SISTEM BOILER
OLEH :
Kelas: 5 KIB
PALEMBANG
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah berjudul pengertian humidifikasi ini. Salawat dan salam juga penyusun
persembahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya
sampai akhir zaman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyempurnaan makalah di masa datang.
Dalam penyelesaian makalah ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dan pengarahan
dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing. Maka pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ir. Sofiah, M.T selaku dosen pembimbing mata
kuliah Utilitas.
Atas semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, semoga akan
mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata penyusun mengharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna baik bagi penyusun maupun bagi pembaca,
Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi
steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan
yang harus dikelola dan dijaga dengansangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar
adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan
bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua
sumber air umpan adalah:
(1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan
(2) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang
boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas
buang.
2.2 Proses Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
- Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace
siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and
discharge door.
- Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
- Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
- Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara
luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam
tungku pembakaran.
- Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari
air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
- Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan
steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
- Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di
dalam pipa steam.
- Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan
tekanan steam yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang
dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudiansteam yang dihasilkan
terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan
temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater
baru steamdilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang
mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut
di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
terhadap tipe ini.
Karakteristik water tube boiler yaitu :
o Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi
pembakaran.
o Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
o Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
Gambar Diagram Sederhana Water Tube Boiler
- Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan
bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah
kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
- Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari
tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan
sumber panas.
- Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi
dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan
bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas
(LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
- Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar
cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua
tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai
sumber panas.
- Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk
menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar,
sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.
- Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai
tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe
water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas
yang besar dan tekanan yang sedang.
- Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan
untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe
water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas
yang besar dan tekanan yang rendah.
- Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah.
- Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini
digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas yang besar.
- Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di
pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
- Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan
bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan
kedalam ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki
sisa pembakaran yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat
mencemari lingkungan.
- Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau
roller mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu
bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
- Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga
batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran
dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai
pasir.
- Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar
cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih
merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing
fueldimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai
temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas
nozzle.
- Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama
boiler terbuat menggunakan steel pada daerah steam.
- Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama
boiler terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.
Tabel 7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.
Boiler atau ketel uap berfungsi sebagai pesawat konversi energy yang
mengkonversikan energy kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energy panas.
Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu :
1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk mengubah energy kimia menjadi energy panas.
2. Alat penguap (evaporator) yang mengubah energy pembakaran (energy panas)
menjadi energy potensial uap.
Kedua komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah boiler untuk
berfungsi. Sedangkan komponen lainnya adalah :
1. Corong asap dengan system tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur berfungsi
secara efektif.
2. System perpipaan, seperti pipa api pada boiler pipa api, pipa air pada boiler pipa air
memungkinkan system penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas
panas dengan air boiler.
3. System pemanas uap lanjut, system pemanas udara pembakaran serta sistm pemanas
air pengisi boiler berfungsi sebagai alat untuk menaikkan efisiensi boiler.
2.5 Bidang Pemanas
Bagian penghantar panas sebuah ketel terdiri dari alat penguap, pemanas lanjut,
pemanas ulang dan penguap yang disebut bidang pemanas primer. Sedangkan bidang
pemanas udara dan ekonomiser disebut bidang pemanas sekunder.
Bidang pemanas primer pada ketel terdiri dari bagian evaporator (penguap),
bidang pemanas lanjut (super heater) dan bagian pemanas ulang (reheater) bila system
memakai sebuah turbin pemanas ulang (reheater turbine). Permukaan evaporator
biasanya diletakkan pada bagian terpanas dari zona pembakar. Air yang mendidih di
dalam pipa water wall melindungi pipa dari pemanasan lanjut (over heating).
Bidang pemanas sekunder memperoleh panas dari gas asap setelah gas tersebut
menyerahkan sebagian panasnya ke bidang pemanas primer. Untuk memperoleh efisiensi
ketel yang tinggi, suhu gas asap harus serendah mungkin. Ada 2 jenis bidang bidang
pemanas sekunder, yaitu ekonomiser memindahkan panas dari gas asap ke air pengisi
ketel, sementara pemanas udara memindahkan energy gas asap ke udara pembakaran.
Dalam dapur terjadi hantaran kalor dari sumber panas (hasil pembakaran bahan
bakar) terhadap bidang pemanas secara pancaran dan rambatan (radiasi dan konduksi).
Bidang pemanasan menghantar panas air ketel secara konveksi. Perhitungan
hantaran kalor dalam dapur ketel secara rambatan biasanya diabaikan. Ada 2 type
hantaran kalor secara pancaran yaitu hantaran kalor secara langsung dan tidak langsung.
Hantaran langsung terjadi dari nyala yang bercahaya, panggangan (kisi) bahan bakar
yang sedang terbakar, hasil pembakaran yang tidak bersinar. Hantaran tidak langsung
terjadi dari lapisan dinding dapur.
2.7 Permasalahan Pada Boiler
Bahaya yang sering timbul dalam pembuatan uap (steam) menggunakan air yang
tidak memenuhi persyaratan adalah :
Pembentukan kerak dan endapan di dalamnya termasuk akibat sampingnya.
Terjadinya macam-macam korosi pada dinding-dinding/ pipa-pipa ketel uap.
Timbulnya proses-proses pembusaan (foaming), priming dan carry over.
Terjadinya caustic embrittlement.
Usaha pencegahan terhadap akibat buruk pemakaian air pengisi boiler yang tidak
baik :
o Melakukan pengolahan air secara baik dan teliti sesuai petunjuk yang telah
diberikan oleh laboratorium.
o Hindari pemakaian air pengisi boiler tanpa mengetahui komposisi kimia yang
dikandungnya
o Hindari pemakaian air tanpa pengolahan terlebih dahulu
o Melakukan pengurasan secara kontinyu
o Hindari adanya garam yang berbahaya dalam air pengisi boiler
2.7.2 Korosi
Penyebab korosi pada boiler adalah : pH yang terkandung di dalam air terlalu
rendah, gas-gas yang masih ada di dalam air seperti oksigen, karbon dioksida dan lain-
lain, garam-garam seperti magnesium klorida dan besi sulfat yang tinggi kadarnya, aliran
listrik lokal, reaksi antara basa/bahan dan uap yang terjadi karena sirkulasi uap dan air
kurang sempurna, tegangan-tegangan pada bagian yang di las, keeling-keling dan
sambungan-sambungan.
PENUTUP
Kesimpulan
Boiler atau ketel uap berfungsi sebagai pesawat konversi energy yang mengkonversikan
energy kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energy panas.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air
umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler.