INDIVIDUAL BEHAVIOR, mempengaruhi sikap dan performa
PERSONALITY, AND VALUES seseorang : a. Hambatan ; contohnya seseorang yang A. MARS MODEL sebnernya termotivasi, memiliki 1. Motivation kemampuan, mengerti pekerjaan tidak Merupakan dorongan dari dalam diri bekerja dengan baik karena kekurangan seseorang yang mempengaruhi direction, fisik intensity, dan persistence b. Situasi memberikan petunjuk ; contohnya Direction (arah), menjelaskan bahwa di tempat konstruksi ada tanda-tanda motivasi itu goal-directed untuk pake helm Intensity (intensitas), merupakan usaha yang B. Types of Individual Behavior diberikan seseorang untuk mencapai suatu 1. Task performance (performa) tujuan atau dorongan untuk menyelesaikan Merupakan sikap seseorang yang secara tugas sadar dalam mencapai tujuan organisasi Persistence (kegigihan), waktu seseorang (goal directed behavior) berusaha mencapai tujuannya Ada 3 tipe : Contoh : - Proficient : melakukan pekerjaan secara Ketika menyetir mobil, direction diumpakan efisien dan efektif kemana mengendarakan mobil, intensity - Adaptive : seberapa baik menggunakan diumpamakan seberapa kuat kita nge-gas pendapatnya dan sikap dalam mobil, persistence diumpakan bagaimana lingkungan yang baru mengendarai ke tujuan - Proactive : bagaimana baik karyawan 2. Ability mengambil inisiatif untuk mengantisipasi Merupakan gabungan bakat (aptitudes) dan dan memperkanalkan cara kerja baru kemampuan belajar (learned capabilities) yang dapat menguntungkan organisasi dalam menyelesaikan tugas dengan baik 2. Organizational citizenship (perilaku organisasi) Aptitudes (bakat), merupakan talenta OCBs natural yang dimiliki seseorang yang Merupakan bentuk korporasi dan bantuan memudahkan seseorang dalam untuk membantu sisi sosial dan psikologi menjalankan pekerjaan lebih cepat dan organisasi mengerjakan tugas lebih baik OCBs lebih mempengaruhi langsung individu Contoh : orang yang punya bakat berbicara OCBs dapat meningkatkan performa tim memiliki kemampuan marketing lebih baik ketika tiap anggota saling bergantung Learned capabilities, merupakan OCBs dapat menimbulkan family conflict kemampuan fisik dan mental serta karena aktivitas yang sangat membutuhkan pengetahuan yang seseorang dapatkan peran orang lain 3. Role perceptions 3. Counter-productive work behaviors CWBs Bagaimana jelas seseorang mengerti Sikap yang memiliki ptoens secara langung pekerjaannya atau tidak langsung dapat membahayakan Kejelasan tugas (role clarity) ada 3 macam : organisasi atau pemegang sajamnya a. Karyawan mengerti dengan jelas role 4. Joining and staying with the organization perception pekerjaan mereka secara Employee turnoves dapat memberikan spesifik dan konsekuensi yang mereka manfaat seperti memperbanyak posisi yang telah perhitungkan tersedia dalam organisasi dengan ide yang b. Kejelasan pekerjaan ada ketika karyawan lebih baik mengerti prioritas dari tugas-tugasnya 5. Maintaining work attendance dan memiliki ekspektasi performa Karyawan bekerja lebih baik pada waktu c. Mengerti sikap dan prosedur apa yang yang telah dijadwalkan perlu digunakan untuk menyelesaikan Sedangkan absensi dapat menyebabkan tugasnya pengurangan jumlah staff dan ketika ada yg 4. Situational factors absen akan kehilangan keterampilan 5) Extraversion : outgoing, suka bicara, karyawan tersebut utk sementara energetic, suka sosialisasi, tegas. Meningkatnya ketidakhadiran dapat Mendapatkan engergi dari orang-orang menyebabkan meningkatkan beban kerja sekitar mereka rekannya sehingga menyebabkan konflik Five-factor model dan work antar coworkers performances Keuntungan dari absen sendiri kalo b) Merupakan hubungan FFM dengan Types of seandainya karyawan sedang sakit tapi tetap individual behavior memaksakan masuk malah akan Conscientiousness : memperparah penyakitnya - dapat memprediksi profiesiensi C. Personality in Organization (efektif dan efisien) seseorang saat Personalitas adalah pola piker, emosi, dan bekerja perilaku yang relative bertahan lama mencirikan - yang punya conscientiousness seseorang bersamaan dengan proses psikologis memiliki personal goal uang lebih di balik karakteristik tersebut tinggi dan lebih persisten Personality traits (ciri karakteristik) adalah pola - Predictor yang buruk untuk adaptive karakteristik dapat terlihat yang tidak hanya dan proactive performance dipengaruhi lingkungan tapi diri sendiri - Karena orang ini orderliness dan misalnya sifat masa kecil bisa memprediksi depend maka akan mengurangi sisi sifat kita ketika sudah besar adaptif Contohnya : Ada orang yang suka bicara, ada Extravesion : orang yang diam aja - Dapat memprediksi profiensi tetapi Personality determinants : Nature vs Nurture lebih rendah daripada o Personality dibentuk dengan nature (alami) conscientiousness dan nurture (dididik) - Tapi dapat memprediksi ketegasan o Nature merupakan genetic atau turunan dan emosi positif makanya leader yang diturunkan dair orang tua biasanya extravert o Nurture merupakan pengalaman, sosialisasi, Agreeableness dan interaksi dengan lingkungan lainnya - Memprediksi kerja orang dalam tim o Kenapa semakin tua orang semakin stabil - Orang dengan agreeableness lebih dengan personality nya karena self-concept termotivasi untuk korperatif, sensitive, kita udah lebih kaku dan jelas fleksibel, dan suportif Five-factor model of personality (5 model Openness to experience personalitas) FFM - Yang punya openness tinggi a) Merupakan pengelompokan personality mempunya keingintahuan yang tinggi, traits, yaitu : imajinasi, dan toleransi perubahan 1) Concientiousness (berhati-hati) : sehingga dapat menyimpulkan bahwa karakteristik seseorang yang orang ini adaptif dan memiliki kinerja terorganized, dependable, fokus tujuan, proaktif keseluruhan, disiplin, methodival, dan - BIasanya orangnya kreatif industrious. Emotional stability 2) Agreeableness : dipercaya, helpful, good- - Yang punya stabilitas ekomsi tinggi natured, perhatian, toleran, tidak lebih bisa mengatasi ambiguitas dan mementingkan diri sendiri, generous, perubahan tak menentu fleksibel - Orang yang neurotic menganggap 3) Neuroticism : cemas, tidak aman, punya perubahan sebagai ancaman dan kesedaran diri, depresi, temperamental lebih ingin menghjindari perubahan 4) Openness to experience : imajinatif, Jungian personality theory dan Myers- kreatif, tidak konvensional, penasaran, Briggs Type Indicator (MBTI) tidak tanggap, otonom, persepsinya c) Personality ditunjukan dengan aesthetic preferensi individu d) Perceiving : bagaimana orang Types of value ada 10 yang dicluster jadi 4: mengumpulkan informasi o Openness to change e) Sensing (S) : mengumpulkan - Adalah tingkt seseroang termotivasi informasi dengan five senses, fokus dalam mengejar cara inovatif here and now - Yang termasuk : self direction f) Intuition (N) : informasi didapatkan (kreativitas, independent though), dari pengalaman subjektif, future timulasi (semangat dan tantangan), possibilities hedonism (mengejar kesenangan, g) Judging : bagaimana orang kenyamanan, gratifikasi keinginan) mengambil keputusan atas yang ia o Self-transcendence dapatkan - Adalah motivasi untuk h) Thinking (T) : memikirkan sebab mensejahterakan orang lain akibat, rasional, membuat - Yang termasuk keputusan berdasarkan data benevolence/kemurahan hati (peduli i) Feeling (F) : lebih kepada respon hidup orag lain), universalism (peduli emosional, bagaimana pilihan kesejahteraan orang lain dan alam) mempengaruhi lainnya o Selfe-enhancement j) Perceiving and judging - Adalah bagaiman seserorang menggambarkan bagaimana termotivasi karena ketertarikan dari seseorang berperilaku kepada dunia diri sendiri (self-interest) luar - Yang termasuk achievement k) Orang yang punya perceiving (mengejar kesuksesan diri), power ( orientation lebih terbuka, ingin tahu, dominan dari yang lain), hedonism fleksibel, adaptif o Conservation l) Orang yang judging orientation lebih - Adalah tingkat seseorang termotivasi terstruktur dan mau menyelesaikan untuk mempertahankan status quo masalah cepat - Yang termasuk conformity (kepatuhan m) MBTI merupakan predictor yang terhadap norma dan harapan sosial), kurang baik dalam performa bekerja keamanan (safety dan stabilitas), n) MBTI dapat menentukan apakah tradisi (moderasi dan orang suka bekerja face-to-face mempertahankan status quo) atau bekerja dalam tim, tapi tidak Values and individual behavior tau memprediksi bagaimana tim akan berkembang o) MBTI lebih netral dan seimbang dalam melihat kekuatan dan keterbasan seseorang dalam berbagai situasi, sedangkan FFM lebih melihat seseorang berdasarkan skor yang tinggi D. Workplace value - Value adalah stable, evaluative beliefs yang mengarahkan preferensi kita dalam hasil dari aksi dari berbagai situasi - Ada persepsi tentang baik atau buruk, benar atau salah, value akan kasih tau apa yang harus kita lakukan - Value system adalah orang mengatur value dalam hirarki dan preferensi - Personal value adalah value dalam diri seseorang - Shared value adalah value dalam kelompok Value mempengaruhi sikap dalam beberapa cara : 1. Value secara langsung memotivasi aksi kita dengan membentuk relative attractiveness dari pilihan yang ada, jadi kita lebih punya perasaan positif terhadap sesuatu yang sesuai dengan value kita 2. Secara tidak langsung memotivasi sikap dengan membentuk persepsi tentang realita, value mempengaruhi apakah kita notice sesuatu 3. Value memotivasi kita bertindak konsisten dengan konsep diri dan presentasi diri kita Value congruence adalah betapa nyaman kita dalam suatu organisasi (nilai kesesuaian)
E. Ethical values and behavior
1. Three ethical principles - Utilitatiarianism : hanya peraturan moral yang dapat meningkatkan ethics - Individual rights : semua orang memiliki hakyang sama seperti freedom of movement, physical security, freedom of speech, dna fair trial - Distribution justice : keuntungan dan beban setiap individu sama dan proporsional 2. Moral intensity, moral sensitivity, and situational influences - 3 faktor yang mempengaruhi etika di tempat kerja : a) Moral intensity : tingkat dimana sebuah isu membutuhkan penerapan etika b) Moral sesnsitivity c) Situatuonal factors F. Values across cultures chapter 4 WORKPLACE EMOTIONS, ATTITUDES, AND STRESS o EMOTONS IN THE WORKPLACE Emosi adalah fisiologis, perilaku, dan psikologis episode yang dialami terhadap objek, seseroang, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi kesiapan (episode maksudnya rangkaian kejadian yang singkat) Contohnya senang, takut, marah Kalo mood tidak ditujukan untuk sesuatu particular dan lebih jangka panjang Tipe emosi a. Orang mengalami banyak emosi dan e. Behavioral intentions : motivasi untuk kombinasi emosi tapi berhubungan dengan sikap tertentu mereka memiliki 2 terhadap objek attitude. Contohnya ketika ciri umum, yaitu : tau mau di merge kita nyari pekerjaan lain 2) Semua emosi berassosiasi dan Cognitive dissonance membuat sinyal apakah sesuatu itu Merupakan ketika beliefs, feeling, dan sikap perlu dihindari atau didekati, atau seseorangan tidak sesuai satu sama lain/ dengan kata lain semua emosi after effect dari kesalaan beliefs, feeling dan mengevaluasi kondisi lingkungan sikap yang tiddak sesuai sebagai baik atau buruk, positif atau o EMOTIONS AT WORK negatif, dsb Emotional labor adalah usaha, perencanaan, 3) Semua emosi memiliki masing-masing dan control untuk mengekspresikan emosi kita level of activation, atau emosi selama bekerja menempatkan kita pada kesiapan o Emotional display norms across cultures sehingga menjadi motivasi tersendiri. Di Jepang, Austria, Ethiopia lebih monoton Contohnya ketika tiba-tiba kaget ekspresinya dan menghindari physical memotivasi kita untuk bertindak tanpa movement berhati-hati Di Kuwait, Egypt, Spain, dan Russia lebih Emosi, attitudes, and behavior menunjukkan emosinya dan mengekspetasi a. Attitudes adalah kelompok kepercayaan, orang untuk bertindak lebih sesuai perasaan, dan sikap terhadap seseorang, emosinya, kalo ngomong dramatic objek, atau kejadian o Emotional dissonance b. Attitudes merupakan judgement sedangkan o Merupakan pertentangan atau perbedaan emotions adalah experience antara emosi sebenarnya dengan emosi c. Beliefs : persepsi tentang attitude dimana yang diharapkan apa yang dipercaya menjadi benar. o Jika Contohnya merger mengurangi keamanan o EMOTIONAL INTELLIGENCE pekerayaan untuk karyawan yang Merupakan kemampuan memahami, perusahaannya dimerge atau merger mengendalikan, mengevaluasi emosi meningkatkan companys competitiveness
d. Feelings : evaluasi negatif atau positif
terjadap objek attitude. Contohnya kalo dimerge nanti ada karyawan yang dipecat artinya kita punya negative feeling terhadap merger Dimensi EI : Hubungan antara kepuasaan kerja dan kinerja pekerjaan saling mendukung dari level individu ke level organisasi Ketika kepuasaan dan data produktivitas dikumpulkan, dapat dikatakan organisasi dengan tingkat kepuasaan karyawan tinggi lebih efektif o Job satisfaction dan customer satisfaction 1. Kepuasan kerja seorang karyawan menaikkan tingkat kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Awareness of our own emotions : 2. Service profit chain model adalah kemampuan mengetahui dan mengerti bagaiamna kepuasaan kerja karyawan maksud dari emosi kita mempengaruhi profitabilitas perusahaan Management of our own emotions : yang secara tidak langsung melalui service kemampuan mengatur emosi quality, customer loyalty, dan faktor lainnya Awareness of others emotions : kemampuan melihat dan mengerti emosi orang lain o Job satisfaction dan business ethics Management of others emotions : 1. Job satisfaction mempengaruhi reputasi kemampuan mengatur emosi orang lain, organasisi melalui ethical issue levelnya lebih susah karena kita harus 2. Orang bekerja lama di perusahaan mengetahui emosi kita sendiri dan orang lain Emotional intelligence outcomes and development EI berhubungan dengan effective leadership karena leader berhubungan dengan emotional labor dan meregulasi emosi orang lain agak berkerja lebih baik o JOB SATISFACTION Merupakan evaluasi seseorang terhadap pekerjaannya dan tugasya o Job satisfaction and work behavior EVLN Model Constructive Destructive Active Voice Exit Passive Loyalty Neglect Exit perilaku ketidakpuasan dengan cara meninggalkan perusahaan. Voice : perilaku ketidakpuasan yang bersifat aktif dan membangun dengan usaha untuk memperbaiki keadaan Loyalty : perlaku ketidakpuasaan karyawan yang bersifat pasif dengan hanya menunggu adanya perbaikan dari keadaan Neglect : ketidakpuasaan yang ditujukan dengan membiarkran keadaan menjadi lebih buruk o Job satisfaction dan performance mengekspektasi lingkungan kerja yang aman dannyaman o ORGANIZATIONAL COMMITMENT 1. Affective organizational commitment adalah 2) Resistance (pertahanan) : rekasi psychological bond dimana satu memilih terhadap stressor sudah mencapai atau berdedikasi dan bertanggung jawab atas melampui kemampuan tubuh ; timbul organisasi gelaja psikis dan somatic 2. Continuance commitment adalah calculative 3) Stage of exhaustion : gelaja2 attachment terhadap organisasi, ada 2 forms : psikomatik tampak jelas seperti 4) Karyawan tidak ada pilihan lain (I dislike working here but there are no jobs available), terjadi ketika unemployement tinggi 5) Menginggalkan organisasi dapat menjadi pengorbanan financial yang signifikan Consequences of affective and continuance commitment 1. Affective commitment (employees hearts) dapat menjadi keuntungan signifikan gangguan pencernaan, mual, diare, 2. Memiliki motivasi kerja yang tinggi dan OCB gatal2 sehingga job performance tinggi 2. Consequences of distress 3. Continuance commitment (trying them Job burnout adalah ketika seseorang financially to the organization) memiliki mengalami emotional exhaustion (lack performa yang lebih rendah dan tidak terlalu of energy) , sinis (tendensi mematuhi meningkatkan OCB peraturan), dan kehilangan perasaan Building organizational commitment 3. Stressors : Causes of stress 1. Justice and support : support kesejahteraan Organizational constrain karyawan sehingga in return mereka akan Interpersonal conflict loyal ke organisasi Work overload 2. Shared values : karyawan akan punya Low task control positive emotions kalau personal valuenya 4. Managing work-related stress sejalan sama corporate value dan action Remove stressor : sehinggal nantinya motivasi untuk menetap - Fleksibel dan work time limited di organiasi meningkat ; dengan - Job sharing menurunkan job securitu, perusahaan - Telecommuting mengurangi kepercayaan terhadap karyawan - Personal leave 3. Trust : ekspektasi positif terhadap orang lain - Child care support dengan melibatkan risiko atau memberikan kepercayaan terhadap orang lain 4. Organizational comprehension : bagaimana karyawan mengerti organisais seperti tujuan stratefis, dinamika sosial, dan physical layout 5. Employee involvement : meningkatkan trust karyawan terhadap perusahaan o STRESS AND ITS MANAGEMENT 1. General adaptation syndrome 1. Merupakan reaksi fisiologis terhadap perubahan-perubahan akibat stress 2. Ada 3 fase: 1) Alarm (peringatan) : tubuh dapat mengatasi stressor (perubahan dengan baik, kalo takut atau cemas tubuh akan mengeluarkan adrenalin