahulu dengan sumber
tegangan listrik. Lalu sudut antenna diatur sesuai panduan Dicatat sudut, nilai intensitas dan frekuesnsi
asisten.
Kemudian pada tombol network analyzer tekan tombol
frekuensi, kemudian tekan tombol start, kemudian ditentukan
nilai minimum frekuensi pada satu kotak, yaitu 100 MHz, lalu
ditekan satuan MHz. Kemudian ditekan stop dan ditentukan Sudah dilakukan
pula nilai maximum frekuensi, yaitu 850 MHz. Diambil pada variasi
sudut?
rentang frekuensi sinyal paling efektif berdasarkan peak Tidak
(puncak) yang tertinggi dengan cara menekan tombol Ya
spectrum. Diambil pula data tertinggi dengan blok range
digeser dan ditekan tombol marked untuk menandai sinyal
kemudian ditekan tombol marked lagi. Lalu ditekan multi
marker, selanjutnya ditekan return dua kali dan peak search Finish
untuk mendapatkan puncak tertinggi hingga keluar nilai sinyal
antena dengan nilai intensitas dan frekuensinya. Diamati dan Gambar 5 Flowchart Percobaan Pola Radiasi Antena
dicatat data intensitas dan frekuensi pada urutan pertama
dengan mengambil nilai yang konstan (selalu berulang).
Kemudian antena diputar dengan putaran kelipatan 5 derajat, III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
sehingga untuk setiap putaran dicatat intensitas dan frekuensi Pada percobaan ini diperoleh data sebagai berikut pada
yang terbaca pada network analyzer, serta diambil gambar. table 1, dimana data yang didapat adalah besar sudut dalam
Untuk mempermudah memahami langkah percobaan, saya derajat, nilai intensitas dalam dBm (desi Bell meter), dan niali
lampirkan flowchart percobaan dibawah: frekuensi dalam MHz (mega Hz).
JURNAL OPTOELEKTRONIKA POLA RADIASI ANTENA 4

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Frekuensi Dan Intensitas Radian Radiasi Dari 64 315 107.5 -18.22
Antenna Mikrostrip Patch. 65 320 107.5 -18.27
No Sudut () Frekuensi (MHz) Intensitas (dBm) 66 325 107.5 -16.2
1 0 545.7 -20.55 67 330 107.5 -17.55
2 5 107.5 -19.36 68 335 107.5 -17.07
3 10 545.7 -18.34 69 340 107.5 -17.7
4 15 107.5 -18.36 70 345 107.5 -16.06
5 20 107.5 -17.37 71 350 107.5 -16.52
6 25 107.5 -14.42 72 355 107.5 -16.21
7 30 107.5 -14.47 73 360 107.5 -16.24
8 35 107.5 -13.38
9 40 107.5 -17.24
10 45 107.5 -17.22
Dan untuk gambar sinyal dengan pick tertinggi untuk setiap
11 50 107.5 -17.1 pengukuran 5 derajat adalah sebagai berikut:
12 55 107.5 -16.52
13 60 107.5 -17.47
14 65 107.5 -17.05
15 70 107.5 -17.16
16 75 107.5 -17.44
17 80 107.5 -17.43
18 85 107.5 -17.3
19 90 107.5 -15.38
20 95 107.5 -16.24
21 100 107.5 -17.24
Gambar 6 Foto sinyal dengan pick tertinggi pada pengukuran 0 derajat
22 105 107.5 -18.49
23 110 107.5 -17.33
Untuk foto pada saat pengukuran setiap 5 derajat yang lainnya
24 115 107.5 -18.69
25 120 107.5 -17.87
dapat dilihat dilampiran.
26 125 107.5 -19.04 Kemudian setelah didapatkan data nilai frekuensi dan
27 130 107.5 -18.42 intensitas radian dari radiasi antena pada setiap 5 derajat.
28 135 107.5 -18.61 Maka dapat dilakukan perhitungan nilai intensitas linier dari
29 140 107.5 -18.97 radiasi antenna dengan menggunakan persamaan:
30 145 107.5 -17.17

31 150 107.5 -18.41 = 10( 10 ) dBm


32 155 107.5 -19.19 Hasil perhitungan nilai intensitas linier dari radiasi antena
33 160 107.5 -18.37 adalah sebagai berikut:
34 165 107.5 -17.25
35 170 107.5 -18.4 Tabel 2. Hasil Perhitungan Intensitas Linier Radiasi Dari Antenna Mikrostrip
36 175 107.5 -18.22 Patch
37 180 107.5 -19.6 Frekuensi Intensitas Intensitas
No Sudut
38 185 107.5 -19.08 (Mhz) Radian (dBm) Linier (dBm)
39 190 107.5 -19.36 1 0 545.7 20.55 113.50
40 195 107.5 19.24 2 5 107.5 19.36 86.30
41 200 107.5 -19.12 3 10 545.7 18.34 68.23
42 205 107.5 -19.47 4 15 107.5 18.36 68.55
43 210 107.5 -19.92 5 20 107.5 17.37 54.58
44 215 107.5 -20.28 6 25 107.5 14.42 27.67
45 220 107.5 -20.32 7 30 107.5 14.47 27.99
46 225 107.5 -20.35 8 35 107.5 13.38 21.78
47 230 107.5 -19.42 9 40 107.5 17.24 52.97
48 235 107.5 -19.11 10 45 107.5 17.22 52.72
49 240 107.5 -19.3 11 50 107.5 17.1 51.29
12 55 107.5 16.52 44.87
50 245 107.5 -20.44
13 60 107.5 17.47 55.85
51 250 107.5 -19.8
14 65 107.5 17.05 50.70
52 255 107.5 -18.85 15 70 107.5 17.16 52.00
53 260 107.5 -19.55 16 75 107.5 17.44 55.46
54 265 107.5 -18.58 17 80 107.5 17.43 55.34
55 270 107.5 -18.45 18 85 107.5 17.3 53.70
56 275 107.5 -19.2 19 90 107.5 15.38 34.51
57 280 107.5 -20.48 20 95 107.5 16.24 42.07
58 285 107.5 -17.46 21 100 107.5 17.24 52.97
59 290 107.5 -17.11 22 105 107.5 18.49 70.63
60 295 107.5 -17.61 23 110 107.5 17.33 54.08
61 300 107.5 -16.33 24 115 107.5 18.69 73.96
62 305 107.5 -17.29 25 120 107.5 17.87 61.24
26 125 107.5 19.04 80.17
63 310 107.5 -18.25
27 130 107.5 18.42 69.50
JURNAL OPTOELEKTRONIKA POLA RADIASI ANTENA 5

28 135 107.5 18.61 72.61


29 140 107.5 18.97 78.89
30 145 107.5 17.17 52.12
31 150 107.5 18.41 69.34
32 155 107.5 19.19 82.99
33 160 107.5 18.37 68.71
34 165 107.5 17.25 53.09
35 170 107.5 18.4 69.18
0
350
345 360 5 101520
355
150
36 175 107.5 18.22 66.37 340
335 25
30
330
325 35
40
37 180 107.5 19.6 91.20 320
315 45
50
38 185 107.5 19.08 80.91 310 100 55
39 190 107.5 19.36 86.30
305
300 60
65
295 50 70
40 195 107.5 19.24 83.95 290 75
41 200 107.5 19.12 81.66 285 80
280 85
42 205 107.5 19.47 88.51 275 0 90
270 95
43 210 107.5 19.92 98.17 265 100
260 105
44 215 107.5 20.28 106.66 255 110
45 220 107.5 20.32 107.65 250 115
245
240 120
125
46 225 107.5 20.35 108.39 235
230 130
135
47 230 107.5 19.42 87.50 225
220 140
145
48 235 107.5 19.11 81.47 215
210 150
155
205
200
195
190 170
175
185 180 160
165
49 240 107.5 19.3 85.11
50 245 107.5 20.33 107.89
51 250 107.5 19.8 95.50
52 255 107.5 18.85 76.74 Gambar 8 Grafik antara Sudut terhadap Intensitas Linier
53 260 107.5 19.55 90.16
54 265 107.5 18.58 72.11 Percobaan dengan judul Pola Radiasi Antena. Percobaan
55 270 107.5 18.45 69.98 ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan pola radiasi
56 275 107.5 19.2 83.18
57 280 107.5 20.48 111.69
antenna patch dalam skala logaritmik dan linier, memahami
58 285 107.5 17.46 55.72 sifat-sifat dan prinsip dari antenna, dan memahami jenis-jenis
59 290 107.5 17.11 51.40 pola radiasi antenna.
60 295 107.5 17.61 57.68 Proses pemancaran sinyal oleh antena pemancar yang akan
61 300 107.5 16.33 42.95 ditangkap oleh antenna peneerima dihasilkan oleh rambatan
62 305 107.5 17.29 53.58
gelombang elektromagnetik yang saling tegak lurus. Medan
63 310 107.5 18.25 66.83
64 315 107.5 18.22 66.37 listrik dan muatan magnetyang merupakan elemen dari
65 320 107.5 18.27 67.14 gelombang elektromagnetik saling tegak lurus terus berubah-
66 325 107.5 16.2 41.69 ubah dan saling menguatkan sehinga gelombang
67 330 107.5 17.55 56.89 elektromagnetik dapat merambat dan menjalar. Perubahan
68 335 107.5 17.07 50.93 nilai pada medan listrik dan magnet inilah yang
69 340 107.5 17.7 58.88
70 345 107.5 16.06 40.36
mempengaruhi sinyal yang dihasilkan. Jika medan yang
71 350 107.5 16.52 44.87 ditimbulkan oleh setiap sumber elementer di dalam suatu
72 355 107.5 16.21 41.78 konduktor antena dapat dijumlahkan secara keseluruhan, maka
73 360 107.5 16.24 42.07 sifat-sifat radiasi dari sebuah antena tentu akan dapat
diketahui. Ketika gelombang elektromagnetik tersebut
Dari data dan hasil perhitungan intensitas linier yang diterima oleh alat penangkap maka akan terjadi perubahan
diperoleh tersebut, selanjutnya dapat diproses kedalam sebuah muatan pada antenna sehingga diterjemahkan sebagai
diagram grafik yang merepresentasikan hubungan antara sudut intensitas sinyal listrik.
tangkap dan intensitas radian dan sudut tangkap dan intensitas Data nilai intensitas yang didapat dalam bentuk desi Bell
linier. meter (dBm) bertanda negatif (-). Hal ini dikarenakan antena
patch disini sebagai pemancar (radiator). Dalam hal ini,
1 gelombang elektromagnetik yang dihasilkan akan berlawanan
6970 17273 2 3 456
7400 dengan arah gerak gelombang yang seharusnya. Oleh karena
68
67 78
66
65 300 910 itu bernilai negatif.
64
63 11
12
62 13 Digunakan antenna patch, karena antenna ini memiliki
61 200 14
sudut 60 15 beberapa kelebihan, yaitu mempunyai bobot yang ringan dan
59 100 16
58 17 volume yang kecil, konfigurasi yang low profile, sehingga
57 18
56 0 19 bentuknya dapat disesuaikan dengan perangkat utamanya,
intensitas 55 20
54 21 biaya fabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam
radian 53 22
52 23 jumlah yang besar, mendukung polarisasi linear dan sirkular,
51
50 24
25
49 26 dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave
48
47 27
28
46
45 3029 integrated circuits (mics), kemampuan dalam dual frequency,
44
43 31
32
4241403938 3736353433 dan tidak memerlukan catuan tambahan.
Bahan logam yang berada disekitar antena akan
Gambar 7 Grafik antara Sudut terhadap Intensitas Radian memberikan dampak terhadap sinyal yang dipancarkan oleh
JURNAL OPTOELEKTRONIKA POLA RADIASI ANTENA 6

antena patch. Patch disini merupaka radiator yang terbuat dari [5] Beiser, Arthur. 2003.Concept of Modern PhysicsSixth Edition. New York:
McGraw-Hill Companies.
logam konduktor. Apabila ada logam lain, maka gelombang
[6] Constantine.A. Balanis. 2005. Antena Theory Analysis and Design
yang di transmisikan sumber (patch) menghasilkan gelombang (terjemahan). USA : John Wiley &Sons.Inc.Canada.
yang tidak murni, tidak seperti gelombang yang berasal dari
sumber radiator. Hal ini dipengaruhi oleh sifat magnetik dari
logam.
Perhatikan pada gambar 7, grafik hubungan antara sudut
dengan intensitas radial terlihat bahwa intensitas radial terkecil
terjadi pada sudut 35 derajat yaitu sebesar 13.38 dBm
sedangkan intensitas yang terbesar terjadi pada sudut 0 derajat
dengan besar intensitas 20.55 dBm. Sedangkan pada gambar
8, grafik hubungan antara sudut dengan intensitas linier
terlihat bahwa intensitas tertinggi terjadi pada sudut 0 derajat
yaitu sebesar 113.5 dBm sedangkan nilai terendahnya adalah
21.78 dBm pada sudut 35 derajat. Hal ini menjunjukan adanya
perubahan besar intensitas linier terhadap sudut dimana nilai
besaran linear dapat berkebang cukup fluktuatif. Dari grafik 7
dan 8 diatas, dapat dilihat bahwa intensitas pemancaran sinyal
tersebar kesegala arah.
Intesitas sinyal pada pola radiasi antena yang didapatkan
merupakan pola radiasi antena omniredactional. Hal ini
disebabkan karena pada grafik dapat kita lihat bahwa pola
radiasinya menyebar. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi hasil dari pola radiasi antena ialah kekuatan
sinyal yang dipancarkan, kekuatan sinyal wifi yang ada pada
ruangan saat kita melakukan proses pengambilan data, dan
yang pasti pancaran gelombang elektromagnetika yang paling
berpengaruh dalam percobaan radiasi antena ini. Karena
apabila ada gelombang elektromagnetik maka sinyal dapat
merambat atau menjalar sehingga akan mempengaruhi sinyal
yang ditangkap. Faktor jarak adalah faktor yang amat penting
guna memperoleh hasil pengukuran yang baik dan teliti.
Semakin jauh jarak pengukuran pola radiasi yang digunakan
tentu semakin baik hasil yang akan diperoleh.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dengan judul Pola Radiasi
Antena maka didapat bahwa dapat disimpulkan bahwa pola
radiasi dari antenna mikrostrip patch segiempat yang
digunakan adalah omnidirectional atau ke semua arah. Dan
nilai intensitas pancaran radiasi antenna mikrostrip ini secara
radian dan linier adalah berbanding lurus. Pada percobaan ini
digunakan prinsip pada gelombang elektromagnetik.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terimakasih kepada asisten
laboratorium Optoelektronika, khususnya asisten praktikum
kami, Aloysius Niko, Rachmad Januar, rekan-rekan praktikan
dan semua pihak terkait yang telah membantu dan memeberi
dukungan terkait percobaan Pola Radiasi Antena dengan
metode antena patch.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Krous, John D. 1988. Antenas. USA : McGraw-Hill Book Company.
[2] Mudrik Alydrus, Dr.Ing., 1992. Sinyal dan Sistem. Jakarta : Universitas
Mercu Buana.
[3] P, Endang susilo, Gatut Yudoyono dan Ali Yunus Rohedi. 2002.
Optika. Surabaya : ITS.
[4] Fadlilah,Umi. 2003. Simulasi Pola Radiasi Antena Dipole Tunggal. :
Semarang : Teknik Elektro Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai