DISUSUN OLEH :
DEWI RATNA SARI 1115124019
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah
tentang Perusahaan Digital.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Konsep Perusahaan Digital. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku
penyusun
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
2.2 E-Business...................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pengintegrasian digital dari perusahaan dan penggunaan teknologi Internet yang
secara digital memungkinkan proses bisnis untuk e-bisnis dan e-commerce. Diperlukan
perhatian khusus terhadap teknologi dan aplikasi baru yang meningkatkan hubungan
perusahaan dengan pelanggan dan menciptakan nilai tambah melalui kerja
sama/kolaborasi erat dengan para penyalur dan mitra bisnis lain. Juga diperlukan
perhatian terhadap kebutuhan untuk mendemonstrasikan nilai bisnis sistim informasi di
dalam organisasi. Isi dan fitur selanjutnya mencerminkan arah baru ini.
Sistem untuk mengelola rantai persediaan, manajemen relasi dengan pelanggan, dan
manajemen pengetahuan, bersama-sama dengan sistem perusahaan merupakan aplikasi
enterprise utama yang banyak digunakan oleh perusahaan dewasa ini untuk mencapai
pengintegrasian secara digital.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perusahaan digital adalah di mana hampir semua hubungan bisnis organisasi penting
dengan pelanggan, para penyalur, dan karyawan dimungkinkan dapat ditengahi secara digital.
Proses bisnis inti perusahaan digital terpenuhi melalui jaringan digital yang memutar
keseluruhan organisasi atau penghubung berbagai organisasi.
Proses bisnis mengacu pada cara yang unik di mana pekerjaan diorganisir,
dikoordinir, dan dipusatkan untuk menghasilkan suatu produk berharga atau jasa pelayanan.
Mengembangkan suatu produksi baru, membangkitkan dan melaksanaan suatu order/
pesanan, atau menggunakan atau merekrut suatu karyawan adalah contoh proses bisnis, dan
organisasi memenuhi proses bisnis mereka bisa merupakan suatu sumber kekuatan
kompetitif. Didalam suatu perusahaan digital, setiap potongan informasi diperlukan untuk
mendukung kunci keputusan bisnis yang tersedia pada setiap waktu dan di manapun didalam
perusahaan itu. Perusahaan digital merasakan dan bereaksi terhadap lingkungan mereka yang
jauh dengan cepat dibanding perusahaan tradisional, memberi mereka lebih fleksibilitas
untuk survive dalam pergolakan waktu. Perusahaan digital menawarkan peluang luar biasa
untuk manajemen dan organisasi secara lebih global. Yang kedua dengan secara digital
memungkinkan dan pelurusan pekerjaan mereka, perusahaan digital mempunyai potensi
untuk mencapai tingkatan daya saing dan profitabilitas belum pernah terjadi.
Menurut Kenneth Laudon, ada 4 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi perusahaan
digital, yaitu sistem pengelolaan rantai pasokan, sistem pengelolaan relasi pelanggan, sistem
perusahaan dan sistem pengelolaan pengetahuan.
3
1. Pengelolaan Rantai Pasokan
3. Sistem Perusahaan
Indikator ketiga ini biasanya sudah lebih dahulu dibangun oleh perusahaan, misalnya
dengan membuat aplikasi sistem informasi penjualan, pembelian, persediaan barang,
keuangan dan akuntansi.Ada perusahaan yang sudah lengkap mendigitalkan sistem
perusahaannya, namun juga banyak yang melakukannya secara parsial, bagian per bagian
secara bertahap. Memang tidak mudah untuk melakukan komputerisasi dari seluruh sistem
perusahaan. Oleh karena itu, kunci keberhasilan dari proses komputerisasi ini terletak pada
kemampuan pimpinan perusahaan dalam merumuskan suatu rencana induk pembangunan
sistem informasi yang terpadu antar bagian atau lini manajemen perusahaan tersebut. Tanpa
4
perencanaan yang terpadu, maka hasil yang diperoleh adalah sistem yang compang
camping, sehingga nantinya akan sulit untuk mengintegrasikannya secara keseluruhan.
Misalnya sistem penjualan dibuat dengan bahasa komputer Visual Basic. Sementara itu,
sistem pembelian dibuat dengan bahasa Visual FoxPro, dan sistem yang lain dibuat dengan
bahasa Borland Delphi. Belum lagi masalah model jaringan komputer yang akan digunakan,
seperti penggunaan sistem kabel atau nirkabel alias wireless. Apalagi sistem wireless kini
semakin berkembang dengan pesat, dimana personal digital assistant (PDA) dan ponsel sudah
dapat difungsikan sebagai terminal akses dalam suatu sistem informasi perusahaan. Di
samping itu,pemilihan sistem operasi jaringan,seperti Microsoft, Novell atau Linux, juga
sering melahirkan konflik. Selain itu, perkembangan peripheral komputer juga perlu
dipertimbangkan. Tawaran penggunaan sistem barcode untuk pembacaan kode barang seperti
yang dilakukan di kasir-kasir supermarket, atau sistem presensi kehadiran pegawai dengan
menggunakan pendeteksi sidik jari perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, sebelum
melangkah terlalu jauh dalam melakukan komputerisasi per bagian dalam perusahaan, maka
para pengelola harus merumuskan suatu rencana induk yang akan mengintegrasikan dari
semua projek komputerisasi tersebut.
4. Manajemen Pengetahuan
Indikator keempat merupakan puncak dari gelombang inovasi teknologi informasi dalam
suatu perusahaan digital, yaitu dengan membangun sistem yang mendukung untuk
menciptakan kreasi solusi, mencatat, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan dan
keahlian. Salah satu bentuk sistem ini sering disebut dengan istilah sistem pendukung
keputusan (SPK) dan sistem pakar. SPK merupakan sistem yang digunakan untuk
menyediakan altenatif-alternatif keputusan yang diperoleh dari hasil pengolahan yang rumit.
Beberapa aplikasi yang sudah pernah dibuat dalam skripsi mahasiswa S1 Teknik Informatika,
antara lain: SPK pengucuran kredit perumahan, perekrutan pegawai, penilaian kinerja
pegawai intelektual, optimalisasi penyertaan modal dalam berbagai bidang bisnis dan lain
sebagainya. Sementara itu, aplikasi-aplikasi sistem pakar juga telah dikembangkan,
khususnya untuk mengatasi kekurangan pakar atau pengelola perusahaan yang
berpengalaman. Para pakar dan orang berpengalaman itu dapat dihadirkan lewat sistem pakar
ini, sehingga para manajer muda dapat memanfaatkannya baik untuk konsultasi, maupun
melakukan deteksi terhadap suatu kasus.
5
2.1.1 Tantangan Perusahaan Digital
2.2 E-BUSINESS
6
Pada prinsipnya, seluruh perusahaan tanpa perduli ukuran dan jenisnya dapat
menerapkan konsep e-Business. Hal ini disebabkan karena dalam proses penciptaan produk
maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi. Karena
berbagai fungsi dan proses bisnis membutuhkan data/informasi, maka bagaimana informasi
tersebut diciptakan dan didistribusikan merupakan hal yang krusial untuk dikelola
perusahaan. Salah satu fitur dari konsep e-Business adalah menawarkan caracara penciptaan,
penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian informasi yang efisien dan efektif di dalam
sebuah perusahaan maupun antara perusahaan dengan stakeholdernya (supplier, customer,
mitra bisnis, vendor, dan pihak lain yang berkepentingan).
Istilah baru dari pasar sasaran e-business adalah e-market atau pasar secara elektronik,
artinya tempat bertemunya penjual dan pembeli melalui media internet (Budi
Sutedja,2001:91). Setelah pemasar mengidentifikasikan pasar yang tepat, teknologi informasi
memfasilitasi hubungan sebelum dan sesudah transaksi dengan calon pelanggan/prospek,
pelanggan, mitra, dan anggota rantai pemasok. Ada tiga pasar penting yang menjual dan
membeli satu sama lain yaitu pasar bisnis, pasar konsumen, dan pasar pemerintah (Judy
Strauss.,et.al:2003:23) Kegiatan e-business dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan perilaku bisnis yang saling berhubungan yaitu (Budi Sutedja,2001:96):
1. Business to Business (B2B): merupakan hubungan bisnis antar perusahaan.
2. Business to Customer (B2C): merupakan hubungan bisnis antara perusahaan dengan
konsumen.
3. Customer to Customer (C2C): merupakan hubungan bisnis antar perorangan konsumen.
4. Customer to Business (C2B): merupakan hubungan bisnis antara perorangan dengan
perusahaan.
5. Business to Government (B2G): merupakan hubungan bisnis antara perusahaan dengan
pemerintah.
Ada beberapa latar belakang umum yang mendorong pembentukan situs e-business:
Pada umumnya pebisnis membuat situs e-business didorong oleh latar belakang untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Situs e-business dibuat sebagai alat untukmelakukan
penetrasi produk dengan berbagai kemudahan dan keluasan jangkauan.
1. Keprihatinan atau Kesadaran Konsumen
Situs e-business juga dibentuk sebagai usaha untuk menjawab persoalan-persoalan yang
menjadi keprihatinan masyarakat, misalnya dibidang kesehatan atau keluarga
2. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Demografi
7
Beberapa situs e-business lainnya diciptakan untuk melayani segmen pasar dengan kondisi
sosial, ekonomi, dan demografi tertentu.
8
2.5 Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet
Internet dapat membantu perusahaan untuk menciptakan dan menangkap keuntungan
dalam cara-cara baru dengan menambahkan nilai ekstra bagi produk-produk yang sudah ada
atau dengan member fondasi untuk produk-produk dan layanan baru. Dibawah ini
merupakan uraian model-model bisnis yang memanfaatkan internet:
Kategori Keterangan Contoh
Toko Menjual produk fisik secara langsung kepada Amazon.com
virtual konsumen atau bisnis individual. EPM.com
Pialang Menyediakan produk, harga, ketersediaan Edmunds.com
informasi informasi kepada individual dan bisnis. Kbb.com
Penghasilan diperoleh dari periklanan atau Insweb.com
mengarahkan pembeli kepada penjual. EhealthInsurance.com
IndustrialMall.com
Pialang Menghemat uang dan waktu pengguna dan E*TRADE.com
transaksi memproses transaksi penjualan secara online, Expedia.com
membuat biaya setiap kali muncul transaksi.
Juga menyediakan informasi mengenai
istilah-istilah dan daftar harga.
Pasar Memberikan suatu lingkungan digital agar EBay.com
online pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari Piceline.com
produk, memajang produk, dan menetapkan ChenConnect.com
harga untuk produk. Dapat memberikan Pantellos.com
lelang online atau lelang balik atau pembeli
mengajukan penawaran kepada banyak
penjual untuk membeli pada harga yang
ditetapkan oleh pembeli, harga negosiasi, atau
harga tetap.
Content Menciptakan pendapatan dengan memberikan WSJ.com
provider isis digital, seperti berita digital, music, foto, CNN.com
atau video pada web. Pembeli membayar TheStreet.com
sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya, Gettyimage.com
atau pendapatan dapat dihasilkan dengan MP3.com
menjual ruang iklan.
9
Penyedia Menyediakan jasa online untuk individu dan @Beckup.com
jasa online bisnis. Menghasilkan pendapatan dari Xdrive.com
pembayaran subkripsi atau transaksi, dari Employease.com
iklan atau dengan mengumpulkan informasi Sales force.com
pemasaran dari para pengguna.
Komunitas Menyediakan tempat pertemuan online. FortuneCity.com
virtual Orang dengan minal yang sama dapat Ivillage.com
berkomunikasi dan menemukan informasi
yang berguna.
Portal Menyediakan point entri awal ke web Yahoo.com
bersama dengan isi spesifik dan layanan lain MSN.com
StartMedia.com
10
c. Perluasan Jaringan Mitra Kerja
Selain perluasan pasar, perusahaan dapat juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja.
d. Biaya Terkendali
Perusahaan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dunia, namun dapat
melakukan transaksi dengan konsumen dari berbagai lokasi. Melalui jaringan kerja antar
perusahaan pendukung yang baik apalagi dengan fasilitas internet, maka konsep Just In Time
dapat diterapkan.
e. Efisien
Melalui pola paperless, dimana distribusi data dan informasi dilakukan secara elektronik,
maka akan ada penghematan dari segi waktu karena ada integrasi dengan database yang ada
di komputer pusat. Waktu pengiriman, biaya kertas, dan perangko pun dapat dihemat.
f. Cash Flow Terjamin
Dengan sistem e-business, cash flow perusahaan akan terjamin karena perusahaan akan
menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim barang yang dipesan.
konsumen. Dengan pola seperti ini, modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil.
g. Manfaat Lainnya
Diantaranya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan layanan konsumen,
menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, mempermudah akses informasi,
mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas.
2. Bagi Konsumen
a. Efektif
Konsumen dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat,
dan murah.
b. Biaya terkendali
Biaya transportmenuju lokasi untukmemilih barang, perbandingan harga dengan penjual
lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari
balik meja dan hanya menekan klik mouse.
c. Aman secara fisik
Para konsumen akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah uang yang
sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan atau perampasan sangat
kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker).
d. Harga murah
Karena perusahaan dapat menekan biaya pemasaran dan meraih manfaat dari penerapan
Just In Time, konsumen kemungkinan mendapatkan harga produk lebih murah.
11
e. Fleksibel
Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai tempat dengan berbagai kondisi,
seperti dari rumah, kantor, perpustakaan, warnet, atau tempat lainnya.
3. Bagi Masyarakat Pada Umumnya
a. Lahirnya erae-business membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang
baru.
b. E-business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha perorangan yang
mengglobal, sehingga masyarakat dapat menikmati produk-produk berkualitas standar
dengan harga kompetitif.
4. Bagi Dunia Akademis
a. Lahirnya era e-business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan
SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut.
b. Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis, konsumsi,
dan transaksi dalam usaha menemukan kesepahaman baru dan pengembangan teori dan
konsep baru.
c. Sistem e-business juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan disamping
teknologi internet yangmemungkinkan dilakukannya aksesmateri pendidikan dari jarak jauh.
Meskipun model e-business ini memiliki banyak manfaat, tetapi masih ada sejumlah
tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi. Hambatan e-business di Indonesia diantaranya
meliputi (Budi Sutedja,2001:107-108) :
1. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan budaya dari pola belanja konvensional
yang memungkinkan orang untuk memegang danmencoba barang yang akan dibeli menjadi
hanya melihat katalog produk ternyata membutuhkan suatu perjalanan waktu. Sementara itu
cyberlaw juga belum juga jelas baik isi apalagi penerapannya, sehingga konsumen banyak
yang hati-hati. Kadang-kadang karena terlalu hati-hatimaka kepercayaan konsumen kepada
penjual menjadi sangat rendah.
2. Pada umumnya harga produk tidak dapat ditawar lagi.
3. Sarana pra sarana masih belum memadai.
4. Masih sangat sedikit sumber daya manusia yang memahami dan menguasai dengan baik dan
benar konsep dan implementasi teknologi informasi dan penerapannya dalam dunia bisnis.
5. Layanan pendukung utama seperti jasa pos masih memerlukan pembenahan dan peningkatan
supaya jeda waktu dari terjadinya transaksi hingga diperolehnya barang oleh konsumen tidak
terlalu lama.
12
6. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit sehingga masyarakat mengalami phobia
terhadap mekanisme e-business yang menyertakan nomor kartu kredit dalam formulir
ransaksi.
7. Adanya masalah perbedaan platform yang digunakan dalam perusahaan. Perbedaan platform
ini dapat meliputi pola atau format pencatatan dan laporan, prosedur, sistem waktu, dan lain
sebagainya.
8. Penjual dan pembeli masih menunggu sistem e-business stabil sebelum mereka
memanfaatkannya seara optimal.Para penjual juga masih mencoba denga nmenguasai medan
bisnis lewat internet.
9. E-business masih dipandang sebelahmata sebagai sistem yang sulit dioperasikan dan belum
ada aturan yang jelas dari pemerintah.
10. Perubahan pola konsumen dari konsumen yang cenderung pasif dan menunggu
informasi atau promosi dari pembicara menjadi konsumen yang aktif dalam mencari
informasi sebelum melakukan transaksi.
11. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang tepat sehingga sistem ebusiness
dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran etika dan moralitas,
seperti menjajakan situs pornografi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
E-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing
melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi,
kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak
perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan berbagai
perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya,
pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin
beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti
sekarang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15