Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIK LAPANGAN

(Laporan Praktikum Botani Umum)

Oleh

Virginiawan Tirta Angga Pratama


1614121159
Kelompok 2

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum lapangan sesunguhnya merupakan bentuk penelitian di lapangan,


berupa observasi dan pengamatan bedanya dengan penelitian umumnya hanya
pada permasalahan yang diangkatnya.

Pada penelitian permasalahan yang diangkat memang permasalahan yang belum


ditemukan jawabannya, sedangkan pada praktikum lapangan mungkin
permasalahan yang diangkat hanya untuk menunjukkan teori yang sudah ada agar
dapat dipahami betul oleh mahasiswa tapi dapat juga permasalahan yang diangkat
belum ditemukan jawabannya sehingga praktikum lapangan yang dilakukan akan
menemukan temuan-temuan baru.

Praktikum kali ini kita melakukan praktik lapanga untuk mengamati dan mencari
tumbuhan meliputi Divisi thallophyta,bryophyta, dan pteridophyta yang ada di
lingkungan sekitar kampus untuk dilakukannya pengamatan untuk melihathabitat
atau tempet tinggal tumbuhan tersebut berdasarkan sifat dan karakteristiknya
kemudian mengambil tanaman tersebut sebagai bahan untuk herbarium.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu:

1. Mengamati ,mengenal secara langsung habitat dan kondisi vegetasi


2. Mengoleksi berbagai specimen tumbuhan tingkat rendah (Ctypyogamae) pada
lokasi yang ditentukan.
3. Membuat herbarium basah dan kering dari keanekaragaman tumbuhan tingkat
rendah
II. TINJAUAN PUSTAKA

Herbarium berasal dari kata hortus dan botanicus, artinya kebun botani yang
dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen
yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi (Onrizal,
2005).

Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan
dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai
tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman kering untuk
keperluan studi maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu melalui
pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium
(Steenis, 2003).

Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan hanya untuk
mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon. Mereka
memegang bagian yang sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama latin untuk
koleksi ini ataupun Herbarium adalah Siccus Hortus, yang secara harfiah berarti
taman kering, dan setiap specimen menekan yang terpasang pada selembar kertas
yang diulisi dengan apa tanaman yang dikumpulkan itu, kapan dan dimana
ditemukannya (Stacey, 2004).

Kelebihan dari Herbarium kering dibandingkan dengan herbarium basah adalah


dapat bertahan lama hingga ratusan tahun. Terdapat beberapa kelemahan pada
herbarium yaitu; spesimen mudah mengalami kerusakan akibat perawatan yang
kurang memadai maupun karena frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk
identifikasi dan pengecekan data secara manual, tidak bisa diakses secara
bersama-sama oleh berberapa orang, biaya besar,tidak bisa diakses sewaktu-waktu
dan tidak dapat diakses dari jarak jauh (Wibobo dan Abdullah, 2007).
III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu:

Mikroskop, tali plastik, buku koleksi,pensil,buku identifikasi,kantung


palstik,pisau, gunting,etiket gantung,kertas manila tebal,benang halus,toples
plastik,sasak,kertas koran,lope,jarum pentul,jarum jahit,selotip,karet
gelang,alkohol 70%,formalin 40% aquades,kamper.

3.2 Cara kerja


3.2.1 pengumpulan specimen di lapangan
1. Mahasiswa dibagi menjadi kelmpok 3 kelompok.
2. Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan.
3. Tiap kelompok mengumpulkan dan mencatat specimen.kemudain specimen
dibuat herbarium basah atau kering.
4. Membuat catatan pada buku koleksi.
5. Mengidentifikasi dan membuat laporan.

3.2.2 pengumpulan materi specimen

1. Materi yang digunakan hendaknya bebas dari hama dan penyakit.

2. Jika berupa herba maka akarnya dicuci untuk melihat sistem perakaran.

3. Jangan mengambil materi yang kerdil dan kurus.

4. Jika materi terlalu besar ,ambil bagian ujung,tengah,dan pangkalnya dengan


diberi catatan.

5. Bagian yang kurang berguna dipotong dan disisakan bagian pangkalnya untuk
memperlihatkan pelekatan pada batang.
3.2.3 Cara membuat herbarium yang baku

1. Mengambil specimen dari tumbuhan bebas hama penyakit,tanaman langsung


digantung etiket.

2 Specimen dipilih yangpertumbuhannya normal,lengkap dengan baguan-


bagiannya

3. Bagian yang terlalu lebar dapat dipotong dengan mencatat panjang yang
dipotong.
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang didapat pada praktikum ini dijelaskan pada tabel
berikut

NO GAMBAR KLASIFIKASI
1 Bunga asoka.
Kingdom : plantae
Divisi : spermatopyta
Class : dycotyledonae
Ordo : rubiales
Family: rubiceae
Genus : ixora
Species :ixora paludosa

2 Bunga bougenvile
Kingdom :plantae
Divisi : tracheobianta
Class :magnoliopsida
Ordo :caryopylanceae
Family :nytaginaceae
Genus :bougenvillea
Species :Bougenvillea sp.

3 Bunga melati
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum sp.
4 suplir
Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
class: Filicopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Pteridaceae
Genus : Adiantum
Species : Adiantum sp

5 Asplenedium
Kingdom : Plantae
Divisi: Pteridophyta
Class : Polypodiopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Aspleniaceae
Genus: Asplenium
Species: Asplenium nidus L.
6 Drynaria
Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
class: Pteridopsida
Ordo: Polypodiales
Famili: Polypodiaceae
Genus: Drynaria
Species: Drynaria rigidula

7 Lumut daun
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Musci
Ordo :Bryales
Famili : Politrichaceae
Genus : Pogonatum
Species : Pogonatum sp

4.2 Pembahasan

Praktek lapangan adalah suatu proses pembelajaran dengan cara mengobservasi


atau mengamati keadaan suatu objek yang di cari atau yang diinginkan dengan
adanya praktik lapangan kita akan semakin tahu lebih jelas tentang habitat dan
bentuk morfologi dan fisiologi suatu objek secara langsung.

Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan
dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai
tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman kering untuk
keperluan studi maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu melalui
pengumpulan, pengeringan, pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium.

Bunga asoka,Kingdom plantae,Divisi spermatopyta,Class dycotyledonae,Ordo


rubiales,Family rubiceae,Genus ixora,Species ixora paludosa. Berbatang tegak,
dengan pohon berkayu bulat. Sistem percabangannya simpodial dan berwarna
putih kotor. Bagian daun bunga Soka cenderung lonjong dengan bagian pangkal
meruncing. Daun ini bersifat tunggal dan pertulangannya menyirip. Bunga Soka
bisa dijumpai dalam berbagai warna antara lain merah muda, merah
terang hingga oranye. Bunga ini bersifat majemuk, berkelamin dua dengan
kelompak serupa corong. Benang sarinya berjumlah empat dan bagian kepala
sarinya melekat pada bagian mahkota. Akar bunga Soka bersifat tunggang,
warnanya kecoklatan. Bunga Soka masuk ke dalam kerabat Fabaceae atau
polong-polongan. Jadi, Anda juga bisa menjumpai biji pada tanaman ini.
Tumbuh hingga 80 cm. Daun tumbuhan ini akan gugur jika suhu terlalu
dingin. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu.

Bunga bougenvile, Kingdomm plantae , Divisi tracheobianta , Class


magnoliopsida, Ordo caryopylanceae, Family nytaginaceae , Genus bougenvillea ,
Species Bougenvillea sp. Akar bunga kertas tunggang, tumbuh vertikal,
berserabut, dan melebar. Perakaran bunga kertas ini akan menembus media tanah
mencapai kedalaman 50-80 cm bahkan lebih tergantung varietesnya.Batang bunga
kertas perdu, tegak lurus mencapai ketinggian 2-3 m bahkan lebih, dengan
permukaan halus hingga kasar dan berwarna kecoklatan. Selain itu, batang juga
berkayu, berbentuk bulat memanjang dan berduri kecil serta memiliki
percabangan banyak.Daun bunga kertas bulat oval memanjang dengan panjang 1-
4 cm, bagian tepi permukaan daun rata, pertulangan menyirip antara 3-5 bahkan
lebih, dan juga daun berwarna kehijauan muda hingga tua. Daun tanaman ini juga
memiliki pertangkaian pendek dengan panjang 0,5-1 cm berwarna kecoklatan
mudaBunga kertas tidak lengkap, yang terdiri dari beberapa macam diantaranya
tangkai, tenda bunga, kepala putik, tangkai putik, benang sari dan tangkai sari.

Bunga melati.Kingdom
Plantae,Divisi Spermatophyta,Kelas Dicotyledonae,Ordo Oleales,Famili
Oleaceae,Genus Jasminum,Spesies Jasminum sp.Akar bunga kertas tunggang,
tumbuh vertikal, berserabut, dan melebar. Perakaran bunga kertas ini akan
menembus media tanah mencapai kedalaman 50-80 cm bahkan lebih tergantung
varietesnya.Batang bunga kertas perdu, tegak lurus mencapai ketinggian 2-3 m
bahkan lebih, dengan permukaan halus hingga kasar dan berwarna kecoklatan.
Selain itu, batang juga berkayu, berbentuk bulat memanjang dan berduri kecil
serta memiliki percabangan banyak.Daun bunga kertas bulat oval memanjang
dengan panjang 1-4 cm, bagian tepi permukaan daun rata, pertulangan menyirip
antara 3-5 bahkan lebih, dan juga daun berwarna kehijauan muda hingga tua.
Daun tanaman ini juga memiliki pertangkaian pendek dengan panjang 0,5-1 cm
berwarna kecoklatan muda.Bunga kertas tidak lengkap, yang terdiri dari beberapa
macam diantaranya tangkai, tenda bunga, kepala putik, tangkai putik, benang sari
dan tangkai sari

Suplir Kingdom Plantae ,Divisi Pteridophyta,class Filicopsida,Ordo


Polypodiales,Famili Pteridaceae ,Genus Adiantum,Species Adiantum sp. Daun
tunggal tersusun pada batang sangat pendek melingkar membentuk keranjang.
Daun yang kecil berukuran panjang 7 -150 cm, lebar 3 30 cm. Batang Rhizome
yang pendek ditutupi oleh sisik yang halus dan lebat, sisik berwarna coklat. Akar
Paku epifit dengan akar rimpang kokoh, tegak, bagian ujung mendukung daun-
daun yang tersusun roset, di bagian bawahnya terdapat kumpulan akar yang besar
dan rambut berwarna coklat, bagian ujung ditutupi sisik-sisik sepanjang sampai 2
cm, berwarna coklat hitam
Asplenedium Kingdom : Plantae, Divisi Pteridophyta, Class Polypodiopsida ,
Ordo Polypodiales, Famili Aspleniaceae, Genus Asplenium, Species Asplenium
nidus L. Daun pada tumbuhan paku suplir beraneka ragam. Berdasarkan fungsi
daun pada tumbuhan paku suplir ini ada dua macam jenis daun. Daun tropophyl
(daun untuk fotosintesis saja / Daun steril ). Daun sporophyl (daun penghasil
spora/ daun fertil ). Akar dari tumbuhan ini merupakan rimpang tegak, yang akar
sejatinya semakin menaik atau memanjat. Akar berupa rhizome beruas pendek
yang muncul akar-akar berupa serabut. Pada ujung akar dilindungi oleh kaliptra
atau tudung akar. Batang tanaman suplir hitam mengkilat berduri tegak atau semi
tegak dan dijumpai sisik-sisik yang lunak atau keras. Batang bercabang-cabang
dan berupa tongkat (rhizome) yang terdapat banyak daun dengan tingginya sekitar
0,25-1,3 m

Drynaria Kingdom Plantae,Divisi Pteridophyta,class Pteridopsida,Ordo


Polypodiales,Famili Polypodiaceae,Genus Drynaria, Species Drynaria rigidula.
Jenis ini mempunyai dua macam daun, yaitu daun fertil dan daun steril. Tumbuh
panjang seperti daun biasa, dan yang lainnya pendek kaku bentuknya seperti daun
oak, berwarna coklat. Rhizome merambat, bersisik. Daun ini terbagi dua jenis:
Daun yang bergerombol (atau Daun bersisik) sessile, bersih, kecil, biasanya
ditempat yang tertutupi rhizome, berwarna coklat tapi menetap, biasanya
berhumus; Daun Daun Pinnatifid untuk pinnate, batangnya tidak jelas kelasnya
untuk rhizome tapi smua pinnae dikelas rachis, didalam daun pinnatifid abscission
terpisah didasar dan setiap sisi dari bagian daun, tulang daun anastomosing ke
bentuk drynarioid venation.

Lumut daun Kingdom Plantae,Divisi Bryophyta,Class


Musci,Ordo Bryales,Famili Politrichaceae,Genus Pogonatum,Species
:Pogonatum sp. Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2
tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan
gametafora yang berbatang dan berdaun.Sporogonium dari lumut daun terdiri atas
bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-
bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operculum.
Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu
Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut
terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya. Anak kelas Sphagnidae
mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang terdiri dari
satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset
yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid.

Cara membuat Herbarium Pilih dan kumpulkan tanaman yang akan dibuat
herbarium,Bersihkan tanaman dari debu dan tanah,Lekatkan tanaman pada kertas
koran lalu tutup kembali dengan koran,Ambil triplek dan pemberat kemudian
tindih tanaman yang telah kita tutup tadi[Proses ini berlangsung selama 1
minggu,ganti koran secara teratur agar tidak jamuran dan lembab],Setelah
kering,ambil lalu tempelkan di atas kertas karton,Beri informasi pendukung
herbarium seperti nama latin tanaman tersebut.
Langkah terakhir, silahkan kreasikan herbarium kamu agar terlihat lebih menarik
dan hidup.Herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian tumbuhan
yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk identifikasi
KESIMPULAN

1. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah

dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data

mengenai tumbuhan tersebut.

2. Herbarium memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai

lembaga dokumentasi, dan sebagai pusat penyimpanan data.

3. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembuatan herbarium minimal

selama 2 minggu, agar mendapatkan hasil yang baik.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi koleksi herbarium adalah lama pembuatan

herbarium, tempat penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu.


DAFTAR PUSTAKA

Onrizal. 2005. Teknik Pembuatan Herbarium. http://ocw.usu.ac.id. diakses


pada tanggal 14 Juni 2012.

Ramadhanil. 2003. Herbarium Celebense (CEB) dan Peranannya dalam


Menunjang
PenelitianTaksonomi Tumbuhan di Sulawesi. http://unsjournals.com. Diakses
pada tanggal 14 Juni2012.
Aththorick, T.A, dan Siregar E.S. 2006. Taksonomi Tumbuhan.
Departemen
Biologi FMIPA USU. Medan

Balai Diklat Kehutanan Makassar. 2011. Herbarium Sebagai Acuan Penanaman


Pohon.http://www.badikhut.com. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai