Pengertian Arsitektur
Menurut Banhart.C. L. dan Jess Stein (dalam Maryono, Irawan, dkk. 1985:18 ),
arsitektur adalah; seni dalam mendirikan bangunan termasuk di dalamnya segi
perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk
bangunan; proses membangun bangunan; dan kumpulan bangunan.
Menurut Van Romondt, arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan
bahagia (definisi konsepsional). Ruang meliputi semua ruang yang terjadi karena
dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses alam seperti
misalnya gua, naungan pohon, dan lain-lain.
Maksud dari pernyataan tersebut ialah dalam wujud yang pertama dimana
wujud kebudayaan yang sifatnya abstrak, dikarenakan berlokasi di dalam otak
manusia dimana terkandung sistem gagasan yang mendasari nilai-nilai kebudayaan.
Wujud kebudayaan yang kedua yaitu sebagai tindakan yang berpola yaitu berupa
aktivitas-aktivitas manusia dalam berinteraksi, bergaul, dan berhubungan dengan
satu sama lainnya dan pola ini dilakukan secara berturut-turut berdasarkan adat
kelakuan manusia. Sedangkan yang ketiga yaitu wujud kebudayaan sebagai wujud
fisik berupa artefak-artefak atau hasil kebudayaan hasil peninggalan manusia.
Kebudyaan adalah pola bagi kelakuan (Maryono, Irawan, dkk. 1985 : 13),
artinya kebudayaanlah yang mengatur manusia dalam menentukan sikap atau
bagaimana seharusnya bertindak saat berhubungan dengan orang lain. Akan tetapi
setiap manusia lahir dengan kepribadian yang berbeda-beda sehingga membentuk
kebiasaan tersendiri.
Menurut Prof. Arnold Toynbee, kebudayaan timbul akibat usaha manusia untuk
menghadapi suatu tantangan (dalam Salain, Rumawan. 1984: 2). Oleh karena itu,
dengan adanya kebudayaan terwujudlah kelakuan manusia untuk memahami dan
mentafsirkan lingkungan yang dihadapinya. Kelakuan ini menghasilkan benda-
benda kebudayaan yang salah satunya adalah karya arsitektur.
Contoh :
Sumber : Maryono, Irawan, dkk. 1985. Pencerminan Nilai Budaya dalam Arsitektur
Indonesia
Gambar ini memperlihatkan perbedaan bentuk candi di Indonesia dan di India.
Di India, tempat asalnya Candi adalah sebagai kuil, sedangkan di Jawa candi selain
untuk tempat pemujaan juga tempat untuk menyimpan bagian tubuh jenazah raja.
Abu, bagian-bagian yang dibakar dibuang ke laut, sedang bagian-bagian yang tidak
dibakar disimpan di candi. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya pengaruh
budaya asli, juga bentuknya sudah berbeda dengan bentuk asalnya.
Hal tersebut membuktikan bahwa arsitektur dari satu daerah sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan yang ada pada daerah tersebut. Walaupun sebuah arsitektur
berasal dari sumber yang sama, namun akan dipengaruhi kembali oleh kebudayaan
asli yang ada di daerahnya dan menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat
setempat, sehingga menghasilkan suatu karya arsitektur yang serupa namun tidak
sama.
MAHASISWA
1504205054
KELAS C
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2017/2018