Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH UTILITAS

SISTEM BOILER

OLEH :

AMI LESTARI NIM : 0610 3040 1011


ETCHI YUNTI RENI PRATIWI NIM : 0610 3040 1016
M. PERMANA RANGKUTI NIM : 0610 3040 1020

Kelas: 5 KIB

Dosen Pembimbing : Ir. Sofiah, M. T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2012
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah berjudul pengertian humidifikasi ini. Salawat dan salam juga penyusun
persembahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya
sampai akhir zaman.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyempurnaan makalah di masa datang.

Dalam penyelesaian makalah ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dan pengarahan
dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing. Maka pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ir. Sofiah, M.T selaku dosen pembimbing mata
kuliah Utilitas.

Atas semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, semoga akan
mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata penyusun mengharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna baik bagi penyusun maupun bagi pembaca,
Amin.

Palembang, November 2012

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem
proses pemisahan & pemurnian. Kedua sistem tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu
dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya disimpan dalam fluida yang dijaga pada
suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air
karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk
kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100 oC pada tekanan atmosfer. Air atau uap air
bertekanan (dinamakan kukus atau steam) mendapatkan panas dari ketel uap (boiler).
Sistem pemindahan panas bertugas memberikan panas dan menyerap panas. Misalnya,
menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi seperti sistem proses yang
melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau
suhu sekitar. Untuk penyerap panas agar suhu di bawah suhu ruang biasanya pabrik
menggunakan refrigerant, bahan yang sama dengan yang bekerja pada lemari es. Penggunaan air
sebagai media pendingin juga dibatasi sifat fisiknya, yaitu titik didih dan titik beku. Suhu air
pendingin perlu dikembalikan ke suhu sekitar atau suhu ruang agar bisa difungsikan kembali
sebagi pendingin. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower.
Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistemsistem pemroses untuk
sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama
dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan
produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan
sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem
utilitas tersebut mampu melayani kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi
penggunaan bahan baku dan bahan bakar.
Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri.Listrik misalnya, pabrik
bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat mencukupi atau membeli dari pabrik
tetangga. Demikian pula untuk unit pengolahan limbah, unit penyedia uap air & air pendingin
dan unit penyedia udara bertekanan.
Penggunaan/ konsumsi energi pada suatu pabrik sangat mempengaruhi keberlangsungan
pabrik itu baik menyangkut total cost yang dikeluarkan hingga harga produk yang akan dijual.
Oleh karena itu dalam suatu sistem industri di pabrik harus diupayakan untuk menggunakan
energi seminimal dan seefisien mungkin. Dari semua alat di industri, akan dihitung secara cermat
berapa energi minimum yang diperlukan dan berapa energy lost yang diijinkan supaya alat itu
bisa bekerja secara maksimal.
Boiler merupakan salah satu komponen vital dalam suatu pabrik. Boiler digunakan untuk
mengubah fase working fluid menjadi steam yang selanjutnya panas yang disimpan pada steam
itu dimanfaatkan untuk memanaskan sistem yang lain yang ada di pabrik. Sistem boiler terdiri
atas bejana tekan, furnace dengan burner, blower fan dan pompa bahan bakar. Selanjutnya sistem
ini akan terhubung dengan sistem pemipaan saluran bahan bakar, sistem pemipaan steam atau air
panas dan cerobong (stack).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :


1. Apa itu boiler?
2. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam boiler?
3. Bagaimana prinsip kerja pada boiler?
4. Bagaimana klasifikasi boiler?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Dapat mengetahui tentang boiler.
2. Dapat mengetahui apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam boiler.
3. Dapat mengetahui prinsip kerja dari boiler.
4. Dapat mengetahui klasifikasi boiler.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Boiler

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi
steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan
yang harus dikelola dan dijaga dengansangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar
adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan
bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua
sumber air umpan adalah:
(1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan
(2) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang
boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas
buang.
2.2 Proses Kerja Boiler

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari


boiler yang mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler:

- Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace
siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and
discharge door.

- Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).

- Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
- Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara
luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam
tungku pembakaran.

- Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari
air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.

- Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan
steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.

- Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di
dalam pipa steam.

2.3 Klasifikasi Boiler

Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk


sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah
berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler
sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan
produk steamseperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah
dikembangkan:

1. Berdasarkan tipe pipa :


- Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan
tekanan steam yang rendah.
Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan
konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler
tersebut.

- Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan
tekanan steam yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang
dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudiansteam yang dihasilkan
terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan
temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater
baru steamdilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang
mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut
di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
terhadap tipe ini.
Karakteristik water tube boiler yaitu :
o Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi
pembakaran.
o Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
o Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
Gambar Diagram Sederhana Water Tube Boiler

Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian boiler berdasarkan tipe pipa

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian


1 Fire Tube Proses pemasangan Tekanan operasi steam
mudah dan cepat, terbatas untuk tekanan
Tidak membutuhkan rendah 18 bar
setting khusus
Investasi awal boiler ini Kapasitas steam relatif
murah kecil (13.5 TPH) jika
diabndingkan dengan
water tube
Bentuknya lebih Tempat pembakarannya
compact dan portable sulit dijangkau untuk
dibersihkan, diperbaiki,
dan diperiksa kondisinya.
Tidak membutuhkan Nilai effisiensinya rendah,
area yang besar untuk 1 karena banyak energi
HP boiler kalor yang terbuang
langsung menuju stack
2 Water Tube Kapasitas steam besar Proses konstruksi lebih
sampai 450 TPH detail
Tekanan operasi Investasi awal relatif lebih
mencapai 100 bar mahal
Nilai effisiensinya Penanganan air yang
relatif lebih tinggi dari masuk ke dalam boiler
fire tube boiler perlu dijaga, karena lebih
sensitif untuk sistem ini,
perlu komponen
pendukung untuk hal ini
Tungku mudah Karena mampu
dijangkau untuk menghasilkan kapasitas
melakukan dan tekanan steam yang
pemeriksaan, lebih besar, maka
pembersihan, dan konstruksinya dibutuhkan
perbaikan. area yang luas

2. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :

- Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan
bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah
kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.

- Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari
tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan
sumber panas.

- Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi
dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan
bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas
(LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
- Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar
cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua
tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai
sumber panas.

Tabel 2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Bahan baku mudah Sisa pembakaran sulit
1 Solid Fuel
didapatkan. dibersihkan
Sulit mendapatkan bahan
Murah konstruksinya.
baku yang baik.
Sisa pembakaran tidak Harga bahan baku paling
2 Oil Fuel banyak dan lebih mahal.
mudah dibersihkan.
Bahan bakunya mudah
Mahal konstruksinya.
didapatkan.
Harga bahan bakar
3 Gaseous Fuel Mahal konstruksinya.
paling murah.
Sulit didapatkan bahan
Paling baik nilai
bakunya, harus ada jalur
effisiensinya.
distribusi.
Paling mudah Paling buruk nilai
4 Electric
perawatannya. effisiensinya.
Mudah konstruksinya
Temperatur pembakaran
dan mudah didapatkan
paling rendah.
sumbernya.
3. Berdasarkan kegunaan boiler :

- Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk
menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar,
sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.

- Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai
tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe
water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas
yang besar dan tekanan yang sedang.

- Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan
untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe
water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas
yang besar dan tekanan yang rendah.

- Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah.
- Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini
digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas yang besar.

Tabel 3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Dapat menghasilkan
listrik dan sisa steam Konstruksi awal relatif
1 Power Boiler
dapat menjalankan mahal.
proses industri.
Steam yang dihasilkan Perlu diperhatikan faktor
memiliki tekanan tinggi safety.
Industrial Penanganan boiler Steam yang dihasilkan
2
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Commercial Penanganan boiler Steam yang dihasilkan
3
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Residential Penanganan boiler Steam yang dihasilkan
4
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Heat
Penanganan boiler Steam yang dihasilkan
5 Recovery
lebih mudah. memiliki tekanan rendah.
Boiler
Konstruksi awal relatif
murah.
4. Berdasarkan konstruksi boiler :

- Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di
pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.

- Site Erected Boiler


Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan
di tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

Tabel 4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Package Terbatas tekanan dan
1 Mudah pengirimannya.
Boiler kapasitas kerjanya.
Dibutuhkan waktu
Komponen-komponen
yang singkat untuk
boiler tergantung pada
mengoprasikan setelah
produsen boiler.
pengiriman.
Tekanan dan kapasitas Sulit pengirimannya,
Site Erected
2 kerjanya dapat memakan biaya yang
Boiler
disesuaikan keinginan. mahal.
Komponen-komponen Perlu waktu yang cukup
boiler dapat dipadukan lama setelah boiler berdiri,
dengan produsen lain. setelah proses pengiriman.

5. Berdasarkan tekanan kerja boiler :

- Low Pressure Boilers


Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan
steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan
dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F
- High Pressure Boilers
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan
steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas
160 psig atau temperatur diatas 250 0F

Tabel 5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Tekanan rendah
Tekanan yang dihasilkan
sehingga
1 Low Pressure rendah, tidak dapat
penanganannya tidak
membangkitkan listrik.
terlalu rumit
Area yang dibutuhkan
tidak terlalu besar, dan
biaya konstruksi tidak
lebih mahal dari high
pressure boiler
Tekanan yang
dihasilkan tinggi
sehingga dapat Tekanan tinggi sehingga
membangkitkan listrik penanganannya perlu
2 High Pressure
dan sisanya dapat diperhatikan aspek
didaur ulang untuk keselamatannya.
mengoprasikan proses
industri
Area yang dibutuhkan
besar dan biaya konstruksi
lebih mahal dari low
pressure boiler

6. Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :

- Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan
bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan
kedalam ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki
sisa pembakaran yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat
mencemari lingkungan.

- Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau
roller mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu
bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.

- Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga
batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran
dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai
pasir.

- Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar
cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih
merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing
fueldimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai
temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas
nozzle.

Tabel 6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Stoker Konstruksinya relatif Limbah yang diproduksi
1
Combustion sederhana. pembakaran lebih banyak
Panas yang dihasilkan
kurang merata jika tidak
ada komponen
pendukung.
Effisiensi relatif rendah
2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana
investasi yang mahal.
Proses pembakaran
lebih merata pada
tungku pembakaran.
Konstruksinya rumit dan
3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi membutuhkan dana
investasi yang mahal.
Suhu pembakaran tidak
mencapai suhu 1000 0C
sehingga tidak
menimbulkan NOX
Limbah yang
Konstruksi relatif rumit,
4 Firing diproduksi pembakaran
perlu nozzle.
lebih sedikit
Panas yang dihasilkan
lebih merata
Effisiensi relatif lebih
baik

7. Berdasarkan material penyusun boiler :

- Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama
boiler terbuat menggunakan steel pada daerah steam.

- Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama
boiler terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.
Tabel 7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.

Dapat dialiri steam


Konstruksi lebih rumit.
untuk tekanan tinggi.

2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.


Konstruksi lebih Dapat dialiri steam untuk
sederhana. tekanan yang terbatas.

2.4 Fungsi Ketel Uap

Boiler atau ketel uap berfungsi sebagai pesawat konversi energy yang
mengkonversikan energy kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energy panas.
Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu :

1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk mengubah energy kimia menjadi energy panas.
2. Alat penguap (evaporator) yang mengubah energy pembakaran (energy panas)
menjadi energy potensial uap.

Kedua komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah boiler untuk
berfungsi. Sedangkan komponen lainnya adalah :

1. Corong asap dengan system tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur berfungsi
secara efektif.
2. System perpipaan, seperti pipa api pada boiler pipa api, pipa air pada boiler pipa air
memungkinkan system penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas
panas dengan air boiler.
3. System pemanas uap lanjut, system pemanas udara pembakaran serta sistm pemanas
air pengisi boiler berfungsi sebagai alat untuk menaikkan efisiensi boiler.
2.5 Bidang Pemanas

Bagian penghantar panas sebuah ketel terdiri dari alat penguap, pemanas lanjut,
pemanas ulang dan penguap yang disebut bidang pemanas primer. Sedangkan bidang
pemanas udara dan ekonomiser disebut bidang pemanas sekunder.

2.5.1 Bidang Pemanas Primer

Bidang pemanas primer pada ketel terdiri dari bagian evaporator (penguap),
bidang pemanas lanjut (super heater) dan bagian pemanas ulang (reheater) bila system
memakai sebuah turbin pemanas ulang (reheater turbine). Permukaan evaporator
biasanya diletakkan pada bagian terpanas dari zona pembakar. Air yang mendidih di
dalam pipa water wall melindungi pipa dari pemanasan lanjut (over heating).

2.5.2 Bidang Pemanas Sekunder

Bidang pemanas sekunder memperoleh panas dari gas asap setelah gas tersebut
menyerahkan sebagian panasnya ke bidang pemanas primer. Untuk memperoleh efisiensi
ketel yang tinggi, suhu gas asap harus serendah mungkin. Ada 2 jenis bidang bidang
pemanas sekunder, yaitu ekonomiser memindahkan panas dari gas asap ke air pengisi
ketel, sementara pemanas udara memindahkan energy gas asap ke udara pembakaran.

2.6 Perpindahan Panas dalam Dapur

Dalam dapur terjadi hantaran kalor dari sumber panas (hasil pembakaran bahan
bakar) terhadap bidang pemanas secara pancaran dan rambatan (radiasi dan konduksi).
Bidang pemanasan menghantar panas air ketel secara konveksi. Perhitungan
hantaran kalor dalam dapur ketel secara rambatan biasanya diabaikan. Ada 2 type
hantaran kalor secara pancaran yaitu hantaran kalor secara langsung dan tidak langsung.
Hantaran langsung terjadi dari nyala yang bercahaya, panggangan (kisi) bahan bakar
yang sedang terbakar, hasil pembakaran yang tidak bersinar. Hantaran tidak langsung
terjadi dari lapisan dinding dapur.
2.7 Permasalahan Pada Boiler

Bahaya yang sering timbul dalam pembuatan uap (steam) menggunakan air yang
tidak memenuhi persyaratan adalah :
Pembentukan kerak dan endapan di dalamnya termasuk akibat sampingnya.
Terjadinya macam-macam korosi pada dinding-dinding/ pipa-pipa ketel uap.
Timbulnya proses-proses pembusaan (foaming), priming dan carry over.
Terjadinya caustic embrittlement.

2.7.1 Pembentukan Kerak dan Endapan


Terbentuknya kerak dan endapan pada dinding-dinding atau pipa-pipa boiler
merupakan hal yang serius dalam produksi uap. Sebab utama terjadi kerak adalah
menurunnya daya larut garam-garam yang membentuk kerak-kerak pada suhu tinggi.
Mekanisme pembentukan kerak pada dinding boiler adalah sebagai berikut : Lapisan air
yang berada dekat dinding boiler ( berupa fil tipis) menjadi lebig pekat dibandingkan
dengan air yang berada disebelah dalamnya, sehingga kelamaan akan menebal, mengeras
dan terjadilah kerak yang menempel pada dinding boiler.
Kerak merupakan lapisan isolasi yang mempunyai daya hantar yang rendah,
sehingga mengurangi efisiensi pembentukan uap. Sebagai contoh kerak dengan ketebalan
2 mm dapat menurunkan efisiensi sampai 10 %, yang berarti pemborosan bahan bakar,
tetapi yang lebih berbahaya bagi terjadinya pemanasan berlebih (overheating) dinding
boiler yang dapat merusak uap secara keseluruhan.
Jenis- jenis kerak yang timbul akibat air pengisi boiler yang tidak baik adalah :
Kerak Karbonat (CaCO3)
Kerak Gips (CaSO4)
Kerak Silikat (CaSiO3)
Kerak Analciet (Na2O, Al2O3 dan SiO2.4H2O)
Endapan atau kerak lumpur

Ciri-ciri Kerak yang terjadi pada boiler :


1. Kerak kalsium karbonat : keras dan padat, kristalnya halus, rapuh dan larut asam.
2. Kerak silikat : keras seperti poselen dan tidak larut dalam asam.
3. Kerak analciet : keras seperti porselen, kristalnya lebih halus, sangat padat,
melekat sangat kuat pada logam (dinding/pipa ketel), mempunyai daya hantar
yang sangat rendah dan tidak larut dalam asam.
4. Kerak / endapan besi : warna coklat kehitam-hitaman dan larut dalam asam.

Usaha pencegahan terhadap akibat buruk pemakaian air pengisi boiler yang tidak
baik :
o Melakukan pengolahan air secara baik dan teliti sesuai petunjuk yang telah
diberikan oleh laboratorium.
o Hindari pemakaian air pengisi boiler tanpa mengetahui komposisi kimia yang
dikandungnya
o Hindari pemakaian air tanpa pengolahan terlebih dahulu
o Melakukan pengurasan secara kontinyu
o Hindari adanya garam yang berbahaya dalam air pengisi boiler

2.7.2 Korosi

Penyebab korosi pada boiler adalah : pH yang terkandung di dalam air terlalu
rendah, gas-gas yang masih ada di dalam air seperti oksigen, karbon dioksida dan lain-
lain, garam-garam seperti magnesium klorida dan besi sulfat yang tinggi kadarnya, aliran
listrik lokal, reaksi antara basa/bahan dan uap yang terjadi karena sirkulasi uap dan air
kurang sempurna, tegangan-tegangan pada bagian yang di las, keeling-keling dan
sambungan-sambungan.

Usaha pencegahan terhadap korosi adalah :


pH air tidak terlalu rendah
pH air harus disesuaikan dengan tekanan kerja yang dibutuhkan (pH berkisar
7-10)
Mengurangi garam-garam magnesium klorida dan besi sulfat yang
disesuaikan dengan syarat kualitas pengisi boiler
Menghindari /mengurangi gas-gas yang larut dalam air pengisi boiler, seperti
oksigen, karbon dioksida, dan lain-lain
Menghindari terjadinya sirkulasi uap dan air yang kurang sempurna di dalam
boiler karena kesalahan desain
Pemeliharaan boiler terutama jika boiler sedang tidak digunakan.

2.7.3 Pembusaan (Foaming) Primming Carry Over

Pembusaan kadang-kadang disertai loncatan-loncatan air boiler bersama-sama


dengan uap, maka kejadian itu disebut Primming. Jika proses tadi dilanjutkan dengan
loncatan-loncatan kecil air boiler dengan uap disebut carry over. Ketiga proses tersebut
sebenarnya dapat diistilahkan dengan carry over saja, yang diawali dengan foaming
yang selanjutnya terjadi priming dan carry over. Usaha-usaha pencegahan terhadap
timbulnya carry over yaitu :

o Membatasi /menghilangkan minyak dalam air


o Mengurangi zat-zat padat yang terlarut dalam air
o Melaksanakan pengurasan

2.7.4 Caustic Embrittlement


Caustic Embrittlement adalah akibat rusaknya pelat boiler karena :
Adanya rongga-rongga halus pada tempat-tempat las atau kelingan-kelingan
Adanya tegangan pada bahan boiler
Konsentrasi larutan alkali hidroksida yang tinggi yaitu 75.000 500.000 ppm

Usaha-usaha pencegahan timbulnya Caustic Embrittlement :


o Hindari adanya rongga-rongga halus pada tempat las/kelingan
o Hindari terjaidinya tegangan pada bahan boiler
o Hindari konsentrasi larutan alkali yang tinggi
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Boiler atau ketel uap berfungsi sebagai pesawat konversi energy yang mengkonversikan
energy kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energy panas.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air
umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler.

Komponen-komponen boiler yaitu :


- Furnace
- Steam Drum
- Superheater
- Air Heater
- Economizer
- Safety valve
- Blowdown valve
DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain, dkk. 2012. Modul Utilitas. Palembang : POLSRI.

Febrianta. 2008. Klasifikasi Boiler. (http://febriantara.wordpress.com/2008/10/24/klasifikasi-


boiler, di akses pada tanggal 15 Oktober 2012).

Poernomoe. 2009. Utilitas Energi Sistem Boiler di Industri.


(http://poernomoe.wordpress.com/2009/04/02/utilitas-energi-sistem-boiler-di-industri, diakses
pada tanggal 15 Oktober 2012).

Anda mungkin juga menyukai