Anda di halaman 1dari 23

7i

MANUAL 1

KETERAM PILAN ANAMNESIS


PASIEN DENGAN KELUHAN UTAMA BERCAK PADA KULIT

TUJUITN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Pada akhir latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampll melaktrkan anamnesis
yang menuntun ke arah diagnosis penyakit tropis pada pasien dengan gejala utama
adanya bercak pada kulit

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasier-r
Z. MampLr dan terampil membina sambung rasa dan memberikan rasa empati.
3. Mampu dan terampil menggali informasi mengeuai bercak kulit yang dialami
pasien.
4. Mu-p., dan terampil melakukan anamnesis terpintpin )/ang mengarah ke
cliagnosis penyakit tropis dengan keluhan utama bercak pada kulit
5. Mampu dan terampil memberikan informasi kepada pasien mengenai tindakan
selaniutnya yang akan dilakukan berdasarkan hasil atranrnesis yang telah
dikumpulkan.
6. Mal'rpu da1terampil membuat reslrme dari semua infbmrasi yalrg didapatpada
anatlnesis ciengan keluharr utama bercak pada kulit.

INDIKASI
Pasien dengan geiala bercak pacla kulit dengan suspek:
- Leprosi
- Infeksi bakteri non leprosi
- lnfeksijamur
- Infeksi virr-rs
- Infeksi parasit
- I(elainan kr,rlit not.r spesifilt

BAI{AN DAN ALAT


- Meja kerja
- Kursi pasien
- Kursi dokter
- Buku status pasien dengan lembaran anamnesis.
DESKRIPSI KEGIATAN
l
Kesiatan Waktu f)eskrinsi I

l. Pengantar 5 menit Pengantar - I

- Instruktur menerangkan tentang tuj


Iuiuair I

keterampilan ini
- Instruktur memperlihatkan baharr dan alat y ang
diperlukan untuk melakr:kan keterampilan ini

2. Demonstrasi 20 menit t. Seorang mahasiswa bertindak sebagai paslen


2. Mentor memperlihatkan cara menggali informa ormasr
mengenai bercak pada kulit yang dialami pasien.
3. Mentor memperlihatkan cara melakukan anamnes IS
terpimpin yang nlengarah ke diagnosis penyak it
tropis dengan keluhan utama bercak pada kulit.
4. Mentor memperlihatkan cara mengiirformasikz Kan
l<epada pasien mengenai tindal<an selanjutnya yar
ang
akan dilakukan berdasarkan heisil anamnesis angyar
telah dikurnpulkar-r.
5 Meutor memperlihatkan cara t-nei-nbt,al resume dari
da
semua infbrrnasi yang clidap:rt pada anamnes ,esis
dengan keluhan utama bercak paCa l<Lrlit
6. Mahasiswa dirninta untul< menan5,ei<an hal-hal yar
ing
belr"rm .jelas sehulrungarr c'lengan kegiatztan
l<eteranrpilan ini
3.Praktek 55 menit t. Mahasiswa dibagi menjacli berpasang pasangan, sa
bern-rain peran orang berperan sebagai dokter dan satu orar
dengan Lrmpan berperan sebagai pasier-r :

balik 2. Yang berperan sebagai cJoktcr rrclakukan ltegiata


rlenggali informasi mengenai bercak pada k,-rJ ,-rl it

yang ciialarni pasien, nrelakLrk an ananines


esis
terpimpin yang mengaral.r lie cliagnosis pcnyakakit
tropis dengan kelr"rhan utar.na bercak pada -rl it,
kul
menginlbmasil<an l<epacla pasien mengen :nai
tindakan selanjr"rtnya yang ul':rt't dilakuki kan
berdasalkan hasil auamnesjs yang tek :lah
dil<r"rmpulkan dan menrbrrat resllnle ciari semr
nua
infbrmasi yang didapat pada anantnesis dengz gan
keluhan utama bercak pada kulit.
_). Bertukar peran
4. Mentor berkeliling di antara rnahasiswa dan dt
melakukan supervisi
Mentor mensoreksi hal-hai yang helLlm semplrrna
4. Curah l0 menit Mahasiswa diberi kesernpatan untuk mengemuk akan
pendapat dan pendapatnya tentang kegiatan yang diIakukan I

diskusi
_-__l
I

Total waktu 90 menit


5

LANGKAH KEGIATAN
-l
atan dilakukan I

Persia asren
Persilahkanlah pasien masuk ke dalam ruangan.
Sapalah pasien dan kelr"rargan r-rh keakraban,

Perkenalkanlah diri sambil men abat tan


Persilahkanlah pasien dan kel untuk duduk.
Tuni ukkanlalt si kap elnpati a Daslen.
Berikan informasi ulttum pada pasien .t"., L.l.*ryiurya t",ltrrg
yang akan anda lakr-rkan, tujttan clan manlaat anal-lllesis telsebut unluk
"r"*r*tit I I

keadaan pasien.
Berikan jarninan pada pasien dan kelr-rargarlya tentang kerahasiaan semua
informasi didapathar-r pada anamnesis tersebut'
lrutgur-tYu, misalnYa
tentang hak untuk menolak menjawab pertanyaatr yang dianggapnya tidak
lr"r diiawabn

Anamnesis umum
Iqyq\q4qll ctglu E!4fprqfg!,,u*u, u* r r.ul u,Iat, d an pek9!4at1-
/'',eluilan
Tanyakanlah apa yang ntenyebabkan pasien datang ke dokter utama).
Untuk heteroanamnesis tanyakan hubungan pasien dengat.i Lengaqtqrl
-
Anamnesis tcrnimpin
Tanyakalilah kapan kelainan kulit tersebut mulai p-rut.tcul, apakah hilang timcul,
menetap, dimana lokasi awalnya dan kernudian muucul llitratra.
Tanyakanlah disertai dernam atau tidak
Tanvakanlah a disertai qatal atau tidak.
Tanyakan apakah bercak kulit ini ada hr-rbungannya dengan gigitan serangga
atau luka (traurna
Tanyakanlah apakah bercak kulit ini disertai kranr atau nyeri.
Jika ada tanyakanlah;
- kapan mulai terjadi hal tersebut, apakah terjadi mendadak atau tidi.<.
- sifat nyeri atau kram: ringan, sedang, berat; intermitten atau terus
menerus; lebih tinggi pada pagi, sore atau malam har:i; scrangan dengan
interval tertentu; hanya pada satu tempat atau terasa seperti semut
bergerak.
- Apakah ada sakit tulang-tulang, artralgia, ntialgia. anoreksia dan
malaise.
- Nyeri tekan pada lengan dan atau kaki.
Luka di tela k tansan atau kaki
Tanyakanlah apakah pasien pernah mengalami keh-rhan yang sama pada masa
lalu.
Tanyakanlah riwayat penyakit yang sama dalam lingkup keluarga atau
sekitar ternpat ti t.
to

Tanyakanlah adanYa ta PenYakit dengan gejala


sama
Tanyakanlah riwaYat Pengobatan yang p"rd[-AG.tm" dari
dokter dan obat
ne dibeli sendiri oleh Pasien tan rese dokter

10
It

Lemba rtn ke glulcnmahaslsw o

CONTOH LEMBARAN STATUS PASIEN

No Begister:
Nama:
Sex:

Umur:
Pekerjaan:
Alamat:
Tanggal/jam: I

ANAMNBSIS (hubungan dengarr pasien......., ....,.,,.,...,.jikaheteroanamnesis)

Keluhan utama:

Anamnesis terpimpin;
Le ntbaran keg i uta n ntult asis tu u

Resume:

Diagnosis anamnesis:

t?,
DAFTAI1 TILIK MANUAL 1

KETIIRAMPII,AN ANAM NESI S


PASIEN DENGAN KELUHAN UTAMA BEITCAK I'ADI\ KULII'

:=
Persia
Kcsiatan vans dinilai
eriksaan
Melakukan sambung rasa den
Melakukan informed concent
nderita dan kelua
da klien dan keluar
--1
__l
Anamnesis umum
@ klig!, nu*u, u*rt, ula*. pcEq{i?qu-
Haenanvakan alasan Lltama de!q!g!g !9\g
Anamncsis tcrPimPin

,,,-,,12o.fr
ing su*u dalan-r keltlarga atau lingkungarr
sekitar tempat tinggal'
Menggali tentang riwayat kontak dengan penyakit dengan gejala
bercak nada kulit
Menssali riwavat ang Dernah diterima/di unakan I
I

Mengakhiri anamnesis dan membuat resume


=
Yalah fase awal dari serangkaian
I

pemlriksaan untuk dapat rnengetahui penyakit yang diderita pasien: dan masiir
4rg"!tt!qry9*"4b4?' lqsgtu! mglqpg44lur diagr.rosis' -
Menyusun hasil anamnesis dan membuat resllmenya'
Catatan: Daftar tilik diatas berisi l<egiatan yang ffitera,pilarr dimana i nstruktur

diminta rnernberikan penilaian l<epada lrrahasiswa rrntr-rk sebelas daltar tilik cliatas (lihat ler;rbaran peni,laian
mahasiswa)

Nilai :

. 0 bila tidak dilakukan


r I bila ciilal<ul<an tapi belurlr llreltlttasl<an
. 2 bila ntetnuaskan

Contoh lenrbaran

.l-''tnr,!
r-rtlt
Anrirrah

Skoring untuk mallllai 1


Total nilai terendah 0, nilai tertinggi 22
Nilai 0-11: tidak teramPil
Nilai 12"??t tsr*nrpil (lurlrrs eSL, rrileri irti rrsrsilr nkarr diskCIring lte C- B & A)
'

13
MANTJAL 2

KI{I'ERAM PI LAN PIIMIIRI KSAAI{ I"[SI S


PASIENDENGANKIILUI-IANUTAMAI}Ell.C]AKPAD^Kt]L(1.
.I'UJUAI{ PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
pada akhir latihan keterarnpilan ini, mahasiswa cliha|a1rl<an llllrlllpLl tnelal'.ul<art
penyakit tropis clengan kcluhan
pemeriksaan fisis yang menuirtun ke a|ah cliagnosis
utama bercak Pada kLrlit.

'fujuan Instruksional Khusus ('l'IK)


T,Manrpuclanteranrpilmelaltukankornrrnikasidengatrpaslen'
fisis yang akan
8. Mampu dan terampil nrenjelaskan mengenai penreriksaan
dilakukan.
g.Mampudanterampilmempersiapkanpallelsebeltrmperrreriksaanfisis.
pasien Seoara utlum'dan
10.Mampu dan terampil rnelakukan penilaial stattts
pengukur tanda vital.
1 1. Marr-rpr.r clan terampil melakurkan
petleriksaan melakttkan petl'eriksaan fisis secara
bercak pada
sisten-ratis menegakkan diagnosis pasien dengan keluhan utama
,,*t
kulit antara lain dengan cara merneriksa:
a. effloresensi kulit'
b. tanda-tanda kekeringan dan pecah-pecah pada kLrlit'
c. sensitifitas pada bagian lesi kulit
d. perabaan ,u.of t.pi secara simetris kanau clan kiri, untuk rnelihat adaanya
tekarr serta kelainan fungsi
penrbesaran saraf, ko,",sistensnya, adanya nyeri
saraf'
clitemukatl, ptt":l5-tlun
12. Mampu dan terampil mengiuformasikan hasil yang
kepada pasienikeluarganya'
penunjang y*g ilU",uhkan Jun ,..n.una pengobata,
13. irrtrnipu ,tin t*6*pil memhuat resLlme
untllk arsip pasien

INDIICAST
Pasien dengan susPek:
l. leProsi
2. int'el<sijamur
3. infeksi bakteri
4. Inf.eksi virus
5. inf'eksi Parasit
6, Kelair-ran kulit non sPesifik

14
ME,DIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
. Air mengalir
r Sabr.ur eair
. Handuk kecil
r Terrirometer
'. Stetoskop
o Tensimeter
r Kaca pembesar
r Alat penguliur tinggi badau darr berat badan
o Kapas yang diruncingkan salah sattt ujungnya.
r Jarum suntik steril yang terendam alkohol
o Dua tabung reaksi masiqg-mAsing berisi air panas d*n air dingin
r Video, slide atau gambar untuk rnenarnpilkan tanrlh klinis yang khas pada
beb,erapa penyakit tropis yang memberikan gambalan bercak pada kulit
r Tenrpat sarnpah nnedis dan non-medis
. e Buku status pasien untuk mencatat hasil porleriksaan lisis

15
DESKII.IPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Desl<rlPsi
1. Pengantar 5 menit Renganiai
- ir-istruktur menerangkan tentang tr
keterarnpilan ini.
Instruktur rnemperlihatkan bal.ran dan alat yang diperl
untuk melakukan keterampilan ini.
2. Demonstrasi I5 n-renit l. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien.
8. Mentor memperlihatkan cara mernpersiapkan p
sebelum pemeriksaan fi sis.
9. Mentor memperlihatkan cara melal<ukan peni renilaian
status pasicn secara Lllnunr clarr pengrrkur tandar vital.
vi
10. Mentor memperlihatkan cara melakukan pemeril eriksaan
fisis secara sistematis untuk menegakkan diag iagnosis
pasien dengan keluhan utanra bercak- pada kr-rlit it antara
a
lain dengan cara memeriksa:
- e1'1'loresensikulit.
- tanda-tanda kekcrirrgan clarr pecah-pecah pada
kulit.
- sensitifitas pada bagian lesi l<ulit.
- saraf tepi secara sinrctlis l<anan dan kiri, uniuk
r
ntelihat adaanya ltenrLresaran syarat, konsisstensi
nyer, adanya nyeri tel<an serta iielainan fungsi sa.ral
(mcntor memperlihatkan ar,rdor, isual cara
pemeriksaan saraf tepi).
I 1. Mentor menrperlihatl<an cara nrenrrrrifbl'rnasikan
yarlg ditemukan. penreriks;riin penunjang
ditrutuhkan dan rencanfl fr;rrgobatan he
pasien/keluarganya
12. Mcntor memperlihatl<an r:rtra n':cnibuat reslirRe untuk
L

arsip pasien
13. Mahasiswa dimiuta untuli nrenanl,al<An hal-hal Yallg
belr:r-r'r .f elas
sehutrungiur ;lengan kegriatan
keteramoilan ini
3.Praktek 55 menit 6. Mahasiswa dibagi r.rreniac'li berpasarrg pasangan,, satu
bermain peran orarlg berperan sebagai dokter dan satu (orairg
dengan Limpan
balik 1. Yang berperan sebagai clokter nrelakr"rkan kegi
.egratan:
r-nenjelaskan meugenai penieriksaan tisis yang ng akan
dilakulcan, mernpersiapkan pasien
sebelum
seb
pemeriksaan f.isis, rrelakul<an penilaian status
s ppasien
secara Lunlm dair penguliur tarrda 't,ital, melak :lakukan
;renreril<saan fisis penrelil<saan flsis :;ecara sister
rstematrs I

tuntuk menegakkan cliagnosis pasi,:n clengan kcluhankcl I

i:tama bercak pada kulit (ef}1or:esensi kulit, t, tanda-


tr |

tanda kekerir-rgan clan pectrh-peqq!Lp4(a_ kulit..lla

16
r5

ffiii kulit, saraf tepi secara


simetris kanan dan kiri, untuk rnelihat adaanya
nyerl
pembesaran syaraf, kor-rsistensi, DYo, adanya
tekan serta keiainan ti-rngsi saraf)' menginformasikan
yang
hasil yang ditemukan, pemeriksaan penunjang
llu"nir*^1, dan rencana pengobatan kepada
pasien/keluargartya dan membuat resume untuk
arsip
pasien
8, Berganti Peran'
g. Meito, berkeliling di arrtara mahasiswa dan
melakukan suPervisi
10. Mentor mengoreksi hal-hal belum sempurna
4. Curah 10 menit Muirm mengemukakan
"tt
pendapat dan pendapatnya tentang kegiatan yang dilakukan
diskusi

t7
LANGKAIII KEGIATAN

No. K tan a dilakukan

Persiapan pasien
1 Mt:njelaskan mengenai pemeriksaan flsis yang akarr clilakukan. tujuan dan
mzmfaatnya
2 Memberikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang kerallasiaan semua
infbrmasi vans didanz tkan ada pemeriksaan fisis tersebut.
a
J Mr:njelaskan mengenai hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang hak
untuk menolak untuk diperiksa.
4 I\4cmpersilahkan pasien membuka selr:ruh pakaian dan memastikan pasien
mendapat pencahayaan yang baik selama pemeriksaan flsis.
5 Berdiri disebelah kanan pasien

Penilaian status sien secara umum dan tanda vital


6 Liliat dan catatlah keadaan umum pasien: sakit ringan. sakit seclang atau sakit
berat.
1 Tentukanlah status gizi : ukur tinggi dan berat badan (sesuai panduan penentuan
status sizi).
8 Ukr-rr dan menilailah tanda vital pasien: tekanan darah. denl,ut nadi, pernapasan
dau sulru.
9 Perhatikanlah seluruh tubuh penc'lerita dar nbun-ublu-r sampai kaki :

- apakah ada penipisan ranrbut kepa a dan alis.


- apakah ada lagophthalmia pada ke opak mata.
- apakah hidung pasien merosot (sac ie nose).
- didaerah mana bercak yang din-rakr ud berada
10 Periksa ada tidaknya pembesaran hati, edema haki, luka pada kaki
Pemeriksaan bercak kulit
l1 Dirnana letak bercah tersebut
12 Perhatikar-rlah jenis effloresensi: eritema" hipopigmentasi, hiperpign-rentasi.nodul
vesikel, bulla, r-nal<ula papula, sltu:rnra. nrtil<a. ulkus. krr-rsta
13 Bila seluruh permul<aan lesi rata. perh.rtikan apakah pennukaan hulit l<ering
ilqu basah, dan ada a rambut halr-rs.
Uji sensitivitas
t4 Menggunakan ujung kapas yang diruncingkan:
- Sentul-rlah l<ulit penderita yarlg normal dengan ujung kapas yang
diruncingkan dan sedikit dibenghokkan. Biarkan pasien melihat apa clan
di mana anda melakukann,va.
- Minta pasien n-ielihat liearah luin dan lakuhan sentnhan clengan ltapas
mula-mula pada daerah nortlai, lalu cii claerah bercak sccara berganti-
ganti. Tanyakan apakah pasien rnerasakan sentuhan tersebut.
- mintalah pasien menunjukkan bargian tubuhnya yang disentuh. Catatlzrh
apakah sesuai atau tidak dengan bagian yang disentuh.
_ - Lakukanlah penilaian hasil tes sentuhan tersebut.
15 \&Ufrm tmrt "".irg ujqng jtrunr:

l8
:. .,:J

ustlkan dngan jarum


Biarkan pasien melihat
steril, mula_mula paia daer.ah huiit yurrg no.*al.
apa dan di mana anda melakukannya'
Tutuplahmatapasiendanlakukantt-rsukanringanmula.mr-ilapadadaerah
normal, lalu di daerah bercak secara berganti-ganti'
iJ"r.*rrr, p""tt"t* t ,ttt t
16 Menggunakan tabung panas dan dlngm:
- menggunakan dua tabung yang
Lakukantutr'-ti, yurg tu-u dengan
Mula-mula lakr-rkanlah
masing_marinf u.ririair dingin iun ui, hangat.
pada daerah f.-,,fit yu"g da, mintalah pasien melihat apa dan di
mana anda n'relakukannY a'
"o""1
kedua tabung tadi
- Tutuplah mata pasien dan tempelkanlah berganti-ganti
bercak secala berganti-
mula-mula pada daerah normal. lalu cli daerah
gantl.
- Lakukanlah Pgnilaian hasii tgq ans anda lakukan
Penneriksaan saraf tePt

t7 N. .A.uricularis magnum: .1-...- ^:^j


ke arah berlawanan dari sisi
I

- Mintalah pasien untuk memalingkan wajahnya


ke arah bahu'
1

Vr"g ^fu" diperiksa, sambil memandang ^..^-^ \T


pembesaran
A.,-i^,,raric
N' Auricularis I

- pr:rhatikanlah apakah nampak atau tidai< adanya 1

ntagnum. r --: dengan


palpasi
r^t6^
r^.^^^.^ tetap I

- BilJpembesaran saraf tidak terlihat, lakukanlah


seperti tadi, telusurilah dengan perabaan daerah
sisi I

mempertahu.rt ur-foSsi
dari arah craniolateral ke caudomedial'
'pasien, I

l:her bagian atas


- R-asakanah ada tidaknya penebalan syaraf ini'
I

P"mis: 1,1
I

18 .,-.. I

-Mintalahpasienuntukmenekuklengannyasehinggamembentuksudut]
60oC Pada siku. I

-Tenangkanlahpasiendarrmintalahiamelemaskanotot-ototnya.]
ielusurilah daerah lateral sepertiga lengan atas kira-kira
antara
I O;;";
I ;;Lrun p"tt.*uan m' Triceps brachii caput longum dan lateral'
I Rasakanlah ada tidaknya pembesaran saraf ini'
ini'
- oariln,ntuk me"n*.tuh,i tensitifitus tataf
I

I per-hutikarlah -i*ik
19 I Pemeriksaan N. Ulnaris:
' "':-"i;"0""*l"rr1fu; anda'
I kanan bagian bawah psien dengan tangan kanan
,ik, puri.n r.Jikit ditekuk sehingga lengan pasien rileks'
I i,"!iri[",ri.r,
^G;;ffih jari
I telunjuk dan jari tengah tangan kiri anda untuk mencari
I .-^-bit -"ruilu N. Uinaris di dalam sulkus nervi Ulnaris (lekukan antara
:
I a"i"i"" ,rrrrg siku dan tonjolan kecil di bagian medial epicondylus
I *edialis)
I Rasakaniah apakah ada pembesaran saraf atau tidak.
I ri;;tfirh r.aint tekanan ringan pada N. Ulnaris sambil menelusurinya
il dengan halus, pei.hatikinlah mimik apakah nampak kesakitan
I "r"r, ","r
I arau tidak.

19
20 Pemeriksaan N.Medianus:
- Mintalah pasien untuk mengepalkan tangan fiangan terlalu erat), sambil
sedikit difleksikan.
- Telusurilah daerah antara tendo m. Palmaris longus dan tendo m. Flexor
carpi radialis longus dengan ujung-r-rjung jari anda.
- Rasakanlah ada tidaknya pembesaran.Sambil meraba perhatikanlah mimik
2t Pemeriksaan N. Peroneus Communis (N. Poplitea lateralis)
- Mintalah pasien duduk di tepi tempat tidur dengan kaki rileks berjuntai.
- Duduklah di depan pasien dengan tangan kanan memeriksa kaki kiri
pasien dan tangan kiri memeriksa kaki kanan pasien.
- Letakkanlah jari tengan dan .jari telunjuk anda pada bagian luar
pertengaha:r betis pasien.
- Rabalah perlahan-lahan ke arah atas sampai menemukan benjolan
tulang,(caput fibula).
- Setelah itu rabalah saraf peroneus kira-kira 1 cm dari benjolan tulang
tersebut ke arah belakang atas.
- Gulirkanlah saraf tersebut dengan tekanan ringan ke kiri dan ke kanan
secara bergantian.
- Rasakanlah ada tidaknya pembesaran.
- Sambil meraba perhatikanlah mirnik pasien.
- Penderita masih diminta dtiduk berjr,rntai dengan santai.
- Rabalah N. Tibialis Posterior di bagian belakang bawah dari mata kaki
sebelah dalam.
- Rasakanlah ada tidaklya pembesaran.
- Sambil meraba perhatikanlah mimik pasien.

22 Pembuatan peta kelainan saraf:


Buatlah gambarannya pada kertas yar-rg telah disediakar-r, semua saraf yang
diternukan kelairran.
1'.\ Pemeriksaan gangguan fungsi saral':
- Periksalah kelopak mata pasien untul< rnelihat adanya gangguan rnotolik
dari N. Fasialis
- Periksalah kaki untuk melihat adanva qanssuan motorik dan sensoris.
24 Membantu pasien untuk bangun, membantu memasangkan pakaian dan
mempersilahkan untuk kembali duduk.

Menginformasikan hasil yang ditemukan, pemeriksaan penunjang dan


rencana pengobatan
25 Jelaskan pada pasien keluarga pasien terLtang hasil pemeriksaan yang ditemukan
26 Jelaskan bahwa untuk diagnosis pasti diperlukan beberapa pemeriksaan
penunianq.
27 Jelaskan tentang diagnosis penyakitnya, rencana pengobatan, prognosis dan
komplikasi.
28 Lakukanlah konseling dengan menjelaskan tentang penyakit (sesuai diagnosis),
terutama tentang keberhasilan terapi.

20
?.{

[engobatan dan Pastikanlah


batan vans akan diterim
mberikan haraPan Pada
t

Membuat resume untuk a


ilPemeriksaah fisis'
pengobatan sement; yang diberikan dan pemeriksaan pemrnjang yang diminta)

21
*. t

L emb a ran *eg latan milh asis


te a

CONTOELEMBI TRAN
STATUS PASIEN
No Register:
Nama:
Sex:

Umur:
Pekerjaan:
Alamat:
Tanggal/jam:

ANAMNESTS
&rb
Keluhan utama:

Anamnesis terpimpin:

Resume:

KEADAAN UMUM:

PEMERTKSAAN FISIS:

I. Bercak kulit:

Jenis ei,lfloresensi:

Permukaan:

22
Lem.b aia: n kegietan atah: fi$ ls,ty n
2. Uii scn*itivitae

Uii kapasr

Uji tuoukan jarum;

Uli tabtngl

3. Keadaan saraf:
Ponebalan N' Auria-'utsris m*guum;
Ponebalan N, Rsdialisr
Penebalan N. Ulnaris:
Penebalan N. Medianus;
Penghalan N. Poroneus eommunis (N. Poplitea lateralis):
Peta.I*lainan saraf:

Serat Faoiatie
-*.#a

$araf Modianur

* Blaf fladialis

$raref Perodus

$ara{'libia]fs Po*terior

ResuJne:
?

?:3'
L emb a r an ke g iatan mah fls is w a

Diagnosis:

Deferential diagnosis :

Penatalaksanaan:
Th/

Pemeriksaan penunjang:

1A
LA
{

ACUAN PEMERIKSAAN PENDERITA SUSPEK LEPRA

A. Dasar diagnosis lepra (kusta)


Diagnosis penyakit lepra atau kusta hanya dapat ditegakkan bila ditemukan salah
satu dari cardinal sign (gejala-gejala utama).
Gejala-gejala utama penyakit lepra adalah:
1. Lesi kulit yang mati rasa
Kelainan kulit pada lepra dapat berbentuk bercak hipopigmentasi atau
kemerahan (eritrematous) yang mati rasa. Bisa bersifut kurang rasa (hipestesi)
atau tidak merasa sama sekali (anestesi)
2, Penebalan saraf yang nyata disertai gangguan fungsi saraf
Penebalan saraf terjadi sebagai akibat dari peradangan saraf tepi (neuritis
perifer).
i.le,uritis pada lepra dapat disertai atau tanpa disertai gangguan fungsi saraf.
Gangguan funsi saraf yang bisa terjadi: ,

a. gangguan fungsi sensoris: anestesi/hipestesi,


b. gangguan fungsi motoris: parese atau paralise,
c. gangguan fungsi otonom: kulit kering, retak, edema, dll.
Neuritis pada lepra bisa bergejala nyeri , namun kadang-kadang tidak ada rasa
nyeri, yang dikenal sebagai silent neuritis.
3. Basil tahan asam positif
Bahan pemeriksaan untuk melihat adanya BTA diambil dari cairan kulit yang
dibuat iediaan langsgng (skin smear). Bahan ini biasanya diambil dari cuping
telinga atau dari bagian aktif (tepi) suatu lesi pada kulit. Kadang-kadang bahan
diambil dengan biopsi kulit atau saraf.

B. Diagnosis
Ilntuk diagnosis penyakit lepra pada seseorang minimal harus diternukan satu dari
cardinal sign di atas. Bila tidak menemukan satu cardinal sign, maka hanya boleh
didiagnosis sebagai suspek lepra = kusta. Penderita seperti ini harus diamati dan
diperiksa ulang setelah 3 - 6 bulan sampai diagnosis kusta dapat ditega|.[an atau
disingkirkan.

C. Gejala klinis
a. Tanda-Tanda Dini Penyakit Kusta (lepra)
1. Kelainan Kulit
r Perubahan warna kulit berupa bercak putih seperti panu,
. Bisa berbentuk infiltrat
. Bisa berbentuk nodul

25
2. Kelair-ran Saraf Tepi
Pembesaran saraf ,vang nyata disertai mati rasa. dan atau kelemahan otot di
daerah yang clipersarafl (nrata, tangan, kaki). atau kaclang-kadang benrpa
nyeri tekan.

b. Tanda-Tanda Penyakit Kusta (Lepra) Lanjut.


Ilila penyakit lepra dini tidak diobati atau terlambat ditemukan, maka akan
clitemukan gejala klinik yang lebih berat.
l. Kelainan Kulit
Jumlah bercak pada kulit hertambah banyah, bercak lebih tebal dan merah.
I(ulit meniacli lebih kering.
i,'.. Kelainan Saraf
Saraf menebal disertai gangguan fungsi saraf dan nyeri tekan, bisa terjadi
pada satu atau lebih saraf tepi.
Oleh karena fungsi saraf tepi sudah terganggu, kulit yang mati rasa bila
kena benturan akan menyebabka luka (ulkus pada telapak tangan atau
kaki), kulit yang kering bisa pecah. Selanjutnya terjadi gangguan pada
otot-otot gerak jari-jari tangan dan kaki (kiting/clawing).
Gejala laniut:
Hidung menjadi kollaps. gynecomasti, madarosis dan 1agophthalmus.

PEMERIKSAAN FISIK PASIEN SUSPtrK LEPRA


Lakukanlah pemeriksaan di ruangan yang mendapat pencahayaan sinar matahari tidak
langsung ya.ng cukup.

Pemeriksaan harus dilakukan secara sistematis di mana penderita duduk berhadapan


dengan pemeriksa. Mulailalr pemeriksaan dari kepala sampai kaki, kernudian bagian
belakang trrbuh mulai clari leher, bahu. tubul.r bagian beiakang, lengan dan kaki.

Pemeriksaan kulit pada seluruh penr-iul<aan tubuh klien dengan memperhatikan batas-
batas privasi klien.

Pemeriksaan mati rasa


Pemeriksaan anestesi (mati rasa) atau uji sensitivitas dengan menggunakan :
- Kapas dan pasien diminta untuk menunjukkan arah gerakau kapas tersebut.
- Tusukan ringan jarum steril untuk nreneritukan rasa sakit yang dialami pasiert.
- Tabtrng reaksi panas dan dingin untuk rlienentukan respon terhadap suliu.
- Banclingkan antara satu lesi dengtrn lesi laillll'a.
Uli sensitivitas dilakukan berganti-ganti pada daerah kulit yang normal dau
pada lesi kulit. Pastikan pasien tidak melihat daerah yang disentuh atau ditr-isuk.
Uji sensitivitas digunakan untuk menilai seberapa besar kerusakan saraf yang
terjadi pada pasien. Sedangkan uji pembesaran saraf untuk menilai berapa banyak
serabut saraf perifer yang terlibat dan rusak pada penyakit tersebut. Kedua uji ini sering
dilakukan pada pasien tersangka penyakit kusta.
Ballpoin atau terali sepeda. dapat dipakai untuk mer.rilai giu.)gguan saral'tepi berdasarkan
claerah persarafannya.

26
;;,

Pemeriksaan pembesaran saraf tepi


Pemeriksaan saraf tepi harus dilakukan sistematis dan
dilakukan pada ekstremitas kanan
dan kiri.
tidak menya-kiti
Meraba atau palpasi saraf harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga
jari pemeriksa sebaiknya
pasien atau menimbulkan kesan tidak baik pada pasien. Kuku
tidak boleh panjang.
tenang dengan otot yang
Pada pemeriksaan ini penderita harus dalam keadaan
dilemaskan.
raba dan rasakanlah
Tentukanlah tempat saraf tepi yang akan diperiksa' Kemudian
adanya pembesaran saraf tepi dimaksud'
periksaiah sebanyak mungkin saraf tepi yang sering terlibat pada lepra
Buatlah gambarann y a pada kertas yan g telah di sediakan

l.Pemeriksaan N. Auricularis magnus


pembesaran N' Auricularis i

Di samping melalui f.*uuun, pada sebagia, besar kasus,


magn.ti bi$a ditemukan dengan inspeksi' ,

2. Pemeriksaan N. Radialis
tidak superfisial seperti saraf
Merupakan saraf yang paling sulit diraba karena letaknya
merabanya telusuri bagian lateral
lainnya yang sering teiiiLat pada penyakit lepra. Untuk
sepertiga lengan atas kira-kira antara daerah pertemuan
m' Tricep brachii caput longum
dan lateral.

3. Pemeriksaan N. Ulnaris
Saraf ini sukar diraba dari luar, karena itu diperlukan
kemahiran dari pemeriksa untuk
bisa merabanYa.

4. Pemeriksaan N. Medianus
dua tendo
il.fr;i;,g.k;rk* dipalpasi karena berada diantara dan di bagian profunda
(m. Palmaris longus dan m. Flexor carpi radialis longus)'

untuk dapat membedakan dengan mudah adanya penebalan/pembesaran syaraf


yang sehat
diperlukan pengalaman palpasi uurulf yung normal pada orang

27
,il 't

DAFTAR TILIK MANUAL 2

PEMERIKSAAN FISIS SISTEMATIK


PASIEN DENGAN KELUHAN BERCAK PADA KULIT
NO. Kegiatan yang dinilai
Persiapan pemeriksaan
Melakukan sambung rasa dengan pasien dan keluarganya.
2 Melaiukan informed concent pada pasien dan keluarganya.
Penilaian keadaan umum dan kulit
J Melakukan pemeriksaan kulit secara menyeluruh.
4 Melakukan pemeriksaan organ lain seperti mata, hidung dan hati pasien.
5 Memeriksa adanya penipisan rambut dan alis.
Pemeriksaan bercak kulit
6 Letak dan ienis effl oresenst.

7 Bagaimana permukaan lesi: kering, basah, ada tidaknya rambut halus'

Uji sensitivitas
8 Dengan ujung kapas

9 Dengan ujung jarum

10 Denl3an tabung

Merneriksa keadaan saraf


t1 Penebalan N. Auricularis magnum.

t2 PenebalanN. Radialis.

13 Penebalan N. Ulnaris.

t4 Penebalan N. Medianus

15 Pene:bala.n N. Peroneus Communis [N. Poplitea lateralis)


t6 Pembuatan peta kelainan saraf.

17 Pemeriksaan gangguan fungsi saraf.

Menginformasikan hasil yang ditemukan, pemeriksaan penunjang dan


rencana pengobatan kepada pasien dan membuat resume
18 Menjelaskan pada pasien/keluarganya tentang hasil pemeriksaan yang
ditemukan, pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan rencana pengobatan.
19 Melakukan konseling.
20 Membuat resume pemeriksaan fisis.

28
,r,<:1

ya,g akan dinilai pada ujian ketetarnpilan


catatan: Daftar tilik diatas berisi kegiata. kepada mahasiswa untuk dua
puluh
dimana instruktur diminta memberikar-p-rir"irrlr,
J"t* iifif. diatas (tihat lembaran penilaian mahasiswa)
Nilai:
. 0 bila tidak dilakukan
o 1bila dilakukan tapi belum memuaskan
. 2blla memuaskan

Contoh lembaran nilaian mahasiswa untU\ m4ryel2

Skoring unl.uk manual2


Total nilai terendah 0, nilai tertinggi 40
Nilai 0-20: tidak teramPil
akan diskoring ke C' B & A)
Nilai 21-40, t"ru*pi-^1^t'.rtrs CSL, nilai ini masih

29

Anda mungkin juga menyukai