Kalkulus
Kalkulus
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Anom Wiryasa, N M selaku Dosen mata kuliah
Kalkulus yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
karena penulis hanya lah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya dan memohon kritik dan saran dari para pembaca. Kami
juga berharap makalah ini kedepannya dapat berguna bagi para pembaca.
Penyusun ( Kelompok 1 )
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
2.2 Bilangan Asli, Bilangan Cacah, Bilangan Bulat dan Bilangan Rasional ............. 2
2.4 Selang................................................................................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kami menyusun makalah ini sebagai tugas mata kuliah Kalkulus. Dengan
menyusun makalah ini kami berharap dapat mempermudah mahasiswa untuk
memahami materi Sistem Bilangan, Pertidaksamaan dan Nilai Mutlak.
1. Sistem Bilangan
2. Pertidaksamaan
3. Nilai Mutlak
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Sistem
Bilangan, Pertidaksamaan dan Nilai Mutlak
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Bilangan Asli, Bilangan Cacah, Bilangan Bulat dan Bilangan Rasional
yang dinyatakan p/q dengan p dan q bilangan bulat dan q 0, disebut bilangan rasional.
Himpunan bilangan rasional biasa dinyatakan dengan Q, maka himpunan bilangan rasional
dapat dinyatakan sebagai { = , 0 } }
Dalam perkembangan, ternyata bilangan rasional tidak cukup untuk menampung semua
kebutuhan akan bilangan dalam matematika, tidak mampu mengukur semua ukuran panjang.
Dari berbagai sifat bilangan rasional, ternyata ada titik-titik pada garis bilangan yang tidak bisa
dinyatakan dengan bilangan rasional Perhatikan bahwa 2 merupakan panjang sisi miring
sebuah segitiga siku-siku dengan sisi-sisi 1 satuan. Bilangan ini tidak dapat dinyatakan
2
sebagai hasil bagi dua bilangan bulat atau 2 untuk setiap p,q Z dan q 0, sehingga 2
bukan bilangan rasional, demikian juga 3, 25, , dan lain-lain.Bilangan yang tidak dapat
dinyatakan ke bentuk bilangan rasional diistilahkan dengan bilangan irrasional (IR).
Secara umum himpunan bilangan real memuat himpunan bilangan rasional dan
himpunan bilangan irrasional. Himpunan bilangan rasional memuat himpunan bilangan bulat
dan himpunan bilangan bulat memuat himpunan bilangan asli. Hubungan tersebut dinyatakan
dilukiskan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
3
2.3.1 Sifat-Sifat Bilangan Real
2.4 Selang
Penulisan himpunan dalam bentung selang/interval:
4
{| , } = [, ]
{| < < , } = (, )
{| < , } = [, )
{| < , } = (, ]
{| , } = [, )
5
{| < , } = (. ]
Contoh:
6
A = {1,2,3,4,5} B = {0,4} 1
= { | } (
Unsur maksimum = 5 Unsur maksimum = 4 1 1 1
= . = {1, , , , }
2 3 4
Unsuru minimum = 1 Unsuru minimum = 0
Unsur maksimum = 1
Batas atas = 5 Batas atas = 4
Unsuru minimum = tak ada
Batas Bawah = 1 Batas Bawah = 0
Batas atas = > 1
Sup A = 5 Sup B = 4
Batas Bawah = 0
Inf A = 1 Inf B = 0
Sup B = tak ada
Inf B = 0
2.6 Pertidaksamaan
Pertidaksamaan tidak boleh dikalikan atau dibagi oleh suatu variabel karena variabel
tersebut bisa bernilai positif atau negatif.Pertidaksamaan akan berubah tanda apabila variabel
pengali/pembagi bernilai negatif.
Contoh pertidaksamaan
() ()
() ()
() ()
()
() () ()
Dan lain sebagainya
|| = {, 0 , < 0}
Contoh:
|6| = 6, 6 0
|-4| = -(-4) = 4, karena -4 < 0
|0| = 0
|-2,75| = -(-2,75) = 2,75, karena -2,75 < 0
, 0 ,
| | = {(), <0 = {, <
7
< < || <
1. |x.y| = |x|.|y|
2. || = || , 0
8
DAFTAR PUSTAKA
iii