Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGUJIAN DAN EVALUASI SERAT

1. PENGJUIAN KEDEWASAAN SERAT KAPAS


2. PENGUJIAN KEHALUSAN SERAT KAPAS
3. PENGUJIAN KEKUATAN TARIK DAN MULUR SERAT KAPAS PER BUNDEL

Nama : Aldrin Khilbran Sufwandana


NPM : 16010052
Grup : 2T2

POLITEKNIK STT TESTIL

BANDUNG

2017
1. PENGUJIAN KEDEWASAAN SERAT KAPAS

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Menjelaskan pengertian kedewasaan serat, nep dan nap serta hubungan
dengan proses selanjutnya
2. Memiliki kemampuan menguji kedewasaan serat kapas dengan
menggunakan mikroskop

B. TEORI DASAR

Kedewasaan serat kapas dapat dilihat dari tebal tipisnya dinding sel. Apabila
serat semakin dewasa, maka dinding sel akan semakin tebal. Serat dewasa
adalah serat yang didalam larutan NaOH menggelembung, kehilangan puntiran,
dan kelihatan seperti bentuk batang. Tebal dindingnya sama atau lebih besar
lebar lumennya, dan serat dewasa adalah serat kapas yang dalam larutan
NaOH tampak menggelembung tetapi masih terbentuk spiral, tetap pipih
berdinding tipis dan hampir tembus pandang transparan. Data kedewasaan serat
kapas diperlukan untuk mencegah nya putus serat karena serat yang belum
dewasa akan mudah putus, mutu serat menurun, menambahnya jumlah limbah
dikarenakan kecenderungan membelit pada pecahan kulit, biji, batang, dan daun
juga kotoran lainnya, menyebabkan bintik bintik saat pencelupan, dan
kecenderungan terhadap nep. Kedewasaan mempunyai hubungan erat dengan
kehalusan serat, tetapi hubungan itu dapat dipengaruhi oleh perbedaan genetik
dan perbedaan tebal dinding serat yang disebabkan oleh penyakit tanaman,
keadaan air tanah, air selama proses pertumbuhan. Jadi serat kapas dengan
variasi dinding lebih besar dapat mengundang serat belum dewasa lebih banyak
daripada serat kapas yang variasi tebal dindingnya kecil walaupun mempunyai
harga micronaire yang sama.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Microskop
2. Cover glass
3. Slide glass
4. Kertas pengering
5. Larutan NaOH
6. Serat kapas Togo

D. CARA KERJA
1. Mengambil kapas secukupnya
2. Melakukan hand stapling
3. Mengambil sebagian serat yang sudah lurus secukupnya, disini dilakukan
percobaan minimal sebanyak 100 helai, maka diusahakan tidak kurang dari
100 helai.
4. Menyiapkan Microskop, Cover Glass dan peratan lainnya
5. Meletakkan serat yang sudah diambil tadi pada Slide Glass lalu hempitkan
dengan coverglass setelah ditetes dengan NaOH, biarkan NaOH menyerap
dan geser geser agar gelembung-gelembung menghilang dan jangan lupa
bagian yang basah oleh NaOH keringkan dengan kertas hisap atau peralatan
yang bisa digunakan untuk mengeringkan.
6. Lalu meneliti dengan mikroskop yang diatur terlebih dahulu fokus dan
zoomnya.
7. Dan menghitung serat kapasnya.

E. DATA PERCOBAAN
- Serat Dewasa = 53
- Serat Setengah Dewasa = 32
- Serat Muda = 15

F. PERHITUNGAN

+ 53+32
Kedewasaan = 100% = 100%
100
= 85%

G. DISKUSI
Saat melakukan percobaan uji kedewasaan serat kapas rogo, didapatkan
beberapa masalah, yaitu saat akan mengamati bentuk penampang serat kapas,
saya mengalami kesulitan dalam membedakan tebal dinding antara serat
dewasa, dan setengah dewasa. Dikarenakan banyak helai kapas yang
menumpuk satu sama lain, perbesaran pada mikroskop yang belum pas
sehingga. Pada saat menetesi NaOH pada serat disarankan jangan terlalu
banyak, karena akan mengakibatkan tidak terlihatnya dinding serat yang ditutupi
oleh gelembung-gelembung NaOH. Dan pada saat mengatur pembesaran
mikroskop dilakukan pada perbesaran 10x agar dapat dengan jelas melihat
perbedaan antara dinding sel dan lumen.

H. KESIMPULAN

Hasil kedewasaan serat kapas Togo yang diuji adalah 85% itu berarti menandakan
kedewasaanya adalah BAIK.
2. PENGUJIAN KEHALUSAN SERAT KAPAS

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memiliki kemampuan menentukan kehalusan serat kapas
2. Memiliki kemampuan menentukan kehalusan serat wool
3. Memiliki kemampuan melakukan kalibrasi alat uji Micronaire
Memiliki kemampuan menghitung kehalusan serat kapas dan faktor koreksinya

B. TEORI DASAR

Kehalusan serat dapat diartikan sebagai ukuran relative dari diameter atau
berat persatuan panjang yang dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, untuk
serat kapas berat persatuan panjang biasanya dinyatakan dalam satuan
microgram setiap panjang 1 inch, satuan lain yang digunakan adalah mtex atau
denier, kehalusan serat kapas tersebut biasanya ditentukan dari varietas nya dan
dalam satu varietas kehalusan nya dipengaruhi oleh diameter dan presentase
selulosa yang dikandungnya. Pengujian kehalusan serat adalah salah satu
pengujian yang penting karena akan mempengaruhi pembentukan nep yang juga
akan mempengaruhi pelaksanaan pemintalan dan kekuatan benang. Benang
dengan kekuatan yang tinggi biasanya dihasilkan oleh serat yang halus dan serat
yang kasar menghasilkan benang yang memiliki kekuatan lebih rendah. Dan
mutu benang yang bagus juga biasanya dihasilkan oleh serat yang memiliki
tingkat kehalusan yang tinggi, dan tingkat kehalusan yang rendah akan
menimbulkan banyak nya nep yang membuat turun nya mutu benang. Jadi
kehalusan serat adalah ukuran serat yang dapat dinyatakan dengan desitex atau
denier. Tex adalah ukuran kehalusan yang menunjukkan berat serat dalam
satuan gram untuk setiap panjang 1000 meter. Denier adalah satuan kehalusan
yang menunjukkan berat serat dalam satuan gram untuk setiap panjang 9000
meter.

C. ALAT DAN BAHAN


ALAT
1. Micronaire
2. Shadowgraph
3. Kompresor
4. Kapas Standar

BAHAN

2. Kapas Togo

D. CARA KERJA
1. Untuk Serat Kapas:
- Atur terlebih dahulu tekanan udara 1,75 kg/cm2
- Atur manometer air raksa dengan cara masukan sumbat utama pada
ruang kompresi serat kemuduian injak pedal untuk memasukkan udara
lalu atur kran pemasukan udara untuk air raksa hingga air raksa
menunjukkan skala 3 cmHg
- Menetapkan Penera atas pada skala micronaire dengan mengatur posisi
pelampung pada skala 6,2 mikrogram/inchi
- Kemudian tentukan penera bawah pada skala micronaire dengan cara yg
sama pada skala 2,8 mikrogram / inchi

2. Untuk Serat Wool :


- Atur tekanan udara sebesar 1,75 kg/cm2
- Atur Manometer air raksa hingga skala 2,25 cmHg
- Atur penera atas pada skala mmicronaire dengan mengatur posisi
pelampung dengan tekanan udara hingga berada pada garis batas
penera atas
- Atur penera bawah [ada skala micronaire dengan mengatur posisi
pelampung dengan tekanan udara hingga berada pada garis batas
penera bawah

E. DATA PERCOBAAN
3,39
- FK =
= 3,72
= 0,91

- Micronaire = Skala terbaca x FK


= 4,85 x 0,91
= 4,41

1. Data percobaan kapas


No Y=Mcr Y x Fk ( )

( ") ( ") ( ")
1 4,8 4,368 0,045 0,002
2 4,95 4,504 0,091 0,008
3 5,0 4,550 -0,137 0,118
4 4,8 4,368 0,045 0,002
5 4,7 4,277 0,136 0,018
= , = , = ,
= 4,85
= 4,413

F. PERHITUNGAN
)
( 0,148
- SD = 1
= 4
= 0,192

0,192
- CV =
100% = 4,413 100%
= 4,3%

- Kehalusan (denier) = 2,82
4,41
= 2,82
= 1,563

- Kehalusan (Militex) = b x 39,37


= 4,41 x 39,37 = 173,62
G. DISKUSI
Pada praktikum pengujian kehalusan serat menggunakan Micronaire ada
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil uji.beberapa faktornya adalah :
- Kurang teliti pada saat membaca skala penimbangan
- Kurang teliti pada saat melakukan kalibrasi
- Kurang tenaga dalam melakukan injakan yang berhubungan dengan
kompresor sehingga tekanan udara kurang maksimal sehingga akan
mempengaruhi hasil uji.
- Suhu pada ruangan uji juga lumayan berperan penting terhadap hasil uji.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan tabel Standar Kehalusan Serat,kapas Togo dengan kehalusan = 4,488
g/ merupakan kapas dengan tingkat kehalusan halus serat yaitu kasar.

- Serat Togo :
SD= 0,192
CV = 4,3 %

3,39
Faktor Koreksi = = = 0,91
3,30
3. PENGUJIAN KEKUATAN TARIK DAN MULUR SERAT KAPAS PER BUNDEL

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Praktikan kemampuan menjelaskan cara uji kekuatan tarik dan mulur benang
per bundle
2. Memiliki kemampuan menguji kekuatan tarik dan mulur benang per bundel
3. Dapat menjelaskan cara uji kekuatan tarik dan mulur benang per bundel
4. Dapat menjelaskan macam macam alat uji kekuatan tarik dan mulur benang
per bundel

B. TEORI DASAR

Kekuatan kain dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu


kekuatan tarik dan daya tahan terhadap tarikan, tahan sobek (daya tahan
terhadap sobekan) dan kekuatan tahan pecah (tahan terhadap
gesekan/bursting). Masing-masing dari ketiga cara pengujian ini
mempunyai kegunaan masing-masing, dimana contoh-contoh uji dibuat
khusus tergantung pada jenis kain dan penggunannya. Kekuatan kain
merupakan daya tahan kain tarhadap tarikan pada arah lusi maupun
pakan. Kekuatan tarik kain adalah beban maksimal yang dapat ditahan
oleh suatu contoh uji kain hingga kain tersebut putus. Mulur kain adalah
pertambahan panjang kain pada saat kain putus dibandingkan dengan
panjang kain semula, dinyatakan dalam persen. Kekuatan benang hasil
pintal dari serat-serat stapel, baik serat kapas maupun sintetik dipengaruhi
oleh faktor-faktor: panjang stapel, kehalusan serat, kekuatan serat,
antihan, dan gintiran kerataan, distribusi panjang serat, dan pengerjaan
finish serat secara kimia terutama pada serat sintetik. Faktor lain yang
mempengaruhi kekuatan benang adalah regain benang, letak serat dan
mulur serat individu. Pada garis besarnya ada dua macam pengujian
kekuatan benang, yaitu pengujian kekuatan per berkas atau per lea dan
pengujian kekuatan per helai. Secara internasional, kekuatan per lea
digunakan untuk menentukan kekuatan benang kapas, dengan cara
penarikan benang yang panjangnya 1 lea (120 yard) hasil penggulungan
pada kincir sebanyak 80 kali (tiap putarannya = 1,5 yard). Dalam
pelaksanaan pengujian untaian benang itu diterapkan pada dua buah
pemegang (spool) dari mesin penguji kekuatan tarik, dengan jarak dari
kedua spool sekitar 27 inci. Pada cara pengujian kekuatan per helai, tiap
benang dijepit dengan jarak 20 cm sampai 50 cm.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Stellometer
- Jarak jepit 1/8 inch
- Clamp vice
- Pengatur jarak (spacer) tebal 0,125 0,001 inci
- Kunci penguat jepitan (clamp wrench)
2. Penjepit serat (fibre clamp)
3. Neraca (microbalance) dengan ketelitian 0,01 mg
4. Sisir kasar dengan 8 buah gigi/inch
5. Sisir halus dengan 52 buah gigi / inch
6. Papan beludru hitam
7. Pisau pemotong
8. Kapas kalibrasi
9. Serat kapas Togo

D. CARA KERJA

1. Persiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum .


2. Persiapkan kapas kalibrasi untuk menentukan faktor koreksi
Dilakukan dengan cara hand stampling kapas standar kemudian dicari faktor
koreksi sebagai acuan.
3. Ambil kapas uji ( Togo ) lakukan han stamping serat kapas tersebut sampai
setipis mungkin tergantung kebutuhan kapas yang akan diuji .
4. Kemudian ambil sisir halus dan untuk meluruskan ,mensejajarkan dan
membersihkan neps yang ada pada serat kapas .
5. Masukkan kapas pada clamp penjepit kemudian kencangkan pengunci clamp
penjepit dengan kunci penguat jepitan. Ambil pisau pemotong dan potong
sisa kapas yang masih ada diperalatan penjepit serat agar rapi.
6. Setelah selesai memotong kapas. kapas dimasukkan ke Stelometer untuk
diuji mulur dan kekuatan tariknya.
7. Catat dan amati ( lakukan 3 kali percobaan )

E. DATA PERCOBAAN
Nilai kapas standar tenacity = 30,8 g/tex
Mulur = 6,4%

() 4,3
Tenacity = ()
14,9 = 30,31 x 14,9 = 21,14 g/tex

30,8
Faktor koreksi kekuatan = = 21,14
= 1,46

6,4
Faktor koreksi mulur = = = 0,51%
12,5
No Kekuatan Berat Mulur Tenacity.Fk )
Mulur.Fk ( )
(
tenacity mulur
1 3,1 3,001 10 22,47 5,1 1,42 0
2 4,1 4,429 10 20,14 5,1 0,88 0
3 3,7 3,902 10 20,63 5,1 0,20 0
=10
=21,08
=5,1
=2,5 =0

F. PERHITUNGAN

)
(
- Standar Defiasi = 1
0
- Standar Defiasi Mulur = 2 = 0

3,01
- Standar Defiasi Tenacity = 2
= 1,505 = 1,2

- CV =
= 100%
0
- CV Mulur = 5,1 100% = 0 %
1,2
- CV Tenacity = 100% = 5,70%
21,08

G. DISKUSI

Pengujian kekuatan tarik dan mulur benang ini memerlukan tingkat ketelitian
yang baik, karena sebelum melakukan pengujian, posisi pengantar benang harus
sesuai dengan urutannya. Saya mendapatkan beberapa masalah pada saat
praktikum kai ini, salah satu nya adalah saat meluruskan serat, banyak serat
serat yang putus dan harus mengulang meluruskan kembali, dan pada saat akan
dicoba pada mesin stellometer, serat yang diuji terkadang terlalu sedikit,
sehingga serat mudah putus. Dalam melakukan penjepitan benang pada alat,
harus diperhatikan tegangan benang tersebut, jangan terlalu tegang dan terlalu
kendor. Hal ini diperlukan untuk memperlancar proses praktikum karena
tegangan yang normal akan menghasilkan data yang akurat.

H. KESIMPULAN
- Rata-rata tenacity = 21,08 gram/tex
- SD tenacity = 1,2
- CV tenacity = 5,70 %

- Rata-rata Mulur = 10 %
- SD mulur =0
- CV mulur =0 %

Anda mungkin juga menyukai