BANDUNG
2017
1. PENGUJIAN KEDEWASAAN SERAT KAPAS
B. TEORI DASAR
Kedewasaan serat kapas dapat dilihat dari tebal tipisnya dinding sel. Apabila
serat semakin dewasa, maka dinding sel akan semakin tebal. Serat dewasa
adalah serat yang didalam larutan NaOH menggelembung, kehilangan puntiran,
dan kelihatan seperti bentuk batang. Tebal dindingnya sama atau lebih besar
lebar lumennya, dan serat dewasa adalah serat kapas yang dalam larutan
NaOH tampak menggelembung tetapi masih terbentuk spiral, tetap pipih
berdinding tipis dan hampir tembus pandang transparan. Data kedewasaan serat
kapas diperlukan untuk mencegah nya putus serat karena serat yang belum
dewasa akan mudah putus, mutu serat menurun, menambahnya jumlah limbah
dikarenakan kecenderungan membelit pada pecahan kulit, biji, batang, dan daun
juga kotoran lainnya, menyebabkan bintik bintik saat pencelupan, dan
kecenderungan terhadap nep. Kedewasaan mempunyai hubungan erat dengan
kehalusan serat, tetapi hubungan itu dapat dipengaruhi oleh perbedaan genetik
dan perbedaan tebal dinding serat yang disebabkan oleh penyakit tanaman,
keadaan air tanah, air selama proses pertumbuhan. Jadi serat kapas dengan
variasi dinding lebih besar dapat mengundang serat belum dewasa lebih banyak
daripada serat kapas yang variasi tebal dindingnya kecil walaupun mempunyai
harga micronaire yang sama.
D. CARA KERJA
1. Mengambil kapas secukupnya
2. Melakukan hand stapling
3. Mengambil sebagian serat yang sudah lurus secukupnya, disini dilakukan
percobaan minimal sebanyak 100 helai, maka diusahakan tidak kurang dari
100 helai.
4. Menyiapkan Microskop, Cover Glass dan peratan lainnya
5. Meletakkan serat yang sudah diambil tadi pada Slide Glass lalu hempitkan
dengan coverglass setelah ditetes dengan NaOH, biarkan NaOH menyerap
dan geser geser agar gelembung-gelembung menghilang dan jangan lupa
bagian yang basah oleh NaOH keringkan dengan kertas hisap atau peralatan
yang bisa digunakan untuk mengeringkan.
6. Lalu meneliti dengan mikroskop yang diatur terlebih dahulu fokus dan
zoomnya.
7. Dan menghitung serat kapasnya.
E. DATA PERCOBAAN
- Serat Dewasa = 53
- Serat Setengah Dewasa = 32
- Serat Muda = 15
F. PERHITUNGAN
+ 53+32
Kedewasaan = 100% = 100%
100
= 85%
G. DISKUSI
Saat melakukan percobaan uji kedewasaan serat kapas rogo, didapatkan
beberapa masalah, yaitu saat akan mengamati bentuk penampang serat kapas,
saya mengalami kesulitan dalam membedakan tebal dinding antara serat
dewasa, dan setengah dewasa. Dikarenakan banyak helai kapas yang
menumpuk satu sama lain, perbesaran pada mikroskop yang belum pas
sehingga. Pada saat menetesi NaOH pada serat disarankan jangan terlalu
banyak, karena akan mengakibatkan tidak terlihatnya dinding serat yang ditutupi
oleh gelembung-gelembung NaOH. Dan pada saat mengatur pembesaran
mikroskop dilakukan pada perbesaran 10x agar dapat dengan jelas melihat
perbedaan antara dinding sel dan lumen.
H. KESIMPULAN
Hasil kedewasaan serat kapas Togo yang diuji adalah 85% itu berarti menandakan
kedewasaanya adalah BAIK.
2. PENGUJIAN KEHALUSAN SERAT KAPAS
B. TEORI DASAR
Kehalusan serat dapat diartikan sebagai ukuran relative dari diameter atau
berat persatuan panjang yang dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, untuk
serat kapas berat persatuan panjang biasanya dinyatakan dalam satuan
microgram setiap panjang 1 inch, satuan lain yang digunakan adalah mtex atau
denier, kehalusan serat kapas tersebut biasanya ditentukan dari varietas nya dan
dalam satu varietas kehalusan nya dipengaruhi oleh diameter dan presentase
selulosa yang dikandungnya. Pengujian kehalusan serat adalah salah satu
pengujian yang penting karena akan mempengaruhi pembentukan nep yang juga
akan mempengaruhi pelaksanaan pemintalan dan kekuatan benang. Benang
dengan kekuatan yang tinggi biasanya dihasilkan oleh serat yang halus dan serat
yang kasar menghasilkan benang yang memiliki kekuatan lebih rendah. Dan
mutu benang yang bagus juga biasanya dihasilkan oleh serat yang memiliki
tingkat kehalusan yang tinggi, dan tingkat kehalusan yang rendah akan
menimbulkan banyak nya nep yang membuat turun nya mutu benang. Jadi
kehalusan serat adalah ukuran serat yang dapat dinyatakan dengan desitex atau
denier. Tex adalah ukuran kehalusan yang menunjukkan berat serat dalam
satuan gram untuk setiap panjang 1000 meter. Denier adalah satuan kehalusan
yang menunjukkan berat serat dalam satuan gram untuk setiap panjang 9000
meter.
BAHAN
2. Kapas Togo
D. CARA KERJA
1. Untuk Serat Kapas:
- Atur terlebih dahulu tekanan udara 1,75 kg/cm2
- Atur manometer air raksa dengan cara masukan sumbat utama pada
ruang kompresi serat kemuduian injak pedal untuk memasukkan udara
lalu atur kran pemasukan udara untuk air raksa hingga air raksa
menunjukkan skala 3 cmHg
- Menetapkan Penera atas pada skala micronaire dengan mengatur posisi
pelampung pada skala 6,2 mikrogram/inchi
- Kemudian tentukan penera bawah pada skala micronaire dengan cara yg
sama pada skala 2,8 mikrogram / inchi
E. DATA PERCOBAAN
3,39
- FK =
= 3,72
= 0,91
F. PERHITUNGAN
)
( 0,148
- SD = 1
= 4
= 0,192
0,192
- CV =
100% = 4,413 100%
= 4,3%
- Kehalusan (denier) = 2,82
4,41
= 2,82
= 1,563
H. KESIMPULAN
Berdasarkan tabel Standar Kehalusan Serat,kapas Togo dengan kehalusan = 4,488
g/ merupakan kapas dengan tingkat kehalusan halus serat yaitu kasar.
- Serat Togo :
SD= 0,192
CV = 4,3 %
3,39
Faktor Koreksi = = = 0,91
3,30
3. PENGUJIAN KEKUATAN TARIK DAN MULUR SERAT KAPAS PER BUNDEL
B. TEORI DASAR
D. CARA KERJA
E. DATA PERCOBAAN
Nilai kapas standar tenacity = 30,8 g/tex
Mulur = 6,4%
() 4,3
Tenacity = ()
14,9 = 30,31 x 14,9 = 21,14 g/tex
30,8
Faktor koreksi kekuatan = = 21,14
= 1,46
6,4
Faktor koreksi mulur = = = 0,51%
12,5
No Kekuatan Berat Mulur Tenacity.Fk )
Mulur.Fk ( )
(
tenacity mulur
1 3,1 3,001 10 22,47 5,1 1,42 0
2 4,1 4,429 10 20,14 5,1 0,88 0
3 3,7 3,902 10 20,63 5,1 0,20 0
=10
=21,08
=5,1
=2,5 =0
F. PERHITUNGAN
)
(
- Standar Defiasi = 1
0
- Standar Defiasi Mulur = 2 = 0
3,01
- Standar Defiasi Tenacity = 2
= 1,505 = 1,2
- CV =
= 100%
0
- CV Mulur = 5,1 100% = 0 %
1,2
- CV Tenacity = 100% = 5,70%
21,08
G. DISKUSI
Pengujian kekuatan tarik dan mulur benang ini memerlukan tingkat ketelitian
yang baik, karena sebelum melakukan pengujian, posisi pengantar benang harus
sesuai dengan urutannya. Saya mendapatkan beberapa masalah pada saat
praktikum kai ini, salah satu nya adalah saat meluruskan serat, banyak serat
serat yang putus dan harus mengulang meluruskan kembali, dan pada saat akan
dicoba pada mesin stellometer, serat yang diuji terkadang terlalu sedikit,
sehingga serat mudah putus. Dalam melakukan penjepitan benang pada alat,
harus diperhatikan tegangan benang tersebut, jangan terlalu tegang dan terlalu
kendor. Hal ini diperlukan untuk memperlancar proses praktikum karena
tegangan yang normal akan menghasilkan data yang akurat.
H. KESIMPULAN
- Rata-rata tenacity = 21,08 gram/tex
- SD tenacity = 1,2
- CV tenacity = 5,70 %
- Rata-rata Mulur = 10 %
- SD mulur =0
- CV mulur =0 %