Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

(Dr. dr.Noer Bahry Noor, M.Sc.)

MANAJEMEN STRATEGI

DISUSUN OLEH:
HILYATUL AULIYA
(K012 17 1 128)

KONSENTRASI GIZI MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahuwataala yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Manajemen Strategi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Manajemen Strategi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Makassar, September 2017

Hilyatul Auliya
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap hari seseorang dalam hidupnya akan selalu berinteraksi dengan
organisasi. Organisasi paling kecil dan paling pertama kita hadapi adalah rumah
tangga. Sebuah organisasi yang dapat diatur dengan baik akan menghasilkan
pertumbuhan yang dari hari ke hari tentu juga akan baik. Kita sebagai mahasiswa,
tentunya memerlukan sebuah pengaturan yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan kita. Bukan hanya dari segi pendidikan tapi juga dalam
pengaturan/manajemen di lingkungan tempat tinggal kita, baik itu kepada keluarga
maupun kepada tetangga. Oleh karena itu, untuk mengetahui strategi yang
diperlukan dalam manajemen akan kami rangkumkan dalam sebuah makalah
berikut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian manajemen strategi?
2. Bagaimana pendapat para ahli tentang manajemen strategi?
3. Bagaimana tingkatan-tingkatan dalam manajemen strategi?
4. Bagaimana tahapan-tahapan dalam menyusun strategi di dalam manajemen?
5. Apa saja keuntungan yang didapatkan dari penyusunan strategi dalam
manajemen?
6. Apa saja penyebab gagalnya sebuah strategi dalam manajemen?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen strategi.
2. Mengetahui pendapat para ahli tentang manajemen strategi.
3. Mengetahui tingkatan-tingkatan dalam manajemen strategi.
4. Mengetahui tahapan-tahapan dalam menyusun strategi di dalam manajemen.
5. Mengetahui keuntungan yang didapatkan dari penyusunan strategi dalam
manajemen.
6. Mengetahui penyebab gagalnya sebuah strategi dalam manajemen.
BAB II
ISI

A. Definisi
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa Latin yaitu Manus
berarti tangan dan Agere berarti melakukan. Dalam bahasaYunani, kata strategi
berasal dari strategos yang berarti komandan militer. Jadi secara istilah, manajemen
strategi perencanaan, pelaksanaan program, kepemimpinan, pengawasan/evaluasi,
dan sistem informasi yang efisien dan efektif.

B. Pengertian/Ruang Lingkup
Manajemen Strategik adalah suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan
cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh
pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan (Taufiqurokhman, 2005). Manajemen strategi ini dapat dimanfaatkan
untuk lingkungan makro (manajemen pemerintahan) dan mikro (manajemen
perusahaan atau organisasi.

C. Pendapat beberapa Ahli


a. Wheelen dan Hunger
Manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang akan menenntukan kinerja jangka panjang
b. Porter
Tujuan utama manajemen strategi adalah agar perusahaan mampu bertahan
menghadapi perubahan dalam jangka panjang.
c. Menurut Barney dan Hesterlay
Tujuan manajemen strategi adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing.
d. Husein
Manajemen strategi sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-
keputusan strategis antara fungsi yang menmungkinkan sebuah organisasi
mencapai tujuannya pada masa mendatang.
e. Fred R. David
Manajemen strategi adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai
tujuannya.
f. Lawrence R. Jauch dan William F. Gluech
Manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah
pada penyusunan strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah proses atau rangkaian
kegiatan pengambilan keputusan, disertai dengan penetapan cara pelaksanaan oleh
pemimpin dan selanjutkan dilaksanakan oleh seluruh jajaran di dalam organisasi, untuk
mencapai tujuan.

D. Tingkatan-Tingkatan Strategi
a. Strategi tingkat perusahaan
Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan
mengarah kepada bisnis yang akan dilakukan serta cara sumber daya
dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum
melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara
keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.
b. Strategi tingkat bisnis
Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi. Strategi bisnis biasanya
diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negoisasi dengan manajer
korporasi dan memusatkan tingkat bisnis melalui negoisasi dengan
Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business
Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis
melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada cara
bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan
diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.
c. Strategi tingkat fungsional
Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan
strategi bisnis. Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi
pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan
(R&D). Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep
mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana
cara menerapkannya.

E. Tahapan Manajemen Strategi


1. Formulasi
Pada tahap formulasi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi,
mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan objektif jangka panjang, menghasilkan alternatif, dan
memilih strategi untuk dilaksanakan. Pada perumusan strategi ini termasuk juga
dalam memutuskan kegiatan yang akan dimasuki atau kegiatan yang harus
diberhentikan, cara mengalokasikan sumber daya, memperluas operasi atau
diversivikasi, memilih memasuki lingkup yang lebih luas, serta cara menghindari
pengambilalihan secara paksa.
2. Implementasi
Pada tahap implementasi, terdapat kegiatan penetapan sasaran tahunan,
melengkapi dengan kebijakan, memotivasi anggota, dan mengalokasikan sumber
daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Termasuk pula
strategi mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur
organisasi yang efektif, mengubah arah usaha, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi. Tahapan implementasi
disebut tahap tindakan manajemen strategi. Pada tahap ini, diperlukan
keterampilan interpersonal. Sebagaimana Carl von Clausewitz (1780-1831)
dalam bukunya yang diterbitkan kembali On War, strategi bukanlah sekedar
aktivitas problem-solving, tetapi lebih dari itu strategi bersifat terbuka (open-
ended) dan kreatif untuk mempertajam masa depan dalam model chain of
command di mana suatu strategi harus dijalankan setepat mungkin (menghindari
bias-bias yang tidak perlu dalam setiap bagian struktur organisasi). [Clausewitz,
1989].
3. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari manajemen strategi. Ini sangat perlu dilakukan,
agar manajer dapat mengetahui waktu pelaksanaan strategi sudah berjalan baik
atau tidak. Evaluasi berarti usaha untuk mendapatkan informasi tersebut. Ada
tiga aktivitas mendasar dalam tahap evaluasi, yaitu meninjau faktor-faktor
eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, mengukur
prestasi, dan mengambil tindakan perbaikan. Richard P. Rumelt mengidentifikasi
empat tolok ukur yang digunakan untuk menguji baik atau tidaknya suatu
strategi, yaitu (Rumelt, 1997):
a) Consistency: strategi tidak boleh menghadirkan sasaran dan kebijakan yang
tidak konsisten.
b) Consonance: strategi harus merepresentasikan respons adaptif terhadap
lingkungan eksternal dan terhadap perubahan-perubahan penting yang
mungkin terjadi.
c) Advantage: strategi harus memberikan peluang bagi terjadinya pembuatan
atau pemeliharaan keunggulan kompetitif dalam suatu wilayah aktivitas
tertentu (terpilih).
d) Feasibility: strategi tidak boleh menggunakan sumber-sumber secara
berlebihan (di luar kemampuan) dan tidak boleh menghadirkan persoalan-
persoalan baru yang tidak terpecahkan.

F. Keuntungan Manajemen Strategi


1. Dapat mengarahkan keputusan yang akan diambil oleh organisasi.
2. Dapat mengontrol organisasi dan industri yang mempengaruhinya.
3. Dapat mengevaluasi kompetitor dan menentukan metode untuk menghadapi dan
berkompetisi dengan mereka.
4. Sebagai solusi untuk memberdayakan keseluruhan organisasi agar secara
komprehensif dan sistematis mampu mewujudkan visi dan misi.

G. Sebab Kegagalan Dalam Strategi


Andrew Campbell dan Marcus Alexander mengidentifikasi sekurang-kurangnya
terdapat tiga alasan mengapa suatu strategi dapat gagal dalam mengantar suatu
perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Ketiga hal tersebut adalah
(Campbell dan Alexander, 1997):
1. Strategi Tanpa Arah
kegagalan membedakan antara purposes (apa yang akan dilakukan organisasi)
dan constraints (apa yang harus dilakukan suatu organisasi agar dapat bertahan).
Perusahaan yang gagal memahami constraints yang dimilikinya dan salah
membacanya sebagai maksudpurposes, akan cenderung terlempar dari arena
bisnis.
2. Kelumpuhan Perencanaan
kegagalan menentukan pijakan awal untuk bergerak (dari strategi atau tujuan?)
menyebabkan terjadinya rencana yang lumpuh akibat kebingungan terhadap
pelibatan proses dalam penyusunan suatu strategi. Menentukan tujuan dan
kemudian menyusun strategi untuk mencapainya ataukah meniru strategi yang
telah terbukti berhasil dan kemudian menentukan tujuan yang dapat/ ingin
dicapai berdasarkan strategi tersebut.
3. Terlalu Fokus pada Proses
Seringkali manajer berharap untuk dapat menyusun suatu strategi yang baru dan
lebih baik. Sayangnya keberhasilan seringkali tidak semata bergantung pada
proses perencaaan yang baru atau rencana yang didesain dengan lebih baik, tetapi
lebih kepada kesanggupan manajer untuk memahami dua hal mendasar, yaitu:
keuntungan atas dimilikinya maksud (purposes) yang stabil dan terartikulasi
dengan baik; serta pentingnya penemuan, pemahaman, pendokumentasian, dan
eksploitasi informasi-informasi penting (insights) tentang bagaimana
menciptakan nilai lebih banyak dibanding perusahaan lain.
RINGKASAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah proses atau rangkaian
kegiatan pengambilan keputusan, disertai dengan penetapan cara pelaksanaan oleh
pemimpin dan selanjutkan dilaksanakan oleh seluruh jajaran di dalam organisasi, untuk
mencapai tujuan. Tingkatan strategi dalam manajemen strategi terbagi tiga, yaitu
Strategi tingkat perusahaan, Strategi tingkat bisnis, Strategi tingkat fungsional.
Tahapan-tahapan dalam menyusun/merumuskan strategi terbagi atas tiga tahapan, yakni
formulasi (penyusunan strategi), implementasi (pelaksanaan strategi), dan evaluasi
(mengukur keberhasilan strategi). Keuntungan dari manajemen strategi adalah:
1. Dapat mengarahkan keputusan yang akan diambil oleh organisasi.
2. Dapat mengontrol organisasi dan industri yang mempengaruhinya.
3. Dapat mengevaluasi kompetitor dan menentukan metode untuk menghadapi dan
berkompetisi dengan mereka.
4. Sebagai solusi untuk memberdayakan keseluruhan organisasi agar secara
komprehensif dan sistematis mampu mewujudkan visi dan misi.
Ada pula sebab-sebab kegagalan dalam melaksanakan strategi, yaitu adanya strategi
tanpa arah, kelumpuhan perencanaan, dan terlalu fokus pada proses.

SARAN
Dari makalah yang telah kami rangkum, diharapkan ke depannya ada perbaikan
karena ketidaksempurnaan dari makalah kami.

REFERENSI

Mukhyi, Mohammad Abdul. 2006. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen


Strategik.

Purbangkoro, Murdijanto. 2007. Konsep dan Teori Manajemen Strategi. Jakarta: Center
for Society Studies.

Taufiqurokhman. 2005. Manajemen Strategik. Jakarta Pusat: Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.

Anda mungkin juga menyukai