Anda di halaman 1dari 7

chapter 2 Situasi memiliki 2 pengaruh utama dalam

INDIVIDUAL BEHAVIOR, mempengaruhi sikap dan performa


PERSONALITY, AND VALUES seseorang :
a. Hambatan ; contohnya seseorang yang
A. MARS MODEL sebnernya termotivasi, memiliki
1. Motivation kemampuan, mengerti pekerjaan tidak
Merupakan dorongan dari dalam diri bekerja dengan baik karena kekurangan
seseorang yang mempengaruhi direction, fisik
intensity, dan persistence b. Situasi memberikan petunjuk ; contohnya
Direction (arah), menjelaskan bahwa di tempat konstruksi ada tanda-tanda
motivasi itu goal-directed untuk pake helm
Intensity (intensitas), merupakan usaha yang B. Types of Individual Behavior
diberikan seseorang untuk mencapai suatu 1. Task performance (performa)
tujuan atau dorongan untuk menyelesaikan Merupakan sikap seseorang yang secara
tugas sadar dalam mencapai tujuan organisasi
Persistence (kegigihan), waktu seseorang (goal directed behavior)
berusaha mencapai tujuannya Ada 3 tipe :
Contoh : - Proficient : melakukan pekerjaan secara
Ketika menyetir mobil, direction diumpakan efisien dan efektif
kemana mengendarakan mobil, intensity - Adaptive : seberapa baik menggunakan
diumpamakan seberapa kuat kita nge-gas pendapatnya dan sikap dalam
mobil, persistence diumpakan bagaimana lingkungan yang baru
mengendarai ke tujuan - Proactive : bagaimana baik karyawan
2. Ability mengambil inisiatif untuk mengantisipasi
Merupakan gabungan bakat (aptitudes) dan dan memperkanalkan cara kerja baru
kemampuan belajar (learned capabilities) yang dapat menguntungkan organisasi
dalam menyelesaikan tugas dengan baik 2. Organizational citizenship (perilaku organisasi)
Aptitudes (bakat), merupakan talenta OCBs
natural yang dimiliki seseorang yang Merupakan bentuk korporasi dan bantuan
memudahkan seseorang dalam untuk membantu sisi sosial dan psikologi
menjalankan pekerjaan lebih cepat dan organisasi
mengerjakan tugas lebih baik OCBs lebih mempengaruhi langsung individu
Contoh : orang yang punya bakat berbicara OCBs dapat meningkatkan performa tim
memiliki kemampuan marketing lebih baik ketika tiap anggota saling bergantung
Learned capabilities, merupakan OCBs dapat menimbulkan family conflict
kemampuan fisik dan mental serta karena aktivitas yang sangat membutuhkan
pengetahuan yang seseorang dapatkan peran orang lain
3. Role perceptions 3. Counter-productive work behaviors CWBs
Bagaimana jelas seseorang mengerti Sikap yang memiliki ptoens secara langung
pekerjaannya atau tidak langsung dapat membahayakan
Kejelasan tugas (role clarity) ada 3 macam : organisasi atau pemegang sajamnya
a. Karyawan mengerti dengan jelas role 4. Joining and staying with the organization
perception pekerjaan mereka secara Employee turnoves dapat memberikan
spesifik dan konsekuensi yang mereka manfaat seperti memperbanyak posisi yang
telah perhitungkan tersedia dalam organisasi dengan ide yang
b. Kejelasan pekerjaan ada ketika karyawan lebih baik
mengerti prioritas dari tugas-tugasnya 5. Maintaining work attendance
dan memiliki ekspektasi performa Karyawan bekerja lebih baik pada waktu
c. Mengerti sikap dan prosedur apa yang yang telah dijadwalkan
perlu digunakan untuk menyelesaikan Sedangkan absensi dapat menyebabkan
tugasnya pengurangan jumlah staff dan ketika ada yg
4. Situational factors
absen akan kehilangan keterampilan 5) Extraversion : outgoing, suka bicara,
karyawan tersebut utk sementara energetic, suka sosialisasi, tegas.
Meningkatnya ketidakhadiran dapat Mendapatkan engergi dari orang-orang
menyebabkan meningkatkan beban kerja sekitar mereka
rekannya sehingga menyebabkan konflik Five-factor model dan work
antar coworkers performances
Keuntungan dari absen sendiri kalo b) Merupakan hubungan FFM dengan Types of
seandainya karyawan sedang sakit tapi tetap individual behavior
memaksakan masuk malah akan Conscientiousness :
memperparah penyakitnya - dapat memprediksi profiesiensi
C. Personality in Organization (efektif dan efisien) seseorang saat
Personalitas adalah pola piker, emosi, dan bekerja
perilaku yang relative bertahan lama mencirikan - yang punya conscientiousness
seseorang bersamaan dengan proses psikologis memiliki personal goal uang lebih
di balik karakteristik tersebut tinggi dan lebih persisten
Personality traits (ciri karakteristik) adalah pola - Predictor yang buruk untuk adaptive
karakteristik dapat terlihat yang tidak hanya dan proactive performance
dipengaruhi lingkungan tapi diri sendiri - Karena orang ini orderliness dan
misalnya sifat masa kecil bisa memprediksi depend maka akan mengurangi sisi
sifat kita ketika sudah besar adaptif
Contohnya : Ada orang yang suka bicara, ada Extravesion :
orang yang diam aja - Dapat memprediksi profiensi tetapi
Personality determinants : Nature vs Nurture lebih rendah daripada
o Personality dibentuk dengan nature (alami) conscientiousness
dan nurture (dididik) - Tapi dapat memprediksi ketegasan
o Nature merupakan genetic atau turunan dan emosi positif makanya leader
yang diturunkan dair orang tua biasanya extravert
o Nurture merupakan pengalaman, sosialisasi, Agreeableness
dan interaksi dengan lingkungan lainnya - Memprediksi kerja orang dalam tim
o Kenapa semakin tua orang semakin stabil - Orang dengan agreeableness lebih
dengan personality nya karena self-concept termotivasi untuk korperatif, sensitive,
kita udah lebih kaku dan jelas fleksibel, dan suportif
Five-factor model of personality (5 model Openness to experience
personalitas) FFM - Yang punya openness tinggi
a) Merupakan pengelompokan personality mempunya keingintahuan yang tinggi,
traits, yaitu : imajinasi, dan toleransi perubahan
1) Concientiousness (berhati-hati) : sehingga dapat menyimpulkan bahwa
karakteristik seseorang yang orang ini adaptif dan memiliki kinerja
terorganized, dependable, fokus tujuan, proaktif
keseluruhan, disiplin, methodival, dan - BIasanya orangnya kreatif
industrious. Emotional stability
2) Agreeableness : dipercaya, helpful, good- - Yang punya stabilitas ekomsi tinggi
natured, perhatian, toleran, tidak lebih bisa mengatasi ambiguitas dan
mementingkan diri sendiri, generous, perubahan tak menentu
fleksibel - Orang yang neurotic menganggap
3) Neuroticism : cemas, tidak aman, punya perubahan sebagai ancaman dan
kesedaran diri, depresi, temperamental lebih ingin menghjindari perubahan
4) Openness to experience : imajinatif, Jungian personality theory dan Myers-
kreatif, tidak konvensional, penasaran, Briggs Type Indicator (MBTI)
tidak tanggap, otonom, persepsinya c) Personality ditunjukan dengan
aesthetic preferensi individu
d) Perceiving : bagaimana orang Types of value ada 10 yang dicluster jadi 4:
mengumpulkan informasi o Openness to change
e) Sensing (S) : mengumpulkan - Adalah tingkt seseroang termotivasi
informasi dengan five senses, fokus dalam mengejar cara inovatif
here and now - Yang termasuk : self direction
f) Intuition (N) : informasi didapatkan (kreativitas, independent though),
dari pengalaman subjektif, future timulasi (semangat dan tantangan),
possibilities hedonism (mengejar kesenangan,
g) Judging : bagaimana orang kenyamanan, gratifikasi keinginan)
mengambil keputusan atas yang ia o Self-transcendence
dapatkan - Adalah motivasi untuk
h) Thinking (T) : memikirkan sebab mensejahterakan orang lain
akibat, rasional, membuat - Yang termasuk
keputusan berdasarkan data benevolence/kemurahan hati (peduli
i) Feeling (F) : lebih kepada respon hidup orag lain), universalism (peduli
emosional, bagaimana pilihan kesejahteraan orang lain dan alam)
mempengaruhi lainnya o Selfe-enhancement
j) Perceiving and judging - Adalah bagaiman seserorang
menggambarkan bagaimana termotivasi karena ketertarikan dari
seseorang berperilaku kepada dunia diri sendiri (self-interest)
luar - Yang termasuk achievement
k) Orang yang punya perceiving (mengejar kesuksesan diri), power (
orientation lebih terbuka, ingin tahu, dominan dari yang lain), hedonism
fleksibel, adaptif o Conservation
l) Orang yang judging orientation lebih - Adalah tingkat seseorang termotivasi
terstruktur dan mau menyelesaikan untuk mempertahankan status quo
masalah cepat - Yang termasuk conformity (kepatuhan
m) MBTI merupakan predictor yang terhadap norma dan harapan sosial),
kurang baik dalam performa bekerja keamanan (safety dan stabilitas),
n) MBTI dapat menentukan apakah tradisi (moderasi dan
orang suka bekerja face-to-face mempertahankan status quo)
atau bekerja dalam tim, tapi tidak Values and individual behavior
tau memprediksi bagaimana tim
akan berkembang
o) MBTI lebih netral dan seimbang
dalam melihat kekuatan dan
keterbasan seseorang dalam
berbagai situasi, sedangkan FFM
lebih melihat seseorang
berdasarkan skor yang tinggi
D. Workplace value
- Value adalah stable, evaluative beliefs yang
mengarahkan preferensi kita dalam hasil dari
aksi dari berbagai situasi
- Ada persepsi tentang baik atau buruk, benar
atau salah, value akan kasih tau apa yang harus
kita lakukan
- Value system adalah orang mengatur value
dalam hirarki dan preferensi
- Personal value adalah value dalam diri
seseorang
- Shared value adalah value dalam kelompok
Value mempengaruhi sikap dalam beberapa
cara :
1. Value secara langsung memotivasi aksi
kita dengan membentuk relative
attractiveness dari pilihan yang ada,
jadi kita lebih punya perasaan positif
terhadap sesuatu yang sesuai dengan
value kita
2. Secara tidak langsung memotivasi
sikap dengan membentuk persepsi
tentang realita, value mempengaruhi
apakah kita notice sesuatu
3. Value memotivasi kita bertindak
konsisten dengan konsep diri dan
presentasi diri kita
Value congruence adalah betapa nyaman kita
dalam suatu organisasi (nilai kesesuaian)

E. Ethical values and behavior


1. Three ethical principles
- Utilitatiarianism : hanya peraturan moral
yang dapat meningkatkan ethics
- Individual rights : semua orang memiliki
hakyang sama seperti freedom of movement,
physical security, freedom of speech, dna
fair trial
- Distribution justice : keuntungan dan beban
setiap individu sama dan proporsional
2. Moral intensity, moral sensitivity, and
situational influences
- 3 faktor yang mempengaruhi etika di tempat
kerja :
a) Moral intensity : tingkat dimana sebuah
isu membutuhkan penerapan etika
b) Moral sesnsitivity
c) Situatuonal factors
F. Values across cultures
chapter 4
WORKPLACE EMOTIONS,
ATTITUDES, AND STRESS
o EMOTONS IN THE WORKPLACE
Emosi adalah fisiologis, perilaku, dan psikologis
episode yang dialami terhadap objek,
seseroang, atau kejadian yang dapat
menciptakan kondisi kesiapan (episode
maksudnya rangkaian kejadian yang singkat)
Contohnya senang, takut, marah
Kalo mood tidak ditujukan untuk sesuatu
particular dan lebih jangka panjang
Tipe emosi
a. Orang mengalami
banyak emosi dan e. Behavioral intentions : motivasi untuk
kombinasi emosi tapi berhubungan dengan sikap tertentu
mereka memiliki 2 terhadap objek attitude. Contohnya ketika
ciri umum, yaitu : tau mau di merge kita nyari pekerjaan lain
2) Semua emosi berassosiasi dan Cognitive dissonance
membuat sinyal apakah sesuatu itu Merupakan ketika beliefs, feeling, dan sikap
perlu dihindari atau didekati, atau seseorangan tidak sesuai satu sama lain/
dengan kata lain semua emosi after effect dari kesalaan beliefs, feeling dan
mengevaluasi kondisi lingkungan sikap yang tiddak sesuai
sebagai baik atau buruk, positif atau o EMOTIONS AT WORK
negatif, dsb Emotional labor adalah usaha, perencanaan,
3) Semua emosi memiliki masing-masing dan control untuk mengekspresikan emosi kita
level of activation, atau emosi selama bekerja
menempatkan kita pada kesiapan o Emotional display norms across cultures
sehingga menjadi motivasi tersendiri. Di Jepang, Austria, Ethiopia lebih monoton
Contohnya ketika tiba-tiba kaget ekspresinya dan menghindari physical
memotivasi kita untuk bertindak tanpa movement
berhati-hati Di Kuwait, Egypt, Spain, dan Russia lebih
Emosi, attitudes, and behavior menunjukkan emosinya dan mengekspetasi
a. Attitudes adalah kelompok kepercayaan, orang untuk bertindak lebih sesuai
perasaan, dan sikap terhadap seseorang, emosinya, kalo ngomong dramatic
objek, atau kejadian o Emotional dissonance
b. Attitudes merupakan judgement sedangkan o Merupakan pertentangan atau perbedaan
emotions adalah experience antara emosi sebenarnya dengan emosi
c. Beliefs : persepsi tentang attitude dimana yang diharapkan
apa yang dipercaya menjadi benar. o Jika
Contohnya merger mengurangi keamanan o EMOTIONAL INTELLIGENCE
pekerayaan untuk karyawan yang Merupakan kemampuan memahami,
perusahaannya dimerge atau merger mengendalikan, mengevaluasi emosi
meningkatkan companys competitiveness

d. Feelings : evaluasi negatif atau positif


terjadap objek attitude. Contohnya kalo
dimerge nanti ada karyawan yang dipecat
artinya kita punya negative feeling terhadap
merger
Dimensi EI : Hubungan antara kepuasaan kerja dan
kinerja pekerjaan saling mendukung dari
level individu ke level organisasi
Ketika kepuasaan dan data produktivitas
dikumpulkan, dapat dikatakan organisasi
dengan tingkat kepuasaan karyawan tinggi
lebih efektif
o Job satisfaction dan customer satisfaction
1. Kepuasan kerja seorang karyawan
menaikkan tingkat kepuasan dan kesetiaan
pelanggan.
Awareness of our own emotions : 2. Service profit chain model adalah
kemampuan mengetahui dan mengerti bagaiamna kepuasaan kerja karyawan
maksud dari emosi kita mempengaruhi profitabilitas perusahaan
Management of our own emotions : yang secara tidak langsung melalui service
kemampuan mengatur emosi quality, customer loyalty, dan faktor lainnya
Awareness of others emotions : kemampuan
melihat dan mengerti emosi orang lain o Job satisfaction dan business ethics
Management of others emotions : 1. Job satisfaction mempengaruhi reputasi
kemampuan mengatur emosi orang lain, organasisi melalui ethical issue
levelnya lebih susah karena kita harus 2. Orang bekerja lama di perusahaan
mengetahui emosi kita sendiri dan orang
lain
Emotional intelligence outcomes and
development
EI berhubungan dengan effective leadership
karena leader berhubungan dengan
emotional labor dan meregulasi emosi orang
lain agak berkerja lebih baik
o JOB SATISFACTION
Merupakan evaluasi seseorang terhadap
pekerjaannya dan tugasya
o Job satisfaction and work behavior
EVLN Model
Constructive Destructive
Active Voice Exit
Passive Loyalty Neglect
Exit perilaku ketidakpuasan dengan cara
meninggalkan perusahaan.
Voice : perilaku ketidakpuasan yang bersifat
aktif dan membangun dengan usaha untuk
memperbaiki keadaan
Loyalty : perlaku ketidakpuasaan karyawan
yang bersifat pasif dengan hanya menunggu
adanya perbaikan dari keadaan
Neglect : ketidakpuasaan yang ditujukan
dengan membiarkran keadaan menjadi lebih
buruk
o Job satisfaction dan performance mengekspektasi lingkungan kerja yang
aman dannyaman
o ORGANIZATIONAL COMMITMENT
1. Affective organizational commitment adalah 2) Resistance (pertahanan) : rekasi
psychological bond dimana satu memilih terhadap stressor sudah mencapai atau
berdedikasi dan bertanggung jawab atas melampui kemampuan tubuh ; timbul
organisasi gelaja psikis dan somatic
2. Continuance commitment adalah calculative 3) Stage of exhaustion : gelaja2
attachment terhadap organisasi, ada 2 forms : psikomatik tampak jelas seperti
4) Karyawan tidak ada pilihan lain (I
dislike working here but there are no
jobs available), terjadi ketika
unemployement tinggi
5) Menginggalkan organisasi dapat
menjadi pengorbanan financial yang
signifikan
Consequences of affective and continuance
commitment
1. Affective commitment (employees hearts)
dapat menjadi keuntungan signifikan gangguan pencernaan, mual, diare,
2. Memiliki motivasi kerja yang tinggi dan OCB gatal2
sehingga job performance tinggi 2. Consequences of distress
3. Continuance commitment (trying them Job burnout adalah ketika seseorang
financially to the organization) memiliki mengalami emotional exhaustion (lack
performa yang lebih rendah dan tidak terlalu of energy) , sinis (tendensi mematuhi
meningkatkan OCB peraturan), dan kehilangan perasaan
Building organizational commitment 3. Stressors : Causes of stress
1. Justice and support : support kesejahteraan Organizational constrain
karyawan sehingga in return mereka akan Interpersonal conflict
loyal ke organisasi Work overload
2. Shared values : karyawan akan punya Low task control
positive emotions kalau personal valuenya 4. Managing work-related stress
sejalan sama corporate value dan action Remove stressor :
sehinggal nantinya motivasi untuk menetap - Fleksibel dan work time limited
di organiasi meningkat ; dengan - Job sharing
menurunkan job securitu, perusahaan - Telecommuting
mengurangi kepercayaan terhadap karyawan - Personal leave
3. Trust : ekspektasi positif terhadap orang lain - Child care support
dengan melibatkan risiko atau memberikan
kepercayaan terhadap orang lain
4. Organizational comprehension : bagaimana
karyawan mengerti organisais seperti tujuan
stratefis, dinamika sosial, dan physical
layout
5. Employee involvement : meningkatkan trust
karyawan terhadap perusahaan
o STRESS AND ITS MANAGEMENT
1. General adaptation syndrome
1. Merupakan reaksi fisiologis terhadap
perubahan-perubahan akibat stress
2. Ada 3 fase:
1) Alarm (peringatan) : tubuh dapat
mengatasi stressor (perubahan dengan
baik, kalo takut atau cemas tubuh akan
mengeluarkan adrenalin

Anda mungkin juga menyukai