Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan


Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu
itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan
P4M (Pencegahan, Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya
masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.
Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat
pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi Indonesia sehat diantaranya dilaksanakan
melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah
telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap
kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu.
Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan
masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka kematian bayi,
ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup (Kepmenkes,
2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian
wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan
kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta
masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang
sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Puskesmas ?


2. Apa fungsi Puskesmas ?
3. Apa peran dan tujuan Puskesmas ?
4. Apa program pokok pelayanan Puskesmas ?
5. Apa struktur organisasi Puskesmas ?
6. Apa peran pokok petugas pelayanan Puskesmas ?
7. Apa saja evaluasi pelayanan Puskesmas ?

1.3 Tujuan

1. Mampu mengetahui pengertian Puskesmas


2. Mampu mengetahui fungsi Puskesmas
3. Mampu mengetahui peran dan tujuan Puskesmas
4. Mampu mengetahui program pokok pelayanan Puskesmas
5. Mampu mengetahui struktur organisasi Puskesmas
6. Mampu mengetahui pokok petugas pelayanan Puskesmas
7. Mampu mengetahui evaluasi pelayanan Puskesmas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Menurut Depkes RI 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional


yang berlaku sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat. Fungsinya secara umum
adalah adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas memiliki wilayah
kerja di suatu kecamatan yang biasanya ditentukan oleh kepadatan infrastruktur lainnya. Ada
berbagai pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas, yakni pengobatan (kuratif),
upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitative). Seluruh pelayanan tersebut tidak dibedakan jenis kelamin, umur, ras, kelas
social, dan lain sebagainya.

Menurut kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas merupakan unit


pelayanan teknis dinas kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja,

2.2 Fungsi puskesmas

Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan ditingkat kecamatan mempunyai tiga


fungsi yaitu :

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha diwilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
Disampiung itu aktif memamntau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap pembangunan diwilayah kerjanya. khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakatpuskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama
pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki

3
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dari masyarakat untuk
hidup sehat, brperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
sumber pembiayaanya, serta ikut menetap, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat
ini di selenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social
budaya masyarakat setempat.
c. Pusat strata pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :
- Pelayanan kesehatan pertama
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi dengan tujuan utama yang menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap.
- Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta
sebagai program kesehatan masyarakat lain.

2.3 Peran dan Tujuan Puskesmas


2.3.1 Peran Puskesmas antara lain :
a. sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif,
tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit
b. puskesmas mempunyai peran vital sebagai institusi pelakasana teknis, dituntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan
kualitas pelayan kesehatan.peran tersebut ditunjukan dalam bentuk keikutsertaan
dalam menetukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan
realistis,tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan
4
pemantauan yang akurat.pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan
dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan
kesehatan secara konprehensif dan terpadu (Effendi,2009).

2.3.2 Tujuan Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh pukesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.(Trihono, 2012)

2.4 Program Pokok Pelayanan Puskesmas


Sesuai status puskesmas perawatan atau non perawatan, bisa melaksnakan
kegiatan pokok maupun pengembangan tergantung kemampuan sumber daya
manusia dan sumber daya material. Adapun sembilan program pokok tersebut
meliputi :
a. Program Promosi Kesehatan (Promkes) :
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM), sosialisasi program kesehatan,
Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penilaian strata
posyandu
b. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
Surveilans Terpadu Penyakit (STP), pelacakan kasus : TBC, Kusta, DBD,
Malaria, Flu Burung, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Diare,
Infeksi Menular Seksual (IMS), penyuluhan penyakit menular.
c. Program Pengobatan :
Pengobatan dalam gedung : Poli Umum, Poli Gigi (rawat jalan), Apotek,
Unit Gawat Darurat (UGD), perawatan penyakit (rawat inap), pertolongan
persalianan (Kebidanan). Pengobatan Luar Gedung : Rujukan Kasus,
Pelayanan Puskesmas Keliling (Puskel).
d. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :
ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan Persalinan,
rujukan Ibu halim resiko tinggi, pelayanan neonates, kemitraan dukun
bersalin, manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
e. Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB) :
5
Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), imunisasi calon pengantin
(TT Catin), pelayanan KB pasanagn usia subur (PUS), penyuluhan KB.
f. Program Upaya Gizi Masyarakat :
Penimbangan bayi balita, pelacakan dan perawatan gizi buruk, stimulasi
dan deteksi dini tumbuh kembang anak, penyuluhan gizi.
g. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan :
Pengawasan kesehatan lingkungan :
SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-
jamban keluarga), pemeriksaan sanitasi : TTU (tempat-tempat umum),
institusi perkantoran, survey jentik nyamuk (SJN)
h. Program Pelayanan Kesehatan Komunitas :
Kesehatn mata, kesehatan jiwa, kesehatan lansia, kesehatan olahraga,
perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas), upaya kesehatan sekolah
(UKS).
i. Program Pencatatan dan Pelaporan :
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) disebut juga
sistem informasi dan manajemen puskesmas (SIMPUS).

2.5 struktur Organisasi Puskesmas


Menurut keputusan menteri kesehatan RI NO 128/menkes/RI/SK/II/2004, struktur
organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas.
Penyusunan sturuktur organisasi puskesmas disatu kabupaten/kota dilakukkan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukkan dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat di pergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :

a. Kepala puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab pembantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan :
a) Data dan informasi
b) Perencanaan dan penilaian
c) Keuangan
d) Umum dan kepegawaian
c. Unit pelaksana teknis funsional puskesmas

6
Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan upaya
kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
Unit puskesmas pembantu,unit puskesmas keliling dan unit bidan didesa/komunitas.

2.6 Peran Pokok Petugas Pelayanan Puskesmas


Dalam menjalankan perannya sebagai penyedia pelayanan kesehatan puskesmas
di dukung oleh beberapa petugas yang mepunyai fungsi masing-masing antara lain:
a. Petugas Medis
- Dokter umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu,
posiandu.
- Dokter gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi dan puskel.
- Dokter spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada
kunjungan dokter spesialis sebagai dokter konsutan,misalnya: dokter ahli
anak, kandungan dan penyakit dala.
b. Petugas Para Medis
- Bidan: pelayanan kesehatan ibu dan anak (kia), pelaksana asuhan kebidanan.
- perawat umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan
keperawatan umum.
- Perawat gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan
gigi
- Perawat gizi : pelayanan penimbangana dan pelacakan masalah gizi
masyarakat.
- Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya.
- Sarjana farmasi : pelayanan kesehatan obat dan pelengkapan kesehatan.
- Sarjana kesehatan masyarakat : pelayanan atmistrasi, penyuluhan, pencegahan
dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.
c. Petugas Non Medis
- Atministrasi : pelayanan atministrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan
puskesmas.
- Petugas dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan.
- Petugas kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan
puskesmas.
7
- Petugas keamanan : menjaga keamanan pelayaan khususnya ruangan rawat
inap.
- Sopir: mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar
gedung puskesmas.

2.7 Evaluasi Pelayanan Puskesmas


Dalam pelayanan kesehatan di puskesmas evaluasi lebih dikenal dengan
pengawasan, pengendalian,dan penilaian (P3). Fungsi P3 puskesmas bertujuan untuk :
a. Mencegah penyimpangan (protektif)
b. Meluruskan penyimpangan (kuratif)
c. Membimbing pegawai puskesmas agar tidak menyimpang (preventif)
Jika terjadi kesenjangan atau penyimpangan harus segera diatasi. Setiap
penyimpangan harus dapat di deteksi sedini mungkin, di cegah, di kendalikan atau di
kurangi. Melalui pelaksanaan fungsi P3 puskesmas, hasil pelaksanaan kegiatan dan
program puskesmas yang telah dicapai di bandingkan dengan standar kinerja program
puskesmas yang tertuang dalam tujuan, target, standar mutu pelayanan, standard
operating procedurepuskesmas. Masalah yang banyak terjadi dalam organisasi
pelayanan sektor publik termasuk puskesmas adalah masih lemahnya fungsi P3,
sehingga terjadi penyimpangan atau kesenjangan antara yang direncanakan dengan
yang di laksanakan. Pengawasan pengendalian, dan penilaian mempunyai makna dan
esensi yang sama yaitu proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan keberhasilan
suatu kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, adanya
penetapan standar, tolak ukur dan kriteria, adanya pengukuran hasil kegiatan dan
program, adanya pembandingan hasil kinerja pegawai dan organisasi dengan standar,
dan adanya pengambilan tindakan korektif bila di perlukan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih


menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak
hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi
tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen
untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu,
Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat

Anda mungkin juga menyukai