Anda di halaman 1dari 17

[Type the document title]

A SUHAN KEPERAWATAN PADA NY S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTROENTERITIS (GE) DI IGD RSUD BARRU
(By : Ahsaniaty)

No. Register : 038543


Ruang : IGD
Tanggal MRS : 01 Januari 2014
Tanggal Pengkajian : 01 Januari 2014

I. IDENTITAS
a. Biodata Umum
Nama : NyS
Alamat : Barru
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Pekerjaan : IRT
b. Biodata Penanggung Jawab : JKD

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan buang air besar 10 kali sebelum dibawa ke rumah sakit, perut
nyeri & mules, mual, muntah-muntah 3x, serta demam tinggi tidak kunjung turun.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan telah buang air besar cair sebanyak 10 kali sebelum dibawa
ke RS disertai demam tinggi. Perutnya nyeri dan mulas sejak pagi ini setelah
mengkonsumsi makanan pedas yang ia beli di PKL pinggir jalan raya.
Pasien merasakan mual dan muntah sebanyak 3 kali dengan konsistensi cair
berlendir, berwarna putih, berbau amis, tidak ada darah, jumlah 100-200
cc/muntah. BAB cair berlendir, mancur, sedikit tapi sering, berwarna kuning
kecoklatan terang, ampas sedikit, berbau sangat menyengat 50-200cc/BAB.
Nyeri dirasakan di bagian bawah perut, dengan skala 7 menurut Burbains (nyeri
berat namun dapat dikontrol).
Gejala dirasakan pada hari Rabu, 01 Januari 2014, jam 08.00 WIB setelah ia
mengkonsumsi makanan pedas yang ia beli di pinggir jalan raya.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pada hari Kamis, 26 Desember 2013 yang lalu pernah
menderita diare namun tidak separah ini dan tidak dibawa ke rumah sakit hanya
diobati dengan enterostop. Pasien pernah menderita cacar air saat berumur 15
tahun. Dan tidak pernah menderita penyakit menurun.
d. Riwayat Penyakit Keluarga

1
[Type the document title]

Adik dan ayah pasien pernah menderita diare namun tidak separah ini. Adik
kandungnya pernah menderita cacar air saat berumur 7 tahun. Pasien
menyatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit menurun.
e. Sanitasi Lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan ventilasi rumah cukup baik

III. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Pola Nutrisi
Di Rumah : Makan 2-3 kali sehari, dengan porsi nasi sepiring penuh, lauk
pauk, sayur, dan buah-buahan.
Minum 2600 cc/hari, tidak pernah minum susu.
Di RS : Makan bubur 1kali sejak dikaji, porsi 3 suap sendok makan.
Minum 100cc sejak dikaji. Mual dan muntah 1 kali dengan
kosistensi encer, berwarna putih berlendir, terdapat makanan
bubur yang ia makan, tidak ada darah, dan volume 150cc, serta
berbau amis.
b. Pola Eliminasi
Di Rumah : BAK 3-5 kali/hari, 1300cc, urin berwarna kuning jernih, berbau
khas. BAB 1-2 kali/hari 600 gram, konsistensi feses lunak,
berwarna kuning kecoklatan, dan sedikit.
Di RS : BAK belum sejak dikaji. BAB 3 kali 500cc sejak dikaji, dengan
konsistensi cair, berlendir, ampas sedikit, tidak ada darah,
berwarna kuning kecoklatan terang, sedikit namun sering.
c. Pola Aktivitas
Di Rumah : Pasien mengatakan sehari-hari ia kuliah. Bermain dengan teman,
dan terkadang dirumah.
Di RS : Tidak dapat beraktivitas banyak hanya tiduran.
d. Pola Istirahat dan Tidur
Di Rumah : Pasien mengatakan istirahat dan tidur 6-8 jam/hari jam 22.00
06.00 WIB. Dan tak ada gangguan tidur sama sekali.
Di RS : Sangat terganggu karena nyeri di perut bagian bawah saat siang,
dan tidak bisa tidur karena harus bolak-balik ke WC.
e. Pola Personal Hygiene
Di Rumah : Pasien mandi 2 kali/hari, yaitu pagi dan sore, keramas 2-
3x/seminggu, ganti baju 1-2kali/hari.
Di RS : Pasien belum mandi sama sekali dalam 1 hari ini, hanya ganti baju
1 kali dalam satu hari ini.
f. Ketergantungan
Pasien mengatakan biasanya minum secangkir kopi setiap sore.

IV. DATA PSIKOSOSIAL


a. Status Emosi : Labil
b. Konsep Diri
1. Body Image : Pasien tidak tenang dengan mulas dan panas yang dirasakan
pada perutnya.
2
[Type the document title]

2. Self Ideal : Pasien berharap ingin segera pulang dan sembuh.


3. Self Esteem : Pasien merasa diperlakukan baik oleh perawat serta
mendapat perhatian yang cukup dari keluarga.
4. Role : Pasien sebagai ibu dari 4 orang anak
5. Identity : Pasien berumur 54 tahun
c. Interaksi Sosial
Interaksi pasien dengan keluarga, perawat sangat baik dan merespon pertanyaan
yang diajukan oleh perawat.
d. Spiritual
Pasien beragama Islam yang taat beribadah, sebelum dan selama menderita sakit
ia tetap menjalankan sholat 5 waktu. Tetap berdoa dan berharap cepat sembuh
dan sabar dalam menghadapinya.

V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Kurang
b. Kesadaran : Composmetis
c. Tanda-Tanda Vital
1. S : 38,80C RR : 22x/menit
2. N : 118x/menit T : 100/60 mmHg
3. BB di RS : 51 kg
4. BB sebelum MRS : 54 kg
d. Kepala
1. Rambut : pendek, lusuh, berminyak, permukaan kulit kepala tidak
terdapat benjolan dan lesi, tidak rontok.
2. Mata : cekung, sclera putih, pupil isokor, fungsi pengelihatan
baik,konjungtiva pucat.
3. Hidung : fungsi penciuman baik, tidak ada polip, simetris, agak sedikit
kotor.
4. Mulut : mukosa bibir kering, bibir pucat, tidak ada perdarahan pada
gusi, tonsil merah muda, suara serak.
5. Leher : tidak terdapat nyeri telan, simetris, tidak ada pembesaran
tyroid dan kelenjar limfe.
6. Telinga : telinga luar dan dalam bersih, tidak ada gangguan
pendengaran.
e. Thorax
1. Inspeksi : bentuk dada dan thorak simetris, warna kulit sawo matang.
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tactil vremitus.
3. Perkusi : suara resonan.
4. Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 cepat.
f. Abdomen
1. Inspeksi : perut tidak seberapa buncit, tekstur kulit kering dan
berwarna sawo matang, simetris, tak ada bekas luka.
2. Auskultasi : bising usus 20x/menit.
3. Perkusi : tympani.
4. Palpasi : terdapat nyeri tekan di bagian hipogastrium abdomen.
g. Ekstremitas
3
[Type the document title]

1. Atas : Tangan kanan terpasang infuse. Akral panas, jumlah jari


lengkap, tidak ada kelumpuhan, kekuatan otot skala 3
(menahan tegak walaupun sedikit didorong tapi tidak
mampu melawan tekanan/dorongan).
2. Bawah : tidak terjadi kelumpuhan, jumlah jari-jari lengkap, jari-jari
kaki dingin.
h. Genetalia : Tidak terkaji.
i. Integumen : Warna kulit sawo matang, turgor kulit jelek.

VI. DATA PENUNJANG


Hasil Lab :
- Hb : 21,5 mg/dl (L 13,5 18,0 P 11,5 16,0 mg/dl).
- Leukosit : 16,5 x 103/L 4,8 10,8 x 103/L
- PLT : 280 x 10-9/L 263 x 10-9/L
- Hematokrit/PCV : 0,61 % (L : 40 54 % P : 37 47 %)
Faal Ginjal
- BUN : 12 mg/dl 10 -12 mg/dl
- Serum Creatinin : 2,15 mg/dL L : < 1,52 mg/dL

Elektrolit
- Na : 130 mEq/l 135 145 mEq/L
- K : 3,4 mEq/l, 3,5 5,5 mEq/L
- Cl : 9,5 mEq/l 9,8 10,7 mEq/L
Berat Badan sebelum masuk RS : 54 kg
Berat Badan : 51 Kg

VII. TERAPI
a. Infus RL di guyur sampai + 1000 cc kemudian dilanjutkan RL 1500cc/24jam.
b. Cotrimoksasol 3 x 1 tab/hari
c. Lodia 2 tab awal pemberian selanjutnya 1 tab setiap bab
d. Paracetamol 3 x 1 tab/hari
e. Metolon 1 Amp (KP)
f. Ranitidin 3 x 1 Amp
g. Ceftriaxon 3 x 1 gram/iv

VIII. DATA FOKUS


DS.
- Pasien mengatakan buang air besar 10 kali sebelum dibawa ke rumah sakit
- Pasien mengatakan perut nyeri & mules
- Pasien mengatakan mual dan muntah-muntah 3x
- Pasien mengatakan demam tinggi tidak kunjung turun
- Pasien mengatakan pada hari Kamis, 21 Juni 2012 yang lalu pernah menderita diare
namun tidak separah ini dan tidak dibawa ke rumah sakit hanya diobati dengan
enterostop. Pasien pernah menderita cacar air saat berumur 15 tahun. Dan tidak pernah
menderita penyakit menurun.

4
[Type the document title]

- Pasien mengatakan adik dan ayah pasien pernah menderita diare namun tidak separah
ini. Adik kandungnya pernah menderita cacar air saat berumur 7 tahun. Pasien
menyatakan kerluarga tidak mempunyai penyakit menurun.
- Pasien mengatakan tidak tenang dengan mules dan panas yang dirasakan pada
perutnya.

DO.
- Makan bubur 1kali sejak dikaji, porsi 3 suap sendok makan. Minum 100cc sejak dikaji.
- Mual dan muntah 1 kali dengan kosistensi encer, berwarna putih berlendir, terdapat
makanan bubur yang ia makan, tidak ada darah, dan volume 150cc, serta berbau amis.
- Pasien BAK belum sejak dikaji.
- BAB 3 kali 500cc sejak dikaji, dengan konsistensi cair, berlendir, ampas sedikit, tidak
ada darah, berwarna kuning kecoklatan terang, sedikit namun sering.
- Tidak dapat beraktivitas banyak hanya tiduran.
- Sangat terganggu karena nyeri di perut bagian bawah saat siang, dan tidak bisa tidur
karena harus bolak-balik ke WC.
- Pasien nyeri dalam skala 7 menurut Burbains (nyeri berat namun dapat dikontrol)
- Keadaan umum : kurang
- Tanda-tanda vital :
S : 388 0C RR : 22x/menit
N : 118x/menit T : 100/60 mmHg
BB di RS : 51 kg
BB sebelum MRS : 54 kg
- Mata cekung, konjungtiva pucat
- Mukosa bibir kering, bibir pucat, suara serak.
- Bising usus 20x/menit, perkusi abdomen tympani, dan terdapat nyeri tekan di bagian
hipogastrium abdomen.
- Akral tangan kanan dan kiri panas, kekuatan otot skala 3 (menahan tegak walaupun
sedikit didorong tapi tidak mampu melawan tekanan/dorongan)
- Jari-jari kaki dingin.
- Turgor kulit jelek.
- Tinja : Glukosa tinja rendah, pH 4,5
- Hb : 21,5 mg/dl (L 13,5 18,0 P 11,5 16,0 mg/dl).
- Leukosit : 16,5 x 10 /L3 4,8 10,8 x 103/L
- PLT : 280 x 10 /L-9 263 x 10-9/L
- Hematokrit/PCV : 0,61 % (L : 40 54 % P : 37 47 %)
- Faal Ginjal
BUN : 14 mg/dl 10 -12 mg/dl
Serum Creatinin : 2,15 mg/dL L : < 1,52 mg/dL
-Elektrolit
Na : 130 mEq/l 135 145 mEq/L
K : 3,4 mEq/l, 3,5 5,5 mEq/L
Cl : 9,5 mEq/l 9,8 10,7 mEq/L
- BJ Plasma : 1,065 1,000 1,060 (BJ pada suhu 20C)
- Jumlah Defisit Cairan : 2,968 cc

5
[Type the document title]

ANALISIS DATA

No Data Etiologi Masalah


1. Ds. Pasien mengeluhkan BAB Makanan yang tidak Ketidakseimbangan
cair lebih 10kali sebelum diserap Kebutuhan Cairan
dibawa ke RS, muntah-muntah dan Elektrolit dlm
3x, demam tinggi tidak Peningkatan tekanan Tubuh
kunjung turun. osmotik

Do. BAB cair berlendir 13x Pergeseran air dan


(10x saat SMRS dan 3x saat di elektrolit ke dalam rongga
RS), muntah 4x (3x saat usus
SMRS, 1x saat di RS), BAK
belum saat dikaji, turgor kulit Isi rongga usus berlebih
jelek, mata cekung, mukosa
bibir kering, bibir pucat, Hb. Rangsangan untuk
21,5 mg/dl, Na 130 mEq/l, K mengeluarkan
3,4 mEq/l, Cl 9,5 mEq/l, BJ
plasma 1,065 Diare
Tensi 100/60mmHg, Nadi
118x/mnt, S=38.80C, RR= BAB cair berlebih
22x/menit, BB di RS=51kg,
BB SMRS = 54kg Cairan tubuh banyak yang
keluar

Ketidaksimbangan
Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit dlm Tubuh

2. Ds. Pasien mengeluhkan perut Makanan yang Gangguan Rasa


nyeri dan mules merangsang Nyaman Nyeri

Do. Bising usus meningkat Hiperperistaltik


20x/menit, BAB cair berlendir
13x (10x saat SMRS dan 3x Menurun kesempatan utk
saat di RS), muntah 4x (3x saat menyerap makanan
SMRS, 1x saat di RS),
T=100/60mmHg, terdapat Diare
nyeri tekan pada abdomen
bagian bawah dengan skala 7 Gerakan meremas berlebih

6
[Type the document title]

(nyeri berat namun dapat


dikontrol) Rangsangan nyeri
.

Gangguan Rasa Nyaman


Nyeri

3. Ds. Pasien mengeluhkan mual Bising usus meningkat Pemenuhan Nutrisi


dan muntah-muntah 3x Kurang dari
Anoreksia, mual,muntah Kebutuhan Tubuh
Do. Makan bubur tidak habis
hanya 3 suap sendok makan, Ggn. absorbsi pencernaan
minum sedikit 100cc, muntah
4x (3x saat SMRS, 1x saat di Resiko tinggi ggn.
RS), mual. BB SMRS=54kg, kebutuhan nutrisi.
BB di RS=51kg

4. Ds. Pasien mengeluhkan Makanan yang Peningkatan Suhu


demam tinggi tidak kunjung terkontaminasi oleh Tubuh
turun. kuman

Do. S = 38,80C, akral atas Mengeluarkan toksin


kanan dan kiri panas, jari-jari
kaki dingin, mukosa bibir Rangsangan pada dinding
kering. usus

Peningkatan sekresi air


dan elektrolit

Peningkatan isi rongga


usus

Diare

Hipovolemi

Dehidrasi

Kompensasi tubuh

Suhu tubuh meningkat

Gangguan keseimbangan
Suhu tubuh

7
[Type the document title]

8
[Type the document title]

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakseimbangan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit dlm Tubuh berhubungan
dengan output berlebihan
Ds.
- Pasien mengeluhkan BAB cair lebih 10x sebelum dibawa ke RS
- Pasien mengeluhkan muntah-muntah 3x
- Demam tinggi tidak kunjung turun

Do.
- Diare cair berlendir 13x (10x saat SMRS dan 3x saat di RS)
- muntah 4x 3x saat SMRS, 1x saat di RS)
- BAK belum saat dikaji
- turgor kulit jelek,
- mata cekung,
- mukosa bibir kering, bibir pucat,
- Hb. 21,5 mg/dl, Na 130 mEq/l, K 3,4 mEq/l, Cl 9,5 mEq/l
- BJ plasma 1,065
- Tensi 100/60mmHg, Nadi 118x/mnt, S=38.80C, RR= 22x/menit, BB di RS=51kg,
BB SMRS = 54kg
2. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri (nyeri perut) b/d hiperperistaltik usus, diare, dan
muntah.
Ds.
- Pasien mengeluhkan perut nyeri dan mules

Do.
- Bising usus meningkat 20x/menit,
- BAB cair berlendir 13x (10x saat SMRS dan 3x saat di RS)
- muntah 4x (3x saat SMRS, 1x saat di RS)
- tensi 100/60mmHg,
- terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah dengan skala 7 (nyeri berat
namun dapat dikontrol)
3. Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake nutrisi
Ds.
Pasien mengeluhkan mual dan muntah-muntah 3x

Do.
- Makan bubur tidak habis, hanya 3 suap sendok makan
- Minum sedikit 100cc,
- Muntah 4x (3x saat SMRS, 1x saat di RS), dan mual.
- BB SMRS=54kg, BB di RS=51kg

9
[Type the document title]

4. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi sekunder.


Ds.
- Pasien mengeluhkan demam tinggi tidak kunjung turun

Do.
- S = 38,80C
- Akral atas kanan dan kiri panas,
- Jari-jari kaki dingin,
- Mukosa bibir kering

10
[Type the document title]

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA
NO TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan Tujuan : 1. Pantau tanda vital tiap 1 2 1. TD, suhu nadi dan
Kebutuhan Cairan dan Jangka panjang :Volume cairan jam. pernapasan sebagi indicator
Elektrolit dlm Tubuh dan elektrolit seimbang 3x 24 kegagalan sirkulasi.
berhubungan dengan jam 2. Pantau tanda dan gejala 2. Prepulsi feses yang cepat
output berlebihan Jangka pendek : dehidrasi : Kulit & membran melalui mengurangi absorbsi
- Buang air besar cair mukosa kering, Haus, Jumlah air. Volume sirkulasi yang
berkurang urine sedikit, BJ plasma yang rendah menyebabkan mukosa
- Muntah-muntah dan mual meningkat kering dan rasa haus. Urin
berkurang, yang pekat dapat
dalam 1x24 jam meningkatkan BJ plasma.
3. Pantau masukan, pastikan 3. Catatan masukan membantu
Kriteria hasil : sedikitnya 1500 ml cairan per mendeteksi tanda dini
Tidak ada tanda-tanda oral setiap 24 jam. ketidak seimbangan cairan.
dehidrasi: 4. Pantau haluaran, pastikan 4. Catatan haluaran membantu
1. Vital sign normal. sedikitnya 1000 - 1500 ml/24 mendeteksi tanda dini
2. Turgor kulit normal. jam. Pantau terhadap ketidak seimbangan cairan.
3. Mukosa mulut basah normal. penurunan berat jenis plasma.
4. Jumlah urine seimbang 5. Timbang BB tiap hari dengan 5. Penimbangan berat badan
dengan asupan. jenis baju yang sama dan pada harian yang tepat dapat
waktu yang sama. mendeteksi kehilangan
cairan.
6. Pertimbangkan kehilangan 6. Haluaran dapat melebihi
cairan tambahan yang masukan, yang sebelumnya
berhubungan dengan muntah sudah tidak mencukupi untuk
dan diare. mengkompensasi kehilangan
yang tak kasap mata.
Dehidrasi dapat
meningkatkan laju filtrasi
glomerulus, membuat

11
[Type the document title]

haluaran tak adekuat untuk


membersihkan sisa
metabolisme
7. Kolaborasi dengan dokter 7. Propulsi feses yang cepat
untuk pemeriksaan kadar melalui usus mengurangi
hemoglobin, lekosit, absorpsi elektrolit. Muntah-
hematokrit, trombosit BUN muntah juga menyebabkan
dan serum kreatinin,. kehilangan elektrolit.
8. Kolaborasi dengan pemberian 8. Memungkinkan terapi
cairan secara intravena. penggantian cairan segera
9. Rencanakan tujuan masukan untuk memperbaiki defisit.
cairan untuk setiap pergantian 9. Deteksi dini memungkinkan
( misal 1000 ml selama pagi terapi penggantian cairan
hari, 1000 ml selama sore hari, segera untuk memperbaiki
1000 ml selama malam hari). defisit.
10. Jelaskan tentang alasan-alasan 10. Informasi yang jelas akan
untuk mempertahankan hidrasi meningkatkan kerjasama
yang adekuat dan metoda- klien untuk terapi.
metoda untuk mencapai tujuan
masukan cairan.
2. Gangguan Rasa Tujuan : 1. Atur posisi pasien terlentang 1. Dimaksudkan untuk
Nyaman Nyeri (nyeri Jangka Panjang : Rasa nyeri dan pasang bantal penghangat meningkatkan relaksasi otot
perut) b/d hilang serta merasakan rasa di atas abdomen. GI & mengurangi kram.
hiperperistaltik usus, nyaman dalam 3x24jam 2. Berikan minum air putih 2. Cairan dalam jumlah kecil
diare, dan muntah Jangka Pendek : hangat sedikit tapi sering. mengurangi rangsangan
- Berkurangnya rasa mules. mendadak pada lambung.
- Berkurangnya diare. 3. Singkirkan pandangan yang 3. Pemandangan yang tidak
Dalam 1x24jam tidak menyenangkan dan bau- menyenangkan atau bau
bauan yang tidak sedap dari yang tidak sedap
Klien merasa nyaman lingkungan klien. merangsang muntah.
Kriteria hasil : 4. Instruksikan kepada pasien 4. Makanan yang mengandung
1. Kram/ nyeri berkurang/hilang. untuk menghindari hal berikut lemak atau tinggi serat dapat
2. Diare berkurang/hilang. : Makanan yang mengandung meningkatkan peristaltik dan

12
[Type the document title]

3. Muntah berkurang/hilang. lemak atau tinggi serat (misal minuman dingin dapat
; susu, buah), Minum dingin merangsang kram,
/panas, Kafein (kopi). sedangkan minuman panas
dapat merangsang peristaltik
dan kafein dapat
meningkatkan motilitas usus.

3. Pemenuhan Nutrisi Tujuan : 1. Observasi texture, turgor kulit. 1. mengetahui status nutrisi
Kurang dari Jangka Panjang : klien.
Kebutuhan Tubuh Kebutuhan nutrisi dapat 2. Observasi intake out put. 2. mengetahui keseimbangan
berhubungan dengan terpenuhi dalam waktu 3x24 nutrisi klien.
tidak adekuatnya jam. 3. Kaji status nutrisi dan 3. Untuk mengetahui tentang
intake nutrisi Jangka Pendek : kebiasaan makan. keadaan dan kebutuhan
- Mual dan muntah berkurang. nutrisi klien sehingga dapat
- Nafsu Makan bertambah. diberikan tindakan dan
pengaturan diet yang
Kriteria hasil : adekuat.
1. Turgor baik, intake dapat 4. Anjurkan kaluarga klien untuk 4. Kepatuhan terhadap diet
masuk sesuai kebutuhan, Berat mematuhi diet yang telah dapat mencegah komplikasi
badan ideal. diprogramkan. terjadinya
2. Klien mematuhi dietnya. hipoglikemia/hiperglikemia.
5. Timbang berat badan setiap 5. Mengetahui perkembangan
hari sekali. berat badan pasien (berat
badan merupakan salah satu
indikasi untuk menentukan
diet).
6. Identifikasi perubahan pola 6. Mengetahui apakah keluarga
makan. klien telah melaksanakan
program diet yang
ditetapkan.
7. Kerja sama dengan tim 7. Pemberian diet sonde TKTP
kesehatan lain untuk yang sesuai dapat
pemberian diet TKTP. mempercepat pemulihan

13
[Type the document title]

terhadap kekurangan kalori


dan protein dan membantu
memenuhi kebutuhan nutrisi
klien karena klien terjadi
penurunan reflek menelan.
4. peningkatan suhu Tujuan : 1. Monitor suhu pasien tiap jam. 1. Mengetahui perkembangan
tubuhberhubungan Jangka Panjang : pasien
dengan infeksi Suhu tubuh normal dalam 3x24 2. Kompres dengan air hangat. 2. Dengan suhu lingkungan
sekunder. jam hangat, akan direspon pusat
Jangka Pendek : pengatur panas untuk
- Suhu tubuh menurun menuju menurunkan produksi panas
ke suhu normal dalam 1x 24 tubuh.
jam 3. Berikan terapi obat anti 3. Menghilankan mikroba
Kriteria Hasil : infeksi sesuai advis. penyebab infeksi
Suhu tubuh normal 4. Berikan antipiretik sesuai 4. Membantu menurunkan
advis. demam

14
[Type the document title]

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO. TANGGAL IMPLEMENTASI


1. 01 januari 1. Memantau tanda vital tiap 1 2 jam.
2014 Tensi 100/60mmHg, Nadi 118x/mnt, S=38.80C, RR= 22x/menit,
2. Memantau tanda dan gejala dehidrasi :
Kulit & membran mukosa kering, Haus.
3. Memantau masukan dan pengeluaran
BAB cair berlendir 13x (10x saat SMRS dan 3x saat di RS), -
muntah 4x (3x saat SMRS, 1x saat di RS)
4. Menimbang BB tiap hari
BB SMRS=54kg, BB di RS=51kg
5. Kolaborasi :
Memberi cairan parenteral dengan pemberian cairan elektrolit sesuai
kebutuhan.
6. Pemeriksaan laboratorium.

1. Mengatur posisi pasien terlentang dan pasang bantal penghangat di atas


perut.
2. Memberikan minum air putih hangat sedikit tapi sering.
3. Menyingkirkan pandangan dan bau-bauan yang tidak menyenangkan.
4. Menginstruksikan kepada pasien untuk menghindari hal berikut : Makanan
yang mengandung lemak atau tinggi serat, Minum dingin /panas., Kafein
(kopi).

1. Mengobservasi texture, turgor kulit.


Kulit & membran mukosa kering
2. Mengobservasi intake out put
BAB cair berlendir 13x (10x saat SMRS dan 3x saat di RS), -
muntah 4x (3x saat SMRS, 1x saat di RS)
3. Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan
Klien menyukai makanan yang pedis
4. Menganjurkan klien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
Klien mengatakan akan mematuhi diet yang telah dibuatnya
5. Mengidentifikasi perubahan pola makan
Klien tidak menghabiskan makanannya

1. Mengompres dengan air hangat.


2. Memberikan terapi obat anti infeksi yaitu ceftriaxon 1 gram/iv
3. Memberikan antipiretik sesuai advis Paracetamol 3 x 500 mg.

15
[Type the document title]

EVALUASI KEPERAWATAN

NO. TANGGAL EVALUASI


/ JAM
1. 01 januari S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa haus, bisa tidur walau hanya sekitar
2014 30 menit, masih tetap BAB cair namun tidak sering, tidak muntah, mual masih,
nyeri perut jarang, sudah tidak demam.

O:
TTV : T = 110/70mmHg, S = 37,70C, N = 102 x/mnt, RR = 20x/mnt, BB = 51 kg
Makan habis seperempat porsi bubur, minum 400cc, BAB 2x cair volume
150cc dengan kosistensi berlendir, warna kuning kecoklatan, tidak ada darah,
baerbau menyengat. BAK 2x volume 150cc kuning pekat, tidak muntah, mual,
nyeri abdomen skala 6, bisa tidur 30mnt, mukosa mulut basah, turgor kulit
membaik, mata cekung.

A : Tujuan tercapai
P : R/ dilanjutkan
- Inf. RL 1500cc/24 jam
- Memantau tanda vital
- Memantau tanda dan gejala dehidrasi
- Memantau masukan dan pengeluaran.
- Kolaborasi :
Memberi cairan parenteral dengan pemberian cairan elektrolit sesuai kebutuhan.
Pemeriksaan laboratorium.
Bekerjasama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet TKTP.

- Mengatur posisi pasien terlentang dan pasang bantal penghangat di atas perut.
- Memberikan minum air putih hangat sedikit tapi sering.
- Mengobservasi texture, turgor kulit.
- Mengobservasi intake out put
- Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
- Menganjurkan klien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
- Memberikan terapi obat anti infeksi sesuai advis ceftriaxon 1 gr/iv
- Memberikan antipiretik sesuai advis Paracetamol 3 x 500 mg.
2 01 januari S : Pasien mengatakan bisa tidur, BAB 1x sudah tidak cair tapi fases sedikit,
2014 tidak muntah, mual berkurang, nyeri perut tidak ada, sudah tidak demam.

O:
TTV : T = 110/70mmHg, S = 37,20C, N = 98 x/mnt, RR = 19x/mnt, BB = 51,5
kg,
Makan setengah porsi bubur, minum 600cc, BAB 1x semipadat sedikit, BAK
2x kuning sedikit pekat, tidak muntah, nyeri abdomen skala 3, bisa tidur 5 jam
(12.00 17.00), mukosa mulut basah, turgor baik, mata cekung.

A : Tujuan tercapai
P : R/ dilanjutkan
- Inf. RL dan PZ 1500cc/24jam
- Memantau tanda vital
- Memantau tanda dan gejala dehidrasi
- Memantau masukan dan pengeluaran.
- Kolaborasi :
Memberi cairan parenteral dengan pemberian cairan elektrolit sesuai kebutuhan.
Pemeriksaan laboratorium.
Bekerjasama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet TKTP.

- Mengatur posisi pasien terlentang dan pasang bantal penghangat di atas perut.
- Memberikan minum air putih hangat sedikit tapi sering.
- Mengobservasi texture, turgor kulit.
- Mengobservasi intake out put
- Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
- Menganjurkan klien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
- Memberikan terapi obat anti infeksi sesuai advis Tetracyclin 3 x 500 mg
dan Racecodotril 3 x 1 tab.
- Memberikan antipiretik sesuai advis Paracetamol 3 x 500 mg.

16
[Type the document title]

3. 01 januari S : Pasien mengatakan bisa tidur, BAB 1x sudah tidak cair dan banyak, tidak
2014 muntah, tidak mual, nyeri perut tidak ada, sudah tidak demam.

O:
TTV : T = 120/60mmHg, S = 360C, N = 88 x/mnt, RR = 18x/mnt, BB = 52,5 kg
Makan seporsi habis, Minum 2000cc, BAB 1x padat 600 gram, BAK 5x
kuning jernih volume 1800cc, tidak Muntah, nyeri abdomen skali 0, dapat tidur
6-7 jam, mukosa mulut basah, turgor baik, mata tidak cekung
Hasil lab tangal1 1 2014
Hb : 14,8
Wbc : 7.600
Hematokrit : 44
BUN : 12
Creatinin : 0,9
BJ Urin : 1,039

A : Tujuan tercapai
P : R/ dilanjutkan
- Menganjurkan klien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

Barru, 01 Januari 2014


Yang membuat

(Nur Ahsaniaty Hamid, S.kep, Ns, M.kes)

17

Anda mungkin juga menyukai